The Strongest Healer ~ Thomas Qin ~ Bab 371 - Bab 380

                                    

 

 Bab 371

Sikap Nelson membuat orang sangatlah tidak puas, apalagi Thomas, bahkan Noel saja juga merasa sangatlah marah.

“Siapakah kamu kira dirimu? Memohon orang lain untuk berobat harus sopan, maafkan kami tidak menyambut anggota keluarga pasien sepertimu!”

Thomas melirik Nelson dan tentu saja dengan ekspresi tidak senang.

“Disini aku masih ada pasien lain, aku tidak punya waktu untuk pergi.”

Sambil berkata, Thomas lanjut mengobati orang lain.

Nelson mengerutkan keningnya, “Apakah kamu tahu siapakah kakek aku? Aku menyuruhmu pergi melihat penyakitnya, kalian malah disini untuk mengobati pengemis?”

Thomas mencibir, “Baik apapun identitasmu, jika masuk kedalam rumah sakitku, maka adalah pasienku, kamu tidak lebih berkelas tinggi daripada orang lain.”

Nelson menghempaskan nafasnya, “Kasih kalian senang kalian malah tidak mau, sungguh jago berpura-pura.”

Seusai berkata, Nelson langsung pergi.

Apakah keluarga Feng itu? Tuan Besar Feng sakit, ada banyak sekali dokter yang berlomba-lomba untuk mengobatinya, namun Thomas ini masih mudah malah berpura-pura.

Jika bukan karena Dean terus merekomendasi, dia tentu saja tidak akan datang ke tempat beginian.

Nelson pulang kerumah dengan marah, Hartono bergegas menanyakannya, “Bagaimana, apakah dokternya datang?”

Nelson menghempaskan nafasnya dan berkata, “Sudah menyuruhnya datang, tidak mau datang, dewa dokter apaan, apakah Paman Wang salah atau tidak, tampang seperti itu mana mirip seperti Dewa dokter?”

Hartono juga mengelengkan kepalanya dengan tidak berdaya, sebenarnya dia juga tidak berharap banyak terhadap anak muda itu, profesi seperti tabib memang harus semakin tua semakin populer, karena semakin tua barulah semakin punya pengalaman, Thomas yang hanya berumur 20 sekian tahun mana mungkin punya kemampuan besar.

“Huk, Huk!!”

Tuan Besar Feng batuk dan mulai muntah lagi, kali ini muntahannya tidak ada air sama sekali lagi, yang dimuntahkannya semuanya adalah darah!

Dan darahnya semakin pekat, sungguh mengerikan.

Beberapa dokter setelah melihatnya, ekspresinya langsung berubah, dan bergegas berkata, “Direktur Feng, tidak bisa lagi, jika adalah kondisi tadi, masih ada persentase 20% berhasil jika operasi, namun sekarang takutnya bahkan tidak sampai 1%, aku tidak bisa melakukan operasi ini, maaf, aku pergi dulu.”

“Direktur Feng, aku juga tidak berdaya lagi, maaf, aku pergi dulu.”

Seusai berkata, dua orang dokter langsung beres-beres dan pergi.

Hartono langsung kaget.

“Dokter liu, Dokter Zhao, apa yang kalian lakukan ini!”

Kedua orang ini adalah dokter paling spesialis dibidang pencernaan, jika mereka juga pergi, sungguh tidak tahu lagi siapa yang bisa dicari kesini.

Kedua dokter itu juga terlihat murung, “Direktur Feng, Anda jangan mempersulit kami, kondisi seperti ini sungguh kami tidak berdaya.”

Keluarga Feng memang sangatlah berkuasa, dan sangatlah bermodal, jika mereka berhasil mengobati penyakit Tuan Besar Feng, mereka pasti akan mendapatkan banyak keuntungan.

Tapi syaratnya harus ada persentase berhasil, mereka tidak berani melakukan hal yang tidak yakin, kondisi seperti Tuan Besar Feng ini sekalipun Hua Tuo juga tidak bisa menolongnya, apalagi mereka.

Hartono terlihat putus asa, apakah benar-benar tidak ada cara lain lagi?

Disaat ini, sebuah mobil mewah berhenti didepan, Dean turun dari mobil dan melangkah cepat kedalam, ketika melihat Tuan Besar Feng yang sudah sekarang, ekspresinya langsung berubah.

“Hartono! Dimanakah Dokter Qin?!”

Hartono tampak sangatlah canggung, dia melirik kearah anaknya, Nelson.

Nelson menghempaskan nafasnya dan berkata, “Dokter itu sungguh susah untuk dipanggil, aku tidak berdaya untuk memanggilnya.”

 

Bab 372

Dean mengerutkan keningnya dan menghempaskan nafasnya.

“Kalian pasti menyinggung Dokter Qin, aku terus mengingatkan kalian, Ilmu pengobatan Dokter Qin benar-benar sangatlah hebat, kalian tidak mau percaya!”

Kedua dokter disamping sana ketika mendengarnya, matanya langsung bersinar.

“Dokter QIn? Apakah yang kamu maksud adalah Dokter Qin yang bernama Thomas Qin?”

Thomas Qin sangatlah terkenal diberbagai rumah sakit besar, semua ahli pengobatan mengenal Dokter Qin, mereka berdua tentu saja juga mengenalnya.

Dean berkata, “Benar, kalian berdua juga mengenal Dokter Qin kah?”

Sekali mengungkit Dokter Qin, mereka berdua langsung terlihat salut.

“Nama besar Dokter QIn sangatlah terkenal, kami tentu saja mengenalnya, hanya saja terus saja tidak punya kesempatan untuk bertemu dengannya, jika kalian mengenal Dokter Qin, mengapa tidak memanggilnya dari tadi?”

Ekspresi Hartono dan Nelson sangatlah buruk, terutama Nelson, dia sampai menyesal, tidak disangka anak muda itu akan begitu hebat?!

Nelson mengertakkan giginya dan berkata, “Aku pergi panggil dia! Aku pasti akan memanggilnya kesini!”

Seusai berkata, Nelson langsung berlari keluar dari kamar dan menyetir dengan kecang, dia datang lagi kedepan pusat medis XYuan.

Sekali masuk, Imelda langsung mengerutkan keningnya.

“Mengapa kamu datang lagi?”

Tadi sikap Nelson datang sangatlah buruk dan membuat semua orang tidak senang, pasien seperti ini sekalipun seberapa kaya, mereka juga malas untuk mempedulikannya.

Seusai berkata, Nelson langsung berlutut dilantai.

“Dokter Qin, sebelumnya aku yang tidak tahu diri, dan banyak menyinggung, aku datang kesini untuk meminta maaf, dan memohon Dokter Qin untuk menolong kakekku!”

Imelda melihatnya berlutut, dia merasa sedikit kaget, namun dia tetap mencibir dan menghempaskan nafasnya.

“Sekarang baru tahu harus minta maaf? Tadi melakukan apa saja?”

Seusai berkata, Imelda langsung pergi bekerja, dia langsung tidak mempedulikannya lagi.

Thomas dan Noel juga terus mengobati orang lain, mereka membiarkan Nelson terus berlutut disana dan tanpa melihatnya sama sekali.

Dia langsung berlutut selama seharian.

Sepanjang waktu ini, Thomas dan Noel terus saja mengobati orang lain, belakangan ini nama pusat medis XYuan sudah terkenal, pasiennya semakin banyak.

Nelson berlutut dilantai dan terus menatapinya, dia semakiin kaget melihatnya.

Ada berbagai pasien yang datang, pakaiannya juga beragam.

Namun baik apapun penyakitnya, semuanya juga terobati pada tangan Thomas.

Yang cepat langsung terasakan, yang lambat juga bisa meredakan sakitnya.

Semua pasien ketika masuk terlihat sangatlah menderita, namun ketika keluar semuanya dengan tampang senyuman.

Sungguh tidak bisa menilai orang dari penampilan!

Orang semuda ini ternyata begitu hebat!

Hingga jam 9 lebih, barulah semua pasien terobati, sedangkan Nelson masih terus berlutut disana tanpa bergerak, waktu satu hari ini, Nelson tidak meminum air sama sekali, ini juga termasuk lumayan punya tekad.

Thomas berdiri dan menganti pakaian, dia mengganti pakaian dan membawa kotak obatnya, dia berjalan kesamping Nelson sambil berkata.

“Dilihat dari baktimu kepada orang tua, ayo pergi.”

Nelson terlihat senang, “Terima kasih Dokter Qin!”

Nelson berdiri, kedua kakinya sudah mati rasa, setelah sesaat kemudian baru mendingan, dia bergegas membuka pintu dan menarik Thomas untuk pergi ke rumahnya.

Sekali masuk ke keluarga Feng, Tuan Besar feng yang sedang berada diatas kasur mulai muntah darah lagi, ekspresi Nelson langsung berubah.

“Kakek!”

Thomas berkata, “Balikan pasien, aku lakukan akupuntur.”

Seusai berkata, terdengar sebuah suara berat dari seorang lelaki.

“Tidak boleh! Tidak boleh akupuntur!”

 

Bab 373

Semua orang melihat kearahnya, terlihat seorang bapak tua dan diikuti oleh seorang lelaki paruh baya, usianya mirip dengan Hartono, tampangnya juga mirip.

“Kakak?” Hartono memanggilnya.

Ini adalah kakak terbesarnya, Gilbert Feng, ketika mendengar ayahnya sakit, dia sengaja pulang.

Gilbert ketika melihat tampang ayahnya, ekspresinya langsung berubah marah.

“Adik kedua! Bagaimana caramu menjaga ayah, mengapa ayah bisa sakit hingga begini!”

Hartono mengerutkan keningnya, namun dia tidak bisa membantah juga.

“Kakak, sudahlah, aku sudah meminta Dokter Qin untuk kemari, aku percaya sebentar lagi akan segera terobati.”

Gilbert melirik Thomas dan mengerutkan keningnya.

“Dia? Adik kedua, kamu sekarang sungguh keterlaluan, kita keluarga Feng adalah keluarga apa? Identitas ayah kita adalah apa? Kamu mencari dokter yang begitu biasa untuk mengobati ayah?”

Ekspresi Hartono langsung berubah, dia bergegas berkata, “Cukup kakak! Dokter Qin meskipun muda, namun ilmu pengobatannya ahli, orang-orang memanggilnya Dokter Qin, bahkan para ahli dari rumah sakit besar saja juga salut, apalagi orang lain.”

Gilbert mencibir lagi, “Sungguh lucu, sejak kapan bocah beginian juga bisa menjadi Master? Jika mau bilang master, orang yang aku panggil ini barulah adalah master yang sebenarnya.”

Sambil berkata, Gilbert mengenalkan bapak tua yang berumur 50 tahunan disampingnya, orang itu mengenakan pakaian lengan panjang, dan terlihat kurus dengan kumis, rambutnya putih dan terlihat sangatlah hebat.

“Ini adalah orang hebat sesungguhnya, dia ada surat Master Chinese Medicine, dia adalah penerus dari Li Shi Zhen, namanya Albert Li!”

Albert terlihat bangga, dia menatapi Thomas dan bertanya, “Masih bocah sudah berani keluar mengobati, sungguh keterlaluan, apakah kamu punya surat dokter? apakah kamu punya surat ketua pimpinan dokter? Apakah kamu punya surat Master Chinese Medicine? Hahahaha!”

Albert memang punya modal untuk sombong seperti begini, diseluruh negara juga hanya ada belasan Master Chinese Medicine, semuanya adalah Dokter hebat dari berbagai bidang.

Mendengar ini, Thomas tersenyum sana, “Aku memang bukan Master Chinese Medicine, tapi di klinik pengobatanku ada seorang Master Chinese Medicine.”

Noel adalah Master Chinese Medicine, dia adalah Master Chinese Medicine paling muda diseluruh negeri, jika dibandingkan, Noel jauh lebih hebat daripada orang ini.

Seusai mendengarnya, Awalnya Albert tercengang sejenak lalu tertawa terbahak-bahak.

“Kamu ini sungguh hiperbola, maksudmu, kamu mengenal seorang Master Chinese Medicine dan dia bekerja untukmu?”

“Benar.”

“Hahahaha! Aku sudah menjadi dokter begitu lama, aku pernah melihat orang yang membual, namun tidak pernah bertemu dengan orang membualnya separah kamu.”

“Baiklah, orang tidak penting begini, jangan menipu-nipu disini, usir saja dia, aku saja sudah cukup untuk mengobati penyakit Tuan Besar Feng.”

Dean sangatlah kesulitan, dia berkata, “Adik Feng, Dokter Qin ini benar-benar adalah orang yang hebat, bahkan dua orang spesialis ini saja juga sangatlah salut terhadapnya, jika kamu tidak percaya, kamu boleh menanyakannya.”

Kedua dokter disamping terus menganggukkan kepala.

Albert berkata, “Apa-apaan ini? Tadi aku dengar dia mau melakukan akupuntur kepada Tuan Besar Feng saja, aku sudah tahu dia tidak punya kemampuan.”

“Tuan Besar Feng sekarang menderita kanker lambung, api hatinya sedang berkurang, jika diakupuntur, maka akan menyebabkan penyakitnya lebih parah, bocah seperti begini kalian seharusnya jangan percaya.”

 

Bab 374

Thomas menghempaskan nafasnya, “Untung saja kamu masih adalah Master Chinese Medicine, kamu tahu jika menggunakan akupuntur akan menghilangkan api hati namun kamu tidak tahu jika titiknya ditusuk dari belakang punggung maka akan bermanfaat bagi api hati.”

Albert mencibir, “Akupuntur dipunggung untuk api hati dari dalam sejarah hanya bisa dilakukan dengan Taiyi Needle, kamu jangan beritahu aku bahwa kamu dengan usia semudah ini sudah ahli menggunakan Taiyi Needle, aku sekarang lebih curiga lagi bahwa kamu adalah penipu.”

Kedua bersaudara Feng sangatlah kesulitan, mereka juga tidak tahu akan masalah pengobatan, mereka sama sekali tidak bisa berkata, rasanya perkataan mereka berdua benar semua, namun siapa yang lebih benar tidak bisa diputuskan.

Disaat semua orang masih kesulitan, tiba-tiba Tuan Besar Feng membuka matanya dan mulai muntah lagi.

Albert sekali melihatnya langsung bergegas maju dan mengangkat kaki kiri Tuan Besar Feng, dia meninju dengan kuat dikakinya.

“Tidak boleh dimuntahkan!”

“Ini semua adalah darah inti, semakin dimuntahkan, penyakitnya kan semakin parah.”

Tinjunya menuju ke kakinya, itu benaran membuat Tuan Besar Feng menelan kembali darahnya dan menutup matanya.

Albert terlihat bangga, “Baguslah jika menahan kembali, asalkan Tuan Besar tidak lagi muntah darah, penyakitnya terhitung terkendali………”

Disaat Albert sedang berkata, Tuan Besar Feng tiba-tiba duduk dan melototkan matanya, dia langsung menyemburkan darah!

Darahnya menyembur kewajah Albert!

Biasanya Tuan Besar Feng hanya muntah saja, namun kali ini langsung menyemburkan darah!

Semburan ini sungguh menakutkan bagi semua orang, Albert juga terlihat bingung, hal yang sangatlah yakin baginya,namun malah muncul kondisi seperti begini.

Tuan Besar Feng terus aja muntah darah, dia terlihat semakin parah, sedangkan Albert malah melongo disana dan terlihat bingung.

Gilbert langsung kaget, “Master Li! Cepat pikirkan cara!”

Albert meskipun sudah sadar kembali, namun dia tidak punya cara lain, dia duduk disana dan bagaikan orang bodoh saja.

Disaat ini, Tomas tiba-tiba beraksi.

Tangan kirinya menekan kepala Tuan Besar Feng, tangan kanannya menggunakan jarum untuk menusuk kearea bibir bagian atas dibawah hidung.

Setelah ditusuk, tidak sampai waktu setengah detik dan langsung dicabut.

Kedua orang ahli dari rumah sakit itu sangatlah kaget.

“Totok kilat! Ini adalah Totok kilat!”

Totok kilat, teknik akupuntur yang lumayan tinggi dalam pengobatan Chinese Medical, waktu penusukan dan pencabutan jarum akupuntur sangatlah singkat.

Meskipun area penggunaannya tidaklah banyak, namun kesulitannya sangatlah besar, tabib biasa tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk meneliti teknik ini.

Setelah mneggunakan waktu yang banyak untuk belajar teknik ini, belum tentu juga bisa bertemu dengan penyakit bersangkutan seumur hidup.

Orang yang bisa menggunakan totok kilat semuanya adalah orang hebat yang memiliki pencapaian tinggi di dunia tabib, tekniknya sudah sampai tingkatan paling tinggi lagi, tidak ada lagi yang bisa dilatih olehnya, barulah akan mempelajari teknik akupuntur yang jarang dipakai ini.

Tidak disangka, teknik akupuntur yang susah ini bisa mereka lihat hari ini!

Seusai ditusuk, Tuan Besar Feng langsung berhenti batuk, dia juga berhenti muntah, wajahnya terlihat sedikit kesakitan dan sambil memegang lambungnya, dia perlahan baring kembali.

“Sakit……..”

Tuan Besar Feng mengerang dengan suara pelan.

Seketika para anggota keluarga Feng semuanya sangatlah kaget dan senang, beberapa hari ini Tuan Besar Feng terus saja dalam kondisi pingsan, dia tidak bisa mengatakan apapun, Dokter QIn ini sungguh hebat, sekali ditotok, Tuan Besar Feng langsung bisa bicara!

Sudah tahu sakit, itu adalah hal baik.

Thomas berkata, “Balikkan pasiennya, aku mau melakukan akupuntur.”

Saat ini tidak ada orang lagi yang berani membantah perkataan Thomas, teknik yang dia tunjukan tadi membuat semua orang salut, bahkan Gilbert saja juga tidak berani berkata, dia mendengar perintah Thomas dengan tulus, dan membalikkan badan Tuan Besar Feng.

Thomas mengeluarkan satu set jarum perak dan satu persatu jarum ditusuk dibelakang punggung Tuan Besar Feng.

Seiring dengan ditusuknya jarum, badan Tuan Besar Feng terlihat semakin lega.

 

Bab 375

Setiap jarum yang ditusuk, badan Tuan Besar Feng terlihat semakin lega dan santai, rasa sakit lambung yang berkurang membuat badannya lebih terasa nyaman.

setelah 18 jarum tertusuk semua, Tuan Besar Feng menghempaskan nafas yang panjang, rasanya itu bagaikan ada batu berat yang terangkat dari badannya saja.

Beberapa menit kemudian, jarum perak Thomas sudah penuh dengan warna hitam, ketika warna hitam itu akan mencapai puncak, Thomas mengambilnya.

Setelah 18 jarum semuanya dicabut, Tuan Besar Feng bergerak sendiri dan memutarkan badannya, meskipun wajahnya masih terlihat pucat, namun tatapannya sudah jernih.

“Dewa tabib junior, terima kasih!”

Kedua bersaudara Feng langsung maju dan berkata, “Ayah! Kamu sudah sadar kembali!”

Tuan besar Feng duduk kembali, rasanya sedikit lemas, namun sudah membaik.

“Aku sedikit lapar.”

“Ada makanan, ini aku buatkan bubur untukmu!”

Sekali mendengar Tuan Besar Feng mau makan, semua orang lega, sepertinya penyakitnya benaran sembuh, sudah bisa makan sesuatu artinya sudah tidak ada apa-apa.

Kedua bersaudara Feng dan juga Nelson terus berterima kasih.

“Dokter Qin, Anda sungguh hebat sekali! Bagaikan dewa!”

Gilbert juga salut, “Dewa tabib Junior, kamu begitu muda dan sudah begitu hebat, ini sungguh adalah keberuntungan bagi semua pasien diseluruh dunia.”

Terlihat Albert sangatlah canggung, wajahnya masih penuh dengan darah, tampang kasihannya sungguh berbalik dengan tampang sombongnya sebelumnya.

Albert menghapus darah diwajahnya, dan bertanya.

“Apakah 18 jarum tadi………adalah Taiyi Needle?”

Thomas menganggukkan kepalanya, “Memang benar adalah Taiyi Needle, kenapa, mau belajar?”

Albert sudah hidup 50 tahun lebih, ini adalah hari yang paling memalukan baginya, dia tidak sampai begitu tidak tahu malu.

“Maaf, aku yang terlalu merendahkan kamu.”

Seusai berkata, Albert bergegas keluar sambil membawa barangnya, dia ingin sekali bersembunyi.

Setelah makan semangkok bubur, Tuan Besar Feng sudah terlihat mendingan, Thomas memberikan sebuah resep untuknya, asalkan meminum obat tepat waktu, dalam waktu 3 minggu pasti akan sembuh.

Tuan Besar Feng bersandar dikasur dan memegang tangan Thomas sambil berkata, “Dewa tabib junior, terima kasih, Hartono, berikan sebuah cek 200 miliar untuk Dewa tabib.”

Thomas mengelengkan kepalanya, “Tidak perlu begitu banyak, kasih 400 ribu saja, siapapun yang aku obati, harganya segitu saja.”

Thomas ketika mengobati pasien tidak akan meminta uang lebih sekalipun pasiennya adalah orang kaya, tentu saja, jika adalah penyakit yang susah, itu lain cerita.

Tuan Besar Feng sedikit kaget, dia berkata, “Muda dan hebat, dan punya etika berobat, sungguh membuat aku salut.”

Melihat jarum perak yang hitam dilantai, Tuan Besar Feng berkata, “Hartono, berikan sebuah toko perhiasan milikmu untuk Tuan Qin.”

“Biarkan Tuan Qin memilih emas dan perak untuk membuat jarum perak, kedepannya jika dia mengobati orang lain, itu juga termasuk sedikit kontribusiku untuk masyarakat.”

Tuan Besar Feng memang hebat, Thomas tidak menginginkan begitu banyak uang, dia langsung memberikannya sebuah toko perhiasan, kali ini Thomas juga tidak menolak dia memberikan informasi diri, dan menunggu balik nama saja.

Waktu sudah sangat malam, seusai itu, Thomas langsung pulang.

Setelah tiba dirumah, Thomas langsung mendapatkan pesan dari Angeline.

“Kak Thomas, apakah besok kamu ada waktu?”

“Ada, kenapa?”

“Besok kami ada sebuah acara perkumpulan teman-teman sma, apakah kamu bisa datang?”

Ulang tahun sebelumnya, Angeline lewatkan dengan sangat puas, bunga, kue dan kembang api yang disiapkan oleh Thomas untuknya sangatlah romantis, itu membuat hati Angeline sangatlah tersentuh, dia merasakan bagai manisnya pacaran.

 

Bab 376

“Boleh, besok aku pergi jemput kamu,:

Didalam pemikirannya, hubungan Angeline dengan teman-temannya tidaklah terlalu baik, kali ini dia akan pergi menghadiri acara kumpul-kumpul sungguh berada diluar dugaanya.

Angeline juga seolah mengerti apa yang dipikirkan oleh Thomas, dia menjelaskan, “Teman SMA aku baik terhadapku, dulu ekonomi keluargaku kurang, mereka sering membantuku, aku selalu ingin mencari kesempatan untuk berterima kasih kepada mereka.”

“Begitukah, teman-teman kamu ini lumayan bagus juga, besok aku bawakan sedikit hadiah untuk mereka.”

“Huh? Itu terlalu membuang-buang uang…….”

“Tidak apa-apa.”

Wajah Angeline merah, dia mengatakan iya, meskipun dia terlihat sangatlah santai di pesannya, namun wajahnya sudah merah sekali.

Pagi hari keesokan harinya, Thomas pergi ke toko perhiasan keluarga Feng sesuai dengan alamat yang diberikan oleh Hartono.

Kemarin Tuan Besar Feng sudah berkata, katanya toko ini sekarang milik Thomas, kebetulan dia mau memberikan hadiah, dia tinggal langsung datang ke tokonya sendiri untuk mengambil sedikit barang saja.

Toko ini memang tidaklah kecil, penampilannya besar, dan mempunyai tiga lantai, sudah nyaris boleh dibilang adalah sebuah mall kecil.

Lantai satu adalah perhiasan emas dan perak, lantai dua adalah perhiasan keramik dan giok, lantai tiga adalah perhiasan mahal.

Thomas lumayan puas dengan tok ini, nanti bisa bawa Tante kedua datang kesini untuk memilih beberapa barang yang mereka suka.

Sekali masuk, seorang karyawan wanita tengah terbaring dimeja, ketika melihat ada orang yang masuk, seketika dia terlihat sangatlah tidak sabaran, tampangnya seperti baru bangun tidur.

Karyawan wanita ini lumayan cantik, postur tubuhnya juga bagus, pakaian seragam warna hitam semakin membuat kulitnya terlihat putih mulus, dadanya juga terbuka.

Berliana ketika melihat Thomas berpakaian begitu biasa, dia langsung mengerutkan keningnya.

“Pagi-pagi sudah datang untuk mengemis? Tidak ada, cepat pergi!”

Thomas mengerutkan keningnya, “Sikap apa kamu ini? Aku masih belum berkata apapun, kamu sudah mau mengusirku?”

Tokonya lumayan, namun tata kelakukan karyawan toko sedikit kurang.

Berliana menghempaskan nafasnya, “Hanya seorang pengemis saja, jika tidak apa? Sales? Pemulung? Sebelum aku marah, sebaiknya kamu cepat pergi, jika tidak jangan salahkan aku jika aku tidak sungkan!”

Thomas terlihat sedikit tidak senang, jika biasanya dia tidak akan mempedulikannya, namun sekarang ini adalah tokonya, tentu saja mereka tidak boleh bersikap seperti begini terus kan?

“Dimanakah manager kalian, panggil manager kalian keluar!”

Berliana langsung merasa sangatlah lucu, “Kamu seorang pemulung saja juga berani memanggil manager kami? Kamu jangan melawak, cepat pergi sana……..”

Ketika sedang berkata, seorang lelaki berpakaian jas mendekat.

“Ada apa?”

Berliana mencibir, “Manager, ini si pemulung tidak mau pergi>”

Managernya mengerutkan keningnya dan berkata, “Sudahlah, ikut aku saja, di lantai tiga ada sedikit barang bekas.”

Sambil berkata, managernya naik.

Thomas sedikit mencibir, dia lalu ikut naik keatas.

Setelah sampai dilantai tiga, manager mengeluarkan beberapa kardus bekas, dan dilemparkan dilantai.

“Sudahlah, ambil saja ini.”

Thomas mencibir, “Aku bukanlah pemulung, aku adalah bos baru toko ini.”

Managernya mencibir, “Apakah kamu gila untuk memikirkan uang? Kamu adalah bos baru toko kami? Aku adalah manager, mengapa aku tidak tahu?”

Thomas mencibir, “Kamu tidak tahu mungkin karena level kamu tidak cukup, aku sarankan kamu sebaiknya konfirmasi dulu lewat telepon.”

 

Bab 377

Manager terlihat sangatlah tidak sabaran, “Konfirmasi lewat telepon? Menurutku tidak perlu.”

Selain manager, ada beberapa karyawan juga, mereka biasanya menjual perhiasan mahal, tentu saja mereka bertemu dengan berbagai pelanggan kaya.

Dari dalam hati mereka tidak memandang Thomas, mereka terus saja memanas-manaskan.

“Sudahlah, disini juga tidak ada orang lain, kamu berpura-pura untuk siapa, ambillah kardus-kardus ini dan cepat pergi.”

“Memang iya, Manager tidak mengusir kamu sudah sangatlah batikt erhadapmu, jika kardus ini tidak cukup, kamu ambil beberapa botol lagi, sudah tidak ada barang lain lagi ini.”

“Sudahlah cepat pergi, jangan menunda pekerjaan kami, kami baru buka toko, nanti kalau pelanggan datang beli barang, dan melihat kamu tengah memulung disini, mau jadi apa ini nanti.”

Beberapa karyawan terus menyindir, mereka sama-sama tidak bernada bicara baik, mereka semua tampak tidak sabaran, seolah Thomas benar-benar adalah seorang pengemis saja.

Thomas mencibir, “Kamu sebaiknya telepon ke Si marga Feng, jangan bilang aku tidak memberimu kesempatan.”

Seusai berkata, Ekspresi Manager sedikit berubah, mendengar nada bicara orang ini, jangan-jangan bukan pemulung?

Manager ragu-ragu sejenak, dia lalu mengambil telepon dan menelepon nomor Nelson.

Dia tidak berani langsung menelepon direktur Feng karena jika bocah ini membual, dan karena hal kecil begini menyinggung Direktur Feng, bukankah itu cari mati?

“Halo, Tuan Miuda Feng, aku ingin menanyakan sebuah hal, apakah ada perubahan di toko perhiasan Keluarga Feng kita ini belakangan ini?”

Manager tidak berani sembarangan bertanya, jika langsung bertany apakah kita ganti bos, dan jika bocah ini membual, bukankah akan membuat Tuan Muda Feng marah?

Nelson berkata, “Toko kita ganti bos, administrasinya sudah dilakukan kemarin, masih belum sempat memberitahu kalian, bos baru bermarga Qin, namanya Thomas Qin, nanti aku kasih informasinya ke kamu.”

“Baik, baik, baik!”

Seusai mematikan telepon, Manager langsung terlihat tersenyum dan menghormati, dia langsung berkata dengan hormat, “Direktur Qin, maaf sekali, Tuan Muda Feng baru memberitahu aku tadi, sehingga kami tidak tahu sama sekali, tadi kami jika menyinggungmu, Anda jangan menyalahkan kami.”

Setelah Manager berkata seperti begitu, karyawan lainnya juga ikut bingung, yang dikatakan oleh orang ini benar? Dia benar-benar adalah bos baru?

Beberapa karyawan wanita langsung mendekat dan tiba dihadapan Thomas, mereka menuangkan segelas air dan berkata sambil tersenyum.

“Maaf, bos, tadi kami juga tidak tahu, pagi hari ketika bangun suasana hati tidaklah terlalu baik, terutama juga karena tidak ada pacar, sungguh maaf sekali……”

Karyawan wanita menundukkan badannya dan berpura-pura tidak sengaja menunjukkan postur tubuhnya, dan memberitahu informasi bahwa masih lajang.

Tentu saja, ini tidkalah berguna bagi Thomas.

“Baiklah, hari ini aku mau pergi bertemu dengan beberapa teman, aku mau memilih beberapa perhiasan.”

“Baik, aku pilihkan untuk Anda!”

Tadi para karyawan ini masih saja tidak bersemangat, sekarang mereka semua sangatlah semangat.

Di toko perhiasan keluarga Feng, tidak ada satupun perhiasan yang murah, yang bisa dilihat semuanya seharga diatas 20jutaan, namun Thomas juga tidak peduli lagi, mendengar maksud Angeline, ada beberapa teman Sma yang baik terhadapnya, memberikan beberapa hadiah juga tidak ada apa-apanya.

Thomas lalu mengambil sebuah plastik hitam biasa.

“Ini, ini, dan ini.”

Para karyawan langsung mulai sibuk dan mengambil keluar perhiasannya dan memasukkannya kedalam box, box perhiasan juga sangatlah cantik, bahkan hanya box nya saja sudah bisa disebut sebagai sebuah karya seni.

Dan didalam sana masih ada surat anti pemalsuan, surat rekomendasi negara dan lain-lain.

Box perhiasan yang menumpuk, semuanya dimasukkan oleh Thomas kedalam kantong plastik, bagaimanapun juga ada begitu banyak box, jika semuanya dimasukkan kedalam kantong hadiah, dia juga tidak bisa mengambilnya.

 

Bab 378

“Sudahlah, kalian sibuk saja, aku pergi dulu.”

Setelah mengambil setumpuk perhiasan, Thomas mengambil kantong perhiasan dan langsung turun.

Setelah tiba di lantai satu, Berliana melihat Thomas mengambil sebuah kanton plastik hitam, dia tertawa, “Hehe, sudah mengambil barang bekas, sudah puas?”

Thomas tidak menghiraukannya, dia langsung berjalan kearah pintu.

Berliana mengerutkan keningnya, “Apa yang kamu takuti, apa yang kamu ambil, aku lihat dulu baru kamu pergi!”

Bagaimanapun juga ini adalah toko perhiasan, jika kehilangan sesuatu, semua ini sangatlah mahal, mereka karyawan biasa begini tidak mampu mengganti rugi.

Thomas semakin tidak menghiraukannya, dia merasa semakin punya masalah.

Dia lalu maju dan menarik, kantongnya terjatuh dilantai, dan kotak perhiasan jatuh dilantai.

Ekspresi Berliana langsung berubah, “Kamu mencuri barang kami!”

kotak perhiasan ini semua lumayan mahal, sekalipun diletakkan begitu saja, mereka juga tidak akan menjual ke pemulung, bocah ini mengambil sekantong besar ini, jelas bahwa dia mencuri!

Berliana jongkok dilantai, dia membuka sebuah kotak, ketika melihat didalamnya ada perhiasan, dia langsung kaget, “Satpam! Satpam cepat kemari! Ada yang mencuri!”

Jika hanya mencuri beberapa kotak perhiasan saja sebenarnya juga tidak kenapa-kenapa, tinggal marahi dia dan usir saja sudah cukup.

Tapi Thomas ini mencuri perhiasan! Semua perhiasan ini seharga diatas 20 juta, yang mahal bahkan harus ratusan juta, mencuri barang semahal ini sudah bisa membuatnya dipenjara.

Satpam langsung datang ketika mendengarnya, ditangan mereka sambil membawa baton polisi, mereka mengepung Thomas.

Satpam dari Toko perhiasan sudah dilatih dengan sistematis, mereka bukanlah satpam seperti dikomplek-komplek, mereka benar-benar sedikit hebat.

Berliana melihat kotak perhiasan yang penuh dilantai, dia menunjuk Thomas dan berkata, “Orang ini mencuri barang ratusan juta ditoko kita, segera tangkap dia dan antar ke kantor polisi!”

Beberapa satpam ketika ingin maju, Manager tiba-tiba turun dari lantai atas, ketika dia melihat adegan ini, ekspresinya langsung berubah, “Hentikan!”

Manager sudah berkata, para satpam juga tidak berani macam-macam, mereka semua tercengang dan saling menatapi.

Manager berlari cepat turun kebawah, dia bahkan hampir terjatuh, dia berlari kehadapan Thomas dan berkata penuh rasa maaf, “Direktur Qin, maaf sekali, mereka tidak tahu apa-apa, Anda jangan marah!”

Seusai berkata, Manager melotot Berliana dengan marah, “Kamu bodoh? ini adalah bos baru toko kita, Direktur Qin, cepat minta maaf dengan Direktur Qin!”

Berliana juga bignugn, tidak diduga ternyata orang ini benaran adalah bos baru?

“Direktur Qin maaf sekali, aku juga tidak tahu, aku bantu Anda pungut barangnya.”

Berliana menundukkan badannya dan berjongkok dilantai untuk memungut kotak perhiasan, dari sudut pandang Thomas, bisa melihat jelas isi pemandangan didalam bajunya.

Entah karena wanita ini sengaja atau bagaimana, baik sudut apapun dia memungut, pemandangan didadanya terus saja mengarah pada Thomas.

Berliana bahkan mengeluarkan kartu namanya dan memasukkannya kedalam kantong Thomas dan berjalan kehadapannya sambil berkata, “Kak Thomas, aku tidak sengaja, kamu jangan marah kepadaku ok?”

Tadi masih bertampang sombong, sekarang langsung berubah menjadi begini, jika disekeliling tidak ada orang lain, mungkin saja dia bahkan akan membuka bajunya dan mendekat kedalam pelukan Thomas.

“Sudahlah.”

Thomas juga malas untuk memperhitungkannya dengan orang tidak penting begini, dia lalu mengambil sekantong perhiasan dan pergi.

 

Bab 379

Perkumpulan teman-teman berada pada malam hari, namun Thomas sudah mengajak Angeline dari pagi, sudah lama tidak pernah membawa Angeline jalan-jalan, dia bersiap untuk membawa Angeline pergi beli pakaian dan makan-makan.

Karena mobil balap Thomas tidaklah terlalu cocok, jadi dia juga tidak membawanya, mereka berdua lebih nyaman jika naik taksi saja pergi jalan-jalannya, siang hari mereka makan juga bisa minum sedikit wine.

Angeline mengenakan pakaian yang sangat cantik, sebuah pakaian yang sedikit pendek, dan dengan celana jeans ketat, serta sepatu kulit, sehingga membuat kakinya terlihat panjang.

Dia menguncir rambutnya dan terlihat rapi, dan sedikit makeup, terlihat sedikit lebih dewasa daripada biasanya, lebih terlihat cantik.

Thomas tersenyum, “Ada apa ini, hari ini masih sengaja berdandan dulu?”

Wajah Angeline merah, “Mana ada, hanya asal berdandan saja.”

Sebenarnya dia sengaja berdandan demi bertemu dengan Thomas, hanya saja dia sengaja tidak mengatakannya saja.

Ketika mereka berdua akan masuk mall, sebuah mobil melaju mundur dengan cepat, dan terlihat hampir menabrak Angeline.

Angeline kaget, dan menjerit, Thomas bergerak cepat dan langsung memeluknya.

Mobil Audi itu rem cepat dan berhenti disana, dari atas mobil turun seorang wanita dengan melotot marah.

“Apakah kalian buta, kalian punya mata atau tidak? Apakah kalian tidak lihat aku lagi mundurin mobil?”

Thomas mengerutkan keningnya, “Kamu mundur tidak melihat orang, kamu masih sombong begini?”

Wanita itu melepaskan kacamata hitamnya, ketika melihatnya sejenak, dia seketika langsung mencibir, “Aduh, aku kira siapa, bukankah ini adalah Angeline!”

Wanita itu melepas kaca mata hitam dan Angeline tercengang sejenak.

“Rachel?”

Rachel ini adalah teman SMA Angeline, namun jelas bahwa perkumpulan malam ini tidak mengundang dia.

Rachel ini ketika sekolah sudah sangatlah memandang tinggi, keluarganya juga sangatlah miskin, dan nyaris sama dengan Angeline.

Meskipun latar belakang mereka berdua nyaris sama, namun sifatnya beda jauh.

Angeline jujur dan rajin, tidak suka kekayaan belaka, sekalipun rumahnya miskin, sebenarnya dia juga tidaklah pesimis, malah sangatla senang dan optimis.

Namun Rachel berbeda, karena kondisi keluarganya yang sulit, sehingga menyebabkan disekolah dia merasa malu, sekalipun hanya perhatian biasa dari teman biasa, dia terus merasa orang lain memandang rendah dirinya.

Lama kelamaan, sifat Rachel menjadi tidak cocok dengan orang lain, sehingga semasa SMA dia juga tidak mempunyai terlalu banyak teman.

Namun kabarnya, Rachel mendapatkan seorang pacar kaya, langsung sekejap dia berubah dari seorang gadis miskin menjadi nyonya kaya.

Wanita ketika tiba-tiba kaya, akan jauh lebih menakutkan.

Berbagai jenis konsumsi berlebihan, ketika menghubungi teman, semuanya hanya pamer saja.

Jadi ketika perkumpulan, mereka tidak memanggilnya, namun tidak disangka akan bertemu dengannya disini.

Rachel mencibir, “Angeline, sudah lama tidak berjumpa, kamu juga tidak sampai bagaimana juga, pacar kamu ini terlihat biasa-biasa saja.”

Melihat mereka berdua berjalan kaki kesana, dan bahkan tidak punya movil, terlihat bahwa jelas lelaki ini adalah orang miskin.

“Apa yang kamu bawa ditanganmu? Jangan-jangan adalah botol-botol yang kalian pungut ketika jalan-jalan kali? Hahahahaha……..”

Sambil berkata, turun seorang lelaki lagi tampangnya sulit untuk dikatakan, usianya tidaklah mudah, setidaknya lebih tua 10 tahun dibanding Rachel.

“Rachel, ada apa ini?”

Rachel bergegas mendekat, dia memegang tangan lelaki tua ini.

“Ini adalah pacarku, Jacky Wei, dia berbisnis perhiasan, ini adalah teman smaku dan pacarnya, sepertinya sedang memungut botol-botolan dan hampir ditabrak olehku.”

Jacky tersenyum, “Disini ada banyak mobil, kalian harus hati-hati.”

Seusai berkata, dia kembali kedalam mobil, dan mengeluarkan dua buah botol minuman, dan melemparkannya kesamping Thomas, sambil berkata sambil menyindir, “Ambillah.”

 

Bab 380

Thomas mengerutkan keningnya, kedua orang ini sungguh terlalu merasa benar.

Angeline berjalan kehadapan Thomas dan menarik lengan bajunya, “Kak Thomas, kita pergi saja, jangan pedulikan mereka.”

“Baik.”

Kedua orang itu langsung masuk kedalam mall.

Rachel mencibir, “Dasar miskin, tidak punya uang masih beraninya membawa pacar kamu kemall begini, sungguh menarik sekali.”

Rachel dari awal sudah sangatlah iri terhadap Angeline, ketika sekolah dia sudah merasa tidak puas terhadapnya, akhirnya sekarang dia bisa kaya raya, akhirnya dia bisa menginjak Angeline dibawahnya.

Hanya saja wanita ini pergi terlalu cepat, jika tidak pasti akan lebih parah lagi hasilnya.

Rachel menarik tangan Jacky dan bertanya, “Suamiku, kita makan apa siang nanti?”

“Apa yang ingin kamu makan nanti? Pesan saja.”

Tangan Jacky mulai merambat dibadan Rachel, jika bukan karena ditempat publik, dia sudah dari tadi memasukkannya kedalam bajunya.

Rachel juga tampak seolah menolak dan juga menerima, “Kita makan steak saja, aku dengar disana ada sebuah restoran prancis, dan sangat bagus, namun mungkin sedikit mahal…….”

Jacky tersenyum, “Hanya makan saja, tidak apa-apa, ayo pergi.”

………

Thomas dan Angeline setelah keliling sejenak, mereka juga sedikit lapar.

“Siang ini makan apa ya?”

Angeline mengelengkan kepalanya, “Aku juga tidak tahu, kamu saja yang kasih ide.”

“Baik.”

Thomas mengeluarkan hp dan mencari diinternet, dia menemukan sebuah restoran jepang yang sangat ternama.

“Disin saja.”

…………

Rachel dan Jacky masuk kedalam restoran, restoran ini jelas terlihat sangatlah berkelas dari luar.

Ketika masuk kedalam, itu terlihat sangatlah berbeda.

“Wah, lingkungan disini sungguh bagus sekali?” Rachel pertama kali datang ketempat seperti ini, dia merasa sungguh mengagetkan.

Seluruh restoran tampak sangatlah berkelas dan sangatlah mewah dekorasinya, ditengah-tengah restoran ada sebuah piano, dan ada orang yang memainkannya, disamping sana hanya ada beberapa meja saja, privasinya sangatlah terjaga, dan sangatlah terpisah.

Dan dapurnya juga terbuka, ada beberapa orang bule berjenggot yang mengenakan pakaian koki yang bersih, dan tengah memasak steak dan memotong daging sapi, tampaknya sangatlah bersih dan rapi.

“Benar-benar ada harga ada barang.”

Rachel yang pertama kali datang kerestoran mewah begini, bagaikan orang desa yang baru ke kota.

“Halo, apakah kalian berdua ada booking tempat?”

“Iya, ada booking, kami booking meja nomor 1.”

“Baik, mohon ikut saya.”

Sambil berkata, pelayan membawa Rachel pergi ke lantai 3 restoran.

Lantai tiga itu kosong, seluruh lantai tiga hanya ada satu meja saja, dan duduk ditempat ini bisa melihat pemandangan diluar sana, dan juga bisa melihat permainan piano dibawah.

Disamping sana juga ada tanaman hijau dan pemandangan gunung palsu, suasana lingkungannya sungguh bagus sekali.

Setelah duduk, pelayan langsung mengantarkan alat makan yang baru saja di disinfeksi, serta segelas wine pembuka.

Rachel mencobanya, wajahnya langsung sangatlah kaget.

“Wah! Suamiku, ini wine pembuka saja sudah begitu enak kah?”

Jacky tersenyum, “Tentu saja, ini adalah restoran prancis paling bagus diseluruh kota Donghai.”

Rachel sangatlah senang, dia mengeluarkan hp dan memotret beberapa foto.

Disaat ini, seorang lelaki muda yang tampan membawa violin dan memainkannya disamping merka.

Suaranya sangatlah merdu dan sekali violinnya dimulai, piano dibawah sana langsung berhenti, seluruh pelanggan direstoran melihat kearah mereka, Angeline langsung merasa sangatlah bangga.

 

Bab 381 - Bab 390

Bab 361 - Bab 370

Bab Lengkap


The Strongest Healer ~ Thomas Qin ~ Bab 371 - Bab 380 The Strongest Healer ~ Thomas Qin ~ Bab 371 - Bab 380 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 07, 2021 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.