Bab 381
ini sama saja seperti pelayanan terhadap seorang putri raja. saat ini,
tatapan semua orang tertuju ke arahnya dan dirinya juga bisa merasakan kalau
semua tatapan itu merupakan tatapan yang penuh akan rasa iri.
Rachel meraih ponselnya dan merekam sebuah video singkat, lalu
mengirimkannya ke timeline wechat.
hanya dalam waktu yang singkat, begitu banyak orang yang mengomentari
video tersebut.
“sh*t, bukankah ini adalah restoran Perancis yang ada di Guilin Road? aku
pernah mendengar kalau restoran ini sangatlah mahal!”
“Rachel, kamu sangatlah kaya, kamu bahkan bisa pergi ke restoran mahal
seperti ini, kamu sungguh hebat!”
“bahkan ada performa biola yang dikhususkan untukmu sendiri, ini sungguh
luar biasa!”
“memang sangat baik jika memiliki seorang pacar yang kaya, aku bahkan
merasa sangat iri padanya.”
melihat semua komentar tersebut, ekspresi wajah Rachel terlihat begitu
bangga. dia sangat suka akan perasaan dikagumi seperti ini.
setiap orang memiliki perbedaan, sebagian orang sudah ditakdirkan untuk
melewati kehidupan miskin seumur hidupnya dan sebaliknya sebagian orang juga
sudah ditakdirkan untuk menikmati hidup.
seperti Angeline, pacarnya sama sekali tidak memiliki uang yang cukup
untuk membeli mobil, bahkan dia tetap mengutip botol bekas ketika sedang keluar
bersama Angeline. apakah Angeline bisa membandingi dirinya dengan Rachel?
Rachel merasa begitu puas setelah melihat Angeline hanya bisa memakan
semangkuk mie di pinggir jalan dan dirinya bisa menyantap makanan di restoran
Perancis yang mewah sambil menikmati alunan musik yang indah.
di saat yang bersamaan, Angeline dan Thomas pun tiba di depan pintu
restoran tersebut dan bergegas masuk ke dalam.
“kak Thomas, aku akan ke toilet terlebih dahulu, tunggu aku sebentar.”
“baik.”
mereka berdua pun berjalan masuk, Angeline lalu masuk ke dalam toilet
dan Thomas menunggunya di depan toilet.
Rachel sedikit mengerutkan keningnya setelah melihat keberadaan Thomas
dari lantai atas.
“suamiku, lihatlah orang itu, bukankah dia adalah pacar Angeline?”
“sepertinya iya, sedang apa dia di sana?”
“hehe, mungkin dia datang untuk mencari botol bekas? aku akan pergi
melihatnya!”
di saat Thomas sedang menunggu, seorang pria berjalan keluar dari dalam
toilet dan melemparkan sebuah botol bekas ke arah lantai setelah selesai
mencuci tangannya.
Thomas mengerutkan keningnya dan merasa bingung akan sikap pria
tersebut. pria itu mengenakan pakaian yang formal, namun sikapnya tidaklah
terlihat biasa.
Thomas juga tidak berpikir lebih dan langsung mengutip botol bekas itu
untuk dimasukkan ke dalam tong sampah.
ketika dia hendak mengutip botol tersebut, Rachel seketika muncul di
depannya sambil tertawa keras.
“haha! ketahuan, aku sudah tahu kalau kamu datang ke sini untuk mencari
botol bekas. kamu sungguh berani untuk masuk ke restoran ini dan mengutip botol
bekas secara diam-diam?”
ketika perkataan itu terucap, semua tatapan tertuju ke arahnya. ini
adalah salah satu restoran mewah di kota Donghai dan tidak disangka hal seperti
ini bisa terjadi di sini.
semua orang mulai merasa tertarik, kenapa seorang pemulung botol bekas
berani masuk ke restoran mewah seperti ini?
setelah Rachel mengatakan itu, Thomas pun mengerutkan keningnya dan
sedikit kehabisan kata-kata.
“apa yang kamu katakan itu? kami datang ke tempat ini untuk makan.”
“makan? haha, berhentilah berbohong, apakah kamu tahu tingkat level
restoran ini? apakah kaum rendah seperti kamu bisa makan di tempat ini?”
“apakah kamu mengira kalau kamu bisa makan di sini hanya dengan mengutip
botol bekas selama satu hari penuh? janganlah melawak!”
“pelayan, usirlah mereka keluar dari sini, mereka sangat menganggu
suasana di tempat ini。“
seorang pelayan wanita pun berjalan menghampiri mereka. setelah melihat
Thomas memegang sebuah plastik sambil memegang botol, pelayan wanita itu pun
mengerutkan keningnya.
“silahkan keluar, restoran kami tidak menerima pemulung seperti kamu.”
Bab 382
Thomas lalu berkata dengan tidak berdaya, “sudah aku katakan kalau aku
datang ke tempat ini untuk makan bersama pacarku. aku sudah membuat janji
sebelumnya.”
setelah mengatakan itu, Angeline pun berjalan keluar dari dalam toilet.
dia merasa sedikit terkejut ketika melihat keberadaan Rachel di sana.
“kak Thomas, apa yang terjadi?”
setelah melihat Angeline sedang mencuci tangannya, Rachel akhirnya
mengerti akan suatu hal.
“aku mengerti! mereka hanya datang untuk memakai toilet di sini!”
“pastilah karena Angeline ingin menggunakan toilet dan kamu sekalian
mengutip botol bekas di sini, apakah benar seperti itu?”
“kalian sungguh lucu, apakah kamu mengira kalau tempat ini adalah
McDonald’s? bisa datang dan pergi kapanpun kamu mau?”
“datang dan lihatlah, ada orang yang tidak makan di sini dan malah
datang untuk menggunakan toilet di sini!”
teriakan Rachel itu berhasil menarik perhatian begitu banyak orang.
Thomas dan Angeline pun menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di dalam
restoran itu.
tatapan Angeline terlihat begitu canggung dan sedikit tidak nyaman.
“Rachel, jangan keterlaluan!”
Rachel pun berkata dengan dingin, “keterlaluan? kalianlah yang
keterlaluan, jujur saja kalau kalian memang datang untuk menggunakan toilet,
untuk apa kalian berpura-pura? kamu bahkan mengutip botol bekas secara
diam-diam, sungguh memalukan!”
pelayan itu juga mulai merasa tidak sabar, “untuk kalian berdua, toilet
di restoran ini tidak terbuka untuk umum, silahkan keluar.”
Thomas merasa sedikit tidak senang, kalau bukan karena membawa Angeline
keluar hari ini dan tidak ingin memperburuk suasana yang baik ini, dia pastilah
sudah menghajar beberapa orang ini.
“aku katakan sekali lagi, aku sudah membuat janji, lihatlah dengan
baik.”
setelah mengatakan itu, Thomas mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan
pesan yang berisi jadwal janjinya kepada pelayan tersebut.
pelayan itu merasa sedikit aneh dan segera berkata.
“tunggu sebentar, aku akan memeriksanya terlebih dahulu.”
Rachel kembali berkata dengan nada dingin, “kamu terlihat begitu lucu,
kamu sudah membuat janji di tempat ini? apakah kamu ingin menipu kami hanya
dengan pesan palsu itu? meja nomor berapa yang sudah kamu pesan?”
“nomor 1.”
“haha, kamu sangatlah lucu! kamu bahkan tidak bisa memilih perkataan
yang lebih meyakinkan ketika berbohong. akan aku katakan kepadamu, aku dan
suamiku sudah memesan meja nomor satu, untuk apa kamu berpura-pura seperti ini
lagi?”
setelah perkataan itu terucap, semua orang pun tertawa bagaikan sedang
menonton drama dan menatap Thomas dan Angeline dengan tatapan hina.
setelah pelayan itu melakukan pemeriksaan, dia segera berlari kembali.
“maaf tuan, aku telah membuat kelalaian tadi, kamu memanglah sudah
membuat janji. silahkan naik ke lantai atas.”
Rachel terbengong sebentar, “apa! dia benar-benar sudah membuat janji?
mohon lebih teliti lagi, bagaimana mungkin orang miskin seperti mereka berdua
bisa menghabiskan uang di tempat seperti ini?”
“aku dan suamiku lah yang merupakan tamu di meja nomor 1.”
pelayan itu kembali berkata, “tidak salah, yang kalian pesan memanglah
meja nomor satu, namun itu merupakan meja di lantai dasar. maaf sebelumnya, pelayan
yang melayani kalian tadi merupakan pelayan baru. dia masih tidak mengerti akan
tempat ini.”
“silahkan berpindah ke lantai dasar.”
setelah melihat tempat duduk di lantai dasar yang terlihat begitu biasa,
akhirnya Rachel pun mengerti.
meja yang telah dipesan oleh Thomas merupakan meja nomor satu yang ada
di lantai atas!
sebaliknya, tempat yang dirinya pesan bersama Jacky merupakan meja nomor
satu yang ada di lantai dasar!
meskipun keduanya sama-sama merupakan meja nomor satu, namun lokasi dan
suasananya sangatlah berbeda.
suasana di lantai dasar tidaklah buruk, namun suasana di lantai dasar
ini terasa begitu biasa setelah merasakan suasana mewah yang ada di lantai
atas.
Rachel pun menggertak giginya dan ekspresi wajahnya terlihat begitu
buruk.
“hei, apakah pelayanan kalian seburuk ini? kami sudah duduk di atas dan
sudah memesan makanan, kalian lalu menyuruh kami untuk menukar tempat duduk
kami sekarang juga?”
pelayan itu terbengong dan merasa sedikit kesulitan, “nona, bagaimana
kalau kalian berdiskusi terlebih dahulu?”
Rachel lalu berkata dengan nada yang dingin, “apa yang perlu
didiskusikan? lihat saja penampilan mereka itu, apakah mereka merupakan orang
yang layak untuk datang dan makan di tmpat ini? kenapa rupanya kalau dia sudah
melakukan janji sebelumnya? mereka mungkin hanya akan memesan segelas air putih
dan pergi setelah mengambil beberapa foto untuk dipamerkan di timeline wechat
nantinya.”
Bab 383
meskipun perkataan Rachel terdengar sadis, namun itu juga tidak
sepenuhnya tidak masuk akal. hal ini membuat pelayan tersebut merasa sedikit
ragu.
memesan meja memang tidaklah perlu membayar uang dan terdapat begitu
banyak tamu yang tidak datang setelah mereka memesan meja. pihak restoran juga
merasa tidak berdaya akan hal ini.
Thomas mengerutkan keningnya, awalnya dia merasa senang karena bisa
berkeliling bersama Angeline hari ini, oleh karena itu, dia tidak ingin
mempersulit masalah ini.
“tidak masalah, biarkan mereka yang duduk di lantai atas saja. kami
tidak keberatan untuk duduk di lantai dasar.”
setelah mengatakan itu, Thomas dan Angeline pun duduk di sudut ruangan
dan memesan makanan dengan perasaan yang gembira. bagaimana pun, mereka berdua
memanglah tidak begitu menganggap penting tentang makanan.
mungkin bagi orang seperti Rachel, restoran ini merupakan restoran yang
sangat khusus, dia akan merasa begitu bangga jika bisa makan di restoran ini.
namun bagi Thomas, ini hanyalah restoran yang menyajikan makanan biasa.
setelah melihat Thomas dan Angeline duduk di lantai dasar, ekspresi
wajah Rachel seketika terlihat begitu sombong.
“hm, ingin berebut denganku?”
pelayan itu pun tersenyum dan berkata.
“nona, meskipun sudah dipastikan kalau ada kesalahan tempat duduk, namun
aku tetap akan mengingatkanmu sekali lagi.”
“meja nomor satu di lantai tiga memiliki biaya minimal pemesanan. biaya
minimal yang harus dikeluarkan sekitar 168 juta rupiah dan biaya ini tidak
termasuk dengan performa biola serta alkohol dan juga air minum.”
“a…apa?” Rachel melototkan matanya, ini benar-benar berada di luar
dugaannya. dia bahkan harus menghabiskan uang sebanyak ini hanya untuk makan?
bahkan terdapat biaya minimal pemesanan?!
yang tidak termasuk alkohol serta air minum?!
dan performa biola tadi juga akan dikenakan biaya?!
jika semua itu dihitung, bukankah total biayanya akan mencapai 200 juta
rupiah!
meskipun pacarnya yaitu Jacky bekerja di bidang perhiasan, namun dia
hanyalah seorang manajer kecil. lebih tepatnya adalah dia hanyalah seorang
karyawan yang tidak mungkin memiliki kemampuan ekonomi seperti ini.
namun tadinya Rachel telah mengatakan semua itu di depan banyak orang.
jika dia mengganti tempat duduknya karena perihal biaya, bukankah itu sangat
memalukan?
apalagi dia harus menahan malu di depan Angeline, dia akan merasa begitu
tidak puas.
“tidak masalah, itu hanyalah hal kecil.”
kata Rachel dengan terpaksa sambil berjalan ke lantai atas.
setelah tiba di lantai 3, beberapa makanan mereka sudah disajikan di
atas meja dan Jacky sedang menunggunya di sana.
“Rachel, cepatlah ke sini untuk makan. aku sudah menunggumu sejak tadi.”
Rachel lalu duduk dengan kaku dan ekspresinya terlihat begitu gugup.
makanan yang ada di atas meja itu tidaklah banyak dan bukan merupakan
menu-menu yang mahal. tentunya makanan-makanan ini belum mencapai biaya minimal
pemesanan, yaitu 138 juta.
“suamiku, bagaimana kalau kita memesan beberapa makanan lagi?”
nantinya mereka harus tetap membayar biaya minimal pemesanan meskipun
makanan yang mereka pesan belum mencapai total biaya tersebut. bukankah sangat
disayangkan jika mereka tidak memesan makanan lagi……
Jacky lalu berkata dengan suara pelan, “makanan lain sangatlah mahal,
kita cukup menyantap makanan ini saja. tidak mungkin kita menghabiskan belasan
juta hanya untuk makan, bukan? ini terlalu mewah.”
Rachel mulai mengerti, ternyata kemampuan ekonomi Jacky hanya sampai di
sini saja. bagi Jacky, makanan seharga belasan juta sudah termasuk makanan yang
sangat mahal. jika Jacky tahu kalau hari ini mereka harus menghabiskan ratusan
juta untuk makanan ini, dia pastilah akan marah besar!
emosi yang dimiliki Jacky tidaklah rendah, jika dia marah, dia mungkin
saja akan memukul orang lain.
“hehe, suamiku, makanlah lebih banyak, aku akan ke toilet telebih
dahulu.”
Rachel merasa begitu panik, dia tidak akan memakan makanan semahal ini.
dia lalu turun ke lantai dasar dengan sikap yang tenang. setelah tiba di depan
toilet, dia mengeluarkan ponselnya dan berpura-pura sedang menelepon. dia lalu
membuka pintu dan pergi dari restoran itu.
setelah keluar dari restoran tersebut, Rachel pun memesan taksi dan pergi
dari tempat tersebut. meskipun hal ini akan membuat Jacky merasa marah, namun
dia juga tidak memiliki ide lain lagi.
dia sangatlah mengerti akan sikap Jacky, jika dia tidak pergi sekarang,
mungkin dia harus ikut membayar setengah dari total biaya.
Bab 384
Rachel tidak ingin menghabiskan ratusan juta hanya untuk menyantap
makanan.
setelah kejadian ini, kemungkinan hubungan mereka akan segera berakhir.
namun Rachel juga tidak merasa sayang akan hal ini.
pria bermarga Wei itu tidak memiliki kemampuan apapun. dia bahkan tidak
mampu untuk makan di restoran Perancis, apakah pria seperti ini layak untuk
menjadi pacarnya?
satu-satunya hal yang Rachel sayangkan adalah tadinya dia sama sekali
tidak menyantap satu pun makanan yang telah mereka pesan. jika tahu seperti
ini, dia akan memilih untuk memakan beberapa makanan sebelum dirinya pergi.
Rachel melarikan diri dengan perasaan yang panik dan dirinya semakin
panik setelah memikirkan Angeline yang sedang menikmati makanan di restoran itu
bersama Thomas.
dia lalu mengeluarkan ponsel dan menelepon salah satu teman baiknya,
yaitu Milea.
“halo, Milea, ayuk makan malam bersama, aku akan menraktir kamu!”
Milea berusaha untuk menolak selama beberapa kali, dia tidak ingin
menemui Rachel.
Rachel mengerutkan keningnya, “Milea, ada apa denganmu? tadinya kamu
berkata nanti malam ingin bermain Mahjong dan sekarang kamu berkata nanti malam
kamu ingin pergi berbelanja. sebenarnya apa yang akan kamu lakukan nanti?”
“aku… tidak ada yang ingin aku lakukan.” kata Milea.
“Milea! apakah kamu masih ingin berteman denganku?” kata Rachel dengan
nada penuh ancaman.
Milea menghela napas dan berkata, “Rachel, sebenarnya malam ini akan
diadakan acara reuni teman sekelas dulu….”
Rachel mengerutkan keningnya dan tersadar akan sesuatu.
“acara reuni? dengan teman sekelas ketika SMA dulu?”
Milea lalu berkata dengan penuh canggung, “tidak salah.”
Rachel sedikit marah, “baiklah, beraninya kalian tidak mengajakku untuk
menghadiri acara reuni ini? apakah reputasiku begitu buruk?”
“Rachel, jangan berpikir seperti itu, bukan aku yang mengadakan acara
reuni ini, aku juga tidak bisa berkata lebih. lagipula sekarang kamu sudah
menjadi nyonya Kuo, seharusnya kamu juga tidak perlu mengikuti acara reuni
seperti ini lagi.”
Rachel mulai marah, “kenapa tidak perlu? jawab pertanyaanku, apakah
Angeline juga akan menghadiri acara reuni ini?”
“benar.”
“baiklah, beritahu semua orang kalau aku juga akan menghadiri acara
reuni malam ini. aku akan membayar semua pengeluaran pada acara reuni ini!”
Rachel tidak bisa menerima semua ini, kenapa Angeline yang bukan
siapa-siapa lebih dihargai orang lain dibandingkan dengan dirinya? hal ini
membuat Rachel merasa begitu tidak tenang.
dia mengeluarkan ponselnya dan merasa sedikit ragu. namun Rachel tetap
mengirimkan sebuah pesan kepada Jacky.
“Suamiku, maaf…….”
…………..
saat ini, Jacky sedang berdiri di depan kasir dengan kondisi wajah yang
sangat pucat. dia berusaha menelepon Rachel dan dia merasa begitu marah.
harga makanan ini bahkan mencapai 160 juta?!
dia hanyalah seorang manajer kecil yang membawa mobil Audi. jika dia
memiliki 160 juta, dia pastilah sudah membayar semua biaya kredit mobilnya itu!
namun wanita ini sungguh luar biasa, dia harus menghabiskan begitu
banyak uang hanya untuk makan! hal ini membuat Jacky merasa begitu marah hingga
ingin memarahi orang lain!
setelah melihat pesan dari Rachel, Jacky langsung meneleponnya.
“wanita brengsek! dimana kamu?! apakah kamu sengaja menjebak aku?”
Rachel juga tahu kalau tidak ada yang perlu dijelaskan lagi pada masalah
ini. dia terpaksa mengakui segala kesalahannya karena ia ingin baikan dengan
Jacky.
tidak ada jalan lain lagi, dia terpaksa harus berdamai dengan Jacky
karena dia membutuhkan bantuan Jacky pada malam ini.
“maafkan aku suamiku, aku akan memberi penjelasan padamu nanti. aku
telah memesan sebuah kamar di hotel sebelah, aku akan menunggumu di sana……”
setelah mendengar itu, amarah Jacky seketika berkurang. namun dia tetap
mengeluarkan beberapa kartu kredit miliknya untuk membayar semua biaya ini
dengan sikap penuh amarah.
setelah melalui proses yang panjang di dalam hotel itu, Jacky pun
berbaring di atas kasur sambil merokok, Rachel lalu bersandar di bagian dadanya
sambil berkata dengan nada yang manja.
“suamiku, akulah yang salah, aku tidak tahu kalau restoran itu begitu
mahal. lihatlah, aku bahkan tidak memakan sesuap pun makanan di sana, betapa
kasihannya aku.”
“malam ini ada sebuah acara reuni, apakah kamu ingin menemaniku ke
sana?”
Jacky lalu berkata dengan nada dingin, “acara reuni, apakah ada jebakan
lagi di sana?”
Rachel merasa lega dan segera berkata, “tenang saja, semua temanku
hanyalah merupakan manusia biasa. hanya beberapa dari mereka yang merupakan
orang kaya. jika kamu pergi, kamu pastilah bisa menguasai wilayah itu dengan
baik!”
Bab 385
setelah mendengar perkataan itu, ekspresi wajah Jacky terlihat sedikit
membaik.
meskipun hari ini dia telah menghabiskan ratusan juta untuk makan, namun
di atas kasur, Rachel cukup berusaha. sebelumnya dia tidak mengizinkan Jacky
untuk melakukan beberapa gaya, namun kali ini dirinya berhasil membuat Jacky
merasa puas.
Rachel sendiri juga tidak tahu diri, mereka berdua tidak pernah datang
ke restoran Perancis yang mewah seperti ini dan mereka tidak menyangka kalau
makanan di sana akan semahal itu.
“baiklah, aku akan membantumu sekali lagi.”
“oh iya, suamiku, apakah kamu masih ingat akan kalung yang kamu berikan
kepadaku pada tahun lalu?”
Jacky terbengong sebentar, “tentu saja aku mengingatnya, kalung itu
sangatlah mahal. biasanya kamu juga tidak rela untuk memakainya, apakah kamu
berencana untuk memakainya kali ini?”
Rachel tersenyum nakal dan berkata, “tidak suamiku, aku ingin kamu
memberinya kepadaku sekali lagi.”
awalnya Jacky terbengong, setelah itu sebuah senyuman nakal pun muncul
di wajahnya.
dia mengerti apa yang dimaksud Rachel, Rachel ingin memamerkan hal ini
di depan para temannya.
bagaimana pun kalung itu sangatlah mahal, kalung itu merupakan
satu-satunya perhiasan milik Rachel yang mencapai puluhan juta. hari ini, Jacky
sudah menghabiskan begitu banyak uang, dia tidak mungkin menyuruh Jacky untuk
membeli kalung baru untuknya lagi.
oleh karena itu, tidak masalah jika kalung ini diberikan sekali lagi.
dia hanya ingin memamerkan hal ini di depan Angeline dan para temannya.
pada sore hari, waktu yang sudah mereka tentukan telah tiba. Angeline
dan Thomas juga telah tiba di restoran yang sudah dipesan. nama restoran ini
diambil dari bahasa Perancis dan merupakan salah satu restoran Perancis yang
sangat mewah.
Angeline terbengong sebentar, “restoran perancis lagi ya, kalau tahu
seperti ini, siang tadi kita pergi makan makanan lain saja. hehe.”
Thomas juga tidak menyangka kalau hari ini mereka akan menyantap makanan
Perancis sebanyak dua kali. tetapi ini bukanlah masalah yang besar baginya.
tujuan kedatangan mereka hari ini adalah untuk reuni, mereka tidak begitu
mementingkan makanan.
setelah tiba di depan pintu, beberapa wanita dan pria sudah berkumpul di
sana. setelah menyadari keberadaan Angeline, beberapa wanita langsung
menyapanya dengan ramah.
“Angeline, sini!”
Angeline tersenyum lebar dan pergi menghampiri mereka sambil menggandeng
tangan Thomas. dia lalu memperkenalkan Thomas pada mereka.
“mereka adalah teman baikku, nama mereka adalah Clara, Karen dan Sarah.”
“ini adalah……. temanku, Thomas.”
Clara dan dua teman lainnya memasang ekspresi nakal dan berkata dengan
penuh ejekan, “teman? katakanlah dengan jelas, teman atau pacar?”
wajah Angeline seketika memerah, “apa yang sedang kalian katakan ini!”
lagipula ini bukanlah kali pertama Thomas berpura-pura menjadi pacar
Angeline dan mereka berdua juga sudah saling mengenal.
setelah mereka mengobrol selama beberapa saat, Karen seketika berkata.
“oh iya, Angeline, apakah kamu tahu kalau Rachel sudah mengetahui acara
reuni kali ini? dia terus memaksa kehendak untuk ikut bergabung di acara ini.”
Angeline mengerutkan keningnya, “dari mana dia mengetahui hal ini?”
tadi siang, Angeline baru saja bertemu dengannya, dia juga tidak
keceplosan tentang hal ini. bagaimana mungkin Rachel bisa mengetahuinya?
Karen menggelengkan kepalanya, “mungkin Milea yang memberitahunya,
mereka berdua memiliki hubungan yang baik. namun tidak masalah juga kalau dia
ingin menraktir kita semua.”
“baiklah.”
meskipun Angeline sedikit menolak, namun dia tidak memiliki pilihan
lain. dia juga tidak mungkin memaksakan kehendak untuk menolak.
lagipula Rachel sangatlah tidak tahu malu. mereka juga tidak bisa
melakukan apapun jika Rachel memaksa untuk menghadiri acara ini.
setelah menunggu beberapa saat di depan restoran, semua orang juga sudah
tiba. hanya tersisa Rachel yang belum hadir di sini.
Clara merasa sedikit tidak senang, “dirinya seperti bos besar yang harus
kita tunggu, bagaimana kalau kita tidak perlu menunggunya lagi, masuklah
terlebih dahulu.”
setelah perkataan itu terucap, sebuah mobil Audi pun berlaju dari
kejauhan dengan kecepatan yang sangat tinggi. mobil itu lalu terhenti di depan
mereka dengan tiba-tiba seperti sedang memamerkan keunggulan mobil tersebut.
hal itu juga membuat debu yang ada di tanah berterbangan.
setelah beberapa saat, dua sosok pun turun dari dalam mobil dan mereka
adalah Rachel dan Jacky.
“teman-teman, lama tidak bertemu. kalian semua tiba begitu awal, aku dan
suamiku datang dengan mobil pribadi kami sendiri, jalanan sangatlah macet,
kalau tahu begini, kami pastilah akan naik subway.”
Bab 386
setelah perkataan itu terucap, Clara pun mengalihkan pandangannya.
Rachel sangatlah bisa pamer, apa yang perlu dipamerkan dari sebuah mobil Audi?!
“wah, Rachel, sepertinya kondisimu semakin membaik sekarang. suamimu
begitu hebat dan bahkan bisa memiliki mobil Audi.”
“mobil Audi tipe apa ini? tipe A6? ini merupakan mobil para bos besar.
Rachel, kamu sungguh bahagia.”
“benar, kamu sudah menjadi orang terkaya di kelas kita karena kamu
memiliki seorang suami yang kaya seperti ini.”
masih ada beberapa orang yang memiliki hubungan baik dengan Rachel,
mereka juga merasa begitu kagum akan kondisi terkini Rachel. dulunya Rachel
tidak berbeda jauh dengan Angeline, mereka sama-sama terlahir di keluarga yang
miskin.
sekarang Rachel sudah memiliki seorang suami yang sangat kaya, semua
orang merasa senang akan hal ini.
Rachel sangat menikmati perasaan dikagumi seperti ini. dia lalu memasang
ekspresi yang rendah hati sambil tersenyum dan berkata.
“ini tidaklah seperti yang kalian pikirkan, pacarku hanyalah memiliki
bisnis di bidang perhiasan. jika kedepannya kalian ingin membeli perhiasan,
kalian boleh mencariku.”
“wah, bisnis perhiasan ya, semua orang yang memiliki bisnis perhiasan
merupakan orang-orang yang sangat kaya.”
“tentu saja, modal yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis ini
sangatlah besar, apalagi keuntungan yang didapatkan nantinya.”
“namun kami tidak sanggup untuk membeli perhiasan mewah seperti itu,
kami tidak seperti Rachel yang bisa menjadi istri orang kaya hanya dalam
sekejap.”
Rachel tersenyum dan merasa begitu senang.
Jacky juga merasa begitu senang setelah diagungkan oleh begitu banyak
orang. dia lalu tersenyum dan berkata.
“kalian semua adalah teman baik Rachel, aku akan menraktir kalian hari
ini. mari masuk ke restoran…… hm, ke restoran ini.”
nama restoran ini berasal dari bahasa Perancis dan Jacky tidak mengenali
tulisannya. dia hanya bisa menatap tulisan itu dengan canggung.
mereka semua juga tidak mengenali tulisan tersebut, oleh karena itu,
tidak ada yang memperdulikan hal ini dan langsung berjalan masuk ke dalam.
restoran ini sudah dipesan sejak awal, oleh karena itu, tidak ada satu
pun tamu di dalam restoran itu karena seluruh restoran itu sudah di pesan oleh
mereka.
semua orang duduk mengelilingi sebuah meja bundar dan di tengah meja itu
terdapat dua koki handal.
di depan koki itu terdapat plat besi yang memudahkan para tamu untuk
melihat koki ketika memasak. mereka juga bisa melihat proses memasak setiap
makanan. ini merupakan sebuah kenikmatan yang unik.
“@#¥……&”
seorang pelayan menghampiri mereka dan berbicara menggunakan bahasa
Perancis.
dikarenakan ini adalah restoran Perancis, maka dari koki hingga pelayan
harus terlihat seperti di restoran Perancis pada umumnya. tentunya juga
terdapat pelayanan dengan bahasa mandarin. jika ada tamu yang tidak bisa
berbahasa Perancis, maka mereka boleh memilih untuk menggunakan pelayanan
bahasa mandarin.
“hehe, kalian seharusnya tidak tahu makanan apa yang harus dipesan. ini
merupakan hal wajar bagi orang yang pertama kali datang ke restoran perancis
seperti ini. aku dan suamiku sudah sering makan makanan perancis, oleh karena
itu, kami tidak perlu menggunakan pelayanan bahasa mandarin.”
semua orang tersenyum, “ini sangat baik, untung saja kalian sudah sering
mengunjungi restoran seperti ini. jika kami disuruh untuk memesan makanan,
mungkin kami akan dipermalukan.”
Jacky tersenyum dan mengambil menu dari tangan pelayan tersebut.
setelah menerima menu itu, dia seketika terbengong.
apakah ini adalah menu dengan bahasa Perancis?
bahkan tidak ada satu pun gambar di dalam menu ini!
jika ada gambar, mungkin dia bisa memesan makanan hanya dengan melihat
gambar.
namun tidak ada satu pun gambar di dalam menu ini dan dia tidak mengerti
satu pun tulisan di dalamnya. tamatlah sudah.
“Rachel, suamimu mengerti akan bahasa Perancis? dia sangatlah hebat, aku
pernah mendengar kalau hidangan hati angsa (Foie gras) di restoran ini
sangatlah lezat. suruhlah suamimu untuk memesankannya untukku.”
Jacky tersenyum canggung, “hehe, makanan Perancis tidak hanya ada Foie
gras, masih ada makanan lainnya. mari kita memesan beberapa menu lainnya untuk
dicoba.”
Bab 387
Jacky merasa begitu kesulitan, dia sama sekali tidak tahu yang mana yang
merupakan hidangan hati angsa. alangkah baiknya jika ada bahasa inggris di
dalam menu ini, setidaknya dirinya bisa sedikit lebih mengerti.
namun bahasa Perancis ini benar-benar membuatnya merasa begitu kesal,
dia tidak mengerti akan satu pun huruf di menu tersebut.
tetapi dia juga tidak boleh kehilangan gengsinya di depan banyak orang
seperti ini.
Jacky berpura-pura menunjuk beberapa menu ke arah pelayan tersebut dan
memesan beberapa makanan. pelayan tersebut mencatat semua pesanannya dengan
teliti.
setelah itu, Jacky menutup buku menu tersebut dan berkata.
“ini saja dulu, kita boleh memesan lagi nanti setelah rasa makanan di
tempat ini bisa diterima.”
Jacky tidak berani sembarangan memesan makanan, bukankah akan terasa
begitu canggung jika nantinya terdapat nasi goreng diantara makanan yang dia pesan?
jadi, biarkan mereka mengeluarkan makanan yang ia pesan terlebih dahulu.
setelah pelayan itu mengambil menu itu, dia kembali memberikan menu itu
kepada Thomas dan bertanya apakah dia ingin memesan menu tambahan atau tidak.
Jacky tersenyum dan berkata, “tidak perlu diberikan kepadanya, dia tidak
mengerti bahasa Perancis, dia pastilah akan sembarang memesan makanan.”
Thomas tidak memperdulikannya dan menerima menu itu sambul bertanya pada
Angeline.
“kamu mau makan apa? apakah kamu ingin makan steak sapi seperti siang
tadi?”
setelah mendengar perkataan ini, semua orang merasa begitu terkejut.
“wah, Angeline juga sudah terlihat begitu hebat sekarang. dia sudah
menyantap makanan barat setiap harinya dan dia baru saja menyantap steak sapi
siang tadi?”
“hehe, bukankah steak sapi sudah ada dimana-mana? terdapat begitu banyak
restoran cepat saji yang juga menjual steak sapi dengan harga yang sangat
murah, hanya sekitar puluhan ribu saja.”
“itu juga tidaklah buruk, aku saja tidak rela untuk memakan steak sapi
yang dijual di restoran cepat saji. lihatlah Rachel, dia bisa menyantap steak
sapi kapan pun dia mau. inilah yang dinamakan menikmati kehidupan orang kaya.”
Angeline menganggukkan kepala dan berkata, “boleh juga.”
Steak Beef Wellington yang ia makan siang tadi lumayan enak. tidak
masalah baginya untuk memakan hidangan ini sekali lagi.
Thomas menatap ke arah pelayan dan menunjuk ke arah menu.
pelayan itu lalu memberi isyarat tangan pertanda baik dan dia pun
mengambil kembali menu tersebut dan berjalan turun.
Rachel tersenyum dingin dan berkata, “tingkahnya itu seolah-olah dirinya
mengerti apa yang ada di menu tersebut. apakah kamu yakin kalau yang kamu pesan
itu adalah steak sapi? akan sangat memalukan jika yang disajikan nanti adalah
semangkuk mie.”
“haha……”
“Rachel sangatlah suka melawak, bagilah sedikit kepadaku jika yang kamu
pesan itu memanglah mie. aku belum pernah mencoba rasa mie di sini.”
“tidak perlu merasa malu, kita semua hanya memiliki ekonomi tingkat
menengah, tidak seperti Rachel yang bisa memakan makanan apapun yang ia mau
tanpa harus merasa malu. haha.”
semua orang tertawa, namun mereka tidak menganggap serius hal ini. pada
dasarnya, Angeline tidak terlahir di keluarga kaya, oleh karena itu, tidak ada
orang yang berniat untuk menertawai dirinya.
setelah mengobrol selama beberapa saat, terdengar sebuah alunan piano
dari belakang tubuh mereka.
mereka menolehkan kepala dan mereka melihat seorang pria muda yang
mengenakan pakaian serba putih sedang memainkan piano. alunan piano tersebut
terdengar begitu merdu. bahkan orang yang tidak mengerti akan musik juga ikut
mabuk di dalam alunan piano tersebut.
“wah, restoran mahal memanglah berbeda. kita bahkan dapat menyaksikan
langsung performa piano.”
“ini juga merupakan kali pertama bagiku untuk mendengar performa piano
secara langsung.”
“alunan musik ini lebih indah dibandingkan yang ada di bar pada
umumnya.”
Jacky tersenyum, “tentu saja, orang yang bisa memainkan piano di tempat
mewah seperti ini merupakan para pianis yang hebat. silahkan dinikmati musiknya.”
sebenarnya Jacky dan Rachel hanya pernah pergi sekali ke restoran mewah
seperti ini. namun perkataan mereka terdengar seperti sudah sering mengunjungi
restoran mewah.
tidak lama kemudian, steak yang dipesan Thomas dan Angeline pun sudah
disajikan. pelayan juga mengucapkan beberapa kalimat berbahasa Perancis.
meskipun tidak ada yang mengerti akan bahasa Perancis itu, namun dari
gerakan tangannya, dapat dimengerti kalau pelayan itu menyarankan mereka untuk
segera menyantap hidangan itu selagi panas.
“makanlah terlebih dahulu, steak sapi tidak begitu lezat setelah
dingin.”
“benar, hidangan lainnya seharusnya juga akan segera dihidangkan.”
“Angeline, kalian boleh mulai menyantap hidangan kalian terlebih
dahulu.”
Bab 388
Thomas memesan empat porsi steak sapi dan juga beberapa porsi hidangan
hati angsa (Foie gras) dan juga jamur Truffle.
dia lalu membagi steak sapi itu kepada Angeline, Clara, Karen dan juga
Sarah.
keempat wanita itu pun mulai menyantap steak tersebut.
orang-orang yang menatap mereka mulai menelan liur karena aroma steak
sapi tersebut sangatlah harum. semua orang sudah merasa lapar, tetapi kenapa
belum ada satu pun makanan dihidangkan di meja ini?
Rachel mengerutkan keningnya, “suamiku, coba suruh mereka untuk
mempercepat penghidangan makanan?”
Jacky menganggukkan kepalanya dan menjentikkan jarinya.
“waiter!”
pelayan tersebut menghampirinya dan kembali berkata dengan bahasa
Perancis.
“cepatlah hidangkan makanan kami!”
kata Jacky ditambah dengan gerakan tangannya. dia merasa kalau itu
merupakan salah satu cara komunikasi yang bisa dimengerti.
namun pelayan itu terlihat kebingungan, dia lalu mengerutkan keningnya
dan membuka kedua tangannya. pelayan tersebut terlihat tidak mengerti apa yang
dimaksud oleh Jacky.
Jacky seketika merasa marah.
“ada apa dengan kalian? kenapa kalian menghabiskan waktu yang begitu
lama untuk menghidangkan makanan? panggillah manajermu ke sini!”
kata Jacky dengan penuh amarah sambil memukul meja.
pelayan itu segera kembali dan memanggil seorang pria paruh baya untuk
menghampiri mereka. pria ini memiliki darah campuran, dia menguasai bahasa
Perancis dan bahasa Mandarin dengan baik. dia lalu menghampiri mereka sambil
bertanya.
“tuan, ada yang bisa dibantu?”
akhirnya pelayanan kali ini menggunakan bahasa Mandarin. Jacky pun
segera berkata.
“aku sudah memesan makanan ini dalam waktu yang lama, kenapa masih belum
dihidangkan? mereka yang memesan lebih akhir malah duluan dihidangkan!”
pelayan itu terbengong, “tuan, menu yang kamu pesan sudah dihidangkan
semua.”
“apa?! sudah dihidangkan? itu merupakan makanan yang mereka pesan. aku
tadinya memesan begitu banyak makanan, kenapa tidak ada satu pun makanan
dihidangkan di atas meja ini?”
pelayan itu tersenyum, “tuan, tadi kamu memesan enam alunan piano dan
semua lagu itu sudah selesai ditampilkan.”
seketika, ekspresi semua orang berubah drastis.
alunan piano?
yang dipesan bukanlah makanan!?
ini bukanlah lelucon kan? semua orang sudah merasa lapar dan menunggu
dalam waktu yang lama. ternyata Jacky hanya memesan enam alunan piano?
apakah dia mengira alunan musik itu bisa mengenyangkan perut!
semua orang kehabisan kata-kata. jika memang dirinya tidak mengerti
bahasa Perancis, kenapa dia tidak menggunakan pelayanan bahasa mandarin? untuk
apa berpura-pura hebat seperti ini? sungguhlah lucu.
jika mereka tahu hasilnya akan seperti ini, mereka pastilah sudah
meminta bantuan kepada pacar Angeline sejak awal.
ekspresi wajah Jacky berubah menjadi pucat dan dia tidak menyangka
hasilnya akna seperti ini. dia gagal untuk berpura-pura dan mempermalukan
dirinya sendiri di depan umum. siapa yang tahu kalau halaman pertama menu itu
merupakan kumpulan lagu piano?
“kalau begitu, berilah kami menu dengan bahasa mandarin!”
“baiklah!”
pelayan itu kembali dan membawakan sebuah menu dengan bahasa mandarin
untuknya. mereka lalu memesan makanan yang mereka inginkan.
setelah beberapa saat berlalu, makanan yang mereka pesan pun
dihidangkan.
suasana hati mereka membaik setelah menyantap makanan yang lezat itu.
tidak ada satu pun orang yang mengungkit kembali hal canggung yang baru saja
terjadi tadi.
mereka semua menyantap makanan mereka sendiri sambil mengobrol, “Rachel,
pacarmu memiliki bisnis di bidang perhiasan, dia pastilah mengerti akan segala
pengetahuan di bidang ini bukan?”
Rachel tersenyum, “tentu saja, dia mengerti begitu banyak hal, baik
tentang perhiasan ataupun jam tangan.”
“apakah benar? kalau begitu, bagaimana dengan jam tanganku ini?”
Jacky menerima jam tangan tersebut dan menatapnya sambil menganggukkan
kepala.
“ini adalah jam tangan asli, meskipun bukan merupakan merek terkenal,
namun jam ini memiliki kualitas yang tinggi.”
ketika membahas jam tangan, semua orang mengalihkan pandangan mereka ke
jam tangan mereka sendiri.
Rachel seketika menyadari jam tangan yang ada di tangan Angeline.
“wah, jam tangan Angeline sangatlah cantik, bagaimana kalau aku menyuruh
suamiku untuk memeriksa keaslian jam tanganmu itu?”
Angeline tersenyum canggung, “tidak perlu, aku tidak tertarik untuk
mengetahui keaslian jam tangan ini.”
Rachel tersenyum dingin, “bagaimana bisa, jika orang lain memberimu jam
tangan palsu, bukankah itu akan membuatmu merasa malu jika kamu memakainya
kemana pun kamu pergi? cepatlah lepaskan jam tanganmu untuk diperiksa.”
Bab 389
semua orang juga merasa penasaran akan keaslian jam tangan milik
Angeline.
itu merupakan sebuah jam tangan yang cantik. jika itu bukan jam tangan
asli, mereka semua juga ingin membeli jam tangan yang sama.
Angeline merasa malu, namun dia tetap melepaskan jam tangannya. ini
merupakan hadiah yang diberikan Thomas kepadanya dan jam ini juga pernah
menolong nyawanya dari maut.
oleh karena itu, dia sangat menyukai jam tangan ini tanpa memperdulikan
keaslian jam tangan tersebut.
tentu saja Thomas juga tidak mementingkan hal ini, karena jam tangan
yang ia beli pastilah merupakan jam tangan asli.
setelah Angeline memberikan jam tangannya, Jacky langsung terbengong,
dia kembali menatap jam tangan itu dan tertawa.
“wah, merek jam tangan ini adalah Patek Philippe. jika jam tangan ini
asli, maka kamu adalah satu-satunya orang terkaya diantara kami semua!”
bagaimana mungkin jam tangan semahal ini bisa dimiliki oleh Angeline.
jika didengar dari perkataan Rachel, Angeline adalah orang desa yang
miskin. miskinnya sungguh terlalu, bagaimana mungkin dia bisa membeli jam semahal
ini.
terkhusus Thomas, dia lebih tidak mungkin membeli jam tangan ini untuk
Angeline. dia adalah pria miskin yang bahkan tidak sanggup untuk membeli mobil.
setelah menerima jam tangan merek Patek Philippe milik Angeline, Jacky
pun mengerutkan keningnya. dia lalu menatap jam tangan itu dengan jarak yang
dekat dan ekspresi wajah yang kebingungan.
Rachel terbengong, “suamiku? kenapa? apakah ini adalah jam tangan asli?”
Jacky bekerja di bidang perhiasan dan dia juga memiliki sedikit pengetahuan
tentang jam tangan bermerek.
“tidak mungkin….”
jika dilihat dari plat jam tangan tersebut, ini merupakan jam tangan
asli!
namun jam tangan ini sangatlah mahal, bagaimana mungkin mereka sanggup
membeli jam tangan ini?
perkataan Jacky berhasil membuat semua orang merasa penasaran. apakah
Angeline yang tidak pernah mereka temui selama beberapa tahun belakangan ini
sudah menjadi istri orang kaya?
dia bahkan memiliki jam tangan seharga ratusan juta?
Jacky membalikkan jam tangan itu dan menatapnya dengan sangat teliti.
dia lalu tersenyum dingin.
“kalau bukan karena bekas goresan di balik jam tangan ini, aku bahkan
mengira kalau ini adalah jam tangan asli.”
kata Jacky sambil menunjuk ke arah salah satu baut yang ada di bagian
belakang jam tangan tersebut.
“baut ini pastilah akan disegel ketika selesai diproduksi, tujuannya
agar orang lain tidak bisa mengganti bagian dalam jam tangan ini dengan
sembarangan.”
“namun baut ini sudah pernah dilepas, ini pertanda kalau jam ini sudah
pernah dibongkar.”
“jam tangan Patek Philippe yang asli tidak mungkin dibongkar
sembarangan. meskipun jam tangan ini rusak dan dibuka untuk diperbaiki, baut
pada jam tangan ini tetap akan disegel untuk kedua kalinya.”
“salah satu kemungkinan baut ini tidak disegel dengan baik adalah kamu
sendiri yang membongkar jam tangan ini.”
“jam tangan ini adalah jam tangan palsu.”
setelah mengatakan itu, Jacky melemparkan jam tangan tersebut.
“Angeline, siapa yang memberikan jam tangan ini padamu?”
ketika Angeline hendak menjawab pertanyaan ini, Thomas langsung mengaku.
“aku yang memberikan jam itu padanya.”
seketika, tatapan semua orang berubah dan mereka saling bertatapan tanpa
berkata apapun. suasana di meja makan itu terasa begitu canggung.
Rachel pun kembali berpura-pura, “haiya, suamiku, kenapa kamu bersikap
jujur seperti itu? kamu harus tetap menghargai mereka. mereka tidak mampu
membeli mobil dan bagaimana mungkin mereka sanggup membeli jam tangan mahal
seperti ini. bukankah perkataanmu tadi akan membuat mereka merasa malu?!”
Jacky tersenyum dan mengangkat gelasnya, “maaf atas kelalaianku, aku
sudah terbiasa bersikap profesional dalam bekerja. aku tidak bisa berbohong
ketika aku menemukan barang palsu. namun jam tangan mu itu memanglah jam palsu.
tetapi setidaknya bagian luar jam tangan itu merupakan sparepart asli yang
tidak lagi dibutuhkan orang lain. ini sudah termasuk barang palsu yang sangat
baik……. haiya, aku mengatakan hal yang salah lagi, aku akan menghukum diriku
dengan menghabiskan segelas alkohol ini!”
Bab 390
Jacky mengangkat gelasnya dan meminum alkohol di dalam gelas itu.
perkataannya terdengar seolah-olah sedang meminta maaf, namun jika dilihat dari
gerakan tubuhnya, dia sama sekali tidak memiliki niat untuk meminta maaf. malah
sebaliknya terasa seperti sedang menghina.
Angeline kembali mengenakan jam tangan tersebut di tangannya. dia tidak
perduli akan keaslian jam tangan ini. lagipula dia juga tahu kalau baut di
balik jam tangan ini bisa terbuka karena kak Thomas membantunya untuk
memperbaiki jam tangan ini.
dengan menekan tombol yang ada di jam tangan tersebut sebanyak tiga
kali, maka jam tangan itu bisa langsung menerima signal. ini merupakan cara
yang digunakan Angeline untuk menghubungi Thomas ketika dia diganggu di sekolah
waktu itu.
dia sama sekali tidak perduli akan keaslian jam tangan ini.
Thomas juga malas untuk memberi penjelasan akan hal ini. teknologi
militer yang terdapat di dalam jam tangan ini sudah bisa menandakan betapa
mahalnya jam tangan ini. bagi Thomas, orang-orang yang sedang membicarakan jam
tangan ini bagaikan badut yang sedang melawak di depannya.
namun Clara, Karen dan lainnya hanya berkata, “Angeline, tidak apa-apa,
pacarku juga sering memberiku tas palsu. tidak ada salahnya menggunakan barang
palsu. selain cantik, harganya juga murah. kita hanyalah manusia biasa.
bagaimana mungkin kita mampu menggunakan barang mewah seperti itu.”
“tidak salah, kamu tidak perlu menghiraukan mereka, Angeline. tidak ada
salahnya menggunakan barang palsu. suamiku bahkan tidak pernah memberi apapun
kepadaku termasuk barang palsu sekali pun!”
“haha, begitu juga dengan aku. aku bahkan tidak pernah menerima hadiah
termasuk barang palsu sekalipun. aku benar-benar iri pada kalian.”
mereka bertiga menghibur Angeline dengan suara yang pelan. mereka juga
merasa kalau kehidupan Angeline tidaklah begitu baik, begitu juga dengan
pacarnya.
namun mereka tidak bersikap sombong, tidak ada salahnya menggunakan
barang palsu selagi barang itu tidak merugikan dirinya sendiri.
Angeline tersenyum dan merasa terhibur. teman-temannya itu tidaklah
berubah, mereka tetap bersikap begitu polos.
setelah hampir selesai makan, Jacky mengeluarkan sebuah kotak yang
panjang dari dalam kantongnya. dia lalu bangkit berdiri dan berkata.
“mohon hening sebentar, ada yang ingin aku katakan pada Rachel.”
Rachel yang sudah mengetahui hal ini sejak awal pun berpura-pura
terkejut. dia lalu menutup mulutnya dengan tangan dan air mata hampir mengalir
keluar dari dalam matanya.
“Rachel, meskipun hari ini bukanlah hari yang spesial, namun aku tetap
tidak saja tidak bisa menahan diriku sendiri untuk memberi sebuah hadiah
untukmu.”
sambil mengatakan itu, Jacky pun membuka kotak tersebut. terlihat sebuah
kalung yang sangat berkilau dan di bagian bawah kalung itu terdapat sebuah
berlian biru dengan bentuk hati.
“berlian biru ini juga dinamakan sebagai kristal cinta. ini merupakan
hadiah dariku karena kita sudah berpacaran selama dua tahun. bagaimana kalau
aku mengenakan kalung ini pada lehermu?”
Rachel terlihat begitu senang dan menganggukkan kepalanya dengan penuh
kepura-puraan. dia lalu bangkit berdiri dan memejamkan matanya seolah-olah
begitu menikmati suasana ini.
semua orang pun bertepuk tangan setelah Jacky mengenakan kalung itu di
leher Rachel.
“Rachel, kamu sungguh bahagia. berlian itu sangatlah besar, aku sangat
iri padamu!”
“berapa harga kalung berlian biru ini? sangatlah mahal kan?”
“ini merupakan contoh kehidupan orang kaya. mereka akan memberikan
hadiah kepada pasangannya meskipun ini bukanlah hari spesial bagi mereka.
suamiku bahkan tidak pernah memberi hadiah apapun padaku.”
“benar, bagaimana mungkin kita bisa membandingi diri kita dengan Rachel.
Rachel adalah istri dari orang kaya.”
“direktur Wei, cepatlah katakan berapa harga kalung ini agar kami bisa
mengetahuinya.”
Jacky tersenyum, “jika kalian ingin membeli kalung seperti ini, mungkin
kalian harus mengeluarkan banyak uang. namun orang dalam seperti aku bisa
mendapatkan diskon tambahan. kalung ini aku beli dengan harga sekitar 40 juta.”
“wah, sebuah kalung seharga 40 juta. itu sudah bisa menjadi biaya
hidupku selama satu tahun.”
“tidak bisa dibandingi, aku sudah merasa puas jika bisa membeli kalung
seharga 4 jutaan.”
“kita hanyalah manusia biasa. kita sudah merasa senang jika memiliki
kalung emas biasa. bukankah begitu, Angeline?”
sama juga seperti Harvey York...cuma seru aja bacanya
ReplyDelete