Bab 81
Setelah Henson Long dan Rico Pei pergi, Andre Ye pun segera
melangkah maju, menarik tangan Thomas sambil terus memeriksanya.
“Thomas, kamu baik-baik saja kan?”
Itu gergaji listrik loh!
Andre Ye sudah bekerja bertahun-tahun di pabrik, orang yang
menjadi korban gergaji listrik pun tidak lagi sedikit, tetapi baru kali ini ada
orang yang menangkis gergaji listrik dengan tangannya sendiri.
Sering mendengar orang membelah durian dengan tangan, namun
pertama kali mendengar ada yang menangkis gergaji listrik dengan tangan,
rasanya sulit dipercaya!
Thomas tersenyum berkata: “Baik-baik saja kok, Paman Ye, aku
hanya menciptakan sedikit variasi bermain untuk mereka.”
Mendengar perkataannya, Andre Ye pun menghela nafas, ternyata
hanya variasi permainan, sungguh mengira tangan Thomas begitu kebal,
benar-benar mustahil.
“Itu Bos Pei loh, lain kali kamu harus lebih hati-hati, jangan
sampai ketahuan olehnya.”
“Tenang saja, Paman Ye.”
“Oh ya, baru saja katamu Perusahaan Besar Meng akan memberikan
bantuan dana untuk kami, apakah itu benar?”
“Tentu saja benar, dananya akan tiba besok, semua biaya sewa dan
hutang akan dilunaskan, selain itu Perusahaan Besar Meng juga akan meminta satu
hal padamu, Paman Ye, kali ini kamu sungguh akan disibukkan.”
Andre Ye membuka mulut dengan lebar, cukup kaget mendengarnya.
……
Pabrik baru saja merombak ulang susunan pekerja, Andre Ye tentu
akan lebih sibuk. Melihat Andre pulang, para karyawan lama pun kegirangan,
ketua pimpinan pabrik lama memang lebih baik dari siapapun.
Dengan dukungan Perusahaan Besar Meng, akan sangat sulit bagi
pabrik itu jika ingin bangkrut, Thomas pun tidak perlu perlu terlalu cemas
lagi.
Setelah pulang, Ricky Yang langsung menelepon Richard Ye,
menceritakan semua yang terjadi hari ini.
Setelah mematikan telepon, kening Richard Ye mengerut.
“Yah, Samuel Duan benar-benar salah minum obat, bisa-bisanya dia
tidak membuat perhitungan dengan Andre?”
Boston Ye pun merasa sedikit heran: “Samuel Duan selalu bersikap
kejam dan sadis, jika kita berada di posisinya, setidaknya akan menghajar dan
memberinya pelajaran, kenapa tiba di tangan Andre malah aman dan selamat begitu
saja?”
Wajah Richard menjadi suram: “Kakak Pertama terlalu bernasib
untung, bisa-bisanya terhindar dari masalah besar, tetapi tidak apa-apa,
beberapa hari lagi pihak bank akan datang menagih hutang, kita lihat saja dia
bisa hindar kemana lagi!”
……
Setibanya di rumah Keluarga Ye, Imelda Ye terlihat bergaun
panjang, berdandan tipis, seperti akan segera keluar.
“Kak Thomas, kamu sudah pulang ya!”
Thomas Qin bertanya: “Kamu mau keluar?”
“Hm, Kak Thomas, masih ingatkah kamu dengan Maria? Teman bermain
kita sejak kecil, sahabatku.”
Thomas Qin berpikir sesaat, lalu menjawab: “Yang bernama Maria
Chen itu ya?”
Saat bermain dengan Imelda Ye dulu, temannya yang bernama Maria
juga sering bergabung, karena itulah mereka saling kenal.”
“Benar, hari ini kami akan reuni teman sekolah, Maria juga
kesana, aku ingin bertemu dia, sudah lama sekali tidak melihatnya, maukah kamu
ikut bersamaku?”
“Boleh.”
Thomas dan Imelda pun meninggalkan rumah, memberhentikan sebuah
taksi untuk memudahkan perjalanan. Sepanjang perjalanan, Imelda bercerita pada
Thomas sedikit tentang Maria Chen.
Saat keluarga Thomas Qin terkena masalah, Andre Ye sekeluarga
pun diusir pergi dari rumah Keluarga Ye, hidup dengan penuh penderitaan, Imelda
bahkan tidak berkesempatan duduk di bangku SMP.
Maria Chen-lah yang selalu menopangnya, setiap hari selalu
membawakan bekal untuk Imelda, saat membayar biaya sekolah, Maria pun membantu
menyisihkan uang untuknya.
Meski jumlah uang tidak begitu besar, tetapi bagi Maria Chen
yang berasal dari keluarga biasa, itu sudah cukup menjadi beban.
Setelah itu, Imelda berhenti sekolah, mereka berdua semakin
jarang bertemu, namun setiap kali hari raya tiba, Maria Chen selalu mengirimkan
angpao sebesar 200 hingga 300 yuan, kini sudah satu tahun lebih tidak bertemu,
Imelda pun sangat merindukannya.
Berbicara sampai disini, Thomas cukup terharu, pertemanan
seperti itu sungguh membahagiakan.
Jika dipikir-pikir, Imelda Ye terpuruk seperti itu justru karena
Thomas Qin, bantuan Maria pada Imelda secara tidak langsung juga membantu
Thomas, jika ada kesempatan, tentu harus berterima kasih padanya.
Dengan sangat cepat, mereka tiba di Jinlong Hotel, itu adalah
sebuah hotel yang sangat elit di Kota Donghai, terbuka umum dengan sistem
liburan, memiliki fasilitas makan minum dan bermain yang sangat lengkap,
sungguh terbilang mewah.
Mobil taksi berhenti, begitu turun dari mobil, Imelda Ye pun
langsung melihat Maria Chen.
“Maria!”
“Imelda!”
Bab 82
Dua sahabat bertemu, sungguh membahagiakan, meski selalu
bertukar kabar lewat handphone, meski sudah lama tidak bertatap muka, keduanya
tetap saja begitu akrab.
Melihat Imelda datang bersama seorang laki-laki, Maria Chen
sedikit terkejut.
“Imelda, dia….”
Imelda pun berbisik memberitahunya: “Dia Kak Thomas.”
Mulut Maria Chen menganga lebar, menatap Thomas dengan tidak
berani percaya.
“Kak Thomas, kamu masih hidup ya, bagus sekali.”
Meski Maria Chen dan Thomas Qin hanya sebatas saling kenal,
tetapi Maria Chen berhati sangat mulia, mendapat kabar Thomas Qin masih hidup,
dia pun benar-benar bahagia.
Thomas segera melangkah maju menjabat tangannya: “Bertahun-tahun
tidak bertemu, terima kasih kamu sudah menjaga Imelda dengan baik.”
Maria Chen pun menjadi canggung: “Tidak ada apa-apanya kok, kami
sahabatan, tidak perlu sungkan seperti itu.”
Thomas Qin melepaskan tangan Maria Chen, mengangguk kecil.
Saat menjabat tangannya tadi, Thomas sekaligus memeriksa denyut
nadinya.
Karena dia melihat raut wajah Maria Chen tidak terlalu baik,
seolah ada gejala sakit, meski hanya beberapa detik, Thomas pun berhasil mengambil
kesimpulan.
Maria Chen hanya terlalu lelah dalam bekerja, tidak cukup
nutrisi, dan mengakibatkan badannya tidak terlalu fit, mungkin saja
pekerjaannya terlalu melelahkan, sepertinya kehidupan dia tidak begitu lancar.
Melihat ekspresi wajah Thomas, Maria Chen pun semakin canggung,
segera berkata.
“Imelda, tahukah kamu siapa yang mengadakan acara reuni hari
ini?”
Imelda terdiam sesaat, lalu berkata: “Tidak tahu.” Sebab karena
Maria Chen-lah dia datang menghadiri acara itu.
“Steve Xu, yang diam-diam menyukaimu dulu, aku tahu kamu dan Kak
Thomas berpasangan, jika Steve sampai tahu soal ini, dia pasti akan marah
besar.”
Mendengar ada yang mengatai dirinya berpasangan dengan Thomas,
wajah Imelda pun tersipu malu.
“Maria, kamu jangan bicara sembarang!”
Maria Chen menggeleng dengan tidak berdaya: “Huh, lebih baik
hari ini kalian bersikap rendah hati saja, aku tidak ingin melihat emosi Steve
terpancing.”
Imelda lanjut bertanya: “Kenapa, dia ada hubungan denganmu?”
Maria Chen menjelaskan: “Beberapa tahun yang lalu ayah Steve Xu
sukses dengan mendadak, menjadi raja plastik di kawasan tempat tinggalku, saat
ini aku menjadi seorang ketua lapangan, yang dikoordinasi langsung oleh
Ayahnya, bagaimana mungkin berani menyinggungnya.”
Imelda Ye sangat kaget mendengarnya, segera mengangguk dan
berkata: “Tenang saja, aku tidak pernah memiliki hubungan apapun dengannya,
tentu tidak akan mencari masalah dengannya.”
Saat keduanya sedang berbincang, datanglah seorang laki-laki
gemuk, pendek dan berkacamata.
“Imelda ya, lama tidak berjumpa, kamu tetap secantik ini!”
Laki-laki gemuk dan pendek itu adalah Steve Xu yang Maria Chen
sebut-sebut, dialah penyelenggara reuni kali ini.
Steve menjulurkan tangan berencana berpelukan dengan Imelda,
namun malah dihindar dengan halus oleh Imelda.
Mengerutkan kening, merasa Steve Xu berbeda sekali dengan dulu.
Steve Xu yang dulu adalah anak gemuk yang sangat pendiam dan
minder, meski banyak yang tahu dia menyukai Imelda secara diam-diam, tetapi dia
tidak pernah mengungkapkan perasaan pada Imelda, bahkan jarang sekali berbicara
dengannya.
Tetapi sekarang, Steve Xu bersikap sangat dewasa dan terbuka,
dengan menjadi keturunan kaya pada usia 25 tahun saja, sifat dalam dirinya
mengalami perubahan besar.
Hal yang dulunya tidak berani dilakukan, kini dilakukan dengan
sangat percaya diri, contohnya, mengejar Imelda.
Bab 83
Raut wajah Maria Chen menjadi canggung, sebab yang mengadakan
acara reuni kali ini, adalah Steve sendiri.
Begitu tiba di lokasi, hal yang pertama kali dia lakukan adalah
menunjukkan kekayaan dan kehormatan dirinya.
Seperti kata pepatah, mengenakan pakaian bagus di hari yang
gelap tidak akan membuat orang tahu akan kekayaanmu, kini Steve Xu sudah kaya
raya, tentu ingin menunjukkan semua yang dia miliki pada teman-teman lamanya.
Tujuan keduanya, tidak lain adalah demi mengejar Imelda Ye lagi.
Bertahun-tahun lamanya, dia tetap bisa bisa melupakan perempuan
idaman yang selalu diinginkan saat itu.
Hari ini, saat bertemu dengannya, sungguh tidak menyangka Imelda
Ye menjadi lebih cantik dari dulu, wibawa seorang murid sekolahan sudah tidak
dijumpai, kini Imelda Ye semakin menjadi perempuan idamannya.
Namun, kenapa ada seseorang di sampingnya?
Melihat Thomas berdiri disana, Steve Xu mengerutkan kening, lalu
bertanya.
“Imelda, dia….”
Imelda segera menggandeng lengan Thomas Qin, berkata dengan
wajah merah merona.
“Pacarku.”
Raut wajah Steve Xu langsung menjadi kaku, terlintas ekspresi
suram pada wajah gemuk itu.
“Hehe, aku saja tidak tahu kamu punya pacar, saudara, apa
pekerjaanmu?”
Thomas Qin berkata: “Dokter.”
Terlintas ekspresi remeh pada wajah Steve: “Oh, ternyata seorang
dokter ya, saat ini gaji dan fasilitas untuk dokter sudah lebih baik kan, lebih
rajin dan perbanyak lembur, gaji bulanan hanya sekitar 5000 Yuan kan?”
Nada bicara Steve seolah dirinya seorang kaisar berkedudukan
tinggi, yang sedang menginterogasi seorang rakyat biasa.
Karena bagaimanapun juga saat ini Steve Xu adalah seorang
keturunan keluarga kaya raya, Ayahnya adalah raja plastik, memiliki banyak
pabrik, tentu memberikan kebanggaan tersendiri daripada para karyawan kantoran.
Thomas Qin tidak mengatakan apapun, tidak berencana memerdulikan
orang idiot itu.
Seorang perempuan datang menghampiri Steve Xu, dia memiliki
bentuk badan yang bagus namun wajah yang biasa saja, berdandan tebal, sekujur
tubuh penuh aroma menusuk hidung.
“Tuan Muda Xu, sepertinya kamu sudah lama tidak mendengar
kehidupan orang kalangan bawah, saat ini gaji seorang dokter juga sudah banyak
kok, jika bekerja di rumah sakit besar, gaji 10000 Yuan pun bisa didapatkan.”
Perempuan itu, juga salah satu teman Imelda, namanya Caroline
Yang.
Sejak dulu Caroline selalu mementigkan profesi dan penampilan
seseorang, sudah bertahun-tahun berlalu, sepertinya sifat itu tidak berubah
sama sekali, hanya saja wajahnya berubah cukup banyak, entah teknologi apa yang
dia gunakan.
Steve pun tersenyum bangga: “Oh, ternyata seorang dokter juga
bisa menghasilkan uang sebanyak itu.”
Caroline Yang menambahkan dari samping: “Sebanyak apapun yang
dihasilkan, tetap saja tidak sebanding dengan Tuan Muda Xu, Keluarga Xu
memiliki usaha yang begitu besar, sekalipun tidak bekerja, tetap saja bisa
menikmati uang ratusan ribu Yuan setiap bulannya, sedangkan bagi orang dengan
tingkatan gaji rendah seperti kami, bisa membayar cicilan rumah dan mobil
setiap bulan saja sudah sangat bersyukur.”
Steve Xu menganggukkan kepala, bersikap sangat angkuh: “Ternyata
seperti itu hari-hari rakyat biasa, penghasilan setiap bulan yang digunakan
untuk bertahan hidup.”
“Kehidupan yang sesungguhnya, tentu mementingkan merek, sama
seperti mobil Porche Cayenne yang baru aku beli, ini baru namanya mobil mewah,
mobil yang harganya 200 ribu atau bahkan lebih murah darinya, hanya bisa
digunakan sebagai pengganti kaki.”
Awalnya tidak ada yang menyadarinya, begitu diungkit Steve Xu,
barulah semua orang melihat ke arah Porche Cayenne itu.
“Wah, Tuan Muda Xu, mobil ini baru sekali, bahkan plat pun belum
dipasang? Baru dibawa pulang ya?”
Steve Xu sangat puas dengan ekspresi kaget orang-orang, segera
menganggukkan kepala, menunjuk pameran mobil di samping baru berkata: “Disana
ada pameran, aku baru saja berkeliling disana, dan membawa pulang satu buah
mobil lagi.”
Mobil itu tentu sudah ingin dibeli Steve Xu sejak awal, hanya
saja kebetulan ada acara reuni, dia pun bisa memamerkannya.
Dia juga berpura-pura seolah membelinya tanpa unsur kesengajaan,
membeli mobil bagai berbelanja sayur, agar orang-orang tahu, seperti apa
kehidupan seorang bangsawan yang sesungguhnya.
Perkataan Steve Xu, sungguh menarik kekaguman orang-orang.
“Tuan Muda Xu memang Tuan Muda Xu, keluar makan saja sekaligus
membeli mobil mewah, ini adalah hal yang sungguh tidak berani kita bayangkan.”
“Tentu saja, siapa yang tidak kenal Tuan Muda Xu, Ayahnya adalah
seorang pengusaha kaya yang sangat terkenal, perempuan yang pernah menolak Tuan
Muda Xu tahun itu, pasti sudah sangat menyesal kan?”
“Hehe, menyesal sekarang juga masih sempatkok, Tuan Muda Xu
masih lajang, dengar-dengar, bukankah Tuan Muda Xu juga pernah mengejar Imelda
Ye?”
Bab 84
Begitu kalimat terucap, suasana sekitar pun menjadi aneh,
menjadi sangat hening, semua mata tertuju pada diri Thomas Qin.
Awalnya dua orang yang mereka bicarakan adalah Steve Xu dan
Imelda, tetapi yang menjadi pusat perhatian orang-orang saat ini adalah reaksi
Thomas.
Menjadi pacar dari seorang perempuan secantik Imelda Ye,
mungkinkah tidak memiliki sedikitpun kemampuan khusus?
Datang meredakan situasi.
“Hehe, semua itu sudah lama berlalu, sekarang CEO Xu begitu
hebat, perempuan seperti apa yang tidak bisa dia dapatkan? Kita masuk ke dalam
saja yuk?”
Steve Xu malah sama sekali tidak berniat menyudahinya begitu
saja, hanya tersenyum dingin dan berkata.
“Perkataan itu tidak benar, meski seorang Steve Xu sudah
berjaya, namun hati ini tetap setia pada satu pilihan.”
Saat berbicara, Steve Xu sesekali menjatuhkan pandangan ke arah
Thomas.
Sangat jelas, maksud dia adalah, meski sudah kaya raya, dia
tetap menyukai Imelda Ye.
Melihat Thomas Qin tidak bersuara, Steve Xu pun bertanya.
“Aku lihat sepertinya saudara yang satu ini datang menggunakan
taksi ya? Berencana beli mobil sendiri tidak? Perlukah aku kenalkan tempat
membeli mobil bekas untukmu? Dijamin murah.”
Perkataan Steve Xu baru terucap, Caroline pun segera menambahkan
bumbu penyedap.
“Tuan Muda Xu jangan bercanda, sekalipun mobil bekas, tetap saja
tidak semua orang mampu membelinya, saat ini orang dengan tingkatan gaji rendah
bisa membeli sebuah rumah kecil saja sudah sangat bagus, cicilan bulanan
terlalu menjadi beban, Anda jangan menyulitkannya lagi deh.”
Steve Xu terdiam sesaat, lalu berkata: “Oh? Ini namanya
menyulitkan ya? Aku yang tidak sadar, maafkan aku saudara, aku juga tidak tahu
bahwa kamu tidak mampu membelinya. Ayo jalan, kita makan di dalam.”
Steve Xu bersikap sangat akrab, namun sesungguhnya semua kata yang
diucapkan ditujukan untuk menyindir Thomas, demi membanggakan dirinya sendiri.
Thomas Qin malas memerdulikannya, sama sekali tidak
menghiraukannya, namun di mata orang-orang, Thomas lebih seperti kehabisan
kata-kata, dan sangat malang.
Begitu memasuki ruang makan, manajer pun segera menghampiri
dengan sungkan.
“Tuan Muda Xu, ruang VIP untuk Anda sudah disiapkan, silahkan
langsung naik ke atas.”
Steve Xu mengerutkan kening, bertanya: “Ruangan VIP? Manajer
Wang, bukankah yang aku pesan, ruang VVIP?”
Manajer Wang tersenyum dengan sungkan: “Mohon maaf Tuan Muda Xu,
ruang VVIP sudah penuh ditempati tamu lain, hanya tersisa ruang VIP, kecuali
Anda memiliki kartu platinum, dengan begitu bisa mendahului pesanan.”
Raut wajah Steve Xu menjadi buruk, tetapi tidak ada pilihan
lain, tamu terhormat yang datang ke Jinlong Hotel memang tidak sedikit, dia
tidak mungkin membuat keributan disana.
Kartu platinum hanya bisa didapatkan jika jumlah transaksi
melebihi 10 juta Yuan, atau menjadi tamu terhomat dari pemilik hotel, Steve Xu
hanya seorang yang kaya mendadak, menghabiskan uang 10 juta Yuan di restoran
selama 1 tahun memang terasa mustahil baginya.
Steve Xu pun berbalik badan, berkata pada semua temannya.
“Hari ini kurang beruntung, ruang VVIP sudah dipesan semua,
tetapi yang bisa mendapatkan ruang VIP disini sudah termasuk sangat hebat loh,
kalian jarang sekali berkesempatan kemari, sebentar lagi makanlah dengan puas.”
Di mata Steve Xu, semua teman sekolahnya itu adalah kaum-kaum
miskin, bagaimana mungkin rela menghabiskan uangnya di restoran mahal dan elit
seperti itu?
Bab 85
Orang-orang tidak banyak berkomentar atas sandiwara yang
dilakukan Steve Xu.
Karena dia memang terkenal kaya secara mendadak, hari ini adalah
hari berbahagia, juga ditraktir olehnya, biarkan saja dia berpura-pura seperti
apapun.
Semua orang ikut naik ke lantai atas, saat akan tiba di ruangan
yang sudah mereka pesan, tiba-tiba saja keluar seorang laki-laki berjaket kulit
dari sebuah ruang VVIP di samping, kelihatan ingin menuju kamar mandi. Melihat
Thomas Qin, dia sedikit terkejut, wajah yang tadinya merah karena bir, kini
seperti tersadar dari mabuk, segera berlari ke dalam ruangan.
Dalam ruang VVIP, Rico Pei sedang minum bir, melihat anak
buahnya berlarian dengan panik, dia pun mengerutkan kening.
“Apa-apaan! Bertemu hantu ya?”
Anak buah berkata: “Bos Pei, ini jauh lebih menakutkan dari
bertemu hantu, aku melihat Dokter Qin!”
Rico sangat terkejut, segera berdiri dari tempat duduk.
“Dokter Qin? Dia datang mencariku?”
Rico Pei mengumpat dalam hati, bagaimana dia tahu Jinlong Hotel
ini miliknya?
Kejadian Thomas Qin menangkis gergaji listrik dengan tangan
kembali terbayang dalam ingatan Rico Pei, seorang guru seperti dia sama sekali
tidak mungkin dia pancing, maka dari itu, mendengar nama Dokter Qin, Rico Pei
pun benar-benar tersadar dari pengaruh alkohol.
Anak buahnya lanjut berkata: “Bos Pei, sepertinya bukan datang
mencari Anda, aku lihat Dokter Qin masuk ke ruang VIP bersama sekelompok orang,
sepertinya makan bersama teman.”
Mendengarnya, barulah Rico Pei menghela nafas, baguslah jika
bukan datang untuk membuat perhitungan dengannya.
Melihat sekilas sayur-sayur yang belum banyak dimakan, dia
berkata: “Cepat, bereskan!”
“Bos, belum dimakan loh, sudah harus dibereskan?”
“Kurangi kata-katamu, cepat bereskan!”
Beberapa anak buah pun mengerjakan tugas pelayan, membereskan
semua makanan laut yang baru saja dihidangkan itu, kemudian menyapu ruangan
hingga bersih.
Melihat kejadian itu, Manajer Wang segera bertanya: “Bos Pei,
ada apa ini?”
Rico menjawab: “Arahkan tamu di ruang VVIP kemari, layani dengan
makanan dan minuman paling mahal, jika terlambat sedikit saja, aku akan
menghabisimu!”
Rico Pei adalah pemimpin tertinggi disana, perkataan dan
pekerjaan selalu diselesaikan dengan secepat kilat, beberapa kalimat cukup
membuat Manajer Wang ketakutan, segera menyiapkan semuanya.
Dengan sangat cepat, Manajer Wang pun tiba di
“Tuan Muda Xu, Direktur Pei kami khusus berpesan, untuk
mengundang Anda dan tamu lainnya makan di ruangan VVIP.”
Mata Steve Xu berbinar-binar, terlihat jelas sangat terkejut,
bisa-bisanya ada fasilitas seperti ini?
Jangan bilang karena bos pemilik restoran ini tahu siapa
Ayahnya?
Ada yang salah deh, sebelum datang Steve Xu sudah membocorkan
identitas keluarganya, tetapi sama sekali tidak dihiraukan..
Steve Xu pun malas berpikir lebih jauh, karena bagaimanapun
caranya, harga diri adalah yang terpenting.
Dia berdiri dari tempat duduk, berkata: “Hari ini kalian
berkesempatan ikut menikmati fasilitas yang aku miliki, bisa ikut makan di dalam
ruangan VVIP, mari, kita pindah tempat.”
Semua orang berbondong-bondong keluar kamar, bersiap-siap menuju
ruang VVIP, saat Thomas Qin keluar terakhir, Manajer Wang pun berbisik.
“Dokter Qin, aku Xiaowang, Bos Pei berpesan, semua makanan,
minuman dan faslitias Anda dan teman-teman akan digratiskan, Bos Pei tidak
datang menggangu lagi, akan menraktir Anda makan di lain kesempatan.”
Mendengar penjelasannya, barulah Thomas Qin mengerti, ternyata
hotel itu milik Rico.
Hanya sebuah acara makan saja, Thomas tidak terlalu banyak
berpikir, hanya mengangguk, lalu berjalan masuk.
Sesuai perkiraan, ruang VVIP memang jauh lebih mewah dari ruang
VIP biasa, baik dari segi dekorasi maupun perlatan makanan, semuanya satu
tingkat lebih tinggi, ada banyak pelayan yang berjaga dan siap melayani di
samping, sungguh bergengsi.
Steve Xu puas sekali dengan apa yang diberikan, segera duduk di
kursi utama, lalu mengambilkan buku menu untuk Imelda Ye.
“Imelda, sayur disini enak-enak, kamu boleh pesan sesuka hati.”
Bab 86
Imelda mengangguk kemudian mulai melihat menu, terlihat
berdiskusi dengan Thomas.
Ekspresi Steve berubah jelek melihat mereka berdua terlihat
sangat dekat.
Melihat situasi ini, Caroline Yang pun segera bantu bicara.
“Jadi dokter kerjaan banyak gaji sedikit, jarang-jarang datang
makan, pesan banyakan berhubung Tuan muda Xu traktir, jangan sungkan.”
Imelda mengerutkan keningnya namun tidak menghiraukan Caroline,
setelah memesan beberapa jenis makanan, dia pun menyerahkan menunya ke orang
lain.
Mereka semua mulai mengobrol santai, rata-rata bahan obrolan
mereka berputar sekitar Steve Xu, karena Steve Xu adalah orang kaya baru, orang
yang luar biasa diantara mereka semua, menjalin hubungan baik dengannya,
mungkin saja di masa depan bisa mencarinya kalau ada keperluan.
Tidak lama kemudian, pesanan mereka sudah datang, semuanya
adalah makanan berkualitas.
Sebenarnya Thomas hanya memesan beberapa menu, sisanya adalah
arahan dari Rico Pei, dia menyuruh dapur menyiapkan satu set menu paling bagus,
tentu saja, harganya juga tidak murah.
Tapi Rico sudah bilang kali ini mereka tidak perlu mengeluarkan
uang, jadi Thomas pun tidak merasa sungkan.
Melihat makanan-makanan mewah di meja, Steve merasa dompetnya
sedikit sakit, kemudian berkata dingin.
“Dokter Qin benar-benar tidak sungkan.”
Orang ini benar-benar kampungan, pesan makanan sengaja memesan
yang mahal, bahkan Steve juga merasa makan-makan kali ini kemahalan.
“Hehe, Tuan muda Xu, dia seorang pekerja biasa, biasanya juga
sangat jarang bisa makan makanan mewah seperti ini, tidak seperti anda,
kapanpun bisa datang, masih bisa dimengerti.”
Mendengar pujian ini, Steve merasa lumayan senang, dia pun
mengangguk, ekspresinya lagi-lagi menunjukkan keangkuhan, kemudian berkata.
“Benar juga katamu, Imelda, kamu makan yang banyak, kalau
setelah hari ini kalau kamu ingin makan makanan ini lagi, boleh hubungi aku
kapanpun, aku traktir.”
Steve Xu percaya, di jaman sekarang, sangat jarang ada perempuan
yang tidak tergerak oleh uang.
Sebelumnya dia tidak berani mengejar Imelda karena dia tidak
punya uang, tidak percaya diri.
Sekarang, dia sudah menjadi orang kaya baru, keluarga Imelda
juga hanyalah keluarga biasa.
Makanan seperti hari ini, kalaupun imlek mereka juga belum tentu
bisa makan, namun Steve bisa datang kapanpun.
Kebiasaan hidup seperti ini perbedaannya tidaklah sedikit.
Imelda mengerutkan kening, ekspresinya tidak senang.
“Tidak perlu, kita juga tidak dekat, aku takut kekasihku cemburu
kalau kita makan berdua.”
Steve mendengus, duduk bersandar menunjukkan ekspresi tidak
senang.
Melihat situasi ini, Caroline segera berkata.
“Imelda Ye, kamu itu gimana sih, dulu kamu adalah perempuan
tercantik di kelas kita, kamu tidak boleh sembarangan mengenai masalah besar
seperti pasangan hidup.”
“Hidup dengan orang biasa, maka kamu selamanya hanyalah orang
biasa, tapi kalau dengan Tuan muda dari keluarga kaya, maka kamu akan menjadi
Nyonya kaya raya.”
“Sekarang kamu memang terlihat lumayan bahagia, tapi 5,10 tahun
kemudian? Seumur hidupmu masih tersisa sangat panjang, kamu lebih memilih hidup
yang tidak perlu memikirkan harga ketika membeli sesuatu, atau hidup tawar
menawar dengan penjual di pasar?”
“Tuan muda Xu kaya, juga setia, apa yang masih perlu kamu
ragukan?”
Caroline terus berkata, mengatakan semua kata-kata yang tidak
dikatakan Steve, para teman-teman disana pun terdiam.
Mereka semua memasang ekspresi aneh, terlihat tertarik.
Thomas Qin ini benar-benar canggung, kekasihnya direbut di depan
begitu banyak orang.
Kalau diganti jadi kekasih Tuan muda Xu, pasti tidak ada orang
yang berani mengejar terang-terangan seperti ini.
Tapi Thomas berbeda, dia hanyalah seorang dokter, tidak ada yang
peduli dengan identitasnya.
Intinya, tidak ada keahlian, bahkan kekasihnya saja tidak bisa
dijaga.
Bab 87
Imelda mengerutkan keningnya, kemudian meletakkan sumpitnya,
mulai sedikit kesal.
“Caroline Yang, mohon perhatikan kata-katamu, tidak semua orang
gila harta sepertimu.”
Caroline terdiam, kemudian menunjuk dirinya sendiri, “Hah? Aku
gila harta? Imelda Ye, kamu jangan pura-pura polos deh, hari ini kamu bisa
datang, dan membawa kekasihmu yang bukan apa-apa kemari, bukannya untuk
menggoda Tuan muda Xu? Membuat dia cemburu? Aku sudah menguasai trik-trik
seperti ini saat masih sekolah!”
“Kita sama-sama perempuan, untuk apa berpura-pura di depanku!
Kamu sekarang sudah tidak sabar ingin naik ke ranjang Tuan muda Xu dan menjadi
Nyonya kaya, kan? Masih pura-pura polos disini, tidak tahu malu!”
Dibilang gila harta oleh Imelda, Caroline seketika emosi, dia
langsung berdiri dan menyerang Imelda.
Kata-kata Caroline sangat tidak enak didengar, wajah Imelda
memerah karena marah dan hampir menangis.
Thomas menggelengkan kepala dan meletakkan sumpitnya, kemudian
berkata dingin.
“Hanya makan saja, selalu ada lalat yang ribut.”
Selesai berbicara, Thomas berdiri, mengambil sebotol anggur
merah dan mengibas sekuat tenaga.
Prang!
Botol anggur merah tersebut langsung mendarat di kepala
Caroline, seketika terdengar suara prang, anggur merah bercampur darah langsung
tumpah ke lantai.
Caroline terjatuh ke lantai setelah dipukul dengan botol anggur
merah, seluruh tubuhnya berwarna merah, kesakitan parah di kepalanya hampir
membuatnya kehilangan kesadaran.
Rambut dan pakaiannya basah terkena anggur merah dan darah, dia
terbaring di lantai tidak berdaya.
“Kamu memukulku, bisa-bisanya kamu memukulku! Huhuhu…..”
Steve juga kaget, tidak menyangka Thomas akan melakukan hal
seperti ini! Dia langsung berdiri dan berkata.
“Apa yang kamu lakukan?! Kita semua adalah teman sekelas, apakah
normal kamu memukul orang seperti ini?!”
Thomas tertawa sinis, “Dia mengumpat Imelda, aku tidak boleh
memukul dia? Tidak hanya dia, kalian semua juga, siapa yang berani mengatai
Imelda lagi, coba saja.”
Kata-kata Thomas membuat semua orang menutup mulut mereka.
Orang-orang yang tadi menambah-nambah dan membantu Caroline
bicara sekarang tidak berani bersuara, kalau botol ini mendarat di kepala
mereka, pasti pecah kepala mereka.
Beberapa pelayan datang mendengar keributan, mereka pun langsung
menopang Caroline berdiri, melihat Dokter Qin yang memukul orang, mereka tentu
saja tidak berani mengatakan apapun, jangankan memukul orang, kalaupun dia
membunuh orang di ruangan ini, Tuan Pei pasti juga akan membantunya.
Setelah Caroline dibawa keluar, suasana di dalam ruangan pun
berubah damai.
Maria Chen menarik nafas dalam, dalam hati berkata, sudah 10
tahun berlalu, Kak Thomas sama sekali tidak berubah, mau pukul langsung pukul,
tidak peduli lawannya lelaki atau perempuan.
“Mari, kita sudah lama tidak bertemu, minum lebih banyak.”
Steve tidak punya pengawal, otomatis tidak berani melawan
Thomas, dia pun terpaksa menahan emosinya untuk sementara ini.
Dia tuang segelas anggur merah dan menyicipi seteguk, seketika
merasa anggur merah ini enak, dia melihat merek di botol, tidak mengerti karena
tulisannya dalam bahasa Inggris.
Steve berkata.
“Pelayan, ini anggur merah merek apa?”
Pelayan berkata, “Ini adalah Penfolds tahun 1955, sekarang
harganya 220ribu yuan sebotol.”
“Apa?!”
Ekspresi Steve berubah seketika!
Anggur merah seharga 220 ribu yuan sebotol? Sudah gila?! Dia meskipun
sudah kaya, tapi dia juga hanyalah orang kaya baru, sekali makan beberapa ribu
yuan sudah batasnya, sebotol anggur merah 220ribu yuan, dia tidak bisa
melakukan hal seboros ini, kalau sampai ayahnya tahu, pasti akan membunuhnya.
Steve marah besar, dia memelototi Thomas dan berkata.
“Kamu benar-benar tidak merasa sungkan, aku berbaik hati datang
mentraktir kalian makan, tapi kamu hebat, memesan alkohol yang satu botolnya
beberapa ratus ribu? Kamu mengambil kesempatan menghabiskan uangku?”
Imelda mengerutkan keningnya, “Bukannya kamu yang bilang pesan
sesuka hati?”
Bab 88
Steve mendengus dingin, “Aku bilang pesan sesuka hati apakah
berarti dia boleh memesan anggur seharga beberapa ratus ribu? Siapa yang makan
bisa memesan anggur seharga beberapa ratus ribu? Apakah kamu pantas meminum
alkohol semahal ini?”
Imelda mulai emosi, “Steve Xu, kamu jangan berbicara sekasar
itu, palingan nanti kita bayar sendiri anggur ini, tidak perlu kamu traktir
lagi, boleh?”
Steve menggertakkan giginya, awalnya dia tidak ingin menargetkan
Imelda, tapi pembicaraannya sudah sampai sini, demi mempermalukan Thomas, Steve
berkata.
“Boleh! Kalau begitu makan-makan kali ini kita bayar
masing-masing, untuk makanan aku traktir kalian, untuk alkohol kita bayar
pesanan masing-masing!”
Wajah orang-orang disana seketika berubah, mereka hampir setiap
orang minum satu botol anggur seharga 220ribu ini, kalaupun perempuan yang
tidak begitu bisa minum, juga dua orang sebotol.
Kalau bayar masing-masing, maka mereka seorang harus mengeluarkan
200ribuan atau 100ribuan?
Bisa-bisanya sekali makan perlu 200ribu….
Untuk orang dari keluarga biasa sama sekali tidak mampu membayar
harga sebesar ini, harta mereka digabung jadi satu juga baru bisa membayar satu
botol.
“Imelda Ye, kekasihmu sudah keterlaluan, Tuan muda Xu berbaik
hati mentraktir kita makan, kamu malah mencelakai orang seperti ini, kita semua
tidak tahu anggur ini begitu mahal, kalau tahu, kita pasti tidak akan minum!”
“Benar, kalian berdua ingin bermewah-mewahan ya sudah, tapi
sekarang kalian membahayakan kita juga, kita semua datang dari keluarga biasa,
mana bisa mengeluarkan uang 200ribu?”
“Hmph, tidak ada uang masih berpura-pura, perut miskinmu itu
cuma pantas minum bir, sok minum anggur merah, sekarang mampus, Tuan muda Xu
tidak bersedia membayar biaya alkohol kita, kamu sudah puas?”
Mereka awalnya terkejut oleh Thomas yang kejam, tapi begitu
berkaitan dengan uang, mereka semua pun jadi sensitif, semua orang mulai terus
menyalahkan Thomas.
Kalau bukan karena dia, kita mana perlu mengeluarkan begitu
banyak uang?
Bibir Steve membentuk senyuman sinis dan berkata.
“Imelda, kalau kamu setuju menjadi kekasihku, aku boleh
membantumu membayar bagianmu.”
Imelda memutar bola matanya, “Tidak perlu.”
Steve mendengus dingin kemudian melihat ke arah Maria yang duduk
di samping Imelda.
“Maria, kamu juga tidak perlu aku?”
Maria mengerutkan kening, ekspresinya jelek.
Harga anggur merah ini 200ribu, kalaupun dia mati juga tidak
bisa mengeluarkan uang sebesar itu.
“CEO Xu, aku…….”
Steve Xu tertawa dingin, “Maria, kalau kamu bantu aku bicara,
maka bagianmu aku bayar.”
Maria menggertakkan gigi, dia tentu saja tahu apa yang
diinginkan Steve, apalagi kalau bukan menasehati Imelda menyetujui Steve.
Tapi dia tidak bisa mengatakan hal seperti itu, dia bukanlah
orang yang mengkhianati teman demi uang.
Melihat Maria tidak bersuara, Steve tertawa dingin, “Bagus,
Maria, kamu benar-benar bagus!”
“Kalau begitu, maka kamu bayar sendiri anggur merahmu itu!”
Bagaimanapun, Maria adalah teman baik Imelda, efek kata-katanya
terhadap Imelda tidak sama dengan orang lain, kalau Maria bersedia membantunya,
dia boleh mempertimbangkan membantu Maria membayar bagiannya.
Tapi sekarang, Maria ini malah berpura-pura tuli dan bisu.
Kalau begitu, Steve tidak hanya tidak membayar bagian Maria,
nanti dia juga akan menyuruh ayahnya menyusahkan Maria di perusahaan, biar dia
tahu rasa!
Tidak lama kemudian, seorang pelayan menghampiri mereka, melihat
mereka sudah hampir selesai makan, dia pun bertanya.
“Para tamu sudah selesai makan?”
Steve mengangguk, kemudian menunjuk Thomas dan berkata.
“Sudah selesai, kita berdua pisah bon, mereka berdua bayar
sendiri, kita bagi rata.”
Pelayan tersebut membeku, merasa bingung.
“Tuan, anda yakin?”
Bab 89
Sebelumnya Tuan Pei sudah memesan mereka, meja Dokter Qin ini
makannya gratis, alkohol dan makanan siapkan tanpa batas.
Kenapa orang-orang ini malah ribut mau bayar masing-masing?
Bahkan mau pisah bon dengan Dokter Qin? Mereka sekarang bersikeras mau bayar
atau bagaimana?
Steve mendengus dingin, “Aku tentu saja yakin, teman-teman
sekelas ini adalah temanku, boleh diskon kan? Sedangkan kedua orang ini, mereka
adalah orang kaya, tidak perlu diskon.”
Pelayan tersebut meskipun tidak mengerti apa yang terjadi, tapi
dia bisa melihat dengan jelas, Steve Xu ini sepertinya ada masalah dengan
Dokter Qin?
Benar-benar cari mati, apakah dia tidak tahu, bisa makan bersama
dengan Dokter Qin adalah sebuah kehormatan besar? Bahkan Tuan Pei saja harus
ngantri, kamu anak seorang manajer pabrik kecil juga berani sesombong ini?
Benar-benar cari mati.
“Melihat Tuan muda Xu bersikeras mau bayar, maka semua orang
diskon 5%.”
5%, meskipun tidak banyak, tapi juga berkurang banyak.
200 ribu!
Satu botol alkohol ini menghabiskan sebagian besar tabungan
mereka semua.
Thomas mendongak melihat semua teman sekelas Imelda.
“Kalian juga mau bayar masing-masing?”
Mendengar kata-kata Thomas, mereka seketika emosi.
“Tentu saja, kalau tidak kamu masih ingin kamu membantumu bayar
bagianmu? Mimpi!”
“Hmph, semua gara-gara kamu! Makan malam yang baik-baik saja,
jadi seperti ini gara-gara kamu, benar-benar keterlaluan!”
“Imelda Ye, kamu kenapa bisa suka dengan orang seperti ini,
begitu dibandingkan dengan Tuan muda Xu, dia sama sekali tidak ada kelebihan,
aku benar-benar tidak mengerti pemikiranmu.”
Mereka semua terus berkata, kata-kata mereka sama sekali tidak
sungkan, sangat tidak enak didengar.
Thomas tertawa dingin, “Kalau begitu, mari kita pergi.”
Mereka semua turun ke bawah, satu-satu menunjukkan ekspresi
pahit saat membayar, ada yang pakai kartu debit, ada yang pakai kartu kredit,
setelah menggesek beberapa kartu sampai limitnya baru berhasil mengumpulkan
harga satu botol anggur merah.
Anggur seharga 200ribuan sebotol ini, bahkan Steve saja merasa
tidak rela, apalagi orang lain.
Sampai ke bawah, Thomas dan Imelda langsung bermaksud keluar,
Maria bingung.
“Kita….tidak bayar?”
Thomas berkata, “Tidak usah.”
Melihat mereka bertiga mau pergi, Steve seketika melotot dan
berteriak.
“Hei, pelayan! Mereka mau pergi tanpa bayar!”
Teriakan Steve seketika menarik perhatian semua orang.
Tamu-tamu lain yang sedang makan juga semua melihat ke arah
Steve, Jinlong Hotel ini adalah hotel yang sangat berkelas dan mewah,
orang-orang yang makan disini adalah orang-orang yang memiliki posisi tinggi di
masyarakat, sangat jarang ada orang yang melarikan diri tanpa membayar disini.
Semua orang datang menonton, mereka membentuk lingkaran dengan
Steve di tengah.
Siapa suruh kamu melarikan diri tanpa membayar, kamu tidak
lihat-lihat area kekuasaan siapa ini, tidak takut mati?
Manajer Wang berjalan kemari setelah mendengar kabar tentang apa
yang terjadi, dia pun bertanya.
“Tuan muda Xu, ada apa?”
Steve menunjuk ke arah Thomas dan berkata, “Makanan kita kali
ini bayar masing-masing, mereka pergi tanpa membayar.”
Manajer Wang terdiam, kemudian melihat sekilas ke arah Thomas
Qin, merasa sedikit bingung.
“Tuan muda Xu, anda mungkin salah paham, makan-makan kali ini
dianggap gratis oleh bos kami untuk Tuan Qin.”
Steve membeku, gratis?
“Manajer Wang, kamu tidak salah? Dia memesan anggur merah
seharga 220ribu sebotol, mereka bertiga minum 3 botol, total 600an ribu, kamu
yakin tidak perlu bayar?”
Manajer Wang tersenyum, “Jangankan hanya 600 ribu, kalaupun 6
juta atau 60 juta, juga tetap gratis. Kalian bukannya adalah teman-teman Tuan
Qin, kalian mau bayar masing-masing?”
Mereka semua seketika terbengong-bengong.
Gratis?
Ikut dengan Thomas bisa makan gratis?
Orang-orang yang berkumpul di sini pun terdiam, Thomas Qin
kenapa bisa sehebat ini?
Dia kenal dengan pemilik hotel?
Bab 90
Semua teman-teman sekelas Imelda langsung berubah ramah terhadap
Thomas, mereka segera berlari ke arah Thomas dan berkata.
“Aku aku aku, aku temannya, aku adalah teman sekelas
kekasihnya.”
“Benar, kita semua tadi makan bersama, kita seharusnya juga
gratis, kan?”
“Benar, benar, kita semua adalah teman sekelas, bayar
masing-masing terlalu seperti orang asing, kita semua datang bersama Imelda.”
Manajer Wang berpaling melihat Thomas Qin.
“Aku tidak kenal dengan mereka.”
Semua orang: ……..
Sebelumnya di dalam ruangan, Thomas sudah pernah memberi mereka
dua kesempatan, tapi mereka tidak hanya tidak menghargai, malah membalas dengan
kata-kata kasar, dia merasa tidak perlu mempedulikan orang-orang seperti
mereka.
Manajer Wang juga telah mengerti hubungan antara mereka,
wajahnya berubah dingin dan berkata.
“Kalau begitu, maka mohon anda semua membayar sendiri bagian
anda.”
Seketika wajah mereka pun berubah murung.
Setelah membayar dan berjalan keluar dari restoran, ekspresi
mereka semua tidak terlalu bagus, meskipun terakhir mereka mendapatkan diskon
yang lebih besar karena mereka semua memohon dan membujuk dengan rendah hati,
tapi meskipun begitu, setiap orang juga perlu membayar beberapa puluh ribu
yuan.
Uang itu adalah uang hasil kerja keras mereka, mereka bukanlah
Steve yang telah menjadi orang kaya baru, beberapa puluh ribu yuan sudah cukup
untuk menghidupi keluarga mereka yang tidak kaya.
Setelah berjalan keluar dari restoran, Maria berkata.
“Kita mau berkumpul bertiga saja tidak?”
“Baik.” Thomas tertawa, tentu saja tidak boleh membiarkan Steve
Xu ini merusak suasana hati mereka, sudah bertahun-tahun Maria terus menjaga
Imelda, Thomas masih belum sempat berterimakasih.
“Baiklah kalau begitu, sepeda listrikku kutinggal disini, nanti
saat ada waktu luang baru datang ambil.”
Thomas melihat sekilas sepeda listrik bobrok milik Maria, dia
tiba-tiba berkata.
“Di sebelah bukannya ada pameran mobil, kita pergi lihat-lihat
yuk, pas aku juga ingin membelikan mobil untuk Imelda.”
Imelda membeku, “Hah? Tidak usah…. Lagipula aku tidak bisa
menyetir.”
Thomas berkata, “Tidak punya mobil tidak praktis, tidak apa-apa
kalau tidak bisa nyetir, boleh mempekerjakan supir.”
Mereka bertiga berbicara disini juga tidak sengaja menghindari
orang, oleh karena itu ada beberapa teman sekelas Imelda mendengar pembicaraan
mereka.
Mereka pas sedang marah dengan Thomas, bukannya hanya kenal
dengan pemilik restoran, apa yang bisa disombongkan? Apakah kamu bisa bersaing
dengan Tuan muda Xu?
Tuan muda Xu tidak bergantung pada kenalannya, dia benar-benar
punya kemampuan, punya uang baru termasuk hebat, kamu hanya dokter kecil
sombong apa?!
Steve mendengar kata-kata Thomas pun tertawa dingin.
“Bro, kamu masih tidak tahu exhibition center di samping itu
tempat seperti apa, kan? Disana bukan tempat penjualan mobil bekas, mobil yang
pameran disana semua adalah mobil mewah, mobil paling murah juga mulai dari 500
ribu yuan, tidak ada mobil bekas seharga 30-40 ribu.”
Steve benar-benar ingin tertawa mendengar kata-kata Thomas,
kenal dengan seorang pemilik restoran saja sudah merasa diri sendiri sangat
hebat?
Beli mobil? Mempekerjakan supir?
Membuat lelucon?
Bahkan orang kaya baru seperti Steve Xu saja tidak hebat sampai
menggunakan supir, Thomas Qin ini benar-benar hebat.
Beberapa teman-teman sekelas Steve yang berdiri di sampingnya
pun berkata mengejek, “Tuan muda Xu jangan berkata seperti itu, mana tahu dia
benar-benar punya uang, mungkin saja dia langsung membayar lunas sebuah mobil
mewah seharga beberapa juta yuan, hahahaha…..”
Steve juga merasa lucu, “Kalau begitu, maka kita juga ikut pergi
lihat, memberikan dia beberapa pendapat.”
“Boleh, aku juga ingin lihat, dokter satu ini bisa membeli mobil
mewah yang seperti apa!”
Hari ini mobil yang ditaruh di pameran memang adalah mobil
mewah, yang seharga 500-600 ribu yuan saja jarang, rata-rata berharga jutaan
yuan, Thomas pergi kesana hari ini, pasti akan kehilangan muka, saat itu lihat
dia masih bisa sesombong itu tidak!
Bab 91 - Bab 100
Bab 71 - Bab 80
Bab Lengkap
No comments: