Bab 131 - Bab 140
Vincent Mu sekarang berada di tingkat provinsi, begitu waktu kerjanya penuh di Provinsi A, pasti akan naik satu level, sampai nanti jangankan di Provinsi A lagi. Bahkan meskipun di satu China, pengaruhnya juga akan sangat mengerikan.
Hal ini bagi Keluarga He yang fokus pada dunia bisnis, adalah satu kesempatan yang sangat besar.
“Berikan kami waktu satu tahun.” Tiano Lin berkata dengan serius, “Yang jelas sekarang kamu juga sudah datang ke Kota Nandu, kedepannya akan mempunyai lebih banyak kesempatan bergerak. Berikan kami waktu satu tahun untuk mencoba, kalau satu tahun kemudian kami tidak mempunyai perasaan apapun, bahkan benci, maka meskipun kami menikah, kedepannya juga pasti akan terjadi banyak masalah, bahkan mungkin juga bercerai.”
“Tapi kalau dalam satu tahun ini kamu menyukai VIncy bagaimana?” tanya Vincent Mu.
“Haha, kalau suka, aku akan mengejarnya sampai dapat, lalu mencarimu dan ayahku, meminta kartu keluarga, dan pergi mendaftar di Biro Urusan Sipil.” Tiano Lin berkata sambil tersenyum.
Yang jelas waktu satu tahun hanyalah alasan palsu saja. Setelah waktunya tiba, tinggal bisa tidak cocok saja. Selain itu Vincy Mu juga tidak mempunyai maksud ini. Ada kerjasama dari Vincy Mu, drama ini sangat mudah diakting.
Vincent Mu mengangguk, “Vincy meskipun sebelumnya tidak bilang apapun pada perjodohan ini, tapi aku dapat melihatnya, dia sedikit menolak. Meskipun hari ini aku benar-benar menetapkannya dengan ayah dan ibumu, setelah pulang aku juga harus membujuknya. Karena kamu memberikan saran satu tahun, hal yang dipaksa tidak baik bukan. Berikan waktu lebih panjang, biarkan bertumbuh pelan-pelan, juga adalah hal yang baik.”
“Semoga saja, karena kalian sekarang tidak mempunyai niatan itu, kami juga tidak bisa memaksa. Selain itu kebetulan satu tahun kemudian Vincy sudah lulus kuliah, waktunya juga pas. Hal sebesar ini, tidak apa-apa kok menunggu sebentar.” Harris He juga menyetujui dari samping.
Meskipun, Vincy Mu sudah pergi.
Tapi ini tidak mempengaruhi hubungan kedua keluarga.
Harris He berhasil mempertahankan Vincent Mu makan di rumah, lalu Tiano Lin inisiatif pergi, mencari Vincy Mu.
Baru saja keluar rumah, Tiano Lin langsung menelpon Paman Liu, Paman Liu menyuruh dia naik mobil wisata ke padang.
Mobil wisata putih elektronik, Tiano Lin di padang melihat Paman Liu yang ada di samping sapi, sedang berjongkok di samping sapi, melihat juga Vincy Mu.
Vincy Mu mempunyai kulit putih, mengenakan kemeja putih dan celana jeans, rambut panjang sampai bahu. Telinga wanita itu ada earphone, sedangkan satu earphone lagi Vincy Mu pegang agar mudah bicara dengan orang lain.
Wajahnya tidak ada make up sedikitpun, begitu pun tubuhnya tidak ada perhiasan apapun.
Tapi, kharisma yang terlihat secara natural itu, tetap bisa membuat orang tergila-gila.
Saat ini Melly Jian sedang mengamati karyawan memerah susu sapi.
“Satu hari ini susu bisa diperah berapa banyak? Dilihat saja sudah sangat sakit, sudah merah …” Vincy Mu melihat itu agak kasihan.
“Kalau begitu harus melihat kamu bisa minum berapa banyak.” kata Tiano Lin sambil tersenyum.
“Setiap hari aku minum dua gelas …. hm?”
Vincy Mu menoleh. Ketika dia menyadari yang berdiri di belakangnya bukan Paman Liu, melainkan Tiano Lin yang tersenyum aneh, seketika Vincy Mu berdiri dengan marah, tidak melihat sapi lagi dan langsung berbalik pergi.
Tiano Lin menatap Paman Liu dengan tidak berdaya, lalu segera mengejar wanita itu.
“Jujur saja denganmu, waktu itu melakukan perjodohan denganmu hanya akting demi merespon ayahku saja, kamu jangan kira aku suka padamu, apalagi mengancamku dengan pernikahan. Aku sudah memutuskan untuk kembali ke Australia, lusa perginya. Jadi kamu lebih baik menyerah saja.”
Vincy Mu berkata sambil berjalan, bahkan tidak membalikkan kepala.
“Apa baiknya Australia, aku dengar tinggal di sana, di rumah bahkan bisa kemasukan Phyton, kodok, dan binatang kecil lainnya. Apa kamu tidak takut?” Tiano Lin bicara sambil mengikuti dari belakang.
Tidak tahu apakah perkataan Tiano Lin mengungkit ulang tentang ingatan yang sulit dilupakan, langkah cepat Vincy Mu seketika berhenti, dilanjutkan dengan dengan tubuh Vincy Mu yang bergetar.
“Kenapa kamu begitu menjijikan?”
Vincy Mu menoleh, menatap Tiano Lin dengan tatapan benci.
“Benar-benar ada kodok ya. Aku hanya asal bicara saja, tapi aku rasa binatang ini lebih baik dimakan lain kali saat makan hotpot saja, terlebih lagi dimakan utuh, rasanya lezat dan licin, terutama bagian paha ….”
Melihat Vincy Mu yang semakin geram, Tiano Lin melambaikan tangan dan berkata, “Baiklah, baiklah, kodok begitu lucu, bagaimana boleh kita makan kodok?”
“Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan!” Vincy Mu merasa orang ini benar-benar sangat aneh. Jelas-jelas tadi dia sudah mengatakan keinginannya dengan sangat jelas, kenapa pria ini masih mengikutinya dengan tidak tahu malu dan mengatakan pembicaraan menjijikan tentang kodok.
“Tidak ada. Aku datang untuk memberitahumu, ayahmu tidak memaksamu menikah, kamu sudah boleh kembali makan.” Tiano Lin berkata datar.
“Apa kamu merasa aku akan percaya?”
Vincy Mu menoleh dan menatap Tiano Lin sekilas dengan tidak puas.
“Terserah kamu mau percaya atau tidak, yang jelas aku sudah mengatakan sampai sini. Tidak ada hubungannya lagi denganku, sampai jumpa.”
Tiano Lin melambaikan tangan, berbalik, dan ingin pergi.
“Tunggu sebentar!” Vincy Mu tiba-tiba bertanya, “Bagaimana kamu membujuk ayahku?”
Tiano Lin menggeleng dan berkata, “Sebenarnya ayahmu sangat mencintaimu. Ada beberapa hal yang kalau kamu bicarakan baik-baik dengannya, jangan ngambek, maka tidak ada pembicaraan yang tidak ada jalan keluarnya. Makanan di sana sudah siap, kamu makan saja sana, aku pergi dulu.”
Tiano Lin merasa gerakannya ini sangat keren, pasti akan membuat hati Vincy Mu tergerak.
“Akting apaan, bukankah hanya makan sekali di rumahmu, lihatlah kamu begitu tidak rela, juga tidak berani menolehkan kepala lagi.”
Menatap punggung Tiano Lin yang berjalan pergi, Vincy Mu berkata dengan nada kesal.
Di sekitar Fairy Mountain tidak mudah memesan taksi, Tiano Lin hanya bisa menyuruh Paman Liu mengatur satu mobil mengantarnya pergi ke bangunan konstruksi. Sore ini penanggung jawab proyek perusahaan akan masuk, dia ingin melihat.
Sampai di pintu masuk taman Fairy Mountain, Tiano Lin melihat mobil hitam Rolls Royce sudah berhenti di pinggir jalan sejak tadi.
“Sepertinya ayah benar-benar sangat suka mobil seperti ini. Yang modelnya sama tapi beda plat saja sudah ada empat ….” kata Tiano Lin sambil menggelengkan kepala.
Tiano Lin baru saja mau keluar rumah, tiba-tiba terdengar suara tawa wanita, dilanjutkan dengan beberapa wanita berpakaian pendek muncul di pintu masuk.
“Bukan datang bertamu ‘kan?” melihat wanita-wanita itu yang mengenakan rok sangat pendek, Tiano Lin berpikir dengan jijik.
Tapi ketika wanita yang berada paling tengah itu membalikkan tubuh, dan Tiano Lin melihat jelas wajah sang wanita, dia tanpa sadar mengumpat “Gila!”
Celine!
Beberapa wanita di pintu masuk itu semuanya murid Nanjing University. Celine berdiri di yang paling tengah, beberapa orang membawa tongkat selfie, foto di depan pintu masuk.
Dia bisa juga bertemu hal ini.
Tiano Lin menghela napas tidak berdaya, bersembunyi di belakang satpam, menunggu mereka pergi baru dia keluar.
Semenjak waktu itu pergi dari Royal Wynn Water Club, Tiano Lin tidak bermaksud untuk mempunyai hubungan apapun lagi dengan murid-murid dari Nanjing University ini lagi.
Tiano Lin merasa yang sudah dia lakukan sudah dia lakukan, tapi yang didapat malah penghinaan seperti ini. Dengan sikapnya, juga tanpa bisa ditahan merasa sedikit kecewa.
Melihat sekelompok perempuan itu masih mengedit foto dan tidak bermaksud pergi dalam jangka waktu singkat ini, Tiano Lin hanya bisa mengeluarkan sebatang rokok dan menunggu sambil merokok.
“Wah, cepat lihat, itu mobil Rolls Royce!”
Seorang wanita menunjuk mobil hitam Rolls Royce di samping jalan dan teriak dengan senang.
“Benaran. Plat mobilnya juga 88888. Dengan plat mobil ini saja sudah bisa membeli satu mobil Porsche lagi. Kaya sekali, mobil siapa itu?” perempuan lain berkata dengan iri.
“Celine, bukankah kamu mengenal banyak orang kaya, apa kamu tahu siapa mobil itu?”
Perempuan yang bicara itu, hubungannya dengan Celine lumayan baik. Paling suka ikut dibelakang orang, ikut makan minum dengan orang-orang kaya, juga satu kelas dengan Tiano Lin. Waktu itu di Royal Wynn Water Club, yang bersikeras bilang Tiano Lin tidak ada uang untuk bayar, juga adalah perempuan itu.
Celine melihat pandangan penasaran orang-orang padanya dan berkata sombong, “Itu pasti, selama orang kaya di Kota Nandu, aku rata-rata pernah bertemu. Seperti Rolls Royce ini, di Kota Nandu, selain itu Kenny Guo dan ayah Michael Guo, orang lain tentu tidak mampu beli.”
“Benarkah? Apa kamu pernah melihat Michael naik mobil ini?” perempuan yang hubungannya baik dengan Celine, bertanya dengan iri.
“Tentu saja pernah lihat, waktu itu dia juga mengundangku dan Marvel naik mobilnya. Dia bilang pada kami, mobil itu sangat mewah, sama sekali tidak bisa dibedakan dengan Benz dan Porsche.”
Melihat wajah Celine yang angkuh, Tiano Lin tanpa bisa ditahan memarahi, “Bodoh!”
Setelah beberapa perempuan senang, melihat tidak ada orang disekeliling, mereka mulai foto-foto dengan Rolls Royce.
Mereka memakai dandanan yang lengkap.
Rok yang sangat pendek dan make up tebal.
Di saat foto, mereka akan menempel di kaca mobil, berpose seksi, mengangkat kaki, semuanya senang dengan wajah merona.
Sampai, supir Tiano Lin yang duduk di kursi kemudi, menurunkan kaca mobil, mengusir mereka dengan tidak sabar, beberapa perempuan itu baru pelan-pelan keluar sambil membalikkan kepala dengan tidak rela, secara bersamaan mengedit foto tadi.
Tiano Lin melihat perempuan-perempuan itu pergi, baru mematikan rokok, dan berjalan keluar dari pos satpam.
“Pergi ke bangunan konstruksi di North Ring Road South.”
Tiano Lin naik ke mobil dan berpesan pada supir.
“Baik tuan muda.”
Saat supir bersiap mengendarai mobil, Tiano Lin melihat dari kaca spion Celine berjalan kemari dengan sepatu hak tingginya.
Kenapa wanita itu kembali lagi?
Tiano Lin mengerutkan dahi dan segera menarik tirai jendela turun.
“Kak supir! Kak supir!”
Melihat Celine mengetuk kaca jendela, sang supir tanpa bisa ditahan menurunkan sedikit kaca jendela dan berkata tanpa sungkan, “Nona, kalau kamu foto lagi, aku akan lapor polisi.”
“Bukan, bukan, kak supir sudah salam paham. Aku hanya ingin bertanya, berapa harga mobil ini?” Celine bertanya dengan wajah genit.
“Berapa harganya?” sang supir menatap Celine dengan terkejut, “10 juta lebih kali, kenapa?”
“Tidak apa-apa, tanya saja. Terima kasih kak.”
Setelah selesai bertanya, Celine pun pergi dengan cepat.
“Kenapa perempuan sekarang suka sekali pura-pura kaya, mobil ini juga bukan punya dia, kenapa foto-foto.”
Setelah sang supir mengoceh, baru menyadari Tiano Lin masih duduk di dalam mobil dan segera meminta maaf, baru menstarter mobil pergi.
Tiano Lin duduk di mobil dan karena bosan melihat media sosialnya.
Xeria Ling yang sudah lama tidak post, tiba-tiba mengupdate sesuatu.
Yaitu foto di ruang tari. Kelihatannya sedang mempersiapkan acara tarian lagi.
Dia pun memberikan like pada postingan Xeria Ling itu, lalu berencana menutup ponsel, ingin istirahat sebentar.
Tapi di saat ini, dia melihat ada postingan baru, dan muncul gambar profil Celine.
“Satu mobil Rolls Royce seharga 10 juta dan satu pria yang mencintaimu, kamu pilih yang mana?”
Lalu di bawahnya disertai empat foto.
Yaitu Celine yang foto dari empat sisi berbeda dengan mobil ini.
Lihat foto-foto itu, wajah Celine penuh dengan kesombongan, seperti itu adalah mobil barunya saja.
Secara bersamaan di kolom komentar, ada sekelompok teman-teman yang pura-pura berkata manis.
Sedangkan Celine juga dengan cepat membalas komentar orang-orang: Hehe, mobil teman baik, pinjam beberapa hari.
“Ergh …”
Tiano Lin menggelengkan kepala dengan tidak berdaya. Dalam benaknya berlalu beberapa adegan dan seketika dia tidak ingin lanjut melihat lagi.
Bersamaan dengan itu.
Di tanah kosong di belakang gedung konstruksi.
Satu demi satu mobil bisnis mewah membentuk barisan, melaju di jalanan dan perlahan-lahan masuk ke tanah kosong di belakang gedung konstruksi.
Maybach, Bentley, Pagani, Rolls Royce …..
Dari depan sampai belakang, bahkan mobil bisnis mewah S600 seperti ini, juga hanya bisa berhenti di pinggir jalan, menjadi perhiasaan, membuka jalan bagi rekan mobil lainnya.
Untung saja di daerah sini tidak ada penduduk, orang-orang juga sangat sedikit. Mobil-mobil berkelas yang berkumpul seperti ini tidak akan menimbulkan kemacetan.
Tapi, tetap ada banyak mobil yang mengikuti dari kota, ingin melihat dari dekat, apakah akhir-akhir ini Kota Nandu muncul suatu hal yang besar, karena bagaimanapun mobil-mobil yang selain mahal juga memiliki plat mobil seperti ini, mampu menarik banyak perhatian orang.
“CEO Li, kenapa kali ini aku jadi akuntan lagi. Supervisor keuangan dan kepala departemen keuangan, Linxi Group bisa ambil satu, tapi tidak bisa ambil semuanya kali. Rong Ye Corporation kami juga tidak buruk dari mereka, kenapa ….”
Di dalam satu mobil Bentley, Cindy Lin melingkarkan tangan di lengan Johnny Li dan bermanja dengan wajah tidak senang.
“Aku juga tidak ada cara lain. Setiap kali ada kerjasama proyek dengan Linxi Group, perusahaan kami mengutus supervisor ke tanah konstruksi, pasti hanya akan melakukan pekerjaan akuntansi. Supervisor keuangan adalah orang Linxi Group, sedangkan kepala departemen keuangan juga tiba-tiba muncul entah darimana, yang jelas aku tidak pernah lihat.” Johnny Li berkata dengan datar.
“Atas dasar apa, aku susah-susah menjadi manajer keuangan di perusahaan. Tapi masuk ke tanah konstruksi masih jadi akuntan kecil-kecilan. Sampai nanti bukankah akan disuruh ini itu oleh orang lain? Aku tidak mau. CEO Li, kamu bantu aku bilang dong, selain itu aku bukan hanya mempertimbangkan harga diriku, tapi juga kedudukan dan harga diri Rong Ye Corporation kita.”
Menghadapi permohonan Cindy Lin, Johnny Li menatap Rolls Royce yang ada di depan dan diam untuk waktu yang lama.
Sebenarnya mengenai masalah Keluarga He, dia bukan sama sekali tidak tahu, sedikit banyak juga pernah dengar sedikit.
Ini juga termasuk satu rahasia di posisi atas perusahaan.
Jangan lihat Linxi Group dan Rong Ye Corporation sangat hebat di Kota Nandu, tapi mereka semua mengetahui jelas dalam hati, dua perusahaan yang posisinya tinggi di kota ini, hanyalah dua bawahan kecil dari Keluarga He saja.
Setiap kali ada proyek besar yang dimulai, maka dua perusahaan ini pasti akan bekerja sama.
Linxi Group menjadi kepala, mengutus supervisor keuangan, Rong Ye Corporation mengurus beberapa bagian, meskipun yang diutus juga dinamakan supervisor, tapi di tanah konstruksi semuanya hanya melakukan pekerjaan akuntansi.
Sedangkan yang benar-benar menjadi kepala departemen keuangan, adalah orang Keluarga He.
Pekerjaan orang ini di konstruksi adalah mengawasi keuangan dua perusahaan, membuat keuangan keluarga mereka saling mengawasi dan menjaga, mencegah dua keuangan keluarga itu bekerja sama dan mengorupsi uang perusahaan.
Dia tertarik pada kepala departemen keuangan itu.
Karena bagaimanapun mencapai posisi sekarang, kalau ingin naik lagi, kecuali dinaikkan sendiri oleh Keluarga He, maka tidak mungkin bisa duduk di posisi direktur besar.
Sedangkan Keluarga He selalu misterius dari dulu. Selain komandan hukum direktur besar perusahaan, rata-rata tidak ada yang pernah bertemu dengan wakil direktur seperti mereka.
Jadi, kalau kali ini bisa mempunyai hubungan baik dengan kepala departemen keuangan proyek ini, maka tinggal menunggu saja waktu dimana posisinya bisa naik.
Melihat Johnny Li diam saja tidak berkata apa-apa, baru saja Cindy Lin mau melanjutkan, memaksa pria ini setuju, mobil sudah sampai di tanah konstruksi, ada orang yang membuka pintu dari luar.
Setelah turun, mereka berdiri sebaris, tidak menunjukkan hubungan dekat seperti di mobil tadi.
Bersamaan, mobil Maybach di samping, Calista Lee sebagai ketua pelaksana Linxi Group turun duluan dan yang berdiri di belakangnya adalah wakil direktur departemen keuangan perusahaan, Frederica Li.
Frederica Li sampai hari ini juga tidak berani percaya, malam itu setelah Keluarga He memecat Jansen Lee, tidak melakukan apapun padanya, bahkan surat pengajuan dirinya ke tanah konstruksi menjadi supervisor keuangan juga disetujui oleh ketua pelaksana.
Meskipun tidak tahu apa alasannya, dia juga tidak berani banyak bertanya.
Karena bagaimanapun, pekerjaan ini terlalu sulit.
Setelah beberapa orang bertemu, mulai menyampaikan salam dengan pujian basa-basi.
Terutama Frederica Li dan Cindy Lin, seperti kakak beradik akrab saja, inisiatif berjabat tangan dan bertanya tiada henti.
Dan ketika mengetahui Frederica Li adalah supervisor keuangan proyek kali ini, Cindy Lin seketika berkata sambil tersenyum palsu, “Aiyo, benar-benar iri pada CEO Li. Dalam pekerjaan kedepannya, masih perlu penjagaan dari CEO Li, kalau tidak aku tidak ingin begitu ada masalah langsung melaporkan pada CEO Li. Meskipun CEO Li tidak keberatan, tapi aku selalu merasa tidak terlalu baik.”
Frederica Li juga tersenyum dan berkata, “Lihatlah perkataanmu itu, kamu adalah manajer di Rong Ye Corporation, sedangkan aku hanya wakil direktur di departemen keuangan Linxi Group saja. Dari tingkat pekerjaan, kamu lebih tinggi setengah dariku lho.”
Cindy Lin berkata dengan wajah sombong, “Kakak benar-benar pandai bercanda ya, tapi aku ingat kemarin kakak bilang di hadapanku dan CEO Li, akan memecat si Xeria itu. Juga tidak tahu apakah kakak sudah memecat atau belum, tidak terus membiarkan dia menetap di Linxi Group bukan? Aku bilang ya, orang seperti itu kalau dibiarkan terus di dalam perusahaan, maka kamu cepat atau lambat akan rugi karena dia.”
Xeria Ling?
Begitu mendengar nama itu, Frederica Li seperti terbangun karena mimpi buruk dan matanya seketika terbelalak, bahkan tangannya saja tanpa bisa ditahan bergetar.
“Ada apa kak?” Cindy Lin mundur satu langkah ke belakang karena sedikit takut, lalu dia melihat dari kejauhan, seseorang yang familiar berjalan ke sini.
“Xeria?”
Ketika sudah melihat jelas wajah orang itu, Cindy Lin langsung berjalan ke sana dengan wajah merendahkan, menghalangi jalan Xeria Ling dan berkata dengan sombong, “Kenapa kamu bisa ada di sini? Bukankah kemarin CEO Li sudah memecatmu? Kenapa kamu bisa datang ke sini?”
“Apa maksudmu?” Xeria Ling bertanya bingung.
“Yo, pandai berakting juga. Jangan kira aku tidak tahu, kamu pasti mendapat informasi kalau hari ini banyak pejabat perusahaan yang akan rapat di sini, dan kamu ingin mendekati salah satu pejabat perusahaan untuk kembali ke perusahaan bukan? Jangan mimpi lagi. Aku beritahu ya, orang sepertimu, selamanya tiddak akan ada kesempatan lagi untuk masuk ke perusahaan kami ….”
Saat Cindy Lin sedang bicara dengan sombong, tiba-tiba dia merasa pundaknya ditepuk dari belakang.
“Apa?”
Baru saja Cindy Lin menolehkan kepala, seketika rasa sakit menjalari wajahnya. Plak, Frederica Li menampar wajahnya di hadapan semua orang.
Tamparan ini datang dengan begitu tiba-tiba.
Cindy Lin benar-benar bingung, tidak mengerti kenapa dia mendapat tamparan ini.
Dari dulu, dia dan Frederica Li meskipun saling tidak suka sama lain, tapi juga tetap mempertahankan jarak tidak menganggu satu sama lain.
Karena bagaimanapun Frederica Li adalah wakil manajer Linxi Group, di status sosial dan kedudukan perusahaan, lebih tinggi sedikit dari Cindy Lin.
Sedangkan Cindy Lin meskipun di pekerjaan tidak setinggi Frederica Li, tapi dia lebih cantik dan muda dari Frederica Li, juga menjadi pasangan wakil direktur Rong Ye Corporation, Johnny Li. Jadi Cindy Lin terus tidak menganggap penting Frederica Li, selalu mencari kesempatan untuk menjelek-jelekan Frederica Li di beberapa tempat umum, membiarkan wanita ini tunduk padanya.
Memangnya karena itu, Frederica Li ini baru menamparnya?
Tapi, dia tidak pernah mengungkapkan, bagaimana Frederica Li bisa tahu?
Kulit Cindy Lin putih, ditampar seperti ini oleh Frederica Li, wajahnya langsung terlihat jejak merah bekas tamparan.
Cindy Lin membuka mulut, ingin bertanya kenapa, aku tidak membuatmu marah, atas dasar apa menamparku?
Plak!
Frederica Li menampar wajah Cindy Lin yang sebelah kiri.
Plak!
Ini adalah tamparan ketiga.
“Minta maaf pada Direktur Ling!” Frederica Li berkata dengan tegas.
Direktur Ling?
Cindy Lin menutup wajahnya, menatap Frederica Li dengan tatapan tidak percaya, dan bertanya dengan bibir bergetar, “Siapa yang kamu bilang Direktur Ling?”
“Orang sudah sampai semua bukan, ayo pergi rapat.”
Xeria Ling diam-diam melihat sekilas ke arah Frederica Li lalu pergi.
Frederica Li melihat Xeria Ling pergi, menatap Cindy Lin dengan dingin, lalu juga mengikut Xeria Ling dari belakang.
Dari awal sampai akhir, tidak ada orang yang memarahi Frederica Li, tidak ada juga orang yang membelanya.
Orang-orang melihat Xeria Ling turun dari mobil yang sama dengan Bryan Cheng, ada juga yang dikatakan sebagai kepala departemen keuangan oleh Frederica Li, maka itu menandakan, perempuan yang kelihatannya masih kecil ini, bukan berada di satu dunia yang sama dengan mereka.
Kecuali Johnny Li.
Johnny Li berdiri di kerumunan orang-orang dan melihat semua yang terjadi.
Ketika dia mengetahui anak magang yang kemarin baru dia hina dan pecat dari perusahaan adalah orang Keluarga He yang ingin dia dekati, Johnny Li menatap Xeria Ling dengan ekspresi rumit dan langsung naik ke mobil, berpesan pada supir untuk pergi.
Dengan cepat, di bawah panduan Bryan Cheng, Linxi Group menjadi kepala, Rong Ye Corporation menjadi pengurus bagian, proyek konstruksi ini pun secara resmi dimulai.
Penanggung jawab proyek, adalah ketua pelaksana Linxi Group sekarang, Calista Lee.
Wakil direktur proyek, adalah direktur besar Rong Ye Corporation, Direktur Li.
Kepala Departemen Keuangan adalah Xeria Ling.
Supervisor keuangan, Frederica Li dan Cindy Lin.
……
Di sini kebanyakan orang, kecuali dua direktur besar, tidak ada yang tahu asal usul Bryan Cheng dan Xeria Ling.
Meskipun kepala departemen keuangan diletakkan di bawah posisi direktur besar.
Tapi dari urutan sekarang, tidak ada orang yang akan curiga, apa yang kepala departemen keuangan ini akan memerankan peran apa di proyek baru ini.
Setelah pembacaan janji, Xeria Ling sebagai kepala departemen keuangan di proyek baru, yang posisinya di atas dua direktur besar, membacakan posisi karyawan di proyek ini.
Kemudian, adalah proses pengenalan diri dan pertemuan karyawan yang membosankan dan juga panjang.
Xeria Ling berdiri di tengah panggung, tatapannya cepat ingin mencari orang yang familiar dari kerumunan orang.
“Di hari yang begitu penting saja, kamu tidak datang ….”
Di Kota Nandu, North Ring Road South.
“Datang mobil sebanyak ini ya. Aku kira hanya orang-orang yang di meja makan saja yang datang.”
Tiano Lin melihat jalanan yang sudah macet dan merasa tidak ingin pergi ke sana lagi.
“Tuan, kalau dilihat dari waktu, upacara pengangkatan jabatan sudah akan berakhir, apakah tuan masih mau pergi?” tanya sang supir.
Tiano Lin berpikir dan berkata, “Sudahlah, tidak jadi pergi. Antar aku ke Shengde Hospital saja, terima kasih.”
Karena masalah pekerjaan, Tiano Lin dua hari ini tidak melihat Vickie Chu lagi.
Sekarang proyek sudah ditetapkan, sebelum Hendra Zheng pulang dari Hongkong, dia untuk sementara juga bisa bersantai dua hari.
Setelah sampai di rumah sakit, Vickie Chu sedang melakukan latihan pemulihan tubuh. Tiano Lin tidak mengganggu Vickie Chu, diam-diam mencari tempat, mengeluarkan ponsel dan mengobrol dengan beberapa teman di grup kamar asrama.
Mengenai Yulius Zhang yang menjadi supir bagi Redmon Li, Tiano Lin sudah menyampaikan dulu dengan Redmon Li. Dua hari ini Yulius Zhang sedang mempersiapkan laporan kelulusan, setelah masalah sudah hampir selesai, maka sudah bisa langsung ke sana. Hal ini termasuk menyelesaikan satu keinginan hati Tiano Lin.
Sony Song sedang bersiap untuk tes S2, berharap kedepannya bisa menjadi guru di sekolah dan selamanya menjadi guru.
Sedangkan Cedric Lee tidak rajin, meminta sedikit uang dari rumah, dan menyewa suatu rumah kecil di dekat sekolah, juga membeli laptop dan alat untuk melakukan video live, menjadi seorang youtuber game.
Setelah mendapat informasi ini, Tiano Lin tanpa bisa ditahan memikirkan sekarang yang sedang dia persiapkan, dan juga akan membuat klub game.
Hanya saja, pikiran ini hanya sempat berpikir di sini.
Cedric Lee terlalu cupu dalam bermain game. Lebih cocok menjadi youtuber game yang berisik, tapi kalah jauh dari youtuber game yang profesional.
Setelah beberapa menit mengobrol, Tiano Lin melihat pelatihan Vickie Chu sudah mau selesai, dia bilang dia ada urusan, kedepannya kalau ada waktu baru mengobrol lagi.
Saat ini, Cedric Lee tiba-tiba mengirimkan pesan misterius kepada Tiano Lin, yang bilang beberapa hari lagi mereka bersiap mengadakan wisata perpisahan. Xeria Ling juga ikut, ada banyak wanita cantik dari jurusan lain juga, bertanya pada Tiano Lin mau ikut atau tidak.
Sebenarnya Xeria Ling demi bertemu dengan Tiano Lin, juga tidak enak hati bilang, diam-diam bilang pada kakak sepupunya untuk bicara pada Tiano Lin.
Xeria Ling tahu hubungan Tiano Lin dengan teman-teman di asramanya sangat baik, jadi pasti tidak akan menolak.
Tiano Lin juga tidak membuat Cedric Lee kecewa, setelah berpikir sebentar, dia langsung menyetujui.
Mematikan ponsel, Tiano Lin menemani Vickie Chu di rumah sakit sampai malam baru pergi.
Ketika Tiano Lin masuk ke Emerald Valley, melewati pintu villa Kathie Jiang, dia tanpa bisa ditahan berhenti sebentar.
Mobil Bentley yang depannya sudah dirusak itu sudah dibawa pergi oleh perusahaan asuransi. Depan villa itu kosong, lampu di dalam jendela juga dimatikan.
“Apa tidak ada di rumah?”
Tiano Lin mengerutkan dahi, memikirkan kemarin malam, perkataan pria yang ribut-ribut di luar.
Sebenarnya, setelah mengetahui Kathie Jiang lulus dari Eton College, Tiano Lin tahu pasti status Kathie Jiang di Perusahaan Besar He bukan hanya sebatas manajer hubungan masyarakat.
Sekarang sudah dicari keluarganya, Kathie Jiang mungkin sudah akan pergi kali.
“Benar-benar wanita yang aneh.”
Tiano Lin menggelengkan kepala dan kembali ke villanya sendiri.
Tapi baru saja buka pintu, dia melihat Celestine Gu terus berjaga di pintu, seperti sudah menunggunya sangat lama.
Celestine Gu adalah orang yang sikapnya sangat santai. Hal ini sedikit sama dengan Vickie Chu, jarang-jarang wajah Celestine Gu sepanik ini.
“Ada apa?” Tiano Lin bertanya dengan penasaran.
“Ini adalah memo yang ditinggalkan Manajer He kepadamu sore inni. Dia bialng kalau jam 10 malam ini belum pulang, menyuruhmu mencari dia.” Celestine Gu berkata dengan panik.
“Memo?” Tiano Lin menerima memo yang Celestine Gu sodorkan. Setelah membukanya, baru melihat tiga kata di kertas itu: Maple Mountain.
Maple Mountain?
Tiano Lin berpikir sebentar, tidak ada ingatan apapun pada tempat ini.
“Apa dia bilang hal lain lagi?” Tiano Lin bertanya sambil masuk ke dalam rumah.
“Tidak, hanya saja saat dia datang, mengendarai mobil balap warna merah yang sangat cantik, suara mobil itu sangat kencang, sebelum masuk ke gunung saja aku sudah dengar. Lalu dia mencariku dan memberikanku ini.” Celestine Gu mengingat dan berkata seperti ini.
Hehe, hal yang wanita perhatikan benar-benar berbeda ya.
Tiano Lin duduk di atas sofa, mengeluarkan ponsel dan menelpon Kathie Jiang.
Tapi saat yang menjawab adalah pemberitahuan ponsel dimatikan, dia tanpa bisa ditahan melihat jam: 22.20.
Mengingat tempat di atas memo, Tiano Lin berkata pada Celestine Gu yang sedang mengirim pesan, “Celestine, bantu aku periksa tempat seperti apa Maple Mountain itu.”
“Baik.” Celestine Gu segera keluar dari Wechat, dan mencari di mesin pencarian nama Maple Mountain. Tidak lama kemudian, muncul banyak informasi tentang Maple Mountain di Kota Nandu.
Tiano Lin menengadah dan seketika wajahnya terlihat masam. Dia segera menelpon sekali lagi pada Kathie Jiang.
“Sialan, kenapa harus mematikan ponsel!” Tiano Lin berdiri dengan wajah masam dari atas sofa dan bertanya pada Celestine Gu, “Apa kamu bisa mengendarai mobil?”
“Bisa.” jawab Celestine Gu.
“Kalau begitu sekarang kamu telepon Aaron, suruh dia mengirimkan satu mobil ke sini, ada urusan penting!”
Saat bicara, Tiano Lin sudah sampai di depan pintu, lalu teringat pada sesuatu, langkah kakinya berhenti dan berkata, “Mobil balap, harus mobil balap, cepat antarkan sekarang padaku!”
Kathie Jiang suka balapan mobil.
Di saat ulang tahunnya yang ke-18, setelah ayahnya memberikan mobil Ferrari berwarna pink padanya, dia sudah suka pada permainan yang cepat dan menegangkan seperti ini.
Ibunya meninggal dengan cepat, sedangkan ayahnya sangat sibuk setiap hari.
Yang bisa menemaninya hanya mobil kesukaannya itu. Juga hanya di saat dia mengendarai mobil kesukaannya dan balapan dengan orang lain, dia baru tidak merasa kesepian dan kesedihan. Kekosongan di hatinya itu terpenuhi, dan dia yang pada saat itu, terasa penuh.
Selain itu, setiap kali selesai balapan, suasana hatinya terasa jauh lebih lega, semua kesedihan dan kekesalannya akan hilang begitu saja.
Setelah beberapa kali tancapan gas, jarum di spidometer sudah mencapai angka 290 kph. Kecepatan seperti ini meskipun dibandingkan dengan kecepatan tertinggi Ferrari F12 Berlinetta 354 kph masih jauh sekali, tapi angin yang masuk dari jendela tetap bisa mambuat Kathie Jiang memejamkan mata dan membuat rambutnya berterbangan.
Satu tangan mengontrol kemudi, satu tangan lagi membuka musik di mobil, dalam mobil terdengar suara penyair musik Inggris James Blunt yang khas, berat dan juga mempunyai ketukan.
Kathie Jiang berbeda dengan orang-orang yang balapan biasa.
Kathie Jiang suka suara kencang mobil, untuk melampiaskan semua suasana hati yang buruk.
Bersamaan mendengar musik yang ketukannya pelan dan berat.
Satu kencang satu tenang.
Satu terlepas satu ditarik.
Hal ini bisa membuatnya tenggelam dalam dunianya sendiri, membuat dua sifatnya yang berbeda terlepas begitu saja.
Dan bersamaan dengan ini, mobil yang di samping Ferrari merah ini, adalah Aston Martin berwarna abu-abu.
Kaca jendela mobil itu juga terbuka, menunjukkan anak muda dengan wajah nakal, telinga kiri mempunyai anting-anting yang bercahaya.
“Hehe, meskipun dulu aku selalu bukan lawanmu, tapi kamu juga sudah sangat lama tidak balapan bukan. Lalu masih begitu percaya diri malam ini pasti menang dariku?”
Aston Martin mendekat dan anak muda itu tertawa sombong.
Kathie Jiang menatap wajah yang sombong itu dengan benci, tapi tetap menjawab, “Kamu hanya perlu mengingat janji kita itu, tidak perlu pedulikan yang lain.”
“Kamu begitu tidak ingin menjadi pacarku?” anak muda itu bertanya sambil tersenyum.
“Ini adalah urusanku, kamu lebih baik perhatikan jalan, daripada kecelakaan di sini.” Kathie Jiang menginjak gas, Ferrari berwarna merah ini seketika melaju kencang, lalu menghilang dalam belokan.
“Haha, kamu tunggu saja. Belokan Maple Mountain, lihat bagaimana kamu sombong lagi!”
Setelah anak muda itu meniupkan peluit, memberikan tanda pada mobil Porsche yang ada di belakang, seketika dua mobil melaju cepat, pergi ke arah parkiran Maple Mountain.
Gelap malam.
Di bawah Maple Mountain Kota Nandu.
Di sini awalnya adalah tanah kosong, tapi saat ini dipenuhi dengan beragam mobil.
Kebanyakan adalah mobil murah yang dimodeli kembali, juga Porsche, Maserati, Ferrari, Lamborghini dan mobil balap yang setingkat ini.
Empat speaker yang setinggi 3 meter sedang memutarkan lagu yang sekarang sedang sangat terkenal dari Fast&Furios8, “Gang Up”. Suara musik diputar sampai paling kencang, bersamaan di atas speaker berdiri wanita cantik yang mengenakan pakaian seksi, mengenakan sepatu hak tinggi merah setinggi 10 cm, yang bergerak mengikuti dentum lagu.
Di sini berkumpul pria dan wanita yang berpakaian aneh-aneh. Mereka di sini merokok, minum bir, tertawa kencang, bergerak dan melakukan pose rendahan ….
Juga karyawan yang pagi hari bekerja di perusahaan besar di kota, yang sudah bosan pada klub dan karaoke, juga datang ke sini, mencari rasa kecepatan dan keseruan arena cepat, menunjukkan tampang yang biasanya tidak ditunjukkan.
Celestine Gu menghentikan mobil Hennessy Viper GT yang seharga 8 juta, 500 meter di jalanan tidak jauh dari parkiran.
Celestine Gu pertama kali mengendarai mobil sebagus ini. Saat turun, punggungnya sudah basah dan kedua kakinya juga bergetar hebat.
“Tuan Lin, ini tempat apa ya? Sudah jam segini, masih ada orang, selain itu kelihatannya banyak mobil mewah.”
Celestine Gu terengah-engah, menatap parkiran berisik yang berada di kejauhan dengan terkejut.
Tiano Lin juga turun dari tempat samping kemudi dan berkata sambil mengerutkan dahi, “Parkiran lomba Maple Mountain, adalah tempat balap yang paling disukai oleh anak-anak keluarga kaya di Kota A bahkan di Provinsi A. Di sini jalanan berkelok-kelok, tapi jalanan rata, selain itu jauh dari pusat kota. Kalau mengadakan balapan melanggar hukum, polisi sangat sulit untuk mengetahui.”
“Tidak mungkin kali. Manajer Jiang kelihatan begitu serius, bisa-bisanya suka pada olahraga semenegangkan ini. Pantas saja kamu tidak membiarkan supir Ketua Wu mengantarmu kesini. Kalau sampai membuat orang lain tahu, pasti akan menimbulkan gosip cukup lama.”
Celestine Gu membuka mulut dengan terkejut. Dalam hatinya, Kathie Jiang adalah contoh wanita yang berhasil, dewasa, dingin, seharusnya adalah wanita yang baik perasaan maupun pekerjaannya cukup membosankan.
Tapi balap mobil …. juga terlalu menegangkan kali.
Tiano Lin tidak berkata apapun, hanya mengerutkan dahi dan menggelengkan kepala.
Yang dia khawatirkan bukan pendapat maupun pikiran orang lain, melainkan berita-berita yang dia lihat di balap mobil Maple Mountain.
Meskipun jalan gunung di sini cocok untuk orang yang mengejar rasa tegang, balap mobil di alam bebas, tapi bersamaan dengan ketegangan yang ada, juga ada bahaya!
Jalanan di sini terlalu berkelok-kelok, selain itu kebanyakan jalan tidak ada pagarnya, artinya kondisinya juga sangat buruk. Setiap tahun tidak tahu ada berapa banyak jasad dan mobil yang ditemukan di bawah tebing. Hal ini membuat orang-orang di internet juga menamakan Maple Mountain dengan nama: Gunung Kematian.
Hampir setiap bulan, di sini akan terjadi kecelakaan mobil jatuh ke tebing yang sangat parah.
Saat melihat informasi ini, Tiano Lin tidak berani ragu satu menit pun, menyuruh Aaron Wang cepat mengantarkan mobil dan langsung pergi ke sini.
“Tuan Lin, bagaimana? Apa kita sekarang mau mencari satu per satu?” Celestine Gu melihat kebisingan di sana dan dibuat terkejut. Ternyata di dunia ini juga ada orang jenis ini. Dulu dia bahkan tidak terpikir atau bahkan lakukan.
“Tidak usah, kamu tunggu aku di sini, kunci mobil baik-baik. Cukup tunggu telepon dariku saja.”
Setelah Tiano Lin selesai berkata, dia melangkah ke arah parkiran.
Ketika Tiano Lin berjalan ke arah parkiran yang bising itu, tiba-tiba dia mendengar suara wanita yang serak.
“Adik kecil, datang mencari orang ke sini?”
Tiano Lin menolehkan kepala, melihat wanita seksi yang tidak tahu sejak kapan berdiri di belakangnya, sedang menilainya dengan teliti.
Berambut pendek, wajah dengan dandanan menor, mengenakan kemeja putih yang kancingnya terbuka sampai ketiga, rok pendek, kaki panjang mengenakan sepatu hak tinggi, menyapit satu rokok khusus wanita dan wajahnya penuh dengan godaan.
“Angelia?”
Meskipun sudah memotong rambut pendek, selain itu cahaya di sekitar tidak terlalu terang, tapi kharisma wanita itu, Tiano Lin tidak akan pernah lupa.
Angelia Liu merokok dengan anggun dan berkata sambil tersenyum, “Kamu datang mencari Kathie bukan?”
Tiano Lin seketika senang, “Apa kamu tahu dimana dia sekarang?”
Tiano Lin ingat Angelia Liu kenal dengan Kathie Jiang, hanya saja tidak mengetahui apa hubungan dua orang ini.
“Ikut aku saja.”
Angelia Liu membalikkan badan dengan anggun, menggerakan kaki panjang seksinya dan melangkah pergi.
Tiano Lin ikut di belakang Angelia Liu. Ketika keduanya muncul di titik start Maple Mountain, Tiano Lin langsung melihat mobil Ferrari yang kelihatannya sangat mirip dengan mobil Ferrari Celestine Gu.
Saat ini, mobil Ferrari merah dan Lamborghini hitam sedang berhenti di tengah jalur balap. Hanya saja Tiano Lin tidak melihat bayangan Kathie Jiang dari kaca jendela.
“Naik mobil saja.”
Angelia Liu membuka pintu Ferrari, kaki yang panjang masuk ke dalam mobil, duduk di kursi kemudi dan berkata pada Tiano Lin.
“Tapi ….”
Tiano Lin membuka mulut, dia awalnya ingin bilang, dia ke sini untuk mencari Kathie Jiang, tapi saat ini, mobil kaca Lamborghini yang ada di samping juga pelan-pelan terbuka, menunjukkan seorang botak yang sedang tersenyum aneh.
“Ini adalah orang yang kamu mau jemput? Kelihatannya kecil sekali …” si botak berkata sambil tertawa.
Berdasarkan peraturan lomba, satu mobil harus mengangkut satu orang. Biasanya adalah pebalap pria, disertai satu wanita sebagai pendampingnya.
Di samping tempat kemudi Lamborghini duduk seorang wanita cantik yang tubuhnya seksi, mulut merah, pakaiannya juga sangat berani, memegang cermin, dan sedang menambah make-up.
“Tidak boleh?” Angelia Liu merokok dan bertanya datar.
“Aku sih tentu saja boleh, tapi tidak tahu adik kecil ini bisa atau tidak. Jangan nanti jalan gunung terlalu menakutkan dan adik kecil ini tidak berani angkat lagi. Nanti malam bukankah kamu harus tidur sendirian? Hahaha!” si botak tertawa.
“Jangan basa-basi, cepat mulai, malam ini kalau kamu menang, aku milikmu.”
Angelia Liu mematikan rokok di tangannya, membuka pintu di samping kemudi, dan memberi tanda pada Tiano Lin untuk naik ke mobil.
“Aku?” Tiano Lin menunjuk dirinya sendiri, “Bukankah kamu mau membawaku pergi bertemu dengan Kathie?”
“Naik mobil, sampai di puncak gunung kamu bisa bertemu dengannya.”
Tiano Lin ragu sesaat dan memilih naik ke atas mobil.
Angela Liu tidak akan melukainya, dia tidak perlu ragu untuk hal ini.
Ketika dua mobil balap menutup pintu dan kaca jendela, arena balap juga ikut tenang.
Semua mobil di sekitar sana mematikan mesin, hanya dua mobil di jalur balap saja yang menyala, menimbulkan suara mesin yang membuat orang terkejut.
“Apa dulu kamu pernah naik roller coaster?” Angela Liu tiba-tiba bertanya.
“Roller coaster? Belum ….”
“Gila!”
Setelah wanita cantik baru saja menurunkan bendera, mobil Ferrari melaju cepat, seketika menghilang di tempat, melaju ke jalanan Maple Mountain.
80!
100!
140!
170!
200!
……
Melihat angka di spidometer, Tiano Lin merasa jantungnya sudah akan melompat keluar. Dia membuka mulut lebar-lebar, tapi suara teriakan tertinggal di tenggorokannya, diteriakan bagaimanapun tetap tidak keluar.
“Cepat sekali.”
Melihat Lamborghini duluan yang belok, Angela Liu tertawa ringan. Pedal gas sekali lagi diinjak dengan kencang!
“Gila!”
“Pelan sedikit!”
“Tidak bisa! Aku tidak bisa lagi! Cepat hentikan mobil, ini bukan mobil gunung, aku mau turun!”
“Belok! Perhatikan belokan!”
Jalanan di Maple Mountain di Kota Nandu, bahkan di Provinsi A adalah tanah suci bagi orang yang suka balapan.
Mereka lelah melaju di jalan yang lurus.
Jalan gunung berkelok-kelok, sedikit dekat, tidak ada pagar pelindung, dan kalau terjatuh ke tebing, pasti mobil dan orang akan hancur sekaligus.
Rasa tegang dan godaan yang seru ini, bukan hanya bisa dipuaskan dengan kecepatan saja!
Rasa ketegangan di jiwa, jauh melebihi ketegangan di tubuh!
230!
Ketika jarum merah sampai di angka 230, Tiano Lin merasa dirinya seperti berada di awan-awan. Dia memegang pegangan di atas jendela, dan satu tangan lagi mencengkram erat paha Angelia Liu, kemudian mobil Ferrari masuk ke belokan jalan Maple Mountain, dan Tiano Lin teriak histeris.
“Kamu teriak ya teriak saja, tapi bisa jangan cengkram pahaku tidak?” tanya Angelia Liu yang sedang fokus mengemudi sambil mengerutkan dahi.
Tiano Lin sudah tidak ada tenaga untuk menjawab pertanyaan Angelia Liu lagi.
Cairan yang menusuk hidung, sudah masuk dari tenggorakan ke indera penciuman, bahkan air matanya saja sudah mau keluar.
“Lepaskan tanganmu! Kalau kamu tidak mau lepaskan, kita berdua jatuh ke tebing dan mati!” Angelia Liu juga tidak tahan terhadap cengkraman tangan Tiano Lin dan teriak dengan kesal.
Tiano Lin melihat pemandangan di luar jendela, menimbang untung dan ruginya, akhirnya melepaskan cengkraman tangannya di paha Angelia Liu dan memegang pegangan di atas jendela.
“Apa kamu tidak pernah balapan?” Angelia Liu tiba-tiba bertanya.
“Aku tidak bisa mengendarai mobil …” Tiano Lin menjawab dengan sedikit canggung.
“Setelah lewat malam ini kamu sudah akan bisa.”
Angelia Liu tersenyum, langsung menginjak pedal gas. Tiano Lin terkejut, kembali menangkap paha Angelia Liu.
Di mobil Lamborghini yang sudah meninggalkan Ferrari di belakang, sang pria kepala botak mengurangi lajunya dan secara bersamaan membuka bluetooth earphone-nya.
“Bagaimana keadaannya?” suara orang di ujung sambungan dingin.
“Tenang saja, semuanya berjalan sesuai rencana, hanya saja di mobil itu bertambah satu laki-laki, mau dihabisi bersama?” tanya pria berkepala botak.
“Laki-laki?” orang di ujung sambungan diam sebentar dan berkata, “Bagaimana tampangnya?”
“Kira-kira berumur 18 atau 19 tahun, kelihatannya seorang murid, tidak tahu Angela mencari darimana, mungkin demi menambah jumlah, aku takut bocah itu membocorkan masalah malam ini ….” kata pria botak dengan ragu.
“Sudahlah, aku tahu siapa bocah itu. Berdasarkan rencana awal, membuat kecelakaan, dua-duanya.”
Sergio Tsu duduk tegak di ruang reservasi satu bangunan mewah. Setelah menutup sambungan, mata orang itu menunjukkan kekejaman.
Mengenai masalah Harley Wang, dia sudah melakukan persiapan dari awal. Untuk mencapai hal yang besar, orang bisa dilepaskan, tapi barang mau bagaimanapun tetap harus dipertahankan.
Tapi tidak disangka di tengah jalan Angelia Liu, bukan hanya mau orangnya, bahkan barangnya itu juga secara bersamaan diserahkan ke pihak polisi. Bukan hanya membuatnya kehilangan satu anah buah, juga membuatnya rugi hampir 10 juta!
Selain itu yang paling membuat Sergio Tsu benci adalah, waktu itu dia jelas-jelas sudah menutup mulut Harley Wang, tapi Angelia Liu malah langsung membuka mulut pria itu, membuatnya kehilangan orang dan uang, malu di hadapan begitu banyak bos di Sungai Jiang.
Jadi Sergio Tsu bersumpah, mau bagaimanapun, dia harus membuat Angelia Liu hilang dari Kota Nandu, kalau tidak, dia seumur hidup ini, tidak akan menengadahkan kepala, juga tidak akan ada lagi orang yang berbisnis dengannya.
Setelah pria botak mematikan bluetooth earphone dia melihat Ferrari merah yang melaju cepat di samping mobilnya dan tertawa dingin. Dia sekali lagi menginjak pedal gas dan menambah kecepatan.
“Cepat, cepat, dia sudah mengejar ke sini!” Tiano Lin melihat dari kaca spion, lampu Lamborghini seperti mata binatang liar. Dia pun mencengkram paha Angelia Liu dengan kencang.
Angelia Liu sudah dibuat kesal sampai tidak bisa berkata-kata.
Kalau tahu dari awal, Angelia Liu suruh nona yang yang ikut datang bersama Tiano Lin saja naik ke atas mobil, daripada Tiano Lin yang membuat kerepotan setelah naik ke atas mobil.
“Diam!”
Angelia Liu bicara dengan dingin, secara bersamaan juga menginjak pedal gas, menambah kecepatan mobil. Akhir yang bagus, belokan yang cantik, melewati belokan ini, dan masuk ke jalan berikutnya.
Satu mobil hitam dan satu mobil merah melaju di jalanan Maple Mountain. Bahkan mobil di belakang mobil juga memancarkan cahaya terang, meninggalkan cahaya panjang di gelap malam, mengikuti gunung sampai ke puncaknya.
Tiano Lin melihat dari kaca spion.
Dari kaca spion entah dari kapan terlihat jari tengah yang ada kutek warna merah, sedang tidak hentinya melakukan gerakan rendahan padanya.
“Kamu bantu aku balaskan padanya.” kata Angelia Liu.
“Aku tidak bisa.” kata Tiano Lin.
“Kamu bahkan tidak bisa menunjukkan jari tengah?” Angelia Liu tersenyum merendahkan dan bertanya, “Kamu pasti belum pernah pacaran bukan?”
“……………”
Tiano Lin bingung.
Apa hubungannya bisa menunjukkan jari tengah dengan pacaran?
“Sudah akan sampai di belokan terakhir, kamu pegang pegangan baik-baik …. sudahlah, kalau mau cengkram, cengkram saja.”
Baru saja Angelia Liu selesai bicara, tangannya memutar setir, seketika juga menekan pedal berhenti, suara berdecit ban dan tanah menggema di udara. Gerakan mobil Ferrari ini terlihat mulus dan masuk ke belokan besar gunung.
Hampir secara bersamaan.
Setelah melihat lampu belakang mobil Ferrari menghilang di depan, pria botak ini langsung melepaskan kaki dari pedal gas secara total, menghentikan mobil di samping jalan.
“Target sudah masuk, sudah boleh tutup sangkar.” sang pria berkata pada walkie talkie.
Saat ini, Angelia Liu sudah melewati jalur berliku-liku. Ketika dia ingin menambah kecepatan, langsung melaju cepat dan naik ke puncak gunung, ponselnya tiba-tiba berbunyi.
Angelia Liu melihat ke arah kaca spion, melihat di belakang tidak ada tanda-tanda mobil menyusul, dia pun mengangkat ponsel dengan bluetooth.
“Jangan bicara! Dengarkan perkataanku! Tidak peduli apapun yang kamu lakukan sekarang, cepat hentikan mobil di pinggir jalan dan tinggalkan mobil itu. Cepat!”
Begitu bluetooth tersambung, Kathie Jiang yang ada di ujung sambungan langsung berkata dengan panik.
Dan di saat ini, Angelia Liu melihat di belokan depan seperti ada cahaya terang, dan juga suara Kathie Jiang yang panik, meskipun sekarang Angelia Liu seperti mengerti sesuatu, tapi saat ini dia sedang menambah kecepatan, begitu memaksa mengurangi kecepatan, maka akibatnya adalah menabrak gunung dan mati. Tapi melihat cahaya di depan sana mengerjap beberapa kali dan mobil itu seperti semakin dekat padanya, dia juga tidak bisa mempedulikan begitu banyak lagi, melihat Pohon Maple besar di pinggir jalan. Dia pun membelokkan setir ke arah kanan. Ferrari yang memutar arah dengan mendadak keluar, mendekati arah tebing!
Tring!
Hampir di saat bersamaan.
Sebuah truk besar dengan cahaya terang, tiba-tiba muncul di belokan seberang, melaju dengan cepat ke arah sini.
Cahaya mobil truk seperti ini terlalu menyilaukan mata.
Di satu saat ini, Angelia Liu dan Tiano Lin merasa mata mereka seperti sudah mau buta. Cahaya di depan begitu terang, bahkan bentuk depan truk saja tidak bisa terlihat jelas, Tiano Lin hanya bisa mendengar suara mesin mobil yang kencang melewati samping tubuhnya, dilanjutkan dengan suara kencang “brak”, mobil berputar dan Ferrari yang gila ini akhirnya berhenti.
“Apa aku sudah mati?”
Ketika mobil truk besar turun dari atas gunung dan suara Ferrari hilang dari gunung, pria botak ini mengeluarkan sebatang rokok dengan puas dari kantongnya, lalu turun dari mobil dan mulai merokok.
Dengan cepat, mobil truk itu masuk ke penglihatannya dan berhenti di pinggir jalan juga.
“Bagaimana? Apa sudah tertabrak?” pria botak bertanya sambil tersenyum.
“Belum, dia duluan yang menghindar.” supir truk memakai masker dan berkata rendah.
“Menghindar?” pria botak tersentak beberapa saat, “Bagaimana mungkin? Bukankah dia masih ada di jalur balap? Jarak yang begitu dekat, kecepatan yang begitu cepat, bagaimana bisa dia menghindar ….”
“Dia memang benar sudah menghindar, tapi mengarah ke arah tebing.” sang supir memutuskan perkataan si botak.
“Tebing? Hahaha, baik, baik, baik. Bagus kalau tebing. Cik, cik, di tebing setinggi ini, daripada jatuh mati lebih baik ditabrak mati olehmu. Kamu sekarang turun gunung, akan ada orang yang membayarmu. Aku harus melihat ke sana sendiri, kalau benar-benar terjatuh dari tebing, maka kondisi kecelakaan pasti sangat seru, haha!”
Pria botak menyuruh supir pergi, kembali duduk ke atas mobil, dan dengan cepat mengendarai mobil ke jalan gunung yang ada di depan.
Saat ini, gelap dan hening.
Jalanan di gelap malam, karena ada bayangan gunung, sebelum belok, meskipun hanya tersisa jarak 20 meter, juga tidak akan mungkin terlihat.
Sedangkan sebelumnya Angelia Liu melihat ada cahaya terang dua kali di depan, yaitu truk besar yang belok. Karena cahaya terlalu terang, ada sisa cahaya dari pantulan gunung.
Selain itu, jalan di Maple Mountain malam ini, diatur oleh orang-orang klub balap.
Satu mobil yang melaju dari arah berlawanan, ditambah dengan telepon panik dari Kathie Jiang, Angelia Liu dengan cepat menyadari sesuatu.
Tapi karena jalan gunung sempit, Angelia Liu tidak bisa menjamin setelah menghentikan mobil secara paksa, dapat menghindar dari tabrakan mobil yang melaju dari arah berlawanan. Sedangkan di sisi lain adalah tebing dalam, jadi dia hanya bisa mencoba satu peruntungan, yaitu mengurangi kecepatan mobil dengan belok tiba-tiba, lalu menabrak Pohon Maple yang menjulang di tepi tebing.
Tiano Lin dan Angelia Liu terkepung oleh balon gas putih di dalam mobil. Tiano Lin bergerak kencang, baru bisa mengeluarkan satu lengan dari balon gas yang sempit, tapi malah tiba-tiba mendengar suara kretak, seperti ada suara pohon yang patah, dan mobil juga ikut bergoyang.
“Kamu tidak apa-apa ‘kan?” tanya Angelia Liu dengan lemah.
Tiano Lin menghela napas dan berkata, “Aku tidak apa-apa, tadi itu suara apa?”
“Sepertinya batang pohon yang patah, kita harus segera pergi, kalau tidak akan ikut mobil ini jatuh ke dalam tebing.”
Pandangan mereka ditutupi oleh balon gas jadi tidak dapat melihat kondisi di luar mobil.
Tapi Angelia Liu ingat jelas, sekarang mobil seharusnya menabrak Pohon Maple yang sebelumnya dia lihat baru tidak jatuh ke dalam tebing, tapi didengar dari suara tadi, pohon ini takutnya sudah tidak dapat tahan terhadap tabrakan besar dari mobil, sudah tidak mampu bertahan lagi.
Bagian kepala, karena mendapat tabrakan yang kencang dari balon gas, agak sedikit pusing.
Tapi karena kesadaran untuk bertahan hidup yang kuat, tetap membuat Angelia Liu berusaha membuka sabuk pengaman, membuka pintu, dan turun dari kursi kemudi ke tanah.
Bersamaan, Tiano Lin juga keluar dari kursi samping kemudi. Tapi melihat tebing yang sangat dekat, juga karena gerakannya, ada beberapa batu yang terjatuh ke tebing, tetap tanpa bisa ditahan merasa takut.
Tapi bersamaan dengan itu, secara bersamaan, terdengar suara kretak-kretak, juga batu-batu yang bergerak, Angelia Liu teriak kencang cepat pergi. Mereka bangun dari tanah, tanpa menengadahkan kepala langsung berlari keluar.
Brak, brak, brak!
Ketika menoleh, Pohon Maple yang ada di tebing terjatuh. Setelah ditabrak kencang, tidak ada lagi yang bisa menahan, bersamaan dengan jatuhnya beberapa batu, bahkan mobil yang bagian depannya sudah hancur, juga jatuh ke dalam tebing.
Tiano Lin langsung terkejut.
Melihat tebing yang dalam, juga ada bagian yang retak di tanah, keringat dingin membasahi punggung, sebuah pikiran yang mengerikan seketika memnuhi otak Tiano Lin.
“Ayo cepat pergi, sebentar lagi mungkin ada orang yang akan datang mengecek mayat.” Angelia Liu menarik napas dalam dan berkata ringan.
Tiano Lin mengangguk, berbalik melingkarkan tangan ke bahu Angelia Liu dan dengan segera meninggalkan tempat ini.
Karena ponsel Angelia Liu tertinggal di mobil, jadi orang-orang lainn tidak ada cara untuk menghubunginya.
Kathie Jiang menelepon lagi tapi tidak ada yang menjawab, kemudian mendengar suara tabrakan mobil, Kathie Jiang segera menelpon pada Mike He, menceritakan kejadian di sini pada pria itu.
Mike He tidak mempunyai putra, sangat menyayangi putrinya, mana mungkin bisa membiarkan putrinya pergi ke keadaan yang bahaya seperti itu? Dia langsung menyuruh supir untuk menyiapkan mobil dan segera pergi ke Maple Mountain.
Setelah mengetahui jalan Maple Mountain di atas dan bawah penuh orang, Mike He langsung mengetahui ada yang salah, lalu melihat tampilan dan gerakan orang-orang di sini sini, Mike He langsung menelpon ke kantor polisi. Kepala kantor polisi kota, Henry Yan, membawa tim sendiri, membawa sekelompok polisi ke sini dan mengontrol tempat kejadian. Mike He membawa mobil sendiri ke puncak Maple Mountain.
Dua puluh menit kemudian.
Tiano Lin dan Angelia Liu saling memapah satu sama lain, dan berjalan pincang ke puncak gunung.
Kathie Jiang sudah menunggu lama di sini, ketika melihat dua orang itu muncul, langsung berjalan menghampiri mereka.
“Tuan Lin, kenapa kamu juga ada di sini?”
Kathie Jiang melihat Angelia Liu yang muncul bersamaan dengan Tiano Lin, seketika wajahnya tidak percaya.
Tapi melihat Tiano Lin yang penuh dengan wajah terluka, dia baru tersadar.
“Kalau Ferrarimu rusak, aku tidak bisa menggantinya.”
Angelia Liu duduk di atas tanah, meraba tubuhnya. Tiano Lin mengeluarkan satu rokok dan mengulurkannya pada Angelia Liu.
“Masih sekecil ini sudah suka merokok?”
Angelia Liu menatap Tiano Lin sekilas, Tiano Lin tidak menjawab, hanya mengulurkan pemantik rokok ke tangan wanita itu.
Hosh ….
Angelia Liu menghirup rokok dengan terlatih, tubuhnya yang seksi bersandar di Mini Cooper hitam dan menatap ke kejauhan.
“Apakah orang yang merencanakan?” setelah terdiam lama, Kathie Jiang inisiatif bicara.
Angelia Liu tersenyum dan mengangguk, “Seharusnya Sergio yang lakukan. Barang yang sudah susah-susah dia dapatkan aku serahkan kepada polisi, 10 juta lebih, yang sudah cukup untuk dana pensiunnya, haha.”
“Sergio?” Tiano Lin mengerutkan dahi.
“Iya, bocah yang ada di karaoke waktu itu dan mau menghabisi Harley langsung disana juga.” Angelia Liu berkata datar.
“Semua ini salahku. Kalau bukan kakak yang membantuku lomba dalam arena balap kali ini, juga tidak akan muncul kondisi yang begitu berbahaya.” Kathie Jiang berkata sambil menghela napas.
“Sudahlah, dengan teknikmu yang rendah itu, kalau bukan aku yang mengalah padamu, mungkin sekarang kamu sudah dibawa pulang oleh tunanganmu, apa masih bisa meminta maaf di sini? Lebih baik kamu luangkan tenaga, malam nanti temani Tuan Lin baik-baik saja. Dia sudah datang jauh-jauh ke sini, hampir saja mati di dalam mobil, selain menyerahkan diri padanya, malam ini melayaninya baik-baik di atas ranjang, kamu juga tidak ada cara membalas yang lain lagi.”
Angelia Liu merokok dengan anggun, tapi perkataan yang dia katakan malah membuat Kathie Jiang dan Tiano Lin merona.
Dari awal sampai akhir, meskipun Tiano Lin tidak mengatakan apapun, tapi juga mengerti apa yang terjadi malam ini.
Ternyata orang yang malam ini ribut-ribut di pintu masuk adalah tunangan Kathie Jiang. Tapi melihat dari kondisi Kathie Jiang sepertinya tidak ada maksud untuk mempedulikannya.
Tapi, pembalasan kata Angelia Liu tadi benar-benar membuat hati orang tergerak ya ….
“Hei!”
Tiano Lin yang masuk dalam kondisi melamun sama sekali tidak menyadari, saat ini pandangan matanya tertuju ke paha Angelia Liu yang seksi. Kepalanya dipukul oleh Angelia Liu dan baru menengadahkan kepala, “Ada apa?”
“Huh, ada apa? Sepanjang jalan ini kamu juga sudah cukup melihatnya, juga sudah puas dipegang ‘kan. Aku beritahu ya, kamu bisa suka pada wanita manapun di dunia ini, kecuali aku. Apa kamu mengerti?” Angelia Liu menoleh dan menatap Tiano Lin dengan perasaan rumit.
“Kenapa?” Tiano Lin tanpa sadar bertanya.
“Karena ….” perkataan Angelia Liu terhenti, lalu dia memelototi Tiano Lin, “Tidak bisa ya tidak bisa, kalau kamu suatu hari mampu membawaku naik ke atas ranjang, percaya atau tidak yang duluan marah adalah ayah dan ibumu, hm?”
Saat berkata, Angelia Liu tiba-tiba menolehkan kepala, melihat mobil Audi A6 dengan plat mobil putih, melaju turun dengan cepat dari atas gunung.
“Kamu menelpon dia?”
Angelia Liu mematikan rokok di tangannya, dan berdiri dari tanah.
“Iya, waktu itu kondisinya terlalu berbahaya, selain Kepala He, aku benar-benar tidak tahu cari siapa yang paling cocok.”
Kathie Jiang menganggukan kepala dan nada bicaranya sedikit tidak berdaya.
“Kamu antar aku turun gunung, aku tidak ingin bertemu dengannya.”
Yang membuat Tiano Lin tidak terpikir adalah setelah Angelia Liu melihat mobil ini, seketika wajahnya berubah, langsung duduk masuk ke cooper, lalu menutup pintu.
Saat sedang bingung, mobil Audi berhenti di pinggir jalan, Mike He berjalan dengan wajah panik.
“Tiano?”
Di saat melihat Tiano Lin, Mike He tersentak lalu segera menghampiri Tiano Lin, menyentuh wajah dan badan Tiano Lin dan bertanya panik, “Tiano, kenapa kamu ada di sini? Ada apa dengan luka di wajahmu? Orang-orang ini tidak melakukan apa-apa padamu bukan? Aku bilang pada paman ketiga, paman ketiga sudah mengontrol semua gunung ini, pasti tidak akan membiarkan satu orang pun kabur. Bagaimanapun itu, aku juga akan membantumu membalaskan dendam!”
“Ergh, aku tidak apa-apa, tapi kaki Angelia agak tidak nyaman, bagaimana kalau paman ketiga melihat dia dulu?” Tiano Lin mengingatkan.
Apa hubungan paman ketiganya ini dengan Angelia Liu, Tiano Lin sekarang sangat ingin mengetahui hal ini.
“Kepala He, nona sekarang mungkin agak tidak enak badan, untuk sementara istirahat di mobil dulu.” Kathie Jiang menjelaskan dari samping.
“Tidak enak badan?”
Mike He menatap Kathie Jiang sebentar, lalu melihat Cooper hitam yang ada di samping.
“Apakah masalah ini terjadi karenamu? Ada hubungannya tidak dengan barang yang kamu serahkan pada di Starz Karaoke?”
Mike He memang benar merupakan polisi yang hebat. Hanya analisis singkat selama perjalanan saja sudah mengerti keseluruhan masalah ini.
“Ini tidak ada hubungannya denganmu, aku yang akan menyelesaikannya sendiri.”
Meskipun terpisah dari jendela, tapi juga bisa mendengar nada bicara Angelia Liu yang kesal.
“Tapi kalian balapan ilegal di sini, apakah tidak ada hubungannya juga denganku?” Mike He berkata dengan tegas, “Di sini terjadi kecelakaan yang begitu parah, aku sudah menyuruh kantor polisi untuk mengontrol keadaan di sini. Kamu sekarang ikut pulang ke rumah denganku atau menerima interogasi di kantor polisi, kamu sendiri saja yang pilih.”
Pulang ke rumah?
Tiano Lin mengerutkan dahi, dan menatap Kathie Jiang dengan tatapan tidak percaya.
“Aku katakan sekali lagi, masalahku tidak perlu diurusi olehmu. Bukankah hanya kantor polisi, aku juga pernah pergi ke sana. Kamu seorang kepala polisi jangan menghabiskan waktu rakyat biasa sepertiku lagi, ok?”
Setelah Angelia Liu selesai berkata, dia tidak memberikan kesempatan bicara apapun pada Mike He dan lanjut berkata, “Manajer Jiang, aku sudah lelah. Tolong akamu antar aku pulang, terima kasih.”
Melihat wajah Mike He merah karena kesal, Kathie Jiang segera menghampiri dan membujuk ringan, “Tubuh nona tidak ada masalah apapun, lebih baik sekarang aku mengantarkannya dulu ke rumah sakit. Kalau ada masalah, aku baru beritahu kamu lagi, apakah boleh?”
Mike He terdiam beberapa saat dan berkata sambil mengangguk, “Baik kalau begitu, kamu antar dia ke rumah sakit dulu, tapi besok kamu ada waktu luang, paling bagus bisa datang ke kantorku. Mengenai detail malam ini, aku berharap bisa mengetahui dari sisimu juga.”
“Kepala He tenang saja, besok pagi aku pasti akan pergi ke sana.” kata Kathie Jiang.
“Ya sudah begini saja, setelah pulang kamu harus berterima kasih baik-baik pada Nona Jiang. Kalau bukan karena dia, malam ini kamu akan tinggal di dalam kantor polisi!”
Setelah Mike He selesai berkata, seperti masih marah dan menambahkan, “Angelia, aku berkata padamu, kedepannya kurangi ikut hal-hal yang tidak baik. Kamu benar-benar mengira kamu hebat, kemampuanmu bagus, para bos itu akan mengalah padamu? Aku beritahu ya, kalau bukan aku membantumu di belakang, kamu sekarang tidak tahu sudah dikurung dipenjara mana. Sudahlah, kedepannya kamu tahu diri saja, kalau ada masalah apapun kamu telepon aku, kalau tidak ada juga …. sudahlah, begini saja.”
“Tiano, apa kamu mau ikut pulang bersama?” setelah Mike He selesai berkata, dia menoleh pada Tiano Lin dan bertanya.
“Tidak usah lagi Paman Ketiga, di bawah gunung ada mobil yang menungguku, aku pulang bersama dengan mereka.” kata Tiano Lin sambil tersenyum.
“Iya, kamu harus hati-hati. Kalau ada masalah telepon saja padaku.”
Mike He masuk ke dalam mobil, Kathie Jiang menatap kepergian pria itu, lalu diam-diam menghela napas, “Naik mobillah.”
Kathie Jiang naik ke mobil, Tiano Lin dan Angelia Liu duduk di barisan belakang.
Sepanjang jalan tidak ada yang bicara.
Saat sudah mau sampai di bawah gunung, Angelia Liu baru mengeluarkan tangan putih di hadapan Tiano Lin, meminta rokok.
“Dilarang merokok di dalam mobil.” Tiano Lin berkata dengan tegas.
“Ini adalah mobilku.” mata Angelia Liu marah, langsung memasukkan tangan ke kantong celana Tiano Lin dan mengeluarkan kotak rokok yang tinggal setengah.
Shosh!
Ekspresi Tiano Lin tiba-tiba berubah.
Tanpa sadar menggeser sedikit ke samping, menjaga jarak aman dengan Angelia Liu.
“Huh!”
Angelia Liu memantik rokok, meniupnya pelan, menatap sekilas ke arah Tiano Lin dan tatapannya penuh dengan pandangan merendahkan.
“Kamu lain kali kalau mengambil rokok bisa memberitahuku terlebih dahulu tidak. Pria dan wanita berbeda, aku juga bukan tidak mau memberitahumu …” Tiano Lin berwajah canggung, bahkan bicaranya juga jadi tidak terlalu lancar.
Angelia Liu mendengus dan alisnya terangkat, “Takut?”
“Ergh … kita kakak dan adik, lebih baik jangan bercanda seperti ini ….” Tiano Lin berkata dengan gugup.
“Kakak dan adik?” Angelia Liu menyindir dan berkata pelan, “Sebelum kamu naik mobil, kamu sama sekali tidak menganggapku sebagai kakak lho. Bagaimana, kulit kakak lumayan bagus bukan?”
“Apa?” Tiano Lin tersentak dan tanpa sadar menjawab, “Kelenturan ini lumayan bagus ….”
“Kalau begitu apa kamu masih mau pegang?” Angelia Liu menolehkan kepala. Mata cantik itu menatap Tiano Lin dengan tatapan menggoda.
“Ha, hehehe …. tidak perlu …. cukup satu kali saja, tidak pegang lagi.” keringat dingin di dahi Tiano Lin mengalir turun, sama sekali tidak mengerti kakak sepupunya ini mau melakukan apa.
“Sudahlah nona besar Liu, kamu adalah kakak Tiano, jangan menggodanya lagi.” Kathie Jiang yang mengendarai mobil di depan tanpa bisa menahan diri buka mulut.
Angelia Liu menganggukan kepala, melihat Kathie Jiang dari kaca spion, bibirnya tanpa bisa ditahan tersenyum, “Kalau kamu tidak bilang aku bahkan sudah lupa, dia masih harus menyimpan tenaganya, malam ini akan baik-baik menerima pembalasan darimu.”
Kathie Jiang juga tidak menyangka Angelia Liu membicarakan hal ini dengan lebih terbuka lagi, bahkan melibatkan dirinya.
Sesaat, Kathie Jiang berkata dengan kesal, “Kalau begitu dia juga harus berani baru bisa.”
Tiano Lin tersentak, menengadahkan kepala dengan tidak percaya, “Yang kamu katakan itu benar?”
Tapi siapa yang tahu sebelum Kathie Jiang bicara, Angelia Liu sudah tertawa duluan, “Kathie, yang aku bilang benar bukan. Bocah ini lumayan suka padamu. Dari yang aku lihat, kamu juga tidak perlu khawatir pada si Levin dan Keluarga Yi lagi. Malam ini kamu ambil hati adikku ini, ada Keluarga He yang menopang di belakangmu, Keluarga Yi yang kecil itu tidak ada apa-apanya.”
“Angelia!”
Bahkan Kathie Jiang yang dewasa saja, juga tidak dapat tahan terhadap candaan Angelia yang terang-terangan seperti ini.
Wajah Kathie Jiang merona, dia menginjak pedal gas sekuat tenaga, berusaha sekuat tenaga membuat Minicooper ini sebagai mobil balap, melaju cepat turun gunung, baru menutup mulut Angelia Liu untuk lanjut bicara.
Setelah sampai di kaki gunung.
Sekeliling adalah sirene mobil polisi yang kencang, banyak polisi datang, menutup semua kaki gunung Maple Mountain, melakukan interogasi pada orang-orang ini. Ada beberapa yang agak dicurigakan langsung dibawa ke mobil polisi, lalu dibawa ke kantor polisi.
Mobil Lamborghini yang lomba dengan Angelia Liu, saat ini berhenti di luar, si botak yang berada di mobil tadi tidak tahu pergi kemana sekarang. Tapi karena Kepala He sendiri yang memberi perintah langsung, juga sudah mengetahui keseluruhan masalah, jadi menyelesaikan kasus bukanlah masalah waktu. Sama sekali tidak perlu mereka khawatir.
Minicooper dalam perjalanan dihentikan oleh polisi yang meminta informasi.
Ketua kantor polisi, Henry Yan, mendengar langsung dari samping, berharap bisa mendengar sedikit bukti penting dan lebih cepat menyelesaikan kasus.
“Ketua Yan, menyusahkanmu dan teman-teman di kantor polisi ini. Malam ini aku traktir semuanya makan.” Mike He menyapa Henry Yan sambil tersenyum. Meskipun Henry Yan adalah atasan, tapi hal yang harus dilakukan tetap harus dilakukan.
“Kepala He terlalu sungkan, membuat putrimu masuk ke dalam kondisi bahaya, adalah tanggung jawab sangat besar di kepolisian Kota Nandu. Tapi Kepala He tenang saja, kita pasti akan segera menyelesaikan kasus, memberikan pertanggungjawaban bagi putrimu!” Henry Yan berkata dengan serius. Dia tidak berani menyombongkan diri di hadapan Mike He.
Mike He menganggukan kepala, melihat mobil Cooper yang sedang diperiksa dan bertanya, “Kalau begitu pemberian saksi anakku apa sudah selesai?”
Ketika mobil dibiarkan pergi, Tiano Lin melihat Mike He dari kaca spion belakang, dan tanpa bisa ditahan menghela napas.
“Apakah kamu merasa aku sangat tidak berperasaan?” Angelia Liu tiba-tiba menoleh dan bertanya.
Tiano Lin tidak tahu bagaimana menjawab, hanya bisa memilih untuk diam.
“Tidak semua orang kelihatan seperti yang terlihat di permukaan. Kamu merasa aku tidak berperasaan, hanya karena belum pernah melihat orang-orang itu melakukan hal yang lebih tidak berperasaan saja.”
Angelia Liu merokok dengan anggun, menyipitkan mata dan membuat matanya kelihatan lebih panjang dan menggoda.
Tiano Lin membuka mulut, tapi melihat di kaca spion belakang, Kathie Jiang sedang menatapnya dengan ekspresi rumit, jadi dia pun hanya bisa menutup mulut dengan patuh.
Mobil masuk ke area apartemen hijau, Angelia Liu turun di sini, lalu Kathie Jiang mengendarai mobil kembali ke Emerald Valley.
Sepanjang perjalanan, Celestine Gu terus mengikuti dari belakang dengan mobil Hennessy ViperGT hitam itu.
Bentuk mobil balap yang mengalahkan Lamborghini, Bugatti, dan Koenigsegg itu, mampu membuat nadi pria dan wanita muda bergejolak, meskipun sudah tengah malam, tapi tetap mampu menarik pandangan semua orang, juga membuat hati Celestine Gu terpuaskan, partama kalinya mendapatkan kepuasan sebesar ini.
Cooper dan Hennessy ViperGT perlahan-lahan masuk ke dalam villa.
Celestine Gu masuk duluan ke dalam rumah, sedangkan Kathie Jiang malah mengundang Tiano Lin bertamu di rumah.
“Benar-benar mau membalas?”
Tiano Lin turun dari mobil, memantik satu rokok, diam-diam menatap Kathie Jiang yang karena membungkuk turun dari mobil, kelihatan lebih seksi.
“Masuklah.”
Kathie Jiang membenarkan rambut-rambut halusnya, lalu masuk ke dalam villa dengan sepatu hak tinggi.
Tiano Lin berdiri di depan pintu, sampai rokok habis baru masuk ke dalam.
Tiba-tiba dia merasa gugup.
Bersamaan juga merasa sedikit senang.
Apa karena habis balap mobil?
Tiano Lin duduk di atas sofa, berpikir sembarangan, lalu pandangannya jatuh pada sepatu hak tinggi yang dilepaskan begitu saja oleh Kathie Jiang di ruang tamu.
Kathie Jiang sangat suka mengenakan sepatu hak tinggi.
Hampir setiap kali Tiano Lin melihat Kathie Jiang, pasti kaki wanita ituu mengenakan sepatu hak tinggi.
Sepatu hak tinggi yang rata-rata tingginya 9 cm, mampu membuat tubuh Kathie Jiang yang sempurna semakin tegap. Kaki panjang wanita itu semakin membuat orang terpesona, tidak dapat mengalihkan perhatian dari kaki itu.
Tiano Lin melihat ke lantai atas, merasa Kathie Jiang mengganti baju dan membersihkan make-up masih perlu beberapa waktu lagi, jadi dia pun mengambil sepatu hak tinggi itu dan melihat-lihat dengan teliti.
“Ehm, Tiano?”
Ketika Tiano Lin sedang tenggelam dalam keindahan dan imajinasi, suara Kathie Jiang yang sedikit terkejut, tiba-tiba terdengar di samping telinganya.
Tiano Lin menengadahkan kepala dengan terkejut, tatapannya malu dan bertatapan dengan tatapan bingung Kathie Jiang.
Bertatapan!
Tiano Lin merasa wajahnya sudah bisa digunakan untuk menggoreng telur.
Tiano Lin memegang sepatu Kathie Jiang dan tersenyum sambil berkata, “Kamu tidak perlu menghapus make-up?”
“Ergh … tidak perlu dulu, setelah kamu pergi baru aku hapus make-up.”
Tatapan Kathie Jiang juga terus tertuju pada tangan Tiano Lin. Itu adalah sepatu hak tinggi yang baru saja dilepaskan.
“Apa, apa kamu suka?”
Setelah terdiam beberapa saat, Kathie Jiang juga tidak tahu kenapa dia tiba-tiba bertanya seperti ini.
Tiano Lin juga bingung ditanya seperti itu.
Kalau aku bilang suka, apakah kamu berencana memberikan sepatu ini padaku atau bagaimana …..
“Aku hanya lihat-lihat saja, iya, lihat-lihat saja. Seleramu benar-benar bagus, bahkan sepatu ini juga cantik, hehe ….” Tiano Lin memegang sepatu hak tinggi Kathie Jiang dan tertawa garing.
Kathie Jiang juga tiba-tiba merasa wajahnya memerah, “Aku, aku tuangkan air untukmu. Kamu lihat saja dulu ….”
Kathie Jiang dengan sandal kain, melangkahkan kaki indahnya segera turun dari lantai dua, melihat sekilas ke satu sepatu hak tinggi yang ada di lantai, dan masuk ke dapur.
“Sialan ….”
Tiano Lin melihat sepatu hak tinggi yang ada di tangannya dan diam-diam menarik napas.
Sepertinya ada sedikit wangi?
Saat ini, Kathie Jiang sudah membawa segelas air hangat keluar dari dapur.
Tiano Lin segera meletakkan sepatu di atas tanah, berdiri dengan canggung, dan mengambil gelas itu.
“Ehm … kalau kamu suka, aku bisa berikan padamu.” Kathie Jiang berkata dengan pandangan aneh.
“Berikan apa padaku?” Tiano Lin bingung.
“Sepatu hak tinggi.” jawab Kathie Jiang.
“Aku memintanya untuk apa ….”
“Pakai dong.”
Setelah melalui kebingungan sesaat, Kathie Jiang baru pelan-pelan tersadar.
“Gimana pakainya?” Tiano Lin bertanya dengan wajah bingung.
“Terserah kamu mau bagaimana memakainya. Kalau kamu tidak suka, pakaian di lantai atas masih ada sangat banyak, kamu bisa pilih sendiri.”
Kathie Jiang melihat samping wajah Tiano Lin. Mata cantik itu bercahaya dan tanpa bisa disembunyikan mengandung kelucuan.
“Sudahlah, aku lihat lebih baik aku pulang saja. Sudah terlalu malam, kamu sudah harus istirahat.”
Tiano Lin langsung meminum habis air dalam gelas, berdiri dan hendak pergi.
“Apa tidak mau membuat aku membalasmu?”
Melihat Tiano Lin yang dari tadi tidak menatapnya lurus, Kathie Jiang tanpa bisa ditahan tertawa.
Membalas?
Tiano Lin seketika menoleh.
Kathie Jiang adalah wanita paling berkharisma yang pernah Tiano Lin temui.
Cantik dan berkharisma.
Tapi mata senyum dan sikap anggun itu, juga membuat orang merasa dia adalah wanita yang lucu dan menarik.
Dingin tapi tidak sombong, seksi tapi tidak gendut.
Yang paling penting adalah ….. Kathie Jiang lebih besar 5 tahun darinya.
Wanita seperti ini, adalah bentuk kakak yang sempurna dalam bayangannya.
Saat ini, Kathie Jiang duduk di atas sofa, menopang dagunya, sedang menatap Tiano Lin dengan tatapan antara tersenyum dan tidak.
“Membalas bagaimana?” Tiano Lin merasa kerongkongannya agak kering.
“Puff!”
Kathie Jiang seketika tertawa.
Senyum itu bak bunga, tubuh yang seksi itu juga bergetar, hanya saja, seperti teringat sesuatu, ekspresinya menjadi datar.
“Tidak apa-apa, aku hanya bercanda denganmu. Kamu benar-benar berencana menyuruhku memberikan tubuhku padamu?” Kathie Jiang berkata dengan nada berencana.
“Oh, ya sudah kalau tidak ada masalah apa-apa, aku juga sudah lelah semalaman, istirahatlah.”
Tiano Lin mengangguk. Di saat hendak pergi, dia mendengar Kathie Jiang berkata, “Bulan depan aku mau berlibur ke Kota Sanya. Apa kamu ada waktu?”
Tiano Lin menarik napas dalam, “Hari ini tanggal berapa?”
Kathie Jiang melihat waktu, “Tanggal 25.”
“Aku sekarang setelah pulang langsung melihat hotel, kalau terlalu lambat, aku takut sudah dibooking habis. Mau style apa kamu ingat kirimkan pesan padaku sebelum jam 12 ya, kalau lebih malam lagi aku sudah akan tidur.”
Tiano Lin melangkah besar meninggalkan villa, sampai di atas gunung, baru tiba-tiba mulai mempercepat langkah, langsung masuk ke dalam villa. Dalam pandangan keterkejutan Janice Zhou, langsung menarik tangan Janice Zhou dan duduk di atas sofa.
Dua puluh menit kemudian.
Celestine Gu kembali ke kamar, mengganti pakaian suster dan stocking yang sudah terkotori, lalu menemani Tiano Lin memilih hotel di Kota Sanya dan jadwal liburan di ruang baca lantai dua.
Tiano Lin juga dari perkataan Celestine Gu mengerti, liburan yang Kathie Jiang bilang, benar-benar adalah liburan.
Orang kaya seperti mereka, mau liburan ke Kota Sanya, pasti akan tinggal di villa sendiri, meskipun tidak ada, juga bisa menyewa satu villa di Teluk Yalong dulu.
Setiap hari tidur sampai bangun alami, makan makanan sehat, lalu berjemur di samping kolam renang, mungkin menyewa satu kapal pesiar, berjemur di atas kapal, minum champagne. Yang suka memancing ikan juga bisa memancing di atas kapal. Di atas kapal juga terdapat koki kelas atas. Begitu ikan terpancing, bisa langsung dimasak dan dimakan.
Setelah Tiano Lin mendengar itu baru tersadar.
Pantas saja melihat artis dan orang kaya sangat jarang ada foto yang berjemur pasir dan bermain air.
Biasanya langsung ramai-ramai naik kapal ke laut, tujuannya adalah tidak bersama dengan orang-orang lainnya.
Berimajinasi, Kathie Jiang yang bertubuh sempurna, mengenakan bikini, berbaring anggun di atas dek kapal ….
Tiano Lin mengelap keringat dan bertanya pada Celestine Gu, “Kita punya di Kota Sanya ada villa dan kapal atau tidak, kalau ada, tidak perlu sewa lagi. Sampai tenggat waktunya masih perlu dikembalikan, terlalu repot.”
Celestine Gu menggelengkan kepala, “Aku juga tidak tahu. Untuk ini kamu bisa tanyakan pada Direktur Wang. Aku ingat di Kota Sanya juga ada rumah sakit kita, tapi ini sudah melebihi batas hakku, juga tidak ada cara membantumu mencari tahu.”
Tiano Lin menganggukan kepala.
Ini juga tidak apa-apa. Kalau Direktur Wang tidak tahu, dia masih bisa tanyakan pada Paman Liu, yang jelas Tiano Lin ingat di tabel kekayaan, Keluarga He juga mempunyai banyak aset tetap, tidak tahu ada kapal pesiar, tapi kalau rumah yang pasti tidak perlu dikhawatirkan.
Pagi hari.
Rumah sakit.
Vickie Chu melihat cermin, melihat dia yang kembali mengenakan pakaian perawat, perasaannya agak bergejolak.
Awalnya dia kira, malam itu setelah melompat dari lantai tiga, dia akan mengucapkan sampai jumpa dengan dunia ini.
Tapi tidak berpikir, lewat setengah bulan kemudian, dia bisa kembali mengenakan pakaian perawat yang paling dia cintai, kembali menjadi perawat pribadi kelas atas, muncul di Shengde Hospital.
Mengenakan topi perawat dan stocking putih di kakinya.
Kartu perawatnya masih ada di Ketua Wu sana. Setelah mengenakan kartu kerjanya, dia sudah menjadi bagian dari perawat di rumah sakit lagi.
Vickie Chu menarik napas ringan, tersenyum, berbalik dan meninggalkan asrama.
“Kenapa ada orang?”
Pintu asrama dibuka, seorang perawat kecil yang juga mengenakan pakaian perawat menatap Vickie Chu dengan terkejut.
“Siapa kamu?” perawat kecil itu bertanya sambil mengerutkan dahi.
“Halo, namaku Vickie Chu.”
Vickie Chu menyadari, kartu kerja di dada perawat kecil itu, bertuliskan kata magang, seharusnya adalah anak magang di rumah sakit.
“Vickie Chu?” perawat kecil menilai tubuh Vickie Chu dengan tatapan bingung, kemudian bertanya, “Kenapa kamu bisa ada di kamarku?”
“Apa ini kamar asramamu?” Vickie Chu menolehkan kepala, melihat barang-barang di lantai semuanya adalah barang-barangnya, juga angka kamar di pintu kamar, lalu berkata sambil tersenyum, “Adik kecil, apakah kamu salah ingat nomor? Ini adalah kamar asramaku, bagaimana kalau kamu lihat-lihat dulu di kamar lain?”
Keuntungan di rumah sakit ini sangatlah baik. Pekerjaan di sini bukan hanya bisa membeli rumah Keluarga Shen, bahkan asrama karyawan, juga studio, bahkan ada kamar mandi pribadi.
“Sembarangan, aku punya kartu kamar nomor 307, kamu lihat saja!”
Perawat kecil itu berkata, mengeluarkan selembar memo dari dalam tas dan memberikannya ke dalam tangan Vickie Chu, lalu melipatkan tangan ke depan dada dan menatap Vickie Chu dengan lucu.
“Perawat magang, Elika Liu, nomor kamar 307?”
Vickie Chu mengerutkan dahi dan memberikan memo ke tangan perawat.
“Bagaimana, ini benar ‘kan kamarku? Ditambah lagi siapa kamu? Kenapa boleh sembarangan masuk ke kamar orang, juga barang-barang berantakan ini. Baju dan koper jelek ini milikmu ‘kan, cepat buang sekarang. Sekarang pergi bersama barang-barangmu, aku tidak akan cari masalah denganmu.”
Perawat kecil memelototi Vickie Chu dengan kesal, lalu langsung mendorong Vickie Chu dan berjalan masuk ke dalam asrama dengan sombong.
“Aduh, asrama dibuat kotor seperti ini olehmu, bagaimana aku bisa tinggal. Lihat sekotor ini, cepat bersihkan. Perabotan yang aku pesan sudah akan dipindahkan ke sini, kamu jangan mengganggu waktuku.”
Vickie Chu tidak mempersiapkan apapun, didorong begitu saja oleh perawat kecil ini dan jatuh ke atas lantai. Baru saja menengadahkan kepala, melihat perawat kecil ini menatapnya dari ketinggian, berkata dengan wajah jijik, seperti yang wanita itu masuki bukanlah asrama, melainkan kamar mandi.
Meskipun Vickie Chu terjatuh agak pusing, tapi tetap berdiri dan berkata sambil tersenyum pada perawat kecil, “Apakah rumah sakit salah, tempat ini dari dulu adalah kamarku. Aku sudah bekerja beberapa bulan di sini, bagaimana mungkin rumah sakit memberikan kamar ini padamu.”
“Kamu lebih cepat datang dariku?”
Sang perawat menatap posisi dada Vickie Chu dan langsung berkata merendahkan, “Akting apa di sini. Perawat lagi, bahkan tidak ada kartu pegawai, masih berakting menjadi perawat. Cepat buang semua sampah-sampahmu ini, lalu bersihkan kamar ini. Kalau tidak aku sekarang akan menyuruh satpam membawamu pergi. Lihat bagaimana kamu masuk ke dalam rumah sakit kamu, jangan-jangan kamu pencuri lagi.”
“Kamu!”
Vickie Chu kesal sampai wajahnya merah. Ini awalnya adalah asramanya, kenapa sembarangan orang masuk mengusirnya. Bahkan bilang dia adalah pencuri, ini benar-benar sangat tidak masuk akal.
Tapi saat ini, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang berat, Vickie Chu menolehkan kepala dengan cepat dan senang, mengira ada orang yang dia kenal dari rumah sakit.
Tapi ketika dia melihat seseorang dengan pakaian seragam biru, dan memindahkan satu per satu perabotan rumah ke kamarnya, seketika alisnya tertaut.
“Jangan pindahkan dulu.”
Perawat ini seketika datang, menatap Vickie Chu dan berkata, “Lihat tidak, perabotanku sudah sampai. Aku berikan waktu sepuluh menit padamu, bereskan kamar jelek ini dan segera pergi. Kalau tidak percaya atau tidak, aku akan suruh satpam membuangmu dan barang-barangmu keluar dari sini?”
“Adik kecil, asrama rumah sakit tidak mengizinkan untuk direnovasi sendiri, atau memindahkan perabot yang besar masuk ke sini. Apakah orang di kantor tidak memberitahumu?” Vickie Chu bertanya sambil mengerutkan dahi.
“Haha, tidak mengizinkan? Ibuku baru saja menyumbangkan alat medis seharga 10 juta lebih. Sekarang kantor mau mengadakan konferensi pers, mau mengundang makan, tadi Direktur Wang baru saja bertanya padaku ada permintaan apa. Kalau tahu begini tadi aku tadi meminta dia tulis di satu kertas saja, di atasnya tertulis apapun yang Elika Liu ingin lakukan di rumah sakit ini lakukan saja, lalu tempel di depan pintu, daripada basa-basi dengan orang murahan yang bahkan bukan anak magang di sini!”
Elika Liu semakin bicara semakin heboh, suara juga semakin kencang, menarik banyak perawat datang ke depan pintu, dan membicarakan Vickie Chu diam-diam.
“Siapa sih ini, bahkan tidak mempunyai kartu kerja. Jangan-jangan diam-diam masuk ke rumah sakit ini dan ingin mencuri sesuatu?”
“Iya, iya, lihat rok perawat ini sepertinya juga bukan baru diberikan. Bisa jadi diambil dari tong sampah rumah sakit kita. Tapi wajar juga. Rumah sakit kita begitu terkenal, kalau ada satu dua orang yang masuk dan ingin menyombongkan diri, berpura-pura menjadi perawat ingin menggaet satu pria kaya, juga bisa saja bukan.”
Menghadapi perkataan orang-orang, Vickie Chu merasa kebingungan.
“Kalian ….”
Yang datang adalah perempuan-perempuan yang mengenakan pakaian perawat Shengde Hospital. Vickie Chu tidak pernah menjumpai satu pun dari mereka, wajah mereka terlihat sangat asing, tapi semua orang memiliki kartu kerja yang bertuliskan perawat magang, XXX.
Kenapa rumah sakit langsung sekaligus merekrut begitu banyak anak magang?
Tidak cukup orang? Atau rumah sakit ini mau diperluas?
Di saat Vickie Chu sedang bingung, Elika Liu tiba-tiba mendorong bahunya, Vickie Chu langsung terjatuh ke atas lantai.
“Lihat tidak, orang ini adalah pencuri, terus bersembunyi di kamar asramaku. Kalau bukan aku yang langsung menyadari, tidak tahu akan kehilangan apa sekarang.”
Elika Liu menatap Vickie Chu dari ketinggian, lalu berkata pada orang yang memindahkan perabotan, “Minggirkan dulu pencuri ini, lalu buang semua sampah di kamar asramaku, jijik aku melihatnya. Benar-benar ada saja ya orang di dunia ini, menggunakan barang kotor seperti ini, menjijikan.”
Vickie Chu terjatuh di atas lantai, membuka mulut, tapi bentuk Elika Liu di matanya mulai kabur, bahkan kepalanya juga terasa pusing.
“Kenapa bengong di sini! Masih tidak cepat singkirkan pencuri ini. Masih mau pura-pura sakit? Aku beritahu kamu, meskipun hari ini kamu mati di sini, aku juga sanggup menggantinya!” Elika Liu berkata dengan marah.
Anak magang di sini, kebanyakan besar kenal dengan Elika Liu ini.
Mereka tahu keluarga Elika Liu sangatlah kaya. Demi bisa masuk ke rumah sakit ini, mesin dengan 10 jutaan saja bisa langsung disumbangkan kepada rumah sakit ini. Banyak orang yang ingin mendekati wanita ini tapi tidak memiliki kesempatan. Sekarang mendengar perkataan wanita ini, ada dua perawat yang bertatapan, menarik lengan Vickie Chu, langsung menarik Vickie Chu keluar dari asrama.
“Aku lihat siapa dari kalian yang berani menyentuhnya!”
Di saat orang-orang melihat Vickie Chu yang terbaring di atas tanah, di belakang mereka, segera muncul banyangan satu orang yang berlari ke samping Vickie Chu, mengangkat Vickie Chu dari atas lantai dan menepuk wajah Vickie Chu dengan kencang.
“Vickie, cepat bangun, cepat bangun!”
“Kak Celestine ….” Vickie Chu membuka mata dengan bingung. Ketika melihat orang yang muncul adalah Celestine Gu, seketika matanya memerah dan dia memanggil lemah.
“Shuut … bagus kalau sudah sadar. Ada apa ini? Kenapa mereka bersikap seperti ini padamu. Dimana Direktur Wang? Dimana kepala perawat? Dimana satpam?”
Perawat pribadi kelas atas?
Setelah melihat kartu kerja di dada Celestine Gu, perawat magang di sana langsung mundur dengan terkejut, takut mempunyai masalah dengan Celestine Gu.
Terlebih lagi dua perawat yang menarik Vickie Chu keluar dari kamar itu, langsung berlari ke belakang Elika Liu, bahkan tidak berani mengatakan satu kata pun.
“Cih, bukankah hanya perawat pribadi kelas atas, hanya sedikit lebih tinggi dari perawat biasa saja. Apakah sampai membuat kalian takut seperti ini?”
Elika Liu mendengus dingin dan berkata sambil menunjuk Celestine Gu, “Apa hubunganmu dengan pencuri ini? Jangan-jangan kamu rekannya? Kelihatannya pengamanan di sini juga tidak bagus. Siapapun bisa masuk ke dalam, menyia-nyiakan uang 10 juta ayahku saja. Apa bedanya rumah sakit ini dengan rumah sakit murahan umumnya?”
Melihat napas Vickie Chu mulai tenang.
Celestine Gu baru memapah Vickie Chu berdiri dari lantai, menoleh dan melihat Elika Liu dengan datar.
“Tadi kamu yang mendorong Vickie jatuh ke lantai bukan?” tanya Celestine Gu.
“Memangnya kenapa kalau itu aku. Orang ini adalah pencuri, mengenakan pakaian seragam rumah sakit dan masuk ke kamarku. Untung saja aku tadi sudah bicara sebentar dengan Direktur Wang, pulang sedikit lebih lama. Kalau pulang lebih lama lagi, aku tidak tahu akan bertemu hal mengerikan apa lagi.”
Elika Liu menepuk dada dan membuat ekspresi takut.
Celestine Gu tidak mempedulikan Elika Liu, hanya melihat sekeliling. Para perawat magang berdiri di samping Elika Liu, jelas sekali adalah ketua di antara perawat-perawat baru yang kali ini direkrut.
“Aku dengar-dengar beberapa hari yang lalu karena ada alasan khusus, membuat kebanyakan perawat mengundurkan diri, kantor rumah sakit karena terpaksa baru merekrut kalian datang, untuk mengisi kekosongan perawat di sini, menghindari munculnya masalah tidak perlu dalam jangka waktu ini.”
Meskipun Mike He juga demi menghindari pembukaan cabang, juga diam-diam menghancurkan foto-foto dokter dan para perawat itu.
Tapi perawat yang terlibat dalam kasus ini takut mimpi buruk, setelah berpikir serius, inisiatif memilih untuk mengundurkan diri, meninggalkan rumah sakit. Ada beberapa orang yang bahkan langsung meninggalkan Kota Nandu, daripada kedepannya ada yang menimbulkan pengaruh buruk pada diri mereka.
Tujuh perawat dalam kasus itu, totalnya sudah ada lima yang meninggalkan rumah sakit. Kantor rumah sakit mau tidak mau harus memikirkan tugas perawat dan seperti yang Celestine Gu katakan, Aaron Wang memberikan laporan, merekrut beberapa perawat magang.
Dalam perawat-perawat magang ini, Elika Liu inilah yang paling spesial.
Keluarga Elika Liu adalah yang membuat pengobatan medis, tidak tahu tahu mengetahui darimana kalau ini adalah rumah sakit pribadi Keluarga He. Demi bisa mempunyai hubungan dengan Keluarga He, tanpa ragu menyumbangkan dua alat medis yang hampir mendekati puluhan juta kepada rumah sakit, baru bisa mendapatkan kesempatan magang yang berharga kepada Elika Liu.
Tapi Elika Liu sama sekali tidak pernah berpikir untuk bekerja, setiap hari ke klub, beli barang-barang mewah. Kali ini ayah dan ibunya mengancam mengambil kartu kreditnya baru, Elika Liu baru pergi bekerja ke sini, jadi perasaan hati hati Elika Liu terus sangat tidak senang.
Sedangkan Elika Liu sudah terbiasa bersikap sombong. Hari ini melihat Vickie Chu lebih cantik darinya, tubuhnya juga lebih bagus darinya, tidak mengenakan kartu kerja, seketika semakin tidak senang lagi, langsung melampiaskan semua amarah ke tubuh Vickie Chu.
Sedangkan karena keluarganya juga menyumbangkan banyak uang kepada perusahaan, hanya seorang perawat saja, dia tentu juga tidak menganggap penting.
“Haha, perawat pribadi juga tahu banyak ya. Kalau begitu kamu seharusnya juga tahu siapa ayahku bukan?” Elika Liu tersenyum menyindir.
Celestine Gu menganggukan kepala, “Aku sudah dengar dari rekan kerja, ayahmu pebisnis peralatan medis bukan? Di Kota Nandu lumayan terkenal, juga menyumbangkan empat peralatan medis yang harganya 4 juta, kamu baru mempunyai kesempatan magang di sini hari ini.”
“Hehe, kalau sudah tahu masih tidak cepat pergi, apakah kamu tahu artinya harga jutaan peralatan medis? Sebuah rumah sakit bintang tiga, harga peralatannya, satu tahun hanya 8 juta saja. Ayahku langsung menyumbangkan 10 juta kepada kalian. Bahkan kepala rumah sakit kalian saja mendekatiku, siapa kamu?” Elika Liu menatap Celestine Gu dengan wajah merendahkan.
“Iya, benar, di hadapan perlatan medis seharga 10 juta, aku memang bukan apa-apa, juga tidak ada hak apa-apa untuk bicara dengan nona besar sepertimu. Karena bagaimanapun di mata kalian, perawat-perawat seperti kami, juga hanya pekerja saja, tidak ada bedanya dengan pekerja umum lainnya.”
Celestine Gu menatap Elika Liu dengan datar dan nada bicaranya juga sangat tenang.
“Tidak terlihat, kesadaran dirimu lumayan tinggi juga.” Elika Liu berkata dengan puas, “Karena begitu, lihat dari kedepannya kamu akan kerja di rumah sakit ini denganku, hari ini aku tidak perhitungan denganmu. Sekarang kamu lepaskan wanita ini, lalu pergi saja. Masalah ini akan selesai begitu saja.”
Celestine Gu menggelengkan kepala, “Tidak bisa, aku tidak bisa melakukan permintaan ini.”
“Kenapa?” Elika Liu seketika marah. Sudah menahan diri bicara begitu lama, bisa-bisanya bilang tidak bisa?
“Iya.” Celestine Gu mengangguk, menopang Vickie Chu dan berkata, “Kondisi tubuhnya sekarang sangat tidak baik, aku mau membawanya periksa di bawah. Kalau sampai terjadi sesuatu dengannya, kalian-kalian ini, takutnya bukan hanya akan kehilangan pekerjaan saja.”
Setelah Celestine Gu selesai berkata, dia membawa Vickie Chu meninggalkan tempat itu dan turun ke bawah mencari dokter.
Selain itu perkataannya ini sama sekali tidak ada niatan untuk menakuti orang-orang ini.
Meskipun dia tidak bersedia mengakui, tapi sekarang satu rumah sakit, siapa yang tidak tahu Vickie Chu adalah wanita Tiano Lin. Vickie Chu sebelumnya lompat gedung, Tiano Lin bahkan langsung menyuruh tim Profesor John Jerman ke sini. Tidak ragu menghabiskan uang jutaan untuk menyelamatkan Vickie Chu dari gerbang kematian.
Tapi baru saja sembuh, sudah dibuat seperti ini oleh beberapa perawat magang. Begitu terjadi sesuatu pada Vickie Chu, Celestine Gu percaya, bukan hanya pelaku-pelaku ini saja, bahkan Aaron Wang, termasuk orang-orang di rumah sakit ini, akan menerima akibat kemarahan yang menakutkan dari Aaron Wang.
Sedangkan Celestine Gu membawa orang dengan terang-terangan dari hadapannya, Elika Liu seketika langsung marah, “Cepat hentikan mereka. Atas dasar apa membiarkan mereka pergi begitu saja. Pencuri itu masih belum meminta maaf padaku!”
Celestine Gu adalah perawat pribadi kelas atas rumah sakit. Selain Elika Liu, yang lain juga hanya perawat magang biasa saja. Tidak mempunyai latar belakang keluarga seperti Elika Liu, tentu saja dalam kondisi ini tidak berani melakukan perbuatan yang terlalu besar.
Mereka hanya memandang dari jauh, tidak berani bergerak maju satu langkah pun.
“Benar-benar membuatku kesal. Kalian sekelompok sampah, siapapun yang kedepannya berhasil menjadi perawat tetap, bersama denganku saja. Aku ingin lihat apa hebatnya wanita itu. Bisa jadi dia hanya akting sakit dan ingin kabur saja. Bermimpi di siang hari, aku tidak akan membiarkan kalian mendapatkan kesempatan ini!”
Setelah itu, Elika Liu membawa dua wanita yang tadi menarik Vickie Chu itu segera mengikuti keluar.
Sedangkan para perawat magang lain juga perlahan-lahan pergi dan berlari ke arah lantai bawah.
“Kak Celestine, terima kasih ya.”
Dalam perjalanan, Vickie Chu menatap Celestine Gu dan berterima kasih.
“Kenapa terima kasih padaku. Aku juga melindungi diriku sendiri. Kalau terjadi sesuatu padamu lagi, dengan kemarahan Tuan Muda Lin, maka rumah sakit kita juga akan ditutup. Sampai nanti aku kehilangan pekerjaan ini, kamu yang tanggung biaya makanku ya.” Celestine Gu berkata dengan kesal.
Mengungkit tentang Tiano Lin, wajah Vickie Chu langsung merona, “Kalau begitu dimana Tiano Lin, apakah dia hari ini tidak datang ke rumah sakit?”
“Ehm … mungkin agak malaman. Kemarin dia ada urusan, tidur sangat malam, sampai sekarang masih belum bangun lho.”
Celestine Gu pagi ini datang demi mencari Aaron Wang, menyampaikan pesan Tiano Lin, bulan depan mungkin menggunakan dokter di rumah sakit Kota Hainan, sekalian melihat Vickie Chu, tidak disangka malah melihat adegan ini di sini.
“Dan juga kamu jangan bicara lagi. Aku merasa sepertinya kondisi lamamu kambuh, harus
segera melakukan operasi, kalau sampai telat agak merepotkan lagi.”
Celestine Gu selalu mengikuti perkembangan kondisi tubuh Vickie Chu, juga sangat jelas, Vickie Chu kali ini bisa hidup sangatlah tidak mudah. Begitu penyakit lama kambuh, maka akibat yang harus dia temui tidak dapat diprediksi.
Baru saja mereka muncul di lobi lantai dua, perawat yang sedang melakukan shift di bagian keperawatan, langsung melihat Vickie Chu yang pucat yang sekarang dipapah oleh Celestine Gu.
Ketika melihat hal itu, sang perawat langsung panik dan segera memapah Vickie Chu dari tangan Celestine Gu, bersamaan satu perawat lain menekan tombol darurat yang terpasang di setiap sudut rumah sakit. Setiap kantor, setiap ruang operasi, termasuk kamar pasien seketika menyala, dan seketika satu gedung berbunyi kencang.
“Apakah ada orang Keluarga Shen masuk ke rumah sakit?”
Ketika mendengar peringatan darurat, Aaron Wang langsung menghentikan telepon pembicaraan dengan dinas kesehatan provinsi, langsung berdiri, dan keluar dari kantornya.
Bersamaan, juga telepon pada kantor bedah utama.
“Perintah kepada semua dokter yang shift dan libur untuk menetap di ruang operasi. Kalau perawat yang tidak ada tugas penting, suruh semuanya pergi ke lantai dua lobi, membuka jalan darurat, suruh semua orang buka jalan untuk membiarkan pasien, cepat!”
“Selain itu, suruh para perawat magang yang hari ini baru masuk tidak masuk ke daerah operasi. Siapapun yang saat ini berani membuat masalah, siapapun itu, langsung dipecat!”
“Dan juga, segera hubungi lembaga medis di Jerman, langsung membangun video pengajaran, menghubungi ruang operasi, sekarang langsung lakukan!”
Serangkaian perintah ini diberikan langsung.
Meskipun Aaron Wang sudah melakukan persiapan yang lengkap, tapi ketika dia melihat di area perawatan intensif di lantai dua, Vickie Chu yang sudah terbaring di atas troli, sedang diantar ke ruang operasi dengan cepat, kakinya terasa lemas dan pantatnya langsung terjatuh ke atas tanah.
“Benar, benar-benar dia ….”
No comments: