Bab 451 – Bab 460
Ucapan Gadis Rubah langsung masuk ke dalam siaran langsung dan semua orang pun membicarakannya dengan penuh semangat.
“Apakah dia sudah bosan hidup? Berani-beraninya dia mengatakan Angeline itu centil!”
“Kelihatannya Bibi Feng harus turun tangan sendiri. Siapa yang mengenal Bibi Feng? Cepat panggil Bibi Feng untuk mengajari dia bagaimana caranya menjadi seorang manusia!”
“Ada apa dengan Bibi Feng hari ini? Mengapa hari ini tidak terlihat batang hidungnya sama sekali?”
“Jika Bibi Feng tidak turun tangan, sepertinya kita tidak dapat mengontrol wanita jalang itu lagi.”
Ketika semua orang sedang berdiskusi, tiba-tiba muncul sebuah notifikasi pada layar siaran langsung Angeline Wang.
“Ernando mengirimi sebuah busur api.”
“Ernando mengirimi sebuah busur api.”
“Ernando mengirimi sebuah busur api.”
“…….”
Notifikasi lima puluh busur api masuk ke dalam siaran langsung yang seketika membuat keadaan menjadi sangat heboh!
“Tuan Muda Xue!”
Ini bukan pertama kalinya Ernando Xue bermain siaran langsung, anak dari keluarga kaya seperti dia tentu saja pernah bermain siaran langsung. Begitu dia melihat ada yang cantik, dia pun akan langsung memberi hadiah.
Sehingga nama Ernando Xue pun menjadi sangat terkenal dan semua orang pun tahu mengenai nama pengguna dia dalam siaran langsung.
Si anak dari keluarga kaya itu!
Serangan Ernando Xue ini seketika membuat acara siaran langsung Angeline Wang menjadi sangat heboh, angka hadiah yang dia miliki pun sudah melebihi Gadis Rubah. Hal ini seperti pengalaman Bibi Feng.
Angeline Wang melihat sekilas pada hadiah yang diberikan padanya. Ketika dia ingin mengucapkan terima kasih, dia baru menyadari bahwa orang yang memberinya hadiah adalah Ernando.
Tentu saja dia tahu siapa itu Ernando. Dia melirik sekilas ke arah Ernando Xue yang duduk di depannya lalu tersenyum dan menggoreng sepotong hati angsa kepada dia sebagai ucapan terima kasih.
Semua orang pun mulai berbincang-bincang.
“Angeline sudah sangat sombong, setelah mendapatkan hadiah dua miliar rupiah, dia bahkan tidak mengucapkan terima kasih sama sekali.”
“Haha, apakah Ernando sakit hati? Setelah memberi hadiah dua miliar rupiah, dia bahkan tidak mengucapkan terima kasih.”
“Tolong ya, Angeline kami ini juga pernah melihat uang dalam jumlah besar. Dua miliar rupiah baginya itu tidak ada apa-apanya. Ini kebetulan Bibi Feng tidak ada, jika Bibi Feng ada di sini dan ditambah Ernando, pasti akan jauh lebih menghebohkan.”
“Sadis sekali. Gadis Rubah tertegun lagi bukan? Hahaha…..”
Acara siaran langsung Angeline Wang selalu berhasil membuat sebuah keajaiban.
Semua orang paling suka melihat hal-hal seperti ini.
Ekspresi Gadis Rubah pun menggelap. Pada awalnya dia mengira karena dia tidak memiliki bantuan dari Bibi Feng, riwayat Angeline Wang ini pasti akan tamat. Pada akhirnya tidak ada yang menyangka di tengah jalan tiba-tiba muncul seorang Ernando Xue!
Mengapa Angeline Wang ini sangat hebat, bahkan dia bisa berkomunikasi dengan anak dari keluarga kaya seperti Ernando Xue.
Gadis rubah langsung berubah menjadi masam. Ernando Xue ini adalah putra dari keluarga kaya. Jika dia bisa mendapatkan pria seperti ini untuk apa dia masih melakukan acara siaran langsung. Hanya berbaring saja dia pun sudah mendapatkan 2 miliar rupiah per tahunnya.
Gadis Rubah diam-diam menggunakan ponselnya untuk mengirimi pesan secara pribadi kepada Ernando Xue.
“Kak Ernando, aku baru saja memulai acara siaran langsung pada akhir-akhir ini, mohon untuk mengikuti akun aku.”
Tentu saja pria-pria dari keluarga kaya tidak kekurangan wanita, mereka itu hanya ingin merasakan sesuatu hal yang baru saja. Ucapan Gadis Rubah ini seperti sedang memperlihatkan bahwa dirinya sangat polos, dengan begitu pasti akan banyak pria dari keluarga kaya yang akan terpancing.
Akan tetapi setelah Gadis Rubah menunggu dalam waktu yang cukup panjang, dia masih tidak mendapatkan balasan dari Ernando Xue. Lalu dia pun kembali mengirimi pesan kepadanya.
“Kak Ernando?”
Ketika dia mengirimi pesan ini, dia menyadari bahwa akun dia sudah diblok.”
Gadis Rubah kesal hingga menggertakkan giginya. Untuk apa dia berpura-pura! Sombong sekali hanya dengan karena memiliki uang yang banyak!
Penonton di dalam siaran langsung pun mulai berbincang-bincang lagi.
“Tamat sudah, begitu Tuan Muda Xue turun tangan, siaran ini terasa sangat sepi.”
“Pada awalnya mengira kita dapat memenangkan ronde ini, akan tetapi kita kalah dalam keadaan lebih mengenaskan.”
“Aih, benar-benar tidak berdaya. Angeline itu memang sangat hebat.”
Gadis Rubah dengan ekspresi gelap mendengus, “hebat apanya? Ernando Xue itu palingan juga putra dari keluarga kaya yang tidak bisa melakukan apa-apa. Palingan dia juga menggunakan uang ayahnya untuk memberi hadiah. Huh!”
Gadis Rubah sudah tidak memedulikan apa pun lagi karena mereka semua sama-sama sedang melakukan siaran langsung.
Lalu setelah dia selesai berbicara, di dalam siaran langsung Angeline Wang, di depan teppanyaki, terdapat seorang anak muda yang sedang duduk di sana. Lalu dia pun berdiri dan berjalan ke arah samping.
Meskipun hanya sekilas, akan tetapi banyak orang yang sudah mengenalinya.
“Wow, orang yang tadi adalah Tuan Muda Xue?”
“Sepertinya iya ya! Aku pasti tidak akan salah mengenali Tuan Muda Xue!”
“Rupanya Tuan Muda Xue dan Angeline Wang saling mengenal ya? Dia juga berada di atas kapal pesiar?”
“Sama sekali bukanlah suatu hal yang mengejutkan begitu tahu Tuan Muda Xue sedang berada di atas Kapal pesiar Golden Thai.”
Pada dasarnya kapal pesiar ini merupakan arena permainan orang-orang kaya, wajar saja bila Tuan Muda Xue datang ke tempat ini.
Begitu semua orang tidak lagi melihat keberadaan Tuan Muda Xue di dalam siaran langsung Angeline Wang, tiba-tiba timbul sebuah perasaan seperti akan terjadi sesuatu.
“Cepat! Ayo cepat pergi melihat siaran langsung Gadis Rubah!”
Hanya dalam satu perintah saja, banyak orang yang langsung keluar dari siaran langsung Angeline Wang dan masuk ke dalam siaran langsung Gadis Rubah.
Angeline Wang merasa senang begitu melihat banyak orang yang menonton siaran langsung dia.
“Terima kasih kakak-kakak yang mengikuti siaran langsung Gadis Rubah, mohon untuk mengikuti………”
Akan tetapi dia tidak menyadari bahwa semua orang masuk ke dalam siaran langsungnya bukan untuk melihat dia, melainkan melihat Tuan Muda Xue yag ada di dalam kamera Gadis Rubah!
Ernando Xue berjalan ke depan Gadis Rubah dan pada saat itu juga, Gadis Rubah mengadahkan kepalanya menatap ke arah dia.
“Tuan……..Tuan Muda Xue!”
Plak!
Ernando Xue langsung menampar wajah Gadis Rubah.
“Sialan, kamu berani memarahi aku?”
Gadis Rubah hampir saja mengeluarkan air mata begitu terkena sebuah tamparan. Pada awalnya dia mengira asal mengutuk di dalam siaran langsung itu tidak ada apa-apanya, akan tetapi siapa yang dapat mengira bahwa Ernando Xue berada di samping dan kebetulan dia juga mendengarnya.
Seketika banyak penggemar yang menonton acara siaran langsung pun marah.
“Berlebihan sekali! Apakah kamu dapat asal menampar orang karena kamu kaya!”
“Benar, kamu itu juga hanya mengandalkan kekayaan keluargamu. Gadis Rubah itu mengandalkan kemampuannya sendiri. Atas dasar apa kamu memukul dia!”
“Memangnya kenapa jika dia memarahi kamu? Gadis Rubah memang tidak cocok menjadi teman dengan orang kaya seperti kamu!”
“Ayo kita memboikot Ernando Xue!”
Ernando Xue mendengus begitu melihat komentar-komentar yang timbul pada layar.
“Kalian benar-benar mengira dia adalah seorang gadis polos?”
Setelah selesai berbicara, Ernando Xue pun mengeluarkan ponselnya dan membuka pesan pribadi yang dikirimkan Gadis Rubah kepadanya dan menunjukkannya ke depan kamera agar semua orang yang menonton siaran langsung tersebut dapat melihat dengan jelas.
Lihatlah kemunafikan si Gadis Rubah ini. Di depan kamera dia berpura-pura terlihat polos, berpura-pura giat, akan tetapi kenyataannya di belakangnya, dia berusaha untuk menaiki ranjang dia.
Setelah gagal menaiki ranjang orang, dia pun mulai memarahi orang. Mengapa dia begitu menjijikan?
Semua orang pun murka begitu melihat ponsel Tuan Muda Xue!
“Rupanya Gadis Rubah adalah orang yang seperti itu, bodohnya aku masih mengira kamu adalah gadis yang polos. Aku akan berhenti mengikuti akunmu.”
“Hehe, akhirnya aku mengerti bahwa pada lingkaran tersebut tidak mungkin ada wanita yang polos. Gadis Rubah, kamu pergi mati saja!”
“Setiap hari kamu selalu mengatakan orang-orang mendapatkan pria kaya.”
“Cepatlah pergi!”
“Pergi!”
Seketika siaran langsung Gadis Rubah pun menjadi berantakan, semua orang pun mulai mengumpat.
Dulu dia masih memiliki penggemar setia, akan tetapi sekarang penggemar setia berubah menjadi penggemar orang lain atau menjadi penggemar yang jahat.
Nama baik Gadis Rubah sudah hancur dan gagal menaiki ranjang putra dari keluarga kaya serta memarahi orang, ini benar-benar seperti sebuah drama.
Ekspresi Gadis Rubah terlihat sangat jelek, jika berubah menjadi orang lain tentu saja dia akan membalasnya, karena bagaimana pun juga dia tidak mungkin berdiam diri saja di depan banyak orang.
Akan tetapi dia tidak dapat menanggung akibatnya bila memukul Tuan Muda Xue.
Dia hanya berdiri di sana sambil menyentuh wajahnya tanpa bergerak sedikit pun bahkan dia tidak berani bersuara.
Ernando Xue mendengus dan langsung pergi begitu merasa tidak seru.
Gadis Rubah sudah tidak dapat menahan rasa malunya, dia pun bergegas mematikan ponselnya. Ini pertama kalinya dia ditampar ketika siaran sedang berlangsung!
Masalah Gadis Rubah ini menjadi sangat menghebohkan, bahkan berita mengenai dia berhasil menjadi berita di halaman pertama. Meskipun dia tidak melakukan siaran langsung, akan tetapi ketenaran dia pun meningkat.
Peristiwa ini tidak berbeda jauh dengan kejadian Angeline Wang yang sebelumnya, di mana suara penonton sangat tinggi.
Tetapi yang berbeda adalah Angeline Wang menjadi berita pada halaman utama karena semua orang menyukai dia.
Sedangkan Gadis Rubah menjadi berita pada halaman utama itu karena dimarahi oleh para penonton!
Dia akhirnya terkenal seperti yang diharapkan, akan tetapi karena hal seperti ini.
Begitu para petinggi Platform HUYU melihat hal ini, mereka pun bergegas mematikan akun Gadis Rubah, hal selanjutnya yang akan dia hadapi adalah biaya pelanggaran kontrak………
Angeline Wang tidak mengikuti hal seperti ini, melainkan terus memasak dengan serius, dia pun menjadi semakin terkenal.
Setelah melakukan siaran langsung selama satu jam lebih, Angeline Wang baru mematikan ponselnya. Meskipun dia sangat memedulikan angka penggemarnya, akan tetapi dia bisa menaiki kapal pesiar pada kali ini karena membuat janji dengan Thomas Qin, tidak mungkin dia terus menerus melakukan siaran langsung.
Setelah mematikan ponselnya, mereka berdua pun bersenang-senang di atas kapal dalam waktu yang cukup lama dan pada akhirnya kegiatan tamasya mereka pun berakhir.
Setelah turun dari atas kapal, pada awalnya Thomas Qin berencana untuk mengantar Angeline Wang pulang ke rumah, akan tetapi tiba-tiba dia melihat sebuah berita yang muncul pada ponselnya.
“Dokter dari People’s Hospital membuat pasien kehilangan nyawanya dan dia pun ditahan di rumah sakit oleh sanak keluarga pasien!”
Pertama-tama, Thomas Qin juga seorang dokter dan tentu saja dia lebih sensitif dengan berita seperti ini.
Yang kedua adalah People’s Hospital merupakan rumah sakit dimana Vivien bekerja sehingga Thomas Qin juga harus memperhatikannya.
Setelah dia membuka berita tersebut, dia melihat ada selembar foto di dalamnya. Pada foto tersebut terlihat seorang wanita yang sedang dikeliling oleh banyak orang dan sepertinya juga banyak orang yang sedang menarik-narik dia.
Meskipun dia memakai masker dan jas putih, akan tetapi Thomas Qin masih dapat mengetahui bahwa orang ini sepertinya adalah Vivien.
Thomas Qin mengerutkan keningnya dan berkata. “Angeline, kamu pulang terlebih dahulu saja. Sepertinya terjadi sesuatu pada adik sepupuku dan aku harus pergi ke rumah sakit.”
“Baik Kak Thomas, hati-hati di jalan.”
Thomas Qin meminta Ernando Xue untuk mengatur sebuah mobil untuk mengantar Angeline Wang pulang ke rumah. Sedangkan Thomas Qin mengendarai mobil pribadinya untuk pergi ke People’s Hospital.
Pada saat ini seluruh People’s Hospital sudah dikelilingi oleh banyak orang. Di luar sana terdapat banyak reporter bahkan polisi. Beberapa mobil mewah berhenti di depan gerbang rumah sakit untuk memboikot jalan keluar masuk rumah sakit.
Mobil Mercedes-Benz itu berada di atas tangga untuk menutupi pintu keluar rumah sakit, kelihatannya sanak keluarga pasien yang menghentikan mobil tersebut di sana.
“Panggil dokter wanita itu keluar! Jika dia ada nyali menghilangkan nyawa orang, mengapa dia tidak memiliki nyali untuk mengaku kesalahannya di sini!”
“Kalian jangan berharap dapat hidup dengan tenang setelah kakakku meninggal!”
“Para reporter mohon kalian melihat rumah sakit ini, di dalam rumah sakit ini semuanya adalah dokter gadungan! Siapa yang memberikan kalian keberanian untuk berbuat seperti itu!”
“Keluar!”
“Keluar!”
Entah mereka semua adalah sanak keluarga atau orang yang dicari oleh sanak keluarga untuk membuat onar. Lagipula keadaan seperti sekarang ini, sudah pasti tidak ada orang yang bisa keluar dan masuk ke rumah sakit ini. Para polisi yang di luar pun juga hanya dapat berdiam diri, mereka tidak berani bertindak gegabah karena pada saat ini sanak keluarga pasien dalam keadaan emosional.
Thomas Qin mengerutkan keningnya dan berjalan ke sisi samping rumah sakit dan memanjat jendela untuk naik ke lantai dua. Lalu dia pun masuk melalui jendela yang ada di kamar mandi.
Pada saat ini Vivien masih saja sibuk di dalam ruangan operasi, beberapa orang ahli pun mengelilingi bangsal sambil menunjukkan ekspresi sedih.
“Vivien kamu jangan menghabiskan tenagamu lagi, pasien sudah tidak tertolong.”
Seorang pria paruh baya sedang berbaring di atas ranjang dalam keadaan sekarat.
Wajah Vivien memucat, akan tetapi dia masih saja melakukan CPR kepada pasien, akan tetapi tidak memiliki pengaruh sama sekali.
Mata Vivien memerah dan dia merasa sangat panik.
Hal ini bukan hanya sebatas tanggung jawab, melainkan juga karena dia sangat enggan melihat sebuah nyawa menghilang begitu saja di depan matanya.
Ketua Pimpinan yang berada di samping pun mendengus, “Dokter Lin ke mana saja kamu selama ini? Sejak awal sudah seharusnya kamu membawa dia ke rumah sakit kami. Lihatlah kejadian seperti sekarang ini, aku beritahu kalian, aku sama sekali tidak menyentuh pasien ini dan semua tanggung jawab ada pada diri kalian.”
Di dalam dunia kedokteran, gigi merupakan sebuah mata pelajaran tersendiri yang disandingkan dengan pengobatan barat dan pengobatan China. Jadi untuk gigi sendiri pun memiliki rumah sakit tersendirinya.
Dulu ketika berada di rumah sakit Vivien berada, pasien ini terus mengatakan bahwa lehernya terasa sangat sakit, begitu juga dengan dadanya. Akan tetapi tidak tahu apa penyebab dari rasa sakit tersebut dan perawat pun mengatur dia untuk melakukan CT scan terlebih dahulu.
Setelah Vivien memeriksanya, dia menemukan bahwa penyakit yang pasien miliki adalah nekrosis saraf di rongga mulut yang melibatkan leher dan dada.
Setelah berhasil menemukan penyebab terakhir, seharusnya dia sudah memiliki cara pengobatan yang cocok untuknya.
Akan tetapi ini sudah berubah menjadi urusan dokter gigi dan Vivien sendiri juga sudah menjelaskannya kepada pasien untuk memindahkan dia ke rumah sakit khusus gigi.
Lalu ketika tadi baru saja dia selesai melakukan pemeriksaan, tiba-tiba tubuh pasien kembali berkejang-kejang dan berteriak karena sakit dan Vivien pun bergegas melakukan pertolongan.
Pasien itu mengeluarkan sebuah obat dari kantongnya dan memberitahu Vivien bahwa setiap kali dia merasa sakit dia selalu meminum obat ini.
Melihat tingkat kekejangan pasien tersebut yang sangat parah dan takut dia akan mengigit lidahnya sendiri, Vivien pun segera memasukkan satu buah obat tersebut kepada dia, jika melihat bentuk luar obat tersebut, seharusnya itu adalah obat pereda rasa nyeri.
Akan tetapi setelah pasien meminum obat tersebut, pasien tersebut langsung jatuh pingsan dan terjadi kejangan yang singkat.
Vivien pun baru menyadari bahwa dia sudah membuat sebuah kesalahan dan dia pun bergegas mengantar pasien tersebut ke rumah sakit sebelah.
Akan tetapi sudah terlalu telat begitu mengantar dia ke sana, meskipun rumah sakit khusus di bidang gigi dapat mengurusi masalah saraf gigi, akan tetapi dia tidak dapat mengurusi masalah kejangan pasien.
Sedangkan Vivien adalah dokter bagian dalam dan tidak mungkin dapat menyelamatkan dia bila melakukan tindakan CPR seperti biasanya.
Karena masalah pada rongga mulut belum terselesaikan sehingga dia tentu tidak dapat siuman.
Lalu sanak keluarga pasien pun datang dan begitu mendengar para dokter tidak tahu harus berbuat apa, mereka pun mulai membuat onar dan menampar Vivien.
Hingga pada saat ini pada wajah Vivien masih terlihat bekas lima jari, akan tetapi dia tidak peduli akan hal tersebut karena dia memang memiliki tanggung jawab atas kejadian ini dan pada saat ini yang paling penting adalah menyelamatkan pasien.
“Ketua Pimpinan Zhong, masalah ini tidak bisa hanya menyalahkan aku seorang saja, tentu saja aku harus menolong dia ketika pasien jatuh pingsan.”
Ketua Pimpinan Zhong mendengus, “kamu boleh melakukan pertolongan kepada dia, akan tetapi apakah kamu tahu obat apa yang kamu berikan padanya?”
Vivien berkata, “itu pasien sendiri yang ingin memakannya!”
Ketua Pimpinan Zhong mendengus, “Dokter Lin, kamu adalah dokter sedangkan dia adalah pasien, apakah harus pasien yang memberitahu kamu untuk memakan obat apa?”
Vivien menggertakkan giginya, dia tidak tahu haus membalas apa. Pada saat itu tentu saja dokter-dokter yang baik kan berbuat seperti itu, bagaimana mungkin ada orang yang masih memikirkan tanggung jawab di saat sedang menyelamatkan nyawa seseorang?
“Ketua Pimpinan Zhong, aku sudah sangat segera mengantar dia ke tempat kalian, lalu mengapa kalian tidak mengambil tindakan?”
Ketua Pimpinan Zhong menggelengkan kepalanya, “Dokter Lin, Anda tidak boleh mengatakan Anda mengantarnya dengan secepat mungkin. Anda mengantarnya setelah pasien mengalami kejang-kejang. Lagipula kami adalah rumah sakit khusus gigi, aku dapat mengurusi masalah pada bagian dalam mulut. Akan tetapi saat ini kamu lihat saja, pasien saja tidak membuka mulutnya, tentu saja kami tidak memiliki cara.”
Sebagian besar dokter gigi membutuhkan kerjasama pasien karena pada mulut terdapat banyak pembuluh darah dan saraf yang bersambung pada kepala dan lidah.
Saat pasien sedang dalam keadaan kejang-kejang pun sulit untuk dilakukannya operasi.
Begitu ketika pisau operasi sedang berada di dalam mulut dan pasien mengejang, hanya bergerak sedikit saja pisau tersebut pasti dapat langsung menghilangkan nyawa dia. Jadi Ketua Pimpinan Zhong tidak berani melakukan tindakan operasi dalam keadaan seperti ini.
Selama dia tidak pernah menyentuh pasien ini, maka tanggung jawabnya tidak akan menjadi milik dia.
Pada saat ini, dahi Vivien sudah dipenuhi dengan keringat, akan tetapi tidak memiliki cara apa pun karena dia sama sekali tidak mengerti dengan bidang ini. Puluhan orang ahli yang mengelilingi pasien saja juga tidak tahu harus berbuat apa.
Setelah Thomas Qin masuk ke dalam rumah sakit dan mencari ruangan operasi dimana Vivien yang lain berada. Baru saja dia tiba di depan pintu ruangan, Vivien sudah berjalan keluar dan bersiap-siap mengambil obat bius untuk menyuntik pasien agar dia tenang lalu melakukan tindakan operasi.
“Mengapa kamu bisa datang kemari?”
Vivien menjadi kebingungan begitu melihat keberadaan Thomas Qin.
“Aku dengar-dengar ada sesuatu hal yang terjadi pada tempatmu, sehingga aku pun datang untuk membantu kamu.”
Vivien menghela nafas, “kamu bisa bantu apa? Untuk spesialis gigi saja aku tidak bisa, apalagi kamu?”
Di saat Vivien ingin mengambil obat bius, tiba-tiba beberapa sanak keluarga dari pasien pun mendobrak masuk.
“Dokter gadungan, berhenti kamu!”
Beberapa sanak keluarga pasien ini langsung mengelilingi Vivien.
Di antara mereka seorang pria paruh baya yang mengenakan kacamata pun berkata, “aku adalah pemimpin redaksi dari CCB News! Jika hari ini kalian tidak memberi sebuah penjelasan kepada kami, aku jamin rumah sakit kalian akan menjadi topik pembicaraan pada esok hari.”
Seketika ekspresi wajah Vivien berubah, sebelumnya dia sudah merasakan bahwa sanak keluarga dari pasien ini tidak semudah yang dilihat, jika tidak mengapa dalam waktu sesingkat itu sudah begitu banyak reporter yang berada di sini.
Tidak menyangka dia adalah pemimpin redaksi dari CCB News!
“Anda tenang terlebih dahulu, kami sedang berusaha melakukan pertolongan. Aku akan mengambil obat bius sekarang juga, mohon kalian jangan membuang-buang waktuku!”
Pemimpin Redaksi Chu mendengus, “menurut kamu, apakah aku dapat mempercayai kamu? Orang yang berbaring di dalam sana adalah kakak kandungku. Sebaiknya kalian cepat panggil dokter terhebat kalian di rumah sakit ini untuk menolong dia, jika tidak, hati-hati saja akan akibatnya!”
Thomas Qin berjalan masuk ke dalam kerumunan dan melindungi Vivien pada belakang dirinya.
“Kalian tenang saja, pasien pasti akan baik-baik saja, kami akan melakukan pertolongan saat ini juga.”
Pemimpin Redaksi Chu berkata, “baik! Kalian sendiri yang mengatakan ini! Jika terjadi sesuatu pada kakakku, aku pasti tidak akan memaafkan kalian!”
Setelah selesai berbicara, orang-orang yang berada di sisi Pemimpin Redaksi Chu pun langsung mengangkat kameranya untuk memotret lalu dia pun membawa masuk beberapa orang reporter untuk melakukan pencatatan.
Thomas Qin juga tidak menjelaskan apa pun dan langsung menarik Vivien masuk ke dalam ruangan operasi.
Vivien mengerutkan keningnya dan melepaskan pegangannya.
“Kakak sepupu! Apa yang sedang kamu lakukan! Kamu sudah membuat masalah besar! Mengapa kamu bisa berjanji pada mereka seperti itu? Saat ini pasien sudah tidak dapat diselamatkan lagi yang artinya sama saja dengan menunggu hingga ajalnya datang, nanti bagaimana kita memberikan penjelasan kepada mereka!”
Pemimpin Redaksi Chu itu bukanlah orang biasa, bahkan pasien belum meninggal saja dia sudah mempublikasikan berita bahwa dokter dari People’s Hospital membuat pasien kehilangan nyawanya dan itu juga berita yang Thomas Qin baca.
Jika pasien tersebut benar-benar meninggal, berita tersebut pasti akan sangat heboh dan pada saat itu Vivien akan menjadi seorang pembunuh di People’s Hospital.
Thomas Qin berkata, “jangan khawatir, bawa aku untuk melihatnya.”
Vivien benar-benar tidak tahu harus berkata apa, “memangnya kamu bisa apa? Kamu ini hanya seorang tabib!”
Thomas Qin sambil tersenum berkata, “kita barulah melihat sebuah harapan karena aku adalah seorang tabib.”
Pengobatan dunia barat memiliki sistem yang lengkap dan spesialisasi dalam pembedahan, jadi pembagian departemennya sangat terperinci. Stomatologi adalah spesialisasi stomatologi dan mungkin kita tidak mahir di spesialisasi bidang lain atau bahkan tidak tahu banyak tentangnya.
Tetapi (tabib itu berbeda dan tabib harus ahli dalam semua bidang.
Dapat dikatakan bahwa Thomas Qin mahir dalam semua spesialisasi dalam kedokteran dunia barat, bahkan dia saja ahli dalam spesialisasi persalinan.
Keahlian ini tentu tidak dapat dibandingkan dengan Vivien.
Begitu dia masuk ke dalam ruangan ICU, dia pun melihat Ketua Pimpinan Zhong dan yang lain sedang mengelilingi pasien tanpa berbuat apa-apa.
Thomas QIn berkata, “mohon keluar dari ruangan ini untuk orang-orang yang tidak penting.”
Ketua Pimpinan Zhong mengerutkan keningnya, “siapa kamu?”
Vivien juga tidak memiliki cara lain ketika masalah sudah terjadi hingga pada titik ini dan dia pun hanya dapat dengan muka tebal berkata.
“Ini adalah kakak sepupuku, dia adalah seorang tabib di klinik.”
Ketua Pimpinan Zhong mendengus, “hanya seorang tabib klinik saja sudah berani memasuki rumah sakit kami? Dokter Lin apakah kamu sedang bermain-main? Kamu sendiri tidak dapat menyembuhkannya sehingga kamu pun dengan asal mencari seorang tabib di luar sana. Jika terjadi sesuatu kepada dia, apakah kamu dapat bertanggung jawab!”
Vivien dengan ekspresi gelap berkata, “aku akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu padanya dan aku tidak perlu kamu mencemaskan hal itu Ketua Pimpinan Zhong!”
Vivien memutar matanya, lucu sekali untuk pria dengan nyali sekecil ini bisa menjadi seorang dokter.
Ketua Pimpinan Zhong mendengus, “jika seperti itu, ayo kita keluar saja, jangan sampai kita terkena dampak dari masalah ini! Ayo!”
Ketua Pimpinan Zhong membawa beberapa dokter lainnya untuk keluar dari ruangan ICU, karena pada saat ini mereka sudah tidak berada di tempat kejadian sehingga jika terjadi sesuatu padanya, tentu saja tidak memiliki hubungan apa pun lagi dengan mereka.
Semua orang sudah pergi, yang tersisa hanyalah Vivien dan Thomas Qin.
Ekspresi Vivien terlihat sangat buruk dan dia pun meneteskan air matanya begitu melihat keadaan pasien yang sudah sekarat.
Dia benar-benar sedih karena tidak dapat menolong pasien tersebut, hal ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan tanggung jawab.
Thomas Qin berkata, “jangan menangis lagi, bantu aku siapkan peralatan untuk melakukan operasi.”
Vivien menghapus air matanya, “kamu jangan bercanda lagi! Tidak ada satu pun orang yang dapat menyembuhkan dia dan biarkan aku saja yang memikul tanggung jawab ini.”
Pada saat ini Vivien teringat akan Dokter Qin. Jika Dokter Qin bisa muncul di sini pada saat ini juga, pasti dia dapat menyembuhkannya.
Akan tetapi karena waktu begitu singkat, sehingga dia pun tidak memiliki cara untuk menghubungi Dokter Qin dan lagipula keadaan pasien sudah sangat sekarat yang hanya tersisa beberapa menit lagi saja untuk mereka.
Thomas Qin berkata, “tenang saja, aku pernah belajar akan teknik khusus, aku pasti dapat menyembuhkannya.”
Ucapan Thomas Qin membuat Vivien merasa adanya secercah harapan. Banyak tabib-tabib yang memiliki teknik khusus yang sangat hebat, jika di bidang yang tepat, mungkin saja dapat menyembuhkan penyakit yang rumit dan hal ini tidak dapat dibandingkan dengan kedokteran dunia barat.
Mungkin saja Thomas Qin memang memiliki sebuah teknik khusus yang dapat menyembuhkan dia dan pada saat ini dia sudah tidak memiliki cara lain lagi yang lebih baik.
Vivien pun mulai membantu Thomas Qin.
Selain Vivien, tidak ada orang lain lagi di sini dan Thomas Qin pun juga tidak akan menyembunyikan apa pun lagi.
Setelah dia memeriksa denyut nadi sang pasien, dia pun membuka matanya dan membuka mulutnya untuk melihat lidahnya lalu dia pun sudah tahu apa gejalanya.
Semua tabib memang seperti itu yang ahli dalam semua bidang, begitu juga dengan stomatologi.
Orang lain tidak berani melakukan operasi, akan tetapi tidak dengan Thomas Qin.
Ketika sedang menyembuhkan penyakit, tentu saja kita harus menyembuhan dari akar masalahnya terlebih dahulu, tentu saja dia harus memulainya dari bagian mulut terlebih dahulu.
Dia mengangkat pasien hingga dia membentuk 45 derajat, lalu dia pun menggunakan dua jarum, menusuk kedua ujung bibir pasien.
Seketika sang pasien pun membuka mulutnya.
Vivien dengan terkejut, “apakah dia akan baik-baik saja? Bagaimana jika tubuh pasien kejang-kejang kembali?”
“Tenang saja, dia tidak akan bergerak.”
Thomas Qin menggunakan jarum, menusuki saraf dia, sehingga mulai dari leher ke atas pasti tidak dapat digerakkan.
Lalu Vivien pun sudah selesai menyiapkan peralatan untuk melakukan operasi dan mereka berdua pun memulai operasi.
Proses operasi sangat mudah, hanya dengan mencabut gigi yang patah, membunuh saraf di dalamnya dan menutupinya. Lalu bagian yang ada di bawahnya akan sembuh secara alami.
Hal tersulit dalam operasi ini adalah pasien yang tidak bekerja sama sehingga mereka tidak mungkin melakukan tindakan operasi seperti operasi pada biasanya. Sehingga banyak orang-orang ahli yang tidak berdaya.
Tetapi tidak menyangka, Thomas Qin hanya menggunakan dua buah jarum saja sudah dapat ‘membekukan’ pasien, tindakan ini bukan sembarangan tabib yang dapat melakukannya.
Dulu adegan totok titik akupuntur di dalam drama itu semuanya hanyalah sebuah kebohongan yang dilebih-lebihkan.
Totok titik akupuntur yang sebenarnya adalah setelah ditotok, orang tersebut akan kehilangan tenaga secara perlahan-lahan, yang pastinya tidak berlebihan seperti hingga seluruh badannya tidak dapat digerakkan.
Akan tetapi dua jarum Thomas Qin hanya melakukan hingga ke tahap ini saja sudah membuat Vivien tercengang.
“Ini diajar di dalam teknik khusus?”
Thomas Qin tersenyum, “iya.”
“Apakah ini……mudah mempelajarinya?” Vivien juga ingin mempelajarinya. Dalam stomatologi, hal yang paling sulit adalah ukuran mulut pasien ketika dibukakan. Terkadang meskipun pasiennya sudah bekerjasama dengan dokter, akan tetapi begitu pinset tersebut mengenai mulut, emosi biasanya yang dirasakan adalah rasa jijik.
Jika dia bisa teknik ini yang hanya menggunakan jarum untuk menusuk di ujung bibirnya saja dan pasien sudah dapat membuka mulutnya dengan sendirinya. Hal ini merupakan sebuah hal yang baik dalam dunia kedokteran.
Thomas Qin menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya, “jika tidak memiliki kemampuan dasar, pasti akan sangat sulit……..”
Bagaimana pun juga Vivien adalah dokter yang mempelajari ilmu barat, jika dia ingin mempelajari teknik akupuntur, dia pasti harus belajar lagi dari awal. Tidak semudah itu bila dia ingin belajar hingga ke tahap seperti Thomas Qin.
“Oh…..” Vivien merasa sedikit kecewa, akan tetapi tingkat kepercayaan dia terhadap kemampuan Thomas Qin pun meningkat, kelihatannya dia berhasil mempelajari sesuatu hal di luar sana.
Pasti guru tersebut juga sangat ahli dalam hal ini sedangkan Thomas Qin, dia kebetulan mendapatkan cara pengobatan yang tepat.
Operasi yang mereka berdua lakukan pun sudah selesai dan Thomas Qin pun kembali menusuk beberapa tusukan dan masalahnya pun terselesaikan, penyakit lain yang masih tersisa pun lebih mudah diurusi.
Dia mencabut dua jarum dari bibirnya dan pasien pun membuka matanya secara perlahan-lahan, lalu dia pun melihat Thomas Qin dan Vivien dengan samar-samar.
Vivien bergegas menghampiri dia dan membuka mata pasien tersebut untuk memeriksanya, dia pun menyadari bahwa kondisi pasien sudah membaik dan dia pun menjulurkan tiga jarinya.
“Coba sebut ini berapa?”
Pasien itu menelan ludahnya dan dengan lemah berkata, “tiga……”
Kesadaran dia pun secara perlahan-lahan sudah kembali lagi. Dia ini seperti ditarik lagi dari gerbang kematian!
“Kamu istirahat saja, aku akan memberikan cairan glukosa padamu.”
Keadaan tubuh pasien terlalu lemah dan dia pun membutuhkan istirahat yang cukup, sehingga dia pun langsung dipasangkan infus di dalam ruangan ICU.
Ketua Pimpinan Zhong yang berada di luar pun sudah tidak sabar karena dia sudah menunggu dalam waktu yang cukup panjang dan Vivien itu masih belum juga keluar. Dia pun dengan kesal membawa beberapa orang itu masuk ke dalam ruangan ICU.
Dia pun terkejut begitu melihat pasien tersebut sedang disuntik cairan glukosa.
“Dia berhasil diselamatkan?”
Vivien mendengus, “iya dan Anda sudah tidak perlu repot-repot lagi.”
Setelah selesai berbicara dia pun langsung memutar matanya. Dokter seperti Ketua Pimpinan Zhong ini benar-benar tidak memiliki tanggung jawab sebagai seorang dokter dan dia seharusnya turun dari jabatannya.
Ketua Pimpinan Zhong mengecek sebanyak beberapa kali dan setelah memastikan bahwa keadaan pasien sudah membaik, lalu dia pun menolehkan matanya.
Lalu berbicara kepada bawahannya, “ingatlah bahwa aku yang menyelamatkan pasien ini!”
Ketua Pimpinan Zhong mengucapkannya dengan sangat pelan dan beberapa bawahannya itu pun langsung mengerti dan menganggukkan kepalanya.
Memanfaatkan kesempatan ketika Thomas Qin dan Vivien sedang menjaga pasien, Ketua Pimpinan Zhong membawa beberapa orang itu untuk keluar lagi dari ruangan ICU.
Baru saja dia keluar, Pemimpin Redaksi Chu dan beberapa sanak keluarga lainnya serta reporter yang memegang kamera pun langsung mengelilingi dia
“Dokter! Bagaimana keadaan kakakku! Tadi kalian sendiri yang dengan penuh keyakinan berkata bahwa kakakku akan baik-baik saja!”
Orang yang mengucapkan hal tersebut adalah Thomas Qin, akan tetapi di mata Pemimpin Redaksi Chu, semua orang ini merupakan dokter dari rumah sakit ini dan mereka pasti satu komplotan.
Ketua Pimpinan Zhong dengan ekspresi serius berkata.
“Tenang saja, keadaan pasien sudah membaik, saat ini dia sedang diinfus dan diberikan glukosa agar kadar gulanya naik dan dia akan keluar sebentar lagi.”
Akhirnya ekspresi Pemimpin Redaksi Chu pun membaik dan kembali tenang setelah mengetahui bahwa kakaknya sudah baik-baik saja.
Akan tetapi kamera masih saja diarahkan ke mereka dan Pemimpin Redaksi Chu pu bertanya.
“Meskipun tidak membuat akibat yang fatal, akan tetapi masalah ini cukup bahaya, apakah kamu dapat menjelaskan peristiwa tersebut dengan lebih rinci?”
Ketua Pimpinan Zhong menganggukkan kepalanya dan berbicara ke arah kamera.
“Ketika pasien tiba di People’s Hospital, Dokter Vivien yang mengurusi dia dan melakukan pertolongan seperti biasanya, akan tetapi karena sang pasien salah meminum obat pereda rasa sakit, sehingga menyebabkan tubuh sang pasien kejang-kejang.”
“Ketika pasien tiba, pada saat itu mulutnya sudah tidak dapat dibukakan. Pada saat ini, jika dokter biasa yang mengurusinya pasti tidak tahu harus berbuat apa. Untung saja dia bertemu denganku. Aku menggunakan sebuah cara untuk mengontrol mulutnya dan melakukan operasi dengan lancar.”
Setelah Ketua Pimpinan Zhong selesai berbicara, Pemimpin Redaksi Chu mengulas sebuah senyuman. Rupanya semua ini adalah salah Dokter Lin!
Jika bukan karena Ketua Pimpinan Zhu, sepertinya nyawa kakaknya sudah menghilang!
Pemimpin Redaksi Chu pun langsung melangkah maju dan menjabat tangan Ketua Pimpinan Zhong, “Ketua Pimpinan Zhong, terima kasih telah menyelamatkan kakakku, nanti aku pasti akan membalas jasa kamu!”
Ketua Pimpinan Zhong tersenyum tipis, “aku tidak peduli dengan ketenaran namaku, menyelamatkan pasien merupakan tujuan utamaku.”
Pemimpin Redaksi Chu menunjukkan ekspresi kagum lalu bertepuk tangan dan menolehkan kepalanya untuk berbicara kepada reporter.
“Catat itu semua!”
Ketua Pimpinan Zhong tersenyum dan berkata, “aku tidak akan berlama-lama di sini, aku harus melihat keadaan pasien yang lain.”
Setelah selesai berbicara, Ketua Pimpinan Zhong pun langsung pergi.
Sebenarnya dia tidak memiliki pasien lain yang perlu diperiksa hanya saja karena bukan dia yang menyembuhkannya sehingga dia sama sekali tidak tahu cara penyembuhannya.
Jika dia terus menanyakannya, sepertinya kebohongan dia akan terkuak. Meskipun reporter di depannya belum tentu mengerti apa maksudnya, akan tetapi jika ada orang yang memiliki satu profesi sama dengannya, maka semuanya pun akan tamat.
Bagaimana caranya melakukan operasi di saat pasien sedang kejang-kejang? Ini adalah sebuah pertanyaan yang sangat menyusahkan. Jika dipublikasikan dengan detail, pasti akan ada banyak orang yang satu profesi dengannya akan menanyakan hal ini dan pada saat itu kebohongan dia pun akan terkuak.
Pemimpin Redaksi Chu dengan ekspresi kagum, “Anda memang sangat hebat! Tulis artikel kalian dengan benar dan sampai jumpa lagi pada berita pada esok hari!”
Ketika Thomas Qin dan Vivien keluar, Pemimpin Redaksi Chu dan sanak keluarga lainnya pun bergegas mendorong dia tanpa memedulikan Vivien dan Thomas Qin.
Vivien juga tidak peduli pada hal ini. Wajar saja jika sanak keluarga perhatian pada sang pasien. Lagipula sudah memang tugas seorang dokter dalam menyelamatkan nyawa orang dan dia tidak membutukan ucapan terima kasih darinya.
Akan tetapi ini semua terjadi karena Thomas Qin, tidak menyangka kakak sepupunya ini hebat juga.
Mereka berdua pergi makan dan pulang ke rumah untuk beristirahat. Kebetulan Thomas Qin sudah lama tidak bertemu dengan tante kedua, maka dari itu dia pun pulang ke rumah tante kedua untuk berkumpul.
Keesokkan paginya, terdengar sebuah berita yang menggeparkan.
Ernie Tang yang sedang menonton berita di ruang tamu pun tiba-tiba berteriak, “Vivien! Kamu cepat kemari!”
Vivien berjalan keluar dan melihat berita yang sedang ditayangkan di televisi yang sedang memberitakan kejadian kemarin malam.
Karena hubungan pekerjaan dengan Pemimpin Redaksi Chu, sehingga di sekitar pasien terdapat banyak kamera yang mengikuti dia. Bermula dari adegan dimana Vivien melakukan pertolongan hingga tubuh pasien kejang-kejang dan dibawa ke rumah sakit. Kejadian kemarin sudah didokumentasi sepenuhnya.
Tetapi yang berbeda adalah ucapan Ketua Pimpinan Zhong!
“……….”
“Ketika pasien tiba, pada saat itu mulutnya sudah tidak dapat dibukakan. Pada saat ini, jika dokter biasa yang mengurusinya pasti tidak tahu harus berbuat apa. Untung saja dia bertemu denganku. Aku menggunakan sebuah cara untuk mengontrol mulutnya dan melakukan operasi dengan lancar.”
Vivien marah besar begitu mendengar ucapan Ketua Pimpinan Zhong!
“Tidak tahu malu! Mengapa dia begitu tidak tahu malu! Dia yang menyelamatkannya? Dia yang mencari cara untuk mengontrol mulut pasien? Mengapa dia dapat berbicara seperti itu!”
Pada awalnya Vivien tidak memliki keinginan untuk merebut hasil kerja ini, akan tetapi karena Thomas Qin yang menyembuhkan penyakit pasien ini dan dia juga bukan dokter dari rumah sakit mereka, sehingga meskipun tahu dia yang menyembuhkannya, pihak rumah sakit juga tidak akan memberikan apa pun kepada dia.
Tetapi dia tidak bisa menerima orang tidak tahu malu seperti ini merebut hasil kerja ini. Jelas-jelas Thomas Qin yang menyembuhkannya akan tetapi Ketua Pimpinan Zhong ini mengatakan dirinya yang menyelamatkannya?
Pria ini benar-benar tidak tahu malu. Kemarin ketika di dalam ruangan, pria ini demi lari dari tanggung jawabnya dia pun langsung keluar begitu saja. Bukan hanya tidak membantu, bahkan dia terus menerus mengejeknya. Dia benar-benar sangat menjijikan.
Thomas Qin yang berada di samping pun menunjukkan ekspresi datar.
Vivien saja merasa sangat marah.
“Kakak sepupu, mengapa kamu begitu tenang? Mengapa kamu tidak marah?”
Thomas Qin tersenyum berkata, “apa yang perlu aku kesali? Dia itu hanya seorang pencuri dan dengan cepat kebohongan dia akan terkuak.”
Vivien menggelengkan kepalanya, “bagaimana mungkin semudah itu. Kali ini kebetulan sanak keluarga dari pasien adalah pemimpin redaksi CCB News, sehingga dia dapat membuat berita sekurang ajar seperti in”
“Meskipun dia adalah seorang pencuri, akan tetapi untuk kedepannya tidak akan ada orang lain lagi yang akan tahu, kecuali ada berita besar lagi.”
Thomas Qin berkata, “pasien yang kemarin itu tidak dapat pulih hanya dengan satu kali operasi saja. Tunggu saja, sebentar lagi akan ada orang yang datang untuk mencari kita.”
Vivien mengerutkan keningnya, “benar? Kamu jangan membuat lelucon di depanku.”
Orang yang bisa memprediksikan waktu kambuh seorang pasien pasti merupakan seorang dokter yang sangat hebat. Apakah Thomas Qin benar-benar memiliki kemampuan seperti itu?
Thomas Qin tersenyum tanpa memberi penjelasan. Dia pun bersandar pada sofa di rumah tante keduanya dan membaca koran.
Pada sisi lain, pasien baru saja siuman dan memakan berapa suapan bubur. Bubur yang baru saja dia makan dimuntahkan kembali bahkan terlihat adanya bercak darah pada muntahan dia.
“Kak!? Ada apa kak!”
Sang pasien kembali kejang-kejang dan jatuh pingsan. Akan tetapi kali ini keadaan dia jauh lebih buruk karena masih ada sendok di dalam mulutnya dan dia pun langsung memejamkan matanya.
“Kak!”
Pemimpin Redaksi Chu menarik sendok yang ada di mulutnya, akan tetapi sendok tersebut tidak dapat bergerak dan dia pun langsung berteriak.
“Cepat panggil Ketua Pimpinan Zhong, penyakit kakakku kambuh kembali!”
Dalam waktu singkat, Ketua Pimpinan Zhong membawa beberapa dokter berjalan masuk ke dalam ruangan dan dia pun langsung terkejut begitu melihat keadaan pasien.
“Cepat siapkan untuk operasi!”
Pada saat ini sendok di dalam mulut pasien masih saja belum dikeluarkan. Jika sendok tersebut terlambat dikeluarkan, mungkin saja sendok tersebut akan pecah karena digigit oleh pasien.
Begitu sendok tersebut hancur, maka pecahan belingnya akan masuk ke dalam tenggorokan dan pada saat itu pasti keadaannya akan sangat buruk.
Ketua Pimpinan Zhong membawa beberapa dokter lain untuk bergegas masuk ke ruangan ICU. Pemimpin Redaksi Chu juga ikut pergi bersamanya, meskipun dua rekan kerja di belakangnya tidak membawa kamera, akan tetapi mereka masih dapat menggunakan kamera ponsel.
Mereka ingin melihat adegan luar biasa yang dilakukan Ketua Pimpinan Zhong.
Begitu masuk ke dalam ruangan ICU, dua dokter menahan pasien dan Ketua Pimpinan Zhong berusaha membuka mulut pasien.
Akan tetapi setelah dua menit berlalu, pasien masih tidak memiliki tanda-tanda untuk membuka mulutnya melainkan mulutnya dikatupkan dengan sangat kencang, tentu saja sangat sulit untuk membukanya.
Jika dia tetap memaksa membukanya, kemungkinan akan melukai lidah atau gigi pasien dan cara seperti ini sama sekali tidak diperbolehkan.
“Bagaimana Ketua Pimpinan Zhong? Bukannya kamu pernah menyembuhkan dia sebelumnya? Kamu pasti bisa bukan!”
Dahi Ketua Pimpinan Zhong sudah dipenuhi dengan keringat dingin.
“Tidak ada masalah, suntik obat bius terlebih dahulu!”
Sebuah obat bius disuntikkan pada wajah pasien. Setelah dua menit berlalu, Ketua Pimpinan Zhong kembali menggunakan alat untuk membuka mulut pasien.
Pada kali ini karena pengaruh obat bius sehingga mulutnya pun terbuka sedikit. Akan tetapi karena di dalam mulut pasien masih terdapat sendok keramik sehingga alat tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi. Lagipula tingkat kelebaran mulut tersebut juga tidak terlalu besar, kelihatannya mulut tersebut sudah tidak dapat dibuka lebih lebar lagi.
Pemimpin Redaksi Chu menjadi panik, “Ketua Pimpinan Zhong sebenarnya apa yang terjadi. Kamu seharusnya sudah berpengalaman bukan? Mengapa masih saja tidak dapat dibuka?”
Ketua Pimpinan Zhong mengerutkan keningnya lalu berkata.
“Kamu jangan berbicara terlebih dahulu!”
Pemimpin Redaksi Chu pun berdiri di samping tanpa berani bersuara lagi. Dia takut dapat menganggu konsentrasi sang dokter.
Ketua Pimpinan Zhong dengan sepenuh tenaga membuka mulut pasien dan bersiap mengambil alat. Tiba-tiba sang pasien mengeluarkan tenaga, sepertinya pengaruh obat biusnya telah berlalu dan mulutnya kembali tertutup.
Terdengar sebuah pecahan dan sendok keramik itu pun langsung hancur dan kepingan tersebut berada di dalam mulut pasien.
“Gawat!”
Seorang dokter yang berada di samping pun berteriak.
Wajah Ketua Pimpinan Zhong juga memucat. Dia pun melototi dokter tersebut. Untuk apa dia berteriak ketika ada sanak keluarga di sini!
Dokter itu juga sudah menyadari kesalahannya dan dia pun menundukkan kepalanya tanpa berani bersuara lagi.
Pemimpin Redaksi Chu mengerutkan keningnya dan merasa tidak senang, “Ketua Pimpinan Zhong, sebenarnya kamu bisa atau tidak!”
Pada saat ini, Ketua Pimpinan Zhong pun juga sudah tidak berani berbohong lagi. Jika dia terus berbohong, kemungkinan besar nyawa pasien ini akan terancam dan tamat sudah jika pada saat itu jika dia diminta untuk bertanggung jawab.
Ketua Pimpinan Zhong berkata, “aku, aku tidak bisa. Sebelumnya orang yang mengobati kakakmu bukan aku…..melainkan Dokter Lin di rumah sakit sebelah. Kalian cepat pindah rumah sakit saja.”
Pemimpin Redaksi Chu ternganga, beberapa detik kemudian dia pun menggertakkan giginya.
“Brengsek, cepat pindah rumah sakit!”
Pemimpin Redaksi Chu benar-benar murka, dokter ini benar-benar sialan!
Pada saat ini Ketua Pimpinan Zhong juga tidak tahu harus berbuat apa dan dia pun bergegas membantu untuk perpindahan rumah sakit. Tenaga medis lainnya pun juga mulai sibuk. Mereka menyuntikkan obat penenang untuk pasien, untuk mencegah dia menelan serpihan pecahan keramik lalu memindahkannya ke People’s Hospital yang ada di sebelah.
Wajah Ketua Pimpinan Zhong terlihat putus asa. Begitu melihat wajah Pemimpin Redaksi Chu, dia sudah tahu bahwa karir dia sudah berakhir.
Besok jika berita ini dipublikasikan, maka karir dia pun sudah berakhir.
Pada awalnya dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas nama dia, agar tingkat kemungkinan dia menjadi profesor pada tahun depan menjadi lebih tinggi.
Meskipun ada pasien lain dengan penyakit yang sama datang ke tempat dia berada, dia pun juga tidak masalah karena tidak semua keluarga memiliki kekuasaan dalam industri media seperti Pemimpin Redaksi Chu.
Akan tetapi dia tidak menyangka penyakit pasien ini akan kambuh kembali! Bahkan keadaannya jauh lebih buruk!
No comments: