Bab 391
Angeline dan Thomas terus mengobrol dengan senang hati, perhatiannya
sama sekali tidak terletak di bagian ini, dia pun tertawa canggung.
Jacky Wei tertawa sinis, “Saudara Qin, kelihatannya kamu tidak sering
menghadiahkan perhiasan untuk kekasihmu, tidak boleh hanya menghadiahkan jam
palsu, namanya perempuan, di tubuhnya setidaknya harus ada beberapa perhiasaan
baru benar.”
Angeline mengibaskan tangannya, “Tidak usah tidak usah, aku tidak
terlalu suka perhiasan.”
Rachel berkata, “Perempuan mana mungkin tidak suka perhiasan, Angeline,
kamu sekarang hanya membelanya, kan, tidak usah, kita semua teman sekelas,
tidak ada yang merendahkan orang.”
“Suamiku menjual perhiasan, begini saja, lain kali kalau ada item yang
cacat, diskon, atau barang gratisan, aku sisakan untukmu, kalian boleh
mengumpulkan uang dan mempertimbangkan mau beli atau tidak.”
Kata-kata Rachel ini jelas-jelas adalah ejekan, orang lain membeli
perhiasan, membeli yang bagus, tapi Angeline membeli perhiasan hanya bisa
membeli barang cacat, diskon atau gratisan?
Mengejek orang juga tidak perlu keterlaluan seperti ini, kan?
Beberapa teman Angeline mulai tidak senang, satu-satu menunjukkan
tatapan marah, seperti sudah siap-siap mau bertengkar.
Thomas malah tersenyum ringan, “Barang seperti perhiasan adalah
keperluan sehari-hari, pada dasarnya tidak perlu sengaja dihadiahkan, kalau
suka, kapanpun boleh beli.”
Mendengar kata-kata Thomas, Rachel pun mendengus, “Siapa yang tidak bisa
membual, boleh beli kapanpun? Kamu beli pakai apa, pakai botol-botol yang kamu
pungut di jalanan ini?”
Kemudian, Rachel pun menendang kantung plastik Thomas yang terletak di
lantai.
Begitu ditendang, isi kantung plastik pun keluar, isinya adalah kotak
perhiasan kecil berjumlah banyak.
Melihat kotak perhiasan ini, orang-orang terdiam.
“Apa ini?”
Thomas mengeluarkan sebuah kantung plastik dan menaruhnya ke atas meja,
terlihat di dalam adalah kotak perhiasan dengan berbagai ukuran.
“Aku dengar teman-teman Angeline ini sangat baik terhadapnya, untuk
menunjukkan rasa terima kasih, aku memberikan kalian hadiah kecil, meskipun
masih tidak cukup.”
Kali ini gantian mereka semua yang terkejut, ternyata hadiah ini bukan
untuk Angeline? Melainkan untuk mereka, teman-temannya ini?
Mereka juga dapat bagian?
Angeline tersenyum sambil berkata, “Mereka merawatku dengan baik ketika
aku masih di sekolah, tapi karena kondisi keuanganku tidak begitu bagus, sangat
susah mentraktir kalian meskipun aku ingin, kalian terimalah hadiah ini, anggap
saja sebagai maksud baik dari kami.”
Clara menepuk tangan sambil tertawa, “Untuk kita, wah!”
Jacky Wei tersenyum sinis, “Cuma perhiasan palsu, kalian sesenang itu?”
Karen mendengus dingin, “Memangnya kenapa kalau palsu, kamu bahkan tidak
memberikan kami apapun.”
Jacky mendengus, “Aku tentu saja tidak mungkin menghadiahkan barang
palsu.”
Thomas mengeluarkan kotak perhiasan, satu per satu dihadiahkan kepada
mereka.
Ketiga hadiah pertama, Clara, Karen dan Sarah tidak sabar membuka tutup
kotak.
“Gila!”
Begtu membuka tutup kotak, Clara pun terkejut, isi kotaknya adalah
sebuah gelang tangan, di seluruh gelang ditempeli penuh dengan berlian, setiap
butir berlian di atas 0.5 karat, yang besar hampir 1 karat, berlian di gelang
ini ada belasan butir, bersinar sampai menyilaukan matanya.
“Ini berlian asli kan? Berlian palsu mana mungkin sebersinar ini!”
Jacky mengerutkan keningnya, di matanya juga terlihat seperti berlian
asli, Thomas ini tidak tahu darimana mendapatkan barang palsu yang seperti asli
ini, sangat pintar dalam mencari barang palsu.
Kemudian, Karen membuka kotak kedua, isi kotak itu adalah sebuah kalung.
Rantai kalung terbuat dari emas putih, di bawah ada 5 butir berlian.
Empat butir kecil di samping dan satu butir berlian pink sebesar kuku
jari tangan terletak di tengah, sangat berkilau.
“Ber…. berlian pink?”
Bab 392
Sebesar ini, setidaknya 2 karat.
Di antara jenis berlian-berlian, berlian pink adalah yang paling
berharga, berlian pink sebesar ini pasti sangat berharga, kan?
Dan yang paling penting adalah, berlian pink ini terlihat sangat jernih transparan,
sinarnya menyilaukan, sama sekali tidak seperti berlian palsu?
Berlian spesial seperti ini lebih mudah dibedakan asli palsu
dibandingkan dengan berlian biasa, rata-rata hanya melihat sekali saja sudah
bisa dibedakan asli atau palsu.
Sarah juga membuka kotak perhiasan yang diberikan kepadanya, di dalam
adalah gelang giok hijau.
Perempuan mungkin tidak begitu mengerti mengenai berlian, tapi gelang
mereka pasti tahu.
Gelang ini jernih dan bersih, tidak ada kotoran sedikitpun, dilihat saja
sudah tahu bahwa ini adalah batu giok yang sangat mahal, sangat berharga.
Gelang seperti ini, yang bukan professional saja bisa melihat bahwa ini
giok asli, maka tentu saja gelang ini asli.
Melihat ketiga hadiah ini, semua orang seketika terkejut.
“Angeline, ini, ini terlalu berharga.”
Angeline juga tidak menyangka Thomas akan membeli hadiah semahal ini,
dia harus bagaimana membayar hutang budi ini?
Thomas tertawa, “Tidak mahal, asalkan kalian suka.”
“Suka suka, tentu saja suka!”
“Hei, Angeline, bagaimana dengan kita, kita juga memperlakukanmu dengan
baik!” Beberapa perempuan di samping mulai iri.
Angeline tertawa, “Kalian juga dapat bagian.”
Dia langsung mengambil kantung plastik tadi dan membagikan hadiah satu
per satu, siapapun yang berhubungan yang baik dengannya, pasti mendapatkan
hadiah dari Angeline.
Tapi orang-orang yang tadi membantu Rachel berbicara dan mengejek
Angeline dan Thomas, sudah pasti tidak dapat bagian.
Ketika mereka membuka hadiah mereka, tidak ada yang kecewa, semua orang
menunjukkan ekspresi kaget, harga setiap perhiasan tidak kecil, minimal 100
juta keatas.
Perhiasan sebanyak ini, pacar Angeline ini terlalu kaya.
“Hmm? Disini masih ada satu…..”
Angeline membuka kotak perhiasan yang tersisa, di dalamnya adalah sebuah
kalung berlian berwarna biru, hampir mirip dengan yang dipakai Rachel, hanya
saja lebih mengkilap, warnanya lebih bagus, ukurannya juga lebih besar
dibandingkan dengan punya Rachel.
“Ini sisa?”
Angeline melihat ke arah Thomas dan bertanya.
Thomas mengambil kotak itu dan melihat sekilas, kemudian berkata.
“Oh, ini seharusnya adalah barang giveaway, kamu simpan untuk tante
saja.”
Seketika, suasana di dalam ruangan menjadi aneh.
Barang giveaway…..
Saat ini, tatapan orang-orang diam-diam melihat ke arah kalung yang ada
di leher Rachel.
Sebelumnya Rachel mengejek Thomas hanya bisa membeli barang cacat atau
barang giveaway, sekarang, barang giveaway orang saja lebih bagus daripada
punyamu!
Ekspresi Rachel langsung berubah.
“Tidak mungkin! Tidak mungkin! Kalian darimana mendapatkan
perhiasan-perhiasan ini!”
Jacky tiba-tiba mengambil salah satu kotak perhiasan yang ada di meja,
setelah dilihat dengan teliti, wajahnya berubah muram, kemudian dia berkata.
“Ini bukannya perhiasan dari Feng’s Jewelry? Pantesan aku merasa
familiar ketika melihat perhiasan-perhiasan ini, ternyata adalah produk Feng’s
Jewelry!”
Semua orang terdiam kemudian saling bertatapan, ternyata
perhiasan-perhiasan ini adalah produk Feng’s Jewelry, brand internasional yang
terkenal, produk mereka lebih mahal dari merek lainnya.
Jacky tiba-tiba memukul meja, kemudian menunjuk Thomas dan berkata.
“Katakan! Perhiasan sebanyak ini, apakah kau mencurinya?!”
Bab 393
Angeline mengerutkan keningnya, “Apa maksudmu mencuri, kamu punya bukti
apa!”
Jacky mendengus, “Bukti? Ini buktinya! Perhiasan-perhiasan di meja ini
buktinya! Kamu tahu harga perhiasan Feng’s Jewelry tidak? Kalian tahu perhiasan
seplastik ini berapa harganya tidak! Hanya dia saja, memangnya mampu!”
“Kamu terlalu merendahkan orang lain!”
Beberapa teman Angeline juga mulai kesal, memangnya hanya kamu yang
mampu, orang lain tidak mampu?
Kamu punya perhiasan berarti kamu beli sendiri, orang lain punya berarti
nyuri?
Jacky mengangkat kantong plastik itu dan berkata, “Kalian pernah melihat
orang membeli perhiasan ditaruh di kantong plastik hitam seperti ini? Mana ada
yang tidak dibungkus dengan kantong kertas khusus mereknya?”
“Lagipula, kalau kalian bilang ini beli pakai uang, mana bonnya,
perlihatkan bonnya, kalau ada, aku baru percaya!”
Thomas berkata datar, “Tidak ada.”
“Hmph, tidak ada bon, kalau bukan curi jadi apa?!”
Percakapan mereka membuat orang-orang terdiam.
Apakah benar hasil curian?
Perhiasan mewah di tangan mereka ini adalah hasil curian?
“Thomas Qin, harga perhiasan-perhiasan ini sangat mahal, kamu tahu tidak
mencuri barang semahal ini adalah kejahatan serius! Kamu benar-benar tidak
takut mati!”
Angeline kesal sampai hampir menangis.
“Tidak mungkin! Kak Thomas sudah pasti bukan pencuri, kamu jangan
sembarangan ngomong!”
Wajah Rachel juga memasang ekspresi mengejek, “Apanya yang sembarangan
ngomong? Sekarang kalian membawa begitu banyak perhiasan tanpa alasan, apalagi
tidak ada kantong kertas dan tidak ada bon, memangnya masih tidak cukup untuk
membuktikan kalian mencuri?! Angeline Wang, kamu juga demi bisa menang dariku,
baru pergi mencuri begitu banyak perhiasan untuk pamer? Kamu terlalu suka
pamer!”
Air mata tergenang di mata Angeline.
“Bukan, ini bukan hasil curian! Kak Thomas tidak mungkin mencuri!”
Thomas menarik tangan Angeline dan menepuk punggung tangannya dengan
ringan, menyuruhnya tenang.
Di wajahnya terlihat senyuman yang penuh percaya diri, kemudian dia
berkata datar.
“Alasan tidak ada kantong keras, karena terlalu susah dibawa.”
“Dan alasan tidak ada bon, adalah karena semua ini memang bukan dibeli
pakai uang.”
Jacky memukul meja, “Hmph! Jadi kamu mengakui kamu mencuri?!”
Thomas melanjutkan, “Karena aku sama sekali tidak perlu membelinya, toko
Feng’s Jewelry yang ada di Kota Donghai adalah milikku.”
Suasana ruangan hening seketika, kemudian, terdengar suara tawa
berlebihan Jacky.
“Hahahaha….”
“Kamu mau membual juga tidak pikir dulu! Kamu benar-benar sangat lucu,
Feng’s Jewelry punyamu? Kamu tahu kenapa namanya Feng’s Jewelry tidak? Karena
toko itu dimiliki Keluarga Feng! Kalau punyamu, kenapa namanya bukan Qin’s
Jewelry, tolong kamu berbohong pakai sedikit logika!”
Di wajah Thomas juga mulai muncul ekspresi mengejek.
“Oh? Memangnya bos Feng’s Jewelry harus bermarga Feng? Dengar-dengar,
kamu juga pegawai di Feng’s Jewelry?”
Jacky berkata, “Benar, Feng’s Jewelry punya cabang di seluruh negeri,
aku adalah wakil manajer toko cabang Donghai! Kamu malah berbohong di depanku,
kamu salah cari orang!”
Para teman-teman sekelas juga saling bertatapan, apakah Thomas Qin
benar-benar berbohong?
Kamu adalah bos Feng’s Jewelry?
Jacky adalah wakil manajer Feng’s Jewelry, kalau kamu adalah bosnya, dia
mana mungkin tidak mengenalimu?
Thomas berkata, “Kalau begitu, kamu pergi panggil bosmu kesini.”
Bab 394
Jacky memajukan bibirnya, kemudian berkata merendahkan.
“Bosku? Kamu pikir kamu siapa? Kamu pikir bosku siapa, kamu suruh datang
sesuka hati? Aku saja beberapa bulan belum tentu bisa bertemu dengannya, kamu
membual…..”
“Kamu tidak mau panggil, aku panggil.”
Kemudian, Thomas pun mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor
telepon Hartono Feng, kemudian menekan tombol speaker dan menaruh ponselnya di
atas meja.
Suasana ruangan lagi-lagi berubah hening, semua orang mendengar dengan
teliti, mereka ingin tahu apakah apa yang dikatakan Thomas benar adanya.
Beberapa detik kemudian, telepon terhubung.
“Halo, Tuan Qin.”
Mendengar suara ini, Jacky seketika membeku, suara ini terdengar
familiar, apakah benar ini adalah Direktur Feng?
“Ada satu orang bernama Jacky Wei, apakah benar dia adalah wakil manajer
kalian?”
“Benar, Tuan Qin kenal dengan orang ini?”
“Heh, tidak sampai kenal, dia curiga perhiasan-perhiasan yang kuberikan
ke temanku adalah hasil curian.”
“Apa?! Kurang ajar! Anda dimana, saya kesana sekarang juga!”
Setelah memberitahu lokasinya, Thomas pun menutup teleponnya.
Orang-orang saling bertatapan, merasa Thomas tidak seperti sedang
membual, karena tadi dia menekan tombol speaker, kalau berbohong, pasti
langsung ketahuan.
Jacky mengerutkan kening, masih tidak percaya.
“Berpura-pura, sampai mencari partner untuk membohongi orang? Thomas
Qin, kamu tunggu saja masuk penjara.”
Tidak lama kemudian, pintu ruangan terbuka, Hartono berjalan masuk
dengan nafas terengah-engah.
Bawahannya tidak sopan kepada Tuan Qin, tentu saja tidak berani mengabaikannya.
Tuan Qin adalah Dewa Tabib, kakek sudah pernah mewanti-wanti, harus
memperlakukannya dengan penuh hormat.
Jacky ini benar-benar terlalu bernyali, berani menyinggung siapapun!
Begitu melihat Hartono Feng, Jacky seketika bingung, dia berdiri dan
berkata dengan suara sedikit bergetar.
“Di…..Direktur Feng? Anda kenapa bisa kemari?”
Hartono memasang wajah serius, dia maju dan menampar wajah Jacky.
Plak! Seketika muncul jejak tangan di sebelah wajah Jacky.
“Aku kenapa kesini? Kamu bilang sendiri kenapa aku kesini, kamu
benar-benar buta, berani-beraninya menyinggung Tuan Qin!”
Jacky membeku, tamparan ini menyebabkan otaknya tidak berputar.
“Direktur Feng, dia, dia bilang dia adalah bos Feng’s Jewelry, aku…..”
Hartono mendengus, “Apa yang tidak mungkin? Feng’s Jewelry cabang Kota
Donghai sudah diberikan kepada Tuan Qin, prosedurnya juga sudah selesai, hanya
saja belum sempat memberitahu kalian saja, kamu benar-benar tidak takut mati!”
“Tuan Qin, saya benar-benar minta maaf, ini semua akibat kelalaian saya,
nanti saya akan langsung memberitahu bawahan, agar mereka tahu siapa bos baru
mereka.”
Thomas berkata datar.
“Tidak perlu, begini juga bagus, bisa tahu kepribadian bawahan-bawahan
seperti ini.”
“Misalnya yang seperti ini, hanya bisa merusak nama baik.”
Hartono mengangguk, “Tuan Qin, saya mengerti.”
Hartono berpaling dan menunjuk ke arah Jacky.
“Jacky Wei, kamu sudah dipecat dari Perusahaan Besar Feng, mulai
sekarang kita tidak berhubungan sama sekali.”
Jacky seketika membeku, dipecat…..
Dia bekerja begitu lama di Feng’s Jewelry baru berhasil naik jadi wakil
manajer! Gaji tahunan beberapa ratus juta, kerja sebagus ini mau dicari dimana!
Dia baru saja beli mobil, cicilannya belum lunas, kalau kehilangan
pekerjaan, maka cicilan rumah dan mobil harus bagaimana?
Jacky segera maju dan berlutut ke depan Hartono.
“Direktur Feng! Direktur Feng! Mohon berikan saya satu kesempatan lagi,
saya salah, saya benar-benar salah!”
Ekspresi Hartono datar, “Aku sudah bukan bos kalian, kamu memohon padaku
juga tidak ada gunanya.”
Jacky Wei sadar dan langsung merangkak ke depan Thomas.
“Direktur Qin, Direktur Qin, mohon beri saya kesempatan!”
Bab 395
Melihat Jacky berlutut seperti itu, seketika membuat ekspresi para teman
sekelas Angeline berubah.
Adegan ini terlalu drama.
Sebelumnya Jacky begitu merendahkan Thomas, berkata dia tidak pernah
makan makanan Prancis, berkata dia adalah pemulung, berkata jam tangan Angeline
adalah jam palsu.
Tapi hasilnya, dia adalah bos Feng’s Jewelry!
Kamu hanya wakil manajer sombong apa di depan bos?
Sekarang rasain, kehilangan pekerjaan.
Ekspresi Rachel sangat jelek, awalnya dia datang ke reuni teman sekolah
demi untuk menyombongkan diri di depan Angeline.
Tapi malah dikalahkan habis-habisan oleh Angeline!
Terlebih lagi, pacarnya berlutut di depan pacar Angeline, benar-benar
memalukan!
“Jacky Wei! Apa yang kamu lakukan! Kamu kenapa berlutut kepadanya, kamu
terlalu memalukan!”
Masih tidak apa-apa kalau Rachel tidak berbicara, tapi begitu berbicara,
Jacky langsung marah.
“Sialan, tutup mulutmu!”
Kemudian, Jacky berdiri dan langsung menendang perut Rachel.
“Kalau bukan karena kamu mencelakaiku, apakah aku akan dipecat oleh
perusahaan?”
Jacky berkata ke seluruh orang di ruangan sambil menunjuk Rachel.
“Dialah, pas siang tadi, bersikeras mau membandingkan diri dengan
Angeline di restoran Prancis, Angeline ke tempat duduk VIP, dia juga mau ke
tempat duduk VIP, namun tempat duduk VIP itu ada minimun charge, makan sekali
menghabiskan 160 juta!”
“Dia malah pergi dan meninggalkanku disana membayar bon kita!”
“Awalnya dia berencana meminta putus denganku, namun mendengar kalian
reunian, demi punya hal yang disombongkan, dia pun mengajakku ke hotel untuk
memohon padaku.”
Jacky langsung menarik kalung yang dipakai Rachel dan berkata sambil
tertawa dingin.
“Kalian sudah lihat kalung ini kan, ini adalah kalung yang kuhadiahkan
untuknya tahun lalu, demi pamer di depan kalian, dia bersikeras menyuruhku
berpura-pura menghadiahinya lagi hari ini.”
“Sialan, kalau bukan karena kamu kesombonganmu, aku tidak akan dipecat!
Aku ingin membunuhmu!”
Sambil berbicara, Jacky maju dan menampar wajah Rachel.
Kali ini Rachel juga meledak, seakan akal sehat terakhirnya telah
ditarik lepas oleh Jacky.
Rachel menendang Jacky, hak tingginya tepat menendang bagian tengah
celana Jacky.
Umur Jacky pada dasarnya sudah tidak kecil, tendangan ini hampir
mengambil nyawanya, dia seketika terjatuh meringkuk di lantai, kedua tangannya
menutupi bagian tengah celananya dengan wajah yang pucat.
“Jacky Wei! Kamu berani-beraninya memukulku, aku bertarung habis-habisan
denganmu!”
Satu lelaki satu perempuan mulai berkelahi di lantai.
Teman-teman lainnya menonton acuh tak acuh, tidak ada yang bermaksud
menghentikan mereka.
Kedua orang ini mendapatkan balasan atas perbuatan mereka sendiri.
Thomas juga tidak ingin suasana hati mereka terpengaruh oleh orang-orang
ini.
“Angeline, kita pergi.”
Beberapa teman juga ikut pergi, Angeline dan beberapa temannya masih
ingin kumpul-kumpul bersama, Thomas pun tidak ikut, mereka teman baik berkumpul
mungkin masih ingin mengobrol hal-hal pribadi.
Hartono pun menyiapkan sebuah hotel yang ada pemandian air panas,
membiarkan mereka bermain sesuka hati.
Mereka berempat berendam di sebuah pemandian mewah yang sangat luas,
sambil minum anggur merah, sambil makan buah yang disiapkan, benar-benar
santai.
“Angeline, kamu kapan menemukan pacar sehebat itu, kenapa tidak
memberitahu kita?”
“Benar, kamu tidak seru, menikah ke keluarga kaya masih serendah diri
ini?”
“Kamu bukan takut kita rebutan denganmu, kan?! Hahahahaha!”
Wajah Angeline sedikit memerah, dia menunduk dan bimbang sejenak, dia
pun berkata sejujurnya dengan teman-teman baiknya ini.
“Sebenarnya……. Dia masih belum jadi pacarku.”
Bab 396
Setelah Angeline menjelaskan hubungannya dengan Thomas secara singkat,
teman-temannya pun seketika terkejut.
“Berarti, kalian masih bukan hubungan kekasih? Kalian bahkan belum
pernah peluk-peluk, cium-cium?”
Begitu mengungkit detail-detail seperti ini, wajah Angeline pun memerah.
“Jangankan ini, bahkan gandengan tangan saja karena tidak sengaja……”
Karen adalah orang yang impulsif, dia pun langsung berkata.
“Angeline, kamu tidak boleh begitu, kamu tidak boleh terlalu kaku, kalau
kamu menolak berkali-kali, kemungkinan dia akan pergi.”
Ekspresi Angeline berubah aneh.
“Aku, aku juga tidak menolak, dia juga tidak duluan meminta apapun….”
Di dalam hati, Angeline sebenarnya sudah menganggap Thomas sebagai
kekasihnya, hanya tinggal menunggu kepastian saja.
Terlebih lagi, ibunya sudah memberikan harta warisan keluarganya kepada
Thomas, artinya keluarganya juga sudah setuju.
Tapi hubungan mereka berdua masih belum dibicarakan secara pasti,
makanya Angeline dilema seperti ini.
Mendengar kata-kata Angeline, ketiga teman baiknya terdiam sejenak,
kemudian berkata.
“Angeline, kalau begitu, maka kamu harus mengambil inisiatif, mungkin
kepribadian pacarmu memang seperti itu, tipe-tipe pasif, kamu yang ambil
inisiatif saja.”
“Benar, lain kali kamu cari kesempatan, pas sedang nonton atau apa, kamu
kecup dia!”
“Kalian juga boleh keluar sampai sangat malam, terus kamu pura-pura
tidak bisa pulang, pas saat itu kamu membawa KTP, jadi bisa dengan sangat
natural pergi ke hotel.”
Saat berkumpul bersama, para perempuan biasanya mengobrol hal-hal
seperti ini, wajah Angeline memerah mendengar kata-kata mereka, dia mana
mungkin berani berbuat seperti itu.
“Lihat nanti deh….”
Angeline merasa berbuat seperti itu terlalu terbuka, dia juga
benar-benar tidak berani.
Beberapa hari lagi ayahnya ulang tahun, dia akan mengundang Thomas ke
rumah, semoga saat itu ada perkembangan….
Setelah pulang, Thomas langsung pergi ke rumah Keluarga Zhu, karena tadi
pengurus rumah Green Plum Manor meneleponnya, berkata bahwa rumahnya sudah
selesai dibersihkan, sudah boleh ditinggali.
Thomas berencana membawa Melissa pergi lihat-lihat, kalau dia suka, maka
seluruh keluarganya boleh pindah kesana.
Meskipun Lidya Wang dan Nyonya Tua Ouyang selalu bersikap sombong, tapi
bagaimanapun mereka adalah teman lama keluarga Qin, dulu juga pernah menjaga
Thomas.
Terlebih lagi, melihat hubungan Melissa dengan mereka, Thomas juga tidak
akan terlalu mempermasalahkan sikap mereka.
Sesampainya di rumah keluarga Zhu, dia melihat selain anggota keluarga
Zhu, ada beberapa orang asing sedang duduk minum teh.
“Kak Thomas datang!”
Melissa mengambilkan sebuah kursi untuk Thomas, kemudian memperkenalkan
dia ke semua orang.
“Ini adalah keluarga Zhuang, kita dulu adalah tetangga.”
Nikolas Zhuang dan keluarganya melihat Thomas sekilas, anak muda itu pun
berkata.
“Melissa, ini kekasihmu? Kelihatannya biasa saja.”
Anak muda ini berkata penuh keirian, sepertinya dia punya perasaan
terhadap Melissa.
Melissa langsung merangkul lengan Thomas, kemudian berkata datar.
“Benar, ini pacarku, Thomas Qin.”
Anak muda itu berdiri, kemudian mengulurkan tangan untuk bersalaman
dengan Thomas.
“Halo, saya Kenneth Zhuang.”
Thomas juga mengulurkan tangannya, karena sopan santun.
Sudut bibir Kenneth tersenyum merendahkan, ketika tangan mereka
bersalaman, dia langsung mengeluarkan tenaganya!
Kenneth pernah wajib militer selama beberapa tahun, kekuatannya di dalam
pasukan juga termasuk yang paling atas, di kondisi puncak, dia pernah meremas
batu bata sampai hancur, tenaga tangannya sangat besar!
Dia hanya perlu menggunakan 30% tenaganya, orang biasa sudah tidak bisa
tahan.
Kali ini, dia memakai 50% tenaganya, dengan maksud ingin memberi Thomas
peringatan!
Namun, wajah Thomas tidak berubah sedikitpun, tangan Thomas seperti
sebuah handuk, sangat lembek, diremas sama sekali tidak ada reaksi.
Apa orang ini tidak bertulang?
Bab 397
Kenneth tetap menggandeng tangan Thomas dan menambah kekuatan
gandengannya.
Kali ini, kalau ganti jadi orang biasa, minimal patah tulang!
Thomas mengerutkan keningnya, tidak menghiraukan sikapnya, orang ini
malah makin keterlaluan.
Jari Thomas tiba-tiba mengeluarkan tenaga.
Seketika!
Kenneth merasa ‘handuk’ di tangannya tiba-tiba berubah menjadi penjepit
besi, tiba-tiba jadi keras!
Genggaman Thomas lagi-lagi menguat dan langsung membuat tangan Kenneth
merasa tekanan yang sangat kuat, bahkan bisa terdengar suara gesekan
tulang-tulang.
Seketika, kening Kenneth berkeringat dingin, seiring dengan bertambahnya
kekuatan genggaman Thomas, sosok tubuh Kenneth semakin lama semakin membungkuk,
kalau terus seperti ini, mungkin dia akan berlutut.
Di saat Kenneth bersiap-siap berteriak, Thomas pun melepaskan
genggamannya.
Karena bagaimanapun Kenneth adalah tamu Keluarga Zhu, lebih baik
menyisakan sedikit harga dirinya.
Kenneth menghela nafas lega dan langsung mundur beberapa langkah,
tangannya disembunyikan ke belakang, dia tidak ingin orang lain melihat
tangannya sedang gemetaran.
Dia mengelap keringat dingin di keningnya, dan berpura-pura seperti
tidak terjadi apapun.
Nikolas Zhuang juga tidak melihat keanehan putranya, dia berpikir mereka
hanya salaman biasa.
“Lydia, keluarga kalian sudah bertahun-tahun tidak pindah rumah.”
Lydia membawa sedikit buah dan meletakkannya di meja, kemudian berkata.
“Pindah rumah? Sekarang ini perumahan sangat mahal, mau pindah rumah
butuh terlalu banyak biaya, lagipula kita sudah terbiasa tinggal disini.”
Nikolas tertawa ringan, “Tidak boleh begitu, hal-hal seperti rumah pasti
akan semakin lama semakin mahal, kalau kamu tidak pindah sekarang, mungkin di
masa depan sudah tidak mampu pindah.”
Lydia mengerutkan kening, “Dengar kata-katamu ini, maksudmu, kalian
sudah pindah?”
Nikolas berkata, “Benar, sudah pindah, mau pergi lihat-lihat?”
“Boleh, ayo, kita pergi lihat-lihat.” Lydia juga sedikit tidak mau
kalah, dalam hati berpikir setahun dua tahun tidak berhubungan, Nikolas ini
memangnya bisa pindah ke rumah yang sebagus apa?
Dua keluarga ini pun menyetir sampai ke tengah kota, mereka ke sebuah
area vila bernama Jade Palace.
Lydia mengerutkan kening, “Nikolas, kamu pindah ke vila?”
Nikolas tertawa, “Disini adalah area vila, selain vila, juga tidak ada
yang lain, aku juga asal beli satu.”
Nikolas berbicara dengan sangat santai, berpura-pura seperti tidak
peduli, seakan-akan kapanpun dia bisa membeli vila besar tanpa berpikir.
Begitu masuk ke area vila, wajah Lydia pun berubah muram.
Dia juga pernah mendengar kawasan Jade Palace ini, disini penuh dengan
vila mewah.
Area Jade Palace ini sangat luas, tapi hanya ada beberapa vila, area
wisata mengambil area yang sangat luas, dengar-dengar di dalam kawasan ini bisa
bermain golf.
Mereka menyetir mengikuti jalan, pemandangan di kedua sisi
perlahan-lahan menyambut mereka, ada bebatuan, danau, teras di tengah danau,
trek lari, lapangan tenis, lapangan basket.
Ini mana bisa dibilang komplek, ini jelas-jelas adalah daerah wisata.
Lydia merasa iri, sebelumnya mereka tinggal di daerah yang sama, namun
sekarang Nikolas sudah pindah ke rumah yang begitu bagus, tapi mereka masih
tinggal di bungalow kecil, begitu dibandingkan benar-benar sangat berbeda.
“Nikolas, harga vila ini berapa?”
“Hehe, tidak terlalu mahal, kira-kira 40 milyar.”
40 Milyar!
Lydia mengepalkan tangannya, meskipun di wajahnya tidak ada ekspresi
apapun, tapi hatinya penuh dengan amarah, Nikolas ini sudah sukses,
bisa-bisanya tinggal di rumah mewah seharga 40 milyar?
Bab 398
Dari gerbang komplek naik mobil kira-kira belasan menit baru sampai ke
depan rumah Nikolas.
Vila ini adalah vila tunggal di bagian dalam komplek, vilanya sangat
besar, kelihatannya minimal 600-700 meter persegi, hanya satu halaman saja
sudah ratusan meter persegi.
Di halaman ada air mancur, tempat memancing, di depan pintu ada danau
buatan, begitu keluar boleh memancing.
Kediaman mewah seperti ini benar-benar membuat orang iri.
Suasana hati Nikolas langsung menjadi sangat baik melihat ekspresi
Lydia, dia tertawa sambil berkata.
“Lydia, masuklah, lihat-lihat, interior di dalam lebih mewah!”
Mereka masuk ke rumah, yang menyambut mereka adalah interior bergaya
eropa, chandelier, sofa kulit, lemari buku besar, dan perapian bergaya eropa,
semua ini terlihat sangat mewah.
Nikolas berkata sombong, “Bagaimana, bagus, kan?”
Lydia tertawa dingin di dalam hati, “Lumayan.”
“Heh, Lydia, kamu juga tidak perlu terlalu iri, dengar-dengar kondisi
perusahaan Melissa akhir-akhir ini juga lumayan bagus, mungkin saja beberapa
saat lagi kalian juga bisa pindah ke vila tunggal kecil, meskipun tidak bisa
dibandingkan dengan vila di Jade Palace ini, tapi bagaimanapun sudah lebih baik
daripada orang biasa.”
Mendengar kata-kata Nikolas, Lydia langsung emosi, apa maksudnya, kalian
tinggal di rumah mewah, tapi kita hanya bisa lebih baik sedikit daripada orang
biasa? Pamer ke siapa?
“Rumah ini memang bagus, hanya saja terlalu besar, keluarga kita tidak
sebesar itu, mubazir tinggal di rumah sebesar itu.”
Nikolas tertawa, “Rumah itu sudah seharusnya lebih besar sedikit, apanya
yang mubazir, hanya orang miskin yang memikirkan untung atau tidak, Lydia,
pemikiranmu terlalu sempit, pantas saja sampai sekarang masih belum pindah ke
rumah yang lebih besar.”
Lydia mengerutkan kening, “Siapa bilang aku tidak bisa membeli rumah?
Keluarga kita juga sudah punya rumah baru, hanya saja sampai sekarang belum
pindah kesana.”
Pikiran Lydia panas sejenak, dia mulai membual.
Nikolas tertawa, “Oh? Yang benar, kalian juga sudah membeli rumah baru?
Kalau begitu kapan mau membawaku pergi lihat-lihat?”
Lydia mendengus, “Tunggu beberapa saat lagi, sekarang baru saja selesai
di dekorasi, masih diberi formaldehida.”
Nikolas berkata, “Formaldehida? kalaupun taruh formaldehida, tetap boleh
masuk lihat-lihat, kan? Bagaimana? Kita pergi sore ini, atau besok?”
Lydia terdiam seketika, dia awalnya hanya membual karena emosi, siapa
suruh Nikolas ini terlalu menyombongkan diri, dia pun bermaksud menggunakan
alasan masih di dekorasi melewati topik ini.
Tapi dia malah melupakan hal ini, siapapun tidak bilang sedang didekor
tidak boleh masuk.
Ekspresi Lydia pun berubah canggung, dia mau mencari rumah kemana?
Akhir-akhir ini kondisi perusahaan Melissa memang bagus, tapi uang yang
didapatkan adalah uang perusahaan.
Penghasilan perusahaan baru yang sedang berkembang pada dasarnya
digunakan untuk investasi, juga masih berhutang banyak pada bank, hanya akhir
tahun Melissa bisa mendapatkan bonus.
Jadi sekarang juga hanya bekerja tanpa penghasilan.
Lydia ragu-ragu, tidak mengatakan apapun.
Namun Nikolas terus memaksa, terus bertanya kapan bisa pergi.
Thomas tiba-tiba berkata, “Kalau begitu besok saja.”
Mendengar kata-kata Thomas, mereka semua terdiam seketika.
Lydia mengerutkan kening, kemudian memelototi Thomas.
“Kamu asal bicara apa!”
Melissa juga langsung menarik pakaian Thomas, menyuruhnya jangan bicara
lagi.
Mereka cari darimana rumah untuk dikunjungi?
Nikolas malah tidak melepaskan mereka, “Baik, besok ya besok, kalau
begitu besok kita sekeluarga pergi berkunjung ke rumah baru kalian, sudah janji
ya, jangan ingkar janji!”
Lydia sudah tidak punya keinginan melihat-lihat rumah Nikolas, di
perjalanan pulang, Lydia marah sampai hampir memarahi orang.
“Thomas Qin, kamu sengaja mencelakaiku kan?! Untuk apa kamu sembarangan
bicara?!”
Bab 399
“Nikolas itu sengaja datang ke rumahku untuk pamer, kamu malah mengikuti
keinginan dia? Besok kita kemana cari rumah? Kamu ini bukannya sengaja mau
membiarkan orang menertawaiku?!”
Thomas berkata, “Aku benar-benar punya rumah, sebelumnya bukannya sudah
aku katakan?”
Lydia mengibaskan tanganya, berkata dengan nada tidak sabar.
“Sudahlah kamu, kamu bisa punya rumah seperti apa? Satu kamar satu ruang
tamu, atau dua kamar satu ruang tamu? Kamu tadi bukannya juga sudah lihat
kediaman mewah Nikolas? Kita pakai rumah apa untuk membandingkan diri dengan
dia?”
“Benar-benar tidak berguna!”
Mendengar Lydia terus memarahi Thomas, Melissa pun tidak tahan lagi.
“Ibu, kamu jangan bicara lagi, bukannya kamu sendiri yang bilang sudah
beli rumah baru?”
Lydia memelototi Melissa, “Memangnya kenapa kalau aku yang bilang, aku
bilang beli rumah baru, tapi tidak bilang mau membawa mereka pergi lihat-lihat!
Aku tidak peduli, pokoknya masalah ini disebabkan oleh Thomas Qin, kamu pergi
sewa sebuah vila untukku, kalau tidak, besok kamu pasti tahu rasa!”
Setelah itu, Lydia pun pulang sambil marah-marah.
Melissa menghela nafas panjang, watak Lydia memang seperti ini, dia juga
tidak bisa apa-apa.
“Kak Thomas, tidak apa-apa, kamu tidak usah khawatir, aku nanti pergi
cari orang untuk menyewa satu vila, juga tidak perlu menyewa yang terlalu
bagus, nanti saat Nikolas datang, pamer sesaat juga sudah lewat.”
Thomas merasa tidak berdaya, “Aku benar-benar baru beli rumah baru,
kenapa, kamu juga tidak percaya?”
Melissa tersenyum pahit, “Aku tentu saja percaya padamu, tapi kediaman
mewah Nikolas memang lumayan hebat, rumah biasa tidak bisa dibandingkan
dengannya, lebih baik aku pergi sewa saja.”
Thomas menggelengkan kepalanya tidak berdaya, dia bilang sekarang
Melissa dan ibunya juga tidak akan percaya, seharusnya hanya dengan melihat
sendiri baru bisa percaya.
Keesokan paginya, setelah bangun, ekspresi Lydia tetap jelek.
“Thomas itu sudah menyelesaikan masalah rumah belum?”
Melissa menghela nafas, “Sudah, sudah sewa satu, kira-kira sama dengan
Jade Palace.”
Lydia memoncongkan bibirnya, “Kira-kira sama tidak cukup, kalau kalah
dengan punya Nikolas, dia pasti akan pamer terus menerus!”
Melissa berkata, “Ibu, dia mau pamer ya pamer, waktu sependek ini, aku
mau kemana mencari kediaman mewah untuk disewa?”
Lydia menggertakkan giginya, “Semua salah Thomas itu, kalau bukan dia
sembarangan menyetujui, kita juga tidak perlu gelisah seperti ini!”
Disaat mereka bersiap-siap keluar, Nikolas sudah ada di depan pintu.
Nikolas dan Kenneth, dan juga ibu Kenneth turun dari mobil, ekspresi
mereka mengejek dan berkata dengan penuh semangat.
“Lydia, kita datang melihat kediaman mewahmu, ayo?”
Ekspresi Lydia sedikit canggung, dia melihat Melissa sekilas, memberi
tanda dengan matanya.
Melissa mengangguk, menyuruhnya tenang.
“Oke, ayo pergi!”
Mereka pun berjalan keluar dari rumah, di depan rumah ada sebuah
minibus, Thomas ada di dalam, dia membuka jendela mobil dan berkata.
“Naik mobil ini saja.”
Lydia mengerutkan kening, tidak tahu apa maksud Thomas, bisa-bisanya
mempersiapkan minibus.
“Naik ini untuk apa, kita juga bukannya tidak punya mobil?”
Thomas berkata, “Mobil kalian tidak bisa masuk.”
Kemudian, Thomas pun menutup jendela mobil.
Nikolas tertawa, “Lydia, rumah kalian itu rumah apa, sampai semisterius
ini, mobil biasa tidak bisa masuk? Apa jangan-jangan Green Plum Manor yang ada
di kaki Gunung Qingmei? Hahahahaha!”
Bab 400
Alasan Nikolas mengejek menggunakan rumah ini adalah karena dia merasa
Keluarga Zhu tidak mungkin mampu membeli Green Plum Manor, bahkan di dalam
pikirannya, dari semua orang yang dia kenal, tidak ada satupun yang mampu
membeli Green Plum Manor.
Orang yang sejenis berkumpul bersama, Nikolas meskipun tinggal di
kediaman mewah, tapi dibandingkan dengan konglomerat masih berbeda sangat jauh,
sebagian besar teman-temannya tidak sehebat dia, mana mungkin bisa berhubungan
dengan orang hebat seperti itu.
Melissa juga bingung, tapi melihat Thomas sudah mempersiapkan minibus, mereka
semua pun masuk ke minibus.
Setelah semua orang naik, Thomas bertanya.
“Bagaimana kalau kita ajak Nenek Ouyang?”
Sebelumnya dia dengar-dengar Nenek Ouyang sangat suka dengan Green Plum
Manor, harapan hidupnya adalah bisa berkunjung kesana, kalau ada kesempatan
tinggal beberapa hari lebih bagus lagi.
Lydia mengerutkan kening, “Sembarangan bicara apa, nyonya tua mana
mungkin pergi ke tempat seperti itu! Cepat berangkat, jangan berbuat sesuka
hati!”
Thomas ini benar-benar sudah gila, hari ini hanya menyewa rumah, bukan
benar-benar ke kediaman mewah, bisa-bisanya masih mau mengajak Nyonya tua,
bukannya menunggu dimarahi?
Thomas juga tidak peduli, tidak ajak ya tidak ajak.
Minibus mulai jalan, melaju mengikuti tepi pantai ke arah selatan.
Di perjalanan, Melissa merasa ada yang aneh, dia pun pindah ke sampung
Thomas dan menarik ringan pakaiannya, kemudian bertanya.
“Kak Thomas, ada apa ini, ini bukan jalan ke vila!”
Melissa menyewa sebuah vila yang ada di tengah kota, sekarang kenapa
makin jalan makin jauh, malah mengarah ke pinggiran?
Thomas tertawa, “Nanti juga kamu tahu.”
“Kak Thomas, kamu, kamu terlalu sembarangan!”
Melissa mengerutkan kening, tidak tahu harus mengatakan apa, dia
mengerti, Thomas pasti sedang menuju ke rumah yang dia beli.
Dia bilang dia sudah membeli rumah, Melissa tentu saja percaya, tapi
rumah itu pasti bukan rumah yang berkelas.
Terlebih lagi semakin jalan semakin ke pinggiran, sudah meninggalkan
tengah kota, kalaupun vila, juga tidak sehebat di tengah kota.
Lagipula, vila di pinggiran kota juga tidak semurah itu, Kak Thomas juga
belum tentu mampu membelinya.
Awalnya Melissa sudah menyewa rumah, meskipun tidak lebih bagus dari
punya Keluarga Zhuang, tapi masih lumayan, tapi sekarang mampus sudah, nanti
kalau sampai sangat memalukan, Lydia pasti mau marah-marah lagi.
Tidak ada cara lain, Melissa terpaksa pergi memberitahu Lydia, jangan
sampai nanti tiba disana Lydia marah-marah dan suasananya jadi canggung,
sekarang memberitahunya dia punya persiapan.
“Kurang ajar….”
Ketika Lydia tahu, dia sangat emosi, hampir saja berdiri memarahi
Thomas.
Nikolas mengerutkan kening, “Lydia, kamu kenapa?”
Lydia tertawa canggung, “Tidak apa-apa, tidak apa-apa.”
Ketika berpaling, ekspresi Lydia berubah, dia menggertakkan gigi.
“Bajingan ini benar-benar makin lama makin tidak bisa dibilangin,
bisa-bisanya tidak mengatakan apa-apa padaku langsung kemari, aku malah percaya
padanya! Aku tidak seharusnya mengikutinya! Tahu gitu aku pergi sewa sendiri!”
Sekarang, Lydia juga tidak ada cara lain, mereka sudah naik mobil, kalau
saat ini ingin balik pulang, orang Nikolas pasti akan menyadari ada masalah,
kalau begitu tetap memalukan.
Terpaksa bersikeras menghadapinya, semoga anak ini bukan membeli rumah
biasa dengan dua kamar satu ruang tamu.
Tidak lama kemudian, minibus masuk ke area Gunung Qingmei.
Melissa mengerutkan kening dan langsung berkata.
“Pak, jangan terus lagi, kalau terus maka sudah mau masuk ke Green Plum
Manor.”
Thomas menarik Melissa, “Jangan terburu-buru, sudah mau sampai.”
Minibus semakin lama semakin dekat, bahkan pintu besar Manor sudah
kelihatan.
Nikolas tertawa dingin, “Lydia, keberanian kalian lumayan besar,
bisa-bisanya benar-benar membawa mobil ke Green Plum Manor? Pengawasan disini
sangat ketat, kalau sampai ketahuan, kemungkinan mau membayar denda.”
No comments: