Bab 461 – Bab 470
Bab 461
Pemimpin Redaksi Chu dengan ekspresi gelap datang ke People’s
Hospital, lalu mencari Dokter Lin.
Sebelumnya dia masih menyalahkan Dokter Lin karena ada berita
yang menuliskan bahwa Dokter Lin hampir saja melakukan sebuah kesalahan dalam menyelamatkan
nyawa seseorang di People’s Hospital.
Jika dipikir-pikir lagi, dirinya ini benar-benar sangat bodoh!
Pemimpin Redaksi Chu sangat ingin menampar dirinya sendiri.
Begitu tiba di People’s Hospital, dia mendapatkan informasi
bahwa Vivien sedang beristirahat pada hari ini dan Pemimpin Redaksi Chu pun
bergegas menghubungi seseorang untuk mencari bantuan.
Untung saja dia memliki jaringan pertemanan yang luas hingga
dekan rumah sakit menghubungi Vivien untuk meminta dia melakukan operasi
kembali.
Vivien yang sedang menonton televisi pun tertegun begitu melihat
notifikasi panggilan pada ponsel dia.
Beberapa detik kemudian, dia pun mematikan ponselnya.
Ernie Tang bertanya, “ada apa putriku?”
“Pihak rumah sakit meminta aku kembali untuk melakukan operasi karena
penyakit pasien tadi yang baru saja muncul di berita itu kambuh kembali.”
Ernie Tang juga sangat terkejut, “oh? Rupanya sesuai dengan
dugaan kakak iparmu. Kalau begitu cepatah kalian pergi!”
Vivien dengan terkejut menatap ke arah Thomas Qin. Dia tidak
menyangka dia dapat menebaknya, kelihatannya dia sangat ahli dalam penyakit
ini.
Thomas Qin bergegas memakai jaket dan mengikuti Vivien pergi ke
rumah sakit. Tentu saj dia harus pergi meskipun Vivien sudah tahu apa yang
harus dia lakukan, akan tetapi dia tidak tahu cara mempraktikkannya.
Mereka berdua datang ke rumah sakit dan sejak tadi Pemimpin
Redaksi Chu sudah berdiri di depan pintu utama untuk menyambut mereka. Pada
saat ini, banyak reporter yang menghampiri mereka dan mengarahkan kameranya ke
arah Vivien.
Pemimpin Redaksi Chu bergegas berlari pelan dan menjabat tangan
Vivien untuk meminta maaf.
“Dokter Lin, aku adalah pemimpin redaksi dari CCB News. Maaf
untuk kesalahanku yang kemarin!”
Vivien melambaikan tangannya, “tidak apa-apa, menyelamatkan pasien
terlebih dahulu saja.”
“Baik, baik, baik!”
Vivien bergegas masuk ke dalam rumah sakit dengan langkah yang
cepat. Dia mengenakan jas putih lalu bergegas masuk ke dalam ruangan operasi.
Pemimpin Redaksi Chu mengikutinya dari belakang dan menunjukkan
ekspresi kagum.
“Ini barulah dokter yang sebenarnya. Dia bahkan tidak marah
karena sudah difitnah, melainkan langsung datang ke rumah sakit begitu
mengetahui bahwa ada pasien yang sedang kritis. Besok aku harus membalas
jasanya dengan benar-benar!”
Vivien mengganti pakaian dan masuk ke dalam ruangan operasi dan
Thomas Qin juga ikut masuk ke dalam.
Pada kali ini, Pemimpin Redaksi Chu dan yang lain ditahan di
luar dan mereka tidak lagi memaksa ingin masuk, melainkan menunggu di luar
dengan sabar.
Begitu tiba di depan bangsal, Vivien mengerutkan keningnya
begitu melihat sendok yang ada di dalam mulutnya.
“Apa yang harus kita lakukan? Ini tidak akan melukai lidah
pasien bukan?”
Thomas Qin melihat sekilas dan berkata, “tidak apa-apa, tolong
siapkan pinset.”
Thomas Qin mengulangi trik yang sama, setelah dua jarum perak
dimasukkan ke sudut mulutnya, pasien membuka mulutnya.
Thomas Qin menekan titik akupunktur di leher pasien dengan satu
tangan untuk mencegahnya menelan barang tersebut dan kemudian mengeluarkan semua
pecahan dengan pinset.
Memang ada beberapa bekas luka di mulutnya, tapi arteri tidak
terpotong, jadi tidak akan mengambil nyawa dia.
Thomas Qin menusuk gusi pasien dengan jarum dan itu pertama
kalinya Vivien melihat teknik akupunktur pada mulut.
“Ada titik akupunktur di mulut juga?”
Thomas Qin mengangguk, “ada.”
Pengobatan tradisional ini sangatlah luas dan mendalam. Rupanya
bukan hanya sebuah omong besar saja mengenai teknik yang diturunkan secara
turun-temurun oleh nenek moyang.
Setelah beberapa saat, tingkat kejang pasien langsung menurun
dan Vivien juga sangat terkejut dengan teknik akupunktur ini.
“Kakak sepupu, mengapa kamu tidak membuka klinik gigi bila kamu
sudah sehebat ini?”
Thomas Qin tampaknya sangat memahami aspek oral dan [ada saat
ini klinik gigi dapat menghasilkan uang lebih banyak daripada klinik biasa.
Thomas Qin tersenyum, “aku ini multitalenta.”
Vivien memutar matanya, “hanya memujimu satu kalimat saja kamu
sudah bisa beromong besar, hingga bisa-bisanya kamu yang hanya bisa teknik langka
saja sudah mengatakan dirimu sebagai multitalenta!”
Dia menggunakan kata-kata ‘langka’ karena teknik ini tidak
dikenal banyak orang dan hanya penyakit langka seperti inilah dapat menggunakan
teknik ini.
Jika pada penyakit lain sepertinya tidak akan semudah ini.
Akan tetapi kemampuan dasar Thomas Qin akan akupuntur memang
sangat bagus, rupanya dulu dia sudah terlalu meremehkan dia, mungkin saja
bisnis klinik dia juga tidak buruk.
“Kakak sepupu, apakah kamu bersedia bila aku mengenalkan kamu
kepada seorang tabib dan berguru pada dia?”
“Aku mengenal seseorang, guru dia sepertinya adalah Master
Chinese Medicine, Noel Kong. Beliau itu sangat hebat, mungkin dia dapat
mengajari kamu.”
Pada masa lalu, Vivien tidak mungkin akan mengurusi masalah
seperti ini karena dia selalu merasa Thomas Qin merupakan orang kampungan,
serta bukan suatu hal yang baik bila dia dikenalkan kepada seorang tabib dan
berselisih dengannya.
Akan tetapi sekarang kelihatannya Thomas Qin memiliki kemampuan
dasar seorang tabib dan bila diajari oleh orang hebat, mungkin saja dia akan
menjadi orang yang sukses di masa depan.
Thomas Qin tertawa, “menjadi murid Noel Kong? Lupakan saja.”
Noel Kong itu saja menjadi tabib di klinik Thomas Qin dan
menunggu menjadi murid Thomas Qin. Lalu bagaimana mungkin dia menjadi muridnya?
Hehe……
Vivien melototi dia, pemuda ini sudah menjadi begitu sombong
hanya setelah menyembuhkan seorang pasien.
Dalam waktu singkat, keadaan pasien pun semakin membaik. Thomas
Qin menulis resep dan memberikannya kepada Vivien lalu meminta dia untuk
memberikannya kepada sanak keluarga pasien.
Pada kali ini Thomas Qin membuka resep obat barat, karena pada
dasarnya Vivien bukan seorang tabib, jika dia membuka resep obat buatan China,
bukankah akan terasa aneh?
Komposisi obat barat dan obat China itu tidak terlalu beda, yang
membedakan hanyalah dosisnya saja sehingga sebenarnya tidak ada yang terlalu
beda dari khasiatnya.
Vivien mengerutkan keningnya, “jelas-jelas kamu yang
menyembuhkan pasien ini, mengapa kamu memberikannya kepadaku?”
Vivien tidak ingin mengambil keuntungan dari ini. Jika seperti
itu, bukannya dia sama seperti Ketua Pimpinan Zhong?
Thomas Qin tertawa dan berkata, “kamu sendiri yang mengatakan
bahwa aku ini hanyalah orang yang bisa menyembuhkan penyakit ini saja. Jika aku
terkenal, bagaimana jika semua orang datang mencariku?”
“Benar juga.” Vivien merasa ucapan dia sangat masuk akal.
Meskipun Thomas Qin berhasil menyembuhkan penyakit ini, akan tetapi ini hanya
sebuah kebetulan dimana dia juga ahli dalam hal ini.
Bila informasi ini tersebar, pasti pasien-pasien dengan berbagai
macam penyakit akan mencari dia dan kemampuan medis dia akan terbocorkan.
Jadi Vivien pun mau tidak mau harus menjadi tameng dia.
Mereka berdua berjalan keluar dari ruangan dan Pemimpin Redaksi
Chu pun bergegas menghampiri dia dengan ekspresi berharap.
Vivien berkata, “kalian tenang saja, keadaan pasien sudah
stabil, aku membukakan resep untuk dia, nanti berikan kepada dia dengan
teratur. Tinggal selama beberapa hari di rumah sakti untuk memastikan keadaan
dia, jika baik-baik saja, dia sudah dapat pulang.”
Pemimpin Redaksi Chu dengan sangat emosional berkata, “dokter
hebat, benar-benar dokter yang hebat!”
Kilatan lampu berkedip dari para reporter yang mulai mengambil
gambar dan wawancara.
Thomas Qin memanfaatkan kesempatan ini dan untuk pergi dengan
tenang.
Pada saat ini, beberapa pemimpin rumah sakit menghampiri
kerumunan tersebut dan melihat punggung Thomas Qin, tiba-tiba seseorang
berkata.
“Mengapa aku seperti melihat Dokter Qin?”
Keesokan paginya, kembali diberitakan.
“Ketua Pimpinan Zhong bagian spesialis gigi berpura-pura hebat,
akan tetapi dia tidak berdaya saat penyakit pasiennya kambuh, tidak
berkeprimanusiaan!”
“Dokter Vivien dari People’s Hospital menggantikan posisi dia di
saat-saat genting dan dia tetap merawat pasiennya dengan tulus meskipun dia
difitnah. Di dalam hati Dokter Lin hanya ada pasiennya.”
Beberapa berita ini menutupi hampir semua berita lain. Bahkan
menutupi berita-berita artis pada pencarian populer di Weibo.
Tiba-tiba, dokter jenius yang cantik itu menjadi perbincangan
orang-orang.
Awalnya orang-orang yang menyukai bidang medis, pun menjadi
semakin bersemangat begitu melihat foto Vivien.
Di rumah sakit, ketika dia memakai masker dan jas putih, tidak
ada orang yang akan menyadari apa pun. Akan tetapi begitu fotonya dicari di
sosial media, semua orang pun takluk dengan kecantikan wanita ini.
Sudah keahlian medisnya yang bagus, dia juga sangat cantik!
Hal in dapat dikatakan sebagai penghargaan bagi Vivien dan
petinggi-petinggi rumah sakit pun memutuskan untuk menaikkan jabatan Vivien
dari wakil ketua pimpinan menjadi ketua pimpinan, bahkan ada sebutan lain untuk
jabatannya, yaitu wakil profesor.
Sangat sulit menemukan seseorang berusia 25 tahun sudah menjadi
wakil profesor di segala penjuru dunia ini.
Vivien tidak menyangka hal ini akan begitu menghebohkan dan
membawakan keberuntungan yang tidak pernah dia bayangkan.
Ketika dia sedang menonton televisi di dalam rumah, sedikit
banyaknya dia merasa bersalah karena bagaimana pun juga ini semua bisa terjadi
karena Thomas Qin.
‘Kakak sepupu memang memiliki kemampuan dasar dalam pengobatan
tradisional China dan karena kali ini dia sudah membantuku, aku harus mencari
kesempatan untuk memperkenalkan guru pengobatan tradisional China yang hebat
untuk mengajari dia.’
Vivien merasa kemampuan Thomas Qin yang sekarang ini jika
dinaikkan sedikit lagi saja, dia pasti sudah dapat membangun sebuah klinik.
Akan tetapi rasanya masih ada sedikit yang kurang untuk saat
ini.
Vivien menjadi perbincangan hangat orang-orang. Bahkan selama
beberapa hari ini, banyak orang yang suka membahas hal ini ketika sedang minum
teh di sore hari.
Bahkan beberapa orang yang bekerja di dalam klinik Thomas Qin
pun juga membahas hal ini dan Noel Kong pun tersenyum begitu menonton berita.
“Imelda kamu harus berusaha keras karena kandidat dokter cantk
yang hebat untuk selanjutnya adalah kamu.”
Wajah Imelda Ye bersemu merah dan berbicara dengan tidak
berdaya.
“Guru Kong jangan menertawakan aku lagi, bagaimana mungkin aku
memiliki kemampuan seperti itu?”
Imelda Ye memang berada di bawah Vivien jika mereka berdua
dibandingkan karena bagaimana pun juga dia bukanlah orang lulusan dari dunia
medis. Akan tetapi setelah belajar selama beberapa bulan dengan Thomas Qin dan
Noel Kong, tentu saja dia sudah dapat mengurusi pasien dengan penyakit yang
seperti pada umumnya. Selama bukan penyakit kritis, sepertinya dia juga sudah
dapat membuka praktik sendiri.
Setelah selesai berbicara, Imelda Ye menatap Thomas Qin dan
berkata.
“Kak Thomas, apakah kamu adalah orang yang pilih kasih? Mengapa
kamu hanya membantu adik sepupumu saja?”
Thomas Qin menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya, “bukan
aku yang mengajari tentang pengetahuan medis kepadanya, dia bisa menjadi
sehebat itu karena dia kuliah dengan mengambil jurusan kedokteran.”
Imelda Ye mengerucutkan bibirnya, “aish, kamu sedang mengejek
aku tidak mengambil jurusan kedokteran ya?”
Begitu mendengar nada Imelda Ye yang terdengar cemburu itu,
bahkan Denny Zheng yang bertugas menjaga di depan tidak dapat menahan dirinya
lagi.
“Imelda, kamu itu sudah memiliki dua orang guru yang hebat yang
mengajari kamu, apakah kamu masih tidak puas?”
Noel Kong merupakan Master Chinese Medicine, jika di dalam
fakultas kedokteran sepertinya dia sudah memiliki gelar dokterandes, di tempat
perkuliahan yang biasa-biasa saja sulit untuk mendapatkan ilmu dari dia.
Sedangkan Thomas Qin tentu saja lebih hebat lagi. Bahkan Noel
Kong saja kagum kepadanya, apakah kemampuannya perlu dipertanyakan lagi?
Imelda Ye tersenyum, “benar juga, hehe.”
Ketika kliniknya baru saja mulai beroperasi, seorang wanita
sudah berdiri di depan pintu utama.
Imelda Ye tertegun sejenak, lalu menoleh menatap Thomas Qin
berkata.
“Kak Thomas………….bagaimana jika kamu keluar dan melihatnya?”
Thomas Qin tertegun sejenak, sebenarnya pasien dengan penyakit
seperti apa hingga membuat Imelda Ye terkejut seperti itu?
Begitu dia datang ke depan pintu untuk melihatnya, dia melihat
seorang wanita yang mengenakan gaun panjang berdiri di depan pintu. Dia
mengenakan topi jerami, masker dan kacamata hitam.
Walaupun dia menutupinya dengan sangat ketat, namun dapat
dilihat dari kulit yang terpapar bahwa kulitnya sangat buruk. Bahkan mungkin
saja seluruh tubuhnya ditutupi dengan bekas luka atau bekas jerawat, yang
terlihat agak menakutkan bila melihatnya secara sekilas.
Lekuk tubuh wanita itu bsangat baik, tinggi dan anggun serta dia
memiliki aura tubuh yang sangat luar biasa.
Melihat Thomas Qin keluar, dia pun bertanya dengan lembut.
“Apakah kamu bisa memeriksa penyakit kulit?”
Suara wanita itu sangat lembut dan sangat enak didengar.
Thomas Qin menganggukkan kepalanya, “bisa, silahkan masuk.”
Imelda Ye langsung mengerutkan keningnya begitu wanita itu
berjalan masuk.
Dia mengerutkan keningnya karena ada sebuah bau yang tercium
dari tubuh dia.
Wanita itu melepaskan kacamata hitamnya dan menunjukkan tatapan
menyesal berkata.
“Maaf, tubuhku mungkin memiliki sebuah bau.”
Imelda Ye bergegas menggelengkan kepalanya, “tidak apa-apa.”
Thomas Qin menciumnya dan mengerutkan keningnya. Bau ini memang
sangat tidak enak dicium, akan tetapi bukan karena wanita ini tidak menyukai
kebersihan, melainkan bau yang keluar dari kulitnya.
“Silahkan duduk.”
Setelah wanita itu melepaskan masker dan topinya, Thomas Qin
merasa sepertinya kali ini dia akan bertemu dengan sebuah penyakit yang aneh.
Wajah wanita itu dipenuhi dengan jerawat, berbagai bekas jerawat
dan bekas luka yang terlihat seperti sisik yang membuat orang merinding.
Bahkan Noel Kong yang berada di sebelahnya juga terkejut.
Dia adalah seorang Master Chinese Medicine, dia telah
mempraktikkan pengobatan selama bertahun-tahun, pasien seperti apa yang belum
pernah dia temui?
Tetapi kulit wanita di depannya ini benar-benar membalikkan
presepsinya.
Ini benar-benar terlihat seperti luka bakar yang memenuhi
seluruh tubuhnya. Ini terlalu serius bukan?
Wanita itu menunjukkan tatapan menyesal, “maaf, aku sudah
membuat kalian terkejut bukan?”
Noel Kong menggelengkan kepalanya, “kamu adalah pasien dan kami
adalah dokter, bagaimana mungkin kami akan terkejut. Dokter Qin, aku akan
memeriksa denyut nadinya terlebih dahulu.”
Noel Kong juga sangat tertarik dengan pasien ini dan dia pun
bersama Thomas Qin bersama-sama mulai memeriksa denyut nadinya.
Beberapa detik kemudian, Noel Kong menjauhkan tangannya dan
menggelengkan kepalanya.
“Penyakit kamu ini sudah bawaan dari lahir bukan?”
Wanit itu menganggukkan kepalanya, “benar.”
Noel Kong menunjukkan ekspresi simpati, karena bagaimana mungkin
ada wanita yang tidak menyukai akan kecantikan? Jika sejak lahir dia sudah
seperti ini, pasti sejak kecil hingga saat ini, dia pasti mendapatkan banyak
cemoohan dari orang-orang.
Wanita itu seperti sudah pernah bertemu dengan banyak dokter dan
semua reaksi mereka sudah berada di dalam dugaan dia.
Tetapi Thomas Qin ini berbeda.
Dulu ketika wanita ini pergi berobat, begitu masuk ke dalam
rumah sakit, mayoritas reaksi pertama orang-orang adalah terkejut atau merasa
jijik.
Lalu mereka pun akan berpura-pura hangat lalu berpura-pura
perhatian padanya.
Wanita ini sudah terbiasa dengan perasaan seperti itu. Jadi
meskipun dari luar terlihat dia sedang menyunggingkan senyuman yang sopan, akan
tetapi sebenarnya dia sudah merasa putus asa di dalam hatinya.
Akan tetapi Thomas Qin ini berbeda dengan yang lain.
Sejak wanita ini berjalan masuk, dia pun terus mengerutkan
keningnya akan tetapi kerutan kening tersebut bukan karena dia merasa jijik,
melainkan karena dia sedang berpikir.
Orang lain takut melukai harga dirinya pun sengaja menghindari
beberapa hal, akan tetapi Thomas Qin menciumnya dengan sangat dalam.
Ketika sedang memeriksa denyut nadinya, dia tidak terlihat
menghindari sesuatu, melainkan mengerutkan keningnya dan terlihat kesusahan.
Dia sudah lama tidak pernah diperlakukan seperti pasien pada umumnya,
tiba-tiba dia merasa dokter muda di depannya ini tidak semudah dari yang
terlihat dari luar.
Thomas Qin memeriksa denyut nadinya hingga lima menitan dan Noel
Kong yang berada di sampingnya pun sudah sangat penasaran. Dia benar-benar
sangat ingin menanyakan apakah ada yang perlu diperiksa dari denyut nadi ini?
Bukankah ini merupakan penyakit kulit bawaan dari lahir yang
sebenarnya sudah tidak dapat disembuhkan melainkan hanya dapat mengandalkan
operasi kulit untuk menyembuhkannya.
Akhirnya Thomas Qin menjauhkan tangannya. Akan tetapi dia tidak
bersuara melainkan sedang berpikir.
Noel Kong bertanya, “nona, apakah kamu tidak pernah melakukan
operasi plastik di rumah sakit?”
Meskipun pertanyaan ini sangat kurang ajar, akan tetapi
kenyataannya memang seperti itu. Pasti sangat sulit untuk menyembuhkannya, bila
bisa disembuhkan pun belum tentu hasilnya akan terlihat bagus, bukankah lebih
baik langsung pergi ke rumah sakit untuk melakukan operasi?
Wanita itu tersenyum tipis, “pernah, akan tetapi karena tubuhku
ini memiliki sebuah kekhususan sehingga aku tidak dapat menggunakan obat bius,
sehingga aku tidak dapat melakukan operasi dan pencangkokkan kulit.”
Pertama-tama apabila ingin melakukan pencangkokkan kulit di
rumah sakit, pasti harus menggunakan kulit yang ada pada tubuh kita sendiri.
Ketika wanita itu sedang berbicara, dia pun menaikkan lengan pakaiannya dan
memperlihatkan lengannya.
Keadaan kulit yang ada pada lengannya sama persis dengan
wajahnya.
Bukan hanya lengannya saja, sebenarnya seluruh badannya juga
seperti itu. Bukan hanya wajahnya saja yang terlihat seperti itu, bahkan
tangan, kaki dan bokongnya juga seperti itu, sehingga tidak mungkin dia
melakukan operasi.
Noel Kong menarik nafas dalam-dalam, ini benar-benar sudah tidak
ada cara.
Wanita itu tersenyum tipis. Dari helaan nafas Noel Kong saja dia
sudah mengetahui bahwa klinik ini juga tidak dapat menyembuhkan penyakitnya.
Akan tetapi dia pun juga sudah terbiasa. Dia pun mengeluarkan satu juta rupiah
dari dompetnya dan menaruhnya di atas meja lalu bersiap-siap untuk pergi.
Tiba-tiba Thomas Qin berkata, “satu juta rupiah itu tidak cukup
untuk menyembuhkan penyakit ini.”
Gerakan wanita itu yang baru saja ingin berdiri pun terhenti.
Lalu dia pun kembali duduk di atas kursi dan menatap Thomas Qin dengan
penasaran.
“Maksud kamu, kamu dapat menyembuhkan penyakit ini?”
Thomas Qin tersenyum tipis, “tentu saja, tidak ada penyakit yang
tidak dapat aku sembuhkan.”
Kalimat Thomas Qin ini terdengar sangat sombong, akan tetapi ada
berapa banyak dokter yang berani mengatakan dapat menyembuhkan penyakit
dirinya?
Meskipun wanita itu ragu-ragu, akan tetapi dia merasa Thomas Qin
ini memang berbeda dengan dokter-dokter yang lain dan timbulah rasa tertarik
padanya.
“Kalau begitu coba Anda katakan bagaimana cara untuk menyembuhkannya?”
Thomas Qin menjawab, “tidak perlu terburu-buru, ada beberapa hal
yang ingin aku tanyakan.”
Baru saja dia selesai berbicara, tiba-tiba datang seseorang dari
arah pintu.
Seorang pria yang mengenakan pakaian santai pun berjalan masuk.
Dari gaya berpakaiannya saja sudah dapat terlihat bahwa dia bukan orang biasa,
hanya dari sepatunya saja sudah dapat terlihat sepertinya sepatunya itu
memiliki nilai 100 hingga 120 juta rupiah.
“Dokter, lambungku sakit, berikan resep obat untukku!”
Dari tubuh pria itu dapat tercium bau alkohol, kelihatannya dia
baru saja meminum alkohol.
Dia pun langsung duduk di samping wanita itu dan berkata,
“cepatlah, aku buru-buru.”
Baru saja dia duduk, dia pun bergegas mencium bau aneh dari
wanita yang ada di sampingnya. Begitu dia menolehkan kepalanya, dia pun merasa
terkejut.
“Sialan!”
Dia terkejut karena melihat kulit wanita ini, pria mabuk itu
menunjukkan ekspresi jijik, “apakah kamu tidak tahu untuk memakai masker bila
memiliki wajah seperti ini? Apakah kamu ingin menakuti orang-orang!”
Setelah selesai berbicara, dia pun memutar matanya dan menatap
ke arah Noel Kong.
“Dokter, tolong periksa tubuhku.”
Thomas Qin dengan dingin berkata, “bila ingin diperiksa, mohon
untuk mengantri.”
Pria itu mengerutkan keningnya, “penyakitku ini sangat mudah,
kamu hanya cukup memberikan obat maag padaku saja.”
Thomas Qin dengan dingin berkata, “aku sudah mengatakan untuk
mengantri terlebih dahulu.”
“Sial, apakah kamu gila?”
Setelah selesai berbicara, pria itu bergegas berdiri dan pergi.
Dari awal hingga akhir, wanita itu sama sekali tidak
mengeluarkan suaranya.
Ketika pria itu keluar, belum berjalan terlalu jauh, tiba-tiba
beberapa orang pria gagah yang mengenakan setelan hitam pun menghampiri dia.
Pria itu terkejut, “apa, apa yang ingin kalian lakukan…….”
Beberapa pria gagah yang mengenakan setelan hitam itu pun dengan
dingin berkata, “berani-beraninya kamu bersikap kurang ajar terhadap Direktur
Liu, apakah kamu ingin mati!”
Setelah selesai berbicara, beberapa orang yang lain pun langsung
mematahkan kaki dan tangan dia.
Tentu saja Thomas Qin dan yang lainnya tidak melihat peristiwa
yang terjadi di luar sana, mereka hanya merasa pria itu tidak sopan, meskipun
dia tidak pergi dengan sendirinya, mereka juga pasti akan mengusirnya.
Thomas Qin menatap ke arah wanita itu dan bertanya.
“Bekas-bekas luka yang ada di tubuhmu ini muncul satu per satu
atau sejak lahir tubuhmu memang langsung dipenuhi dengan bekas luka tersebut?”
Wanita itu tertegun, dokter ini kelihatannya memang memiliki
keahlian, hanya dalam sekali bertanya saja dia sudah dapat menanyakan poin
pentingnya.
“Muncul satu per satu.”
Wanita ini tidak seperti ini ketika dia masih kecil, waktu kecil
ada beberapa bekas ini pada tubuhnya dan dia selalu mengira bahwa itu adalah
tanda lahir.
Akan tetapi seiring bertambahnya umur dia, bekas luka ini
semakin banyak hingga usia 20 tahun, bekas luka ini pun menutupi seluruh
tubuhnya.
Thomas Qin menggunakan jarik tangannya mengetuk meja lalu
berpikir dengan waktu yang cukup panjang.
“Penyakit ini sulit disembuhkan.”
Wanita itu menaikkan alisnya, sulit disembuhkan? Apakah ini
artinya dia dapat menyembuhkannya?
Ketika dia berada di rumah sakit yang lain, biasanya para dokter
akan menggelengkan kepalanya dan mengatakan tidak ada cara.
Tetapi ucapan Thomas Qin ini membuat dia seperti melihat sebuah
harapan.
“Dokter apakah kamu yakin, penyakitku ini dapat disembuhkan?”
Thomas Qin berkata, “tidak dapat dipastikan, aku harus
menyelidikinya lebih lanjut lagi. Apakah kamu keberatan bila membicarakan hal
yang lebih dalam?”
Wanita itu berpikir sejenak lalu berkata, “tidak masalah.”
Thomas Qin membawa pasien itu ke ruangan di balik tirai dan
meminta dia untuk berbaring di atas ranjang.
“Kamu harus menanggalkan pakaian kamu karena aku harus melihat
keadaan tubuhmu.”
Bagaimana pun juga akan selalu ada batasan di antara laki-laki
dan wanita, sehingga Thomas Qin pun meminta izin terlebih dahulu.
Wanita itu terlihat ragu-ragu karena bagaimana pun juga dia itu
adalah seorang wanita. Akan tetapi jika dipikir-pikir, apakah ada pria lain
lagi yang akan ingin melihat tubuh dia?
Wanita itu menanggalkan pakaiannya secara perlahan-lahan dan
hanya menyisakan pakaian yang menutupi bagian penting.
Meskipun dia tahu dia sedang berobat akan tetapi dia masih saja
merasa tidak nyaman berbaring dalam keadaan seperti ini di depan seorang pria.
Dia bahkan tidak tahu harus menaruh dimana untuk kedua
tangannya, tanpa disadari, dia pun menaruh tangannya untuk menutupi dadanya dan
wajahnya pun bersemu merah.
Thomas Qin tidak memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan,
melainkan dengan cepat mengamati tubuh dia. Luka-luka di tubuhnya ini, tingkat
ketebalannya berbeda-beda, terlihat dengan jelas bahwa luka-luka ini tumbuh
bukan di saat yang bersamaan. Tidak ada lagi kulit yang terlihat mulus pada
seluruh tubuhnya.
Meskipun dia masih memakai dua pakaian lagi, akan tetapi tanpa
perlu melihatnya saja Thomas Qin sudah dapat membayangkannya.
“Sudah, pakai kembali pakaianmu.”
Wanita itu bergegas memakai kembali pakaiannya dan menghembuskan
nafas dengan lega.
Setelah keluar dari dalam ruangan, mereka berdua pun duduk dan
Thomas Qin berkata.
“Siapa namamu?”
“Aku marga Liu, Thalia Liu.”
“Nona Liu, sekarang ini ada dua cara untuk menyembuhkan penyakit
kamu.”
Ucapan Thomas Qin berhasil membuat Thalia Liu tertegun.
Sembuh? Benar-benar sembuh?
Dia sudah mendatangi begitu banyak rumah sakit dan tidak ada
satu pun yang berani mengatakan untuk menyembuhkan dia. Terlebih Thomas Qin ini
mengatakan ada dua cara.
Hanya ada satu cara saja sudah sangat bersyukur, bahkan dia ada
dua cara.
“Anda silahkan katakan.”
Thomas Qin berkata, “yang pertama adalah minum obat-obatan yang
direbus dan dibantu dengan akupuntur. Penyembuhan tubuhmu ini harus pelan-pelan
dan seiring berjalannya waktu kulitmu akan sembuh secara perlahan-lahan. Aku
akan menaikkan dosis agar lebih cepat, kira-kira selama lima tahunan, kamu akan
sembuh total dan kulitmu akan seperti manusia pada umumnya.”
Ucapan Thomas Qin membuat Thalia Liu menjadi sangat emosional,
bahkan tangannya saja ikut bergetar tetapi dia berusaha keras menahan dirinya
dan bertanya.
“Lalu bagaimana dengan cara kedua?”
“Cara kedua…..” Thomas Qin ragu-ragu sejenak, “sebenarnya aku
seharusnya tidak membicarakan cara kedua ini. Akan tetapi bagi seorang wanita,
lima tahun itu bukanlah waktu yang pendek, jadi aku pun memilih untuk
mengatakannya.”
“Cara yang kedua adalah operasi! Aku akan menghilangkan bekas
luka yang ada di tubuhmu dengan pisau lalu ditambah dengan jarum yang
dipanaskan sehingga dalam waktu singkat, seluruh bekas luka yang ada di tubuhmu
akan menghilang.”
“Akan tetapi cara kedua ini akan terasa sangat sakit, rasa sakit
yang tidak dapat dibayangkan, terlebih kamu juga tidak dapat menggunakan obat
bius, sehingga kamu akan merasakan sakit yang luar biasa.”
“Kamu pikirkan dengan matang terlebih dahulu.”
Setelah Thomas Qin selesai berbicara, Thalia Liu berpikir selama
puluhan detik lalu dengan ekspresi yakin berkata.
“Aku memilih cara kedua!”
Jika dihitung-hitung, dia sudah menahan ini semua selama 20
tahun, tentu saja bukan suatu hal yang sulit apabila dia menunggu selama 5
tahun lagi, akan tetapi Thalia Liu tidak sabar ketika mengetahui dirinya dapat
sembuh total.
Bahkan rasa sakit yang bisa mengambil nyawanya pun dia juga
rela!
Thomas Qin menganggukkan kepalanya, “aku akan menghormati
keputusan kamu, untuk operasi pertama kali, aku dapat menghilangkan 80% luka
yang ada pada tubuhmu, aku akan berusaha untuk menghilangkan seluruh bekas luka
yang ada pada wajahmu dan bekas yang tidak dapat dihilangkan aku akan berusaha
meninggalkannya di daerah yang tidak terlihat.”
“Baik!” Thalia Liu benar-benar sangat semangat bahkan kedua
tangannya saja sudah diremas bersama-sama.
“Ayo.”
Thomas Qin juga tidak ingin memperlambatnya karena dia tahu
wanita ini sudah sangat terburu-buru untuk melihat sisi cantik dirinya sehingga
dia pun langsung memutuskan untuk memulai operasi.
“Noel, tutup klinik.”
“Baik.”
Noel Kong segera menarik tirai yang ada di luar. Dia tahu hari
ini Dokter Qin sudah bertemu dengan penyakit yang menyulitkan dirinya,
sepertinya penyakit ini membutuhkan waktu selama seharian untuk
menyembuhkannya. Dia juga sangat ingin melihat proses penyembuhan tersebut,
sehingga dia pun bergegas mencuci tangan, memakai jas putih dan membantu Thomas
Qin.
Dengan kemampuan Imelda Ye, tentu saja dia tidak dapat membantu
apa pun, sehingga dia pun hanya dapat berdiri di samping saja. Bahkan Denny
Zheng saja juga sangat penasaran.
Akan tetapi bagaimana pun juga pasien yang berbaring di sana
adalah seorang wanita dan seluruh pakaiannya harus ditanggalkan. Jadi selain
Imelda Ye, dua pria lainnya pun hanya berdiri di depan saja.
Thalia Liu kembali berbaring di atas ranjang lalu dengan gugup
berkata.
“Apakah aku harus menanggalkan semuanya untuk kali ini?”
Thomas Qin menganggukkan kepalanya, “benar, akan tetapi tidak
perlu terburu-buru, aku akan memulainya dari wajah terlebih dahulu, kamu harus
menahannya.”
Demi mengalihkan perhatian dia, Thomas Qin bahkan sengaja
menyalakan televisi dan mencari acara variety show.
Thomas Qin mengeluarkan sebuah pisau operasi, ini pertama
kalinya dia menggunakan pisau dalam sebuah operasi sejak kembali ke Kota
Donghai.
Operasi sebelumnya dia menggunakan Lancet dari dunia barat, akan
tetapi pada kali ini dia menggunakan pisau yang biasanya digunakan dalam
pengobatan tradisional China.
Thomas Qin mengeluarkan beberapa jarum dan menusuknya pada
kepala Thalia Liu pada bagian yang berbeda-beda.
“Nona Liu setelah aku menusukkan jarum ini, kamu sudah tidak
boleh berbicara dan kepalamu sudah tidak dapat digerakkan lagi.”
Thalia Liu mengerjapkan matanya dan tatapannya terlihat sangat
yakin.
Lalu Thomas Qin menusuk satu per satu jarum pada kepala dia.
Empat jarum ditusukkan pada kepalanya untuk mencegah dia menggerakkan
kepalanya.
Pisau tersebut mengenai wajahnya, pisau tersebut mengupas
wajahnya seperti sedang mengupas kulit apel.
“Noel, berikan obatnya padaku.”
Noel Kong yang berada di luar sedang merebus obat sesuai dengan
resep dari Thomas Qin.
Obat tersebut harus diulek pada saat itu juga, untung saja ada
Master Chinese Medicine seperti Noel Kong yang membantunya. Jika Imelda Ye yang
mengerjakannya, sepertinya dia tidak dapat menjaga apinya dengan baik.
Dia berhasil mengupasi selembar kulit dan wajah Thalia Liu pun
terlihat memerah, akan tetapi tidak mengeluarkan darah.
Kulit yang Thomas Qin kupasi adalah bagian dimana kulit mati
yang menempel pada kulit hidup. Teknik ini harus benar-benar ahli, bahkan
Thomas Qin juga sangat berhati-hati, jika tidak akan sangat sulit mengurusinya
apabila meninggalkan bekas luka pada wajahnya.
Setelah berhasil menguliti selembar kulit, Thomas Qin pun
bergegas menuang obat untuk menutupinya.
Pada saat itu juga, Thalia Liu langsung mencengkram kaki Thomas
Qin dengan sangat kencang.
Sepertinya pada saat ini dia sudah merasakan rasa sakit hingga
batasannya, akan tetapi karena tidak dapat mengeluarkan suaranya, dia pun hanya
dapat menggunakan cara seperti ini untuk melampiaskannya.
Thomas Qin menatap dia dengan tatapan menenangkan.
“Tidak apa-apa, cengkram saja kakiku.”
Thalia Liu mencengkram kaki Thomas Qin dengan sangat kuat,
seluruh tubuhnya menegang. Ini barulah sebuah permulaan, selanjutnya setiap
goresannya pasti akan terasa lebih sakit lagi.
Sudah tidak ada lagi jalan untuk mundur ketika sudah berjalan
hingga pada tahap ini, Thomas Qin pun melanjutkan kegiatannya.
Imelda Ye yang berada di samping pun merasa sangat terkejut,
akan tetapi dia tidak berani bersuara, bahkan menahan nafasnya karena takut
akan mengganggu konsentrasi Thomas Qin.
Akan tetapi tangan Thomas Qin sama sekali tidak bergetar, tangan
dia terlihat seperti tangan robot yang dapat menggoresnya dengan tepat dan
tenang.
Hanya dalam satu jam saja, wajah Thalia Liu sudah dipenuhi
dengan obat bubuk, akhirnya Thomas Qin pun melepaskan jarum yang ditancapkan
pada wajah dia.
“Selanjutnya adalah bagian tubuhmu, apakah kamu sudah siap?”
Bahkan suara Thalia Liu saja sudah terdengar sedikit bergetar.
“Dokter Qin, kamu bantu aku menanggalkan pakaianku, aku tidak
berani bergerak.”
Pada saat ini Thalia Liu merasa seluruh tubuhnya saling
berhubungan, hanya gerakan kecil saja berhasil membuat wajah dia terasa sangat
sakit.
Di dalam rasa sakit ini, dia sudah tidak peduli dengan batasan
antara laki-laki dan perempuan lagi, lagipula Thomas Qin juga seorang dokter
dan cepat atau lambat dia juga harus menghadapinya.
Thomas Qin dan Imelda Ye menggunakan gunting untuk menggunting
baju Thalia Liu, karena pasien tidak dapat bergerak, sehingga tidak mungkin
mereka menanggalkan pakaiannya dengan cara seperti biasanya.
Setelah pakaian dia ditanggalkan dan melihat keadaan tubuh dia,
pada saat ini Imelda Ye pun sangat mengerti akan perasaan wanita ini. Wanita
siapa pun juga tidak dapat menerimanya jika diri mereka berubah menjadi seperti
ini, jika ada cara yang lebih cepat, meskipun dia menderita pun, dia juga akan
menahannya selama bisa segera sembuh!
Thomas Qin melanjutkan kegiatan seperti sebelumnya yang
menggunakan pisau untuk menguliti satu per satu kulit mati dan ditambah dengan
jarum serta obat bubuk agar Thalia Liu merasakan rasa sakit yang lebih sedikit.
Akan tetapi masih terdapat perbedaan dengan menggunakan jarum
dan obat bius. Thalia Liu mau tidak mau juga harus menahan rasa sakit pada
kulitnya yang luar biasa.
Operasi itu memakan waktu sebanyak tujuh hingga delapan jam.
Thomas Qin tidak dapat terburu-buru, dia harus berusaha untuk melakukannya
dengan sangat sempurna karena operasi ini sudah dapat disebut sebagai operasi
wajah, yang memiliki tujuan untuk terlihat lebih cantik. Jika pada proses
operasi, dia tidak sengaja meninggalkan luka, maka itu sudah tidak dapat
disebut sebagai sempurna.
Untung saja kesehatan Thomas Qin sangat bagus, jika orang lain
yang berada di posisi dia yang berada dalam keadaan sebegitu gugupnya,
sepertinya hanya dalam waktu satu jam saja, tenaga pada tubuhnya sudah akan terkuras
habis.
Noel Kong yang berada di luar yang tidak berhenti-hentinya
mengulek obat saja sudah merasa lemas. Pada saat ini dia benar-benar sangat
kagum terhadap Thomas Qin karena kekuatan tubuhnya tidak seperti orang pada
umumnya!
Dalam proses ini, Thalia Liu sudah jatuh pingsan sebanyak dua
kali karena rasa sakit dan tingkat kegugupan yang sangat tinggi. Akan tetapi
dengan cepat dia pun kembali sadar karena rasa sakit.
Akhirnya operasi sudah selesai, seluruh bekas luka pada tubuhnya
pun sudah dibersihkan, yang tersisa hanyalah bintik hitam dan bekas jerawat.
Hal-hal seperti ini tidak akan terlalu berpengaruh pada
kecantikan dan dia akan menghilang dengan sendirinya setelah meminum obat
selama dua hingga tiga bulan. Sehingga Thomas Qin pun tidak mengulitinya agar
rasa sakit yang dia rasakan dapat berkurang sedikit.
Pada saat ini, Thalia Liu bernafas dengan sangat lemah, “dokter
apakah sudah selesai?”
Thomas Qin menggelengkan kepalanya, “kamu istirahat saja
terlebih dahulu, selanjutnya tidak akan ada lagi rasa sakit yang akan kamu
rasakan. Aku di sini mengucapkan selamat terlebih dahulu kepada Nona Liu.”
Thomas Qin memang sudah bekerja sangat keras karena operasi ini,
akan tetapi Thalia Liu juga tidak mudah karena tidak semua orang bisa menahan
rasa sakit yang sesakit ini.
“Apakah obat-obatan sudah disiapkan semuanya?”
Noel Kong menganggukkan kepalanya,
“Sudah lengkap.”
“Baik.”
“Nona Liu, saat ini aku akan menggendong kamu untuk memasukkan
kamu ke dalam bak mandi, mohon kamu menahannya sebentar saja.”
Thomas Qin berjalan ke depan ranjang , sebelah tangannya
dijulurkan memasuki bawah kaki dia dan tangan lainnya pun dijulurkan memasuki
ketiaknya.
Pada saat kulit mereka bersentuhan, Thalia Liu merasakan ada
ribuan jarum yang sedang ditusuk ke tubuhnya, dia menarik nafas dalam-dalam,
akan tetapi dia tidak mengeluarkan suaranya sedikit pun.
Thomas Qin menggendong dia dan memasukkan dia ke dalam bak mandi
yang dipenuhi dengan es batu.
Begitu duduk di dalam bak mandi, dimana es batu mengenai hingga
lehernya, akhirnya Thalia Liu pun merasakan jauh lebih nyaman.
Noel Kong menggelengkan kepalanya, “ini terlalu boros. Dokter
Qin, hanya satu bak ini saja harganya sudah mencapai dua miliar rupiah ke
atas.”
Di dalam bak mandi tersebut terdapat ginseng, Saussurea, Cordyceps
dan berbagai bahan obat berharga lainnya.
Dan jumlahnya juga sangat besar dan semuanya merupakan
obat-obatan dengan kualitas yang sangat bagus.
Yang paling penting adalah Thomas Qin menggunakan air dingin,
kegunaan obat-obat ini akan berjalan lebih lambat jika berada di dalam air
dingin. Ini benar-benar sebuah pemborosan.
Thomas Qin berkata, “sudah sangat baik jika dia dapat menyerap
satu persennya saja.”
“Oh iya, nanti setelah dia siuman, beritahu harganya kepada
dia.”
Meskipun gaya berpakaian wanita ini sangat sederhana, akan
tetapi Thomas Qin hanya sekilas melihatnya saja sudah dapat mengetahui bahwa
harganya bukan harga yang sembarangan, kelihatannya seharusnya dia adalah
wanita kaya dan tentu saja uang bukanlah suatu hal yang sulit baginya.
Setelah kurang lebih berendam selama lima hingga enam jam dan
Thalia Liu pun tertidur ketika sedang berendam. Ketika dia membuka matanya, dia
merasa seluruh tubuhnya sangat nyaman dan akhirnya rasa sakit itu sudah
menghilang.
Imelda Ye bergegas menghampiri dia, “Nona Liu, kamu sudah dapat
menghilangkan obat bubuk yang ada pada tubuhmu.”
Imelda Ye menggunakan handuk yang lembut untuk mengeringkan
tubuh dia, lalu sambil mengeringkan tubuhnya, dia berkata.
“Kata dokter, harga satu bak obat ini adalah tiga miliar rupiah.”
Thalia Liu menganggukkan kepalanya tanpa keberatan, “tidak
masalah.”
Tidak usah membahas dua miliar rupiah, bahkan 20 miliar rupiah
atau 200 miliar rupiah juga bukan sesuatu hal yang sulit baginya.
Imelda Ye membersihkan seluruh obat bubuk yang ada ditubuhnya
dan terlihat kulit berwarna putih kemerahan.
“Ya!”
Tiba-tiba Imelda Ye berteriak.
“Anda sangat cantik.”
Thalia Liu bahkan tidak berani menyentuh wajahnya sendiri dan
dia kembali bersemangat begitu mendengar ucapan Imelda Ye.
“Benarkah…….apakah aku boleh melihatnya?”
Imelda Ye bergegas mengambil sebuah cermin dan menaruh di
depannya.
Di dalam cermin tersebut, terlihat seorang wanita yang memiliki
paras yang sangat cantik.
Lipatan mata yang dalam, hidung yang mancung dan bentuk wajahnya
yang sempurna serta kulit wajahnya yang ‘kenyal’.
Thalia Liu tidak berani percaya terhadap penglihatannya sendiri
bahwa dia benar-benar berubah menjadi cantik.
Setelah operasi yang dilakukan Thomas Qin, kulit Thalia Liu
benar-benar berubah menjadi sangat bagus meskipun sangat kenyal, akan tetapi
karena itulah sehingga kulitnya terasa seperti kulit bayi.
Bahkan Imelda Ye saja kagum dengan kulit seperti itu.
Akan tetapi begitu teringat akan rasa sakit yang dia rasakan,
tubuhnya pun kembali merinding.
Kali ini, Thalia Liu menyeka rasa kantuk yang dia rasakan
sebelumnya dan menyeka seluruh tubuhnya dengan handuk. Lalu terlihat kulit
seperti giok putih tanpa ada cacat sedikit pun. Pada tubuhnya hanya tersisa
beberapa bintik di tubuhnya yang masih memiliki bekas jerawat. Namun hal itu
tidak mempengaruhi seluruh tubuhnya. Pada saat ini Thalia Liu seperti terlahir
kembali.
Thalia Liu sangat emosional hingga menangis begitu melihat wajah
cantik yang ada pada cermin tersebut.
Setelah setengah jam berlalu, Thalia Liu memakai pakaian Imelda
Ye dan berjalan keluar. Tiga pasa mata pria yang ada di aula pun menatap ke
arah dia.
Thomas Qin berumur dua puluhan, Noel Kong berumur tiga puluhan
dan Denny Zheng pun berumur empat puluhan tahun.
Kenyataan membuktikan bahwa entah berapa umur seorang pria,
mereka pasti tetap menyukai wanita cantik.
Perubahan Thalia Liu benar-benar membuat semua orang merasa
terkejut.
Siapa yang dapat mengira wanita yang memiliki bau tubuh yang
aneh itu pada awalnya bisa berubah menjadi seorang wanita cantik seperti ini.
Aura Thalia Liu terlihat sangat anggun dan dia terlihat sangat
cantik ketika memakai pakaian tradisional.
Wajah Thalia Liu memanas ketika ketiga pria itu terus menatap ke
arah dia. Dia berjalan ke depan Thomas Qin dan membungkukkan badannya.
“Terima kasih atas jasa Tuan Qin.”
Thomas Qin berkata,
“Tidak apa-apa, kamu harus menjaga pola makanmu untuk
akhir-akhir ini, kamu jangan memakan makanan yang mentah, dingin, keras dan
pedas. Kamu tidak boleh menggunakan riasan wajah. Aku akan membuka sebuah resep
obat untukmu, kamu minumlah dengan teratur dan bekas-bekas yang tersisa pada
tubuhmu akan menghilang dengan sendirinya.”
Thalia Liu menganggukkan kepalanya dan menunjukkan tatapan
terima kasih.
Pada saat ini juga, tiba-tiba terdengar suara mesin gergaji dari
luar. Pintu klinik Thomas Qin digergaji hingga terbuka oleh orang lain!
Pada depan pintu terdapat tujuh hingga delapan mobil gunung,
ditambah sebuah mobil Rolls-Royce Phantom yang dikelilingi oleh tiga puluhan
pengawal yang langsung membuka paksa pintu klinik Thomas Qin.
Ekspresi Denny Zheng berubah dan langsung melangkah maju.
Denny Zheng sama sekali tidak takut meskipun ada tiga puluhan
orang yang berdiri di luar.
“Berhenti!”
Tiba-tiba Thalia Liu berteriak dan semua orang pun menghentikan
gerakannya.
Beberapa pengawal itu menatap ke arah wanita yang berdiri di
depannya dengan kebingungan sambil mengerutkan keningnya.
“Siapa kamu?” Suaranya terdengar sangat familiar, akan tetapi
tidak ada yang mengenal wajahnya.
Thalia Liu berjalan maju dan berbicara kepada pria yang
merupakan pemimpin dari kelompok itu, “Yudi Sha, ini aku.”
Ekspresi Yudi Sha berubah, dia adalah pengawal pribadi Thalia
Liu, tentu saja dia sangat mengenal suara ini ditambah dengan nada bicaranya
yang seperti itu, sudah jelas ini adalah Direktur Liu!
“Direktur Liu, Anda……..”
Meskipun Yudi Sha pernah turun ke medan perang dan sudah bertemu
dengan banyak hal selama mengikuti Direktur Liu selama bertahun-tahun, akan
tetapi dia tetap merasa sangat terkejut begitu melihat perubahan orang yang
berada di depannya ini.
Puluhan jam yang lalu, Direktur Liu masih terlihat seperti
biasanya yang bisa menjadi mimpi buruk bila kita melihatnya terus-menerus, akan
tetapi hanya dalam satu kedipan mata, dia sudah berubah menjadi wanita yang
sangat cantik.
Tidak tercium adanya bau yang aneh pada tubuhnya, melainkan
tercium sesuatu yang wangi dari tubuhnya.
Tiba-tiba Yudi Sha menundukkan kepalanya dan wajahnya bersemu
merah. Dia seorang pria yan hebat bisa-bisanya bersemu merah ketika bertatapan
dengan Direktur Liu. Dia pun bergegas menolehkan kepalanya untuk mencegah
terjadinya suasana canggung dan berbicara kepada orang lain.
“Ini adalah Direktur Liu, hentikan semua aksi kalian!”
Yudi Sha menolehkan kepalanya lalu dengan ekspresi serius berkata,
“selamat Direktur Liu!”
“Selamat Direktur Liu!”
Tiga puluan orang ini merupakan pengawal Thalia Liu yang akan
terus berada di sisinya bila dia sedang keluar. Kali ini mereka pun mengikuti
Direktur Liu untuk pergi berobat dan karena dia tidak keluar selama puluhan jam
serta tidak menjawab panggilan telepon, sekelompok orang ini pun merasa panik
dan takut Thalia Liu akan bertemu dengan sesuatu hal yang menyulitkan dirinya,
sehingga mereka pun langsung mendobrak pintu klinik tersebut.
Seketika semua orang pun terkejut begitu melihat wajah Thalia
Liu. Direktur Liu ini cantik sekali.
Benar-benar sangat cantik!
“Maaf Tuan Qin, aku akan mengganti rugi untuk pintu ini.”
Thomas Qin melambaikan tangannya yang menunjukkan maksud tidak
apa-apa.
Thalia Liu mengeluarkan selembar kartu nama dan menaruhnya di
tangan Thomas Qin dan berkata.
“Hari ini aku tidak akan berlama-lama di sini, besok aku akan
datang kembali untuk berterima kasih padamu. Tuan Qin, aku sangat kagum
padamu.”
Tatapan Thalia Liu sangat lurus ketika sedang berbicara dengan
Thomas Qin, pada tatapannya terlihat tatapan memuja.
“Baik, ingat ucapanku sebelumnya, kamu datang lagi esok hari
untuk melakukan pengecekan kembali.”
Thalia Liu kembali mengucapkan terima kasih lalu berjalan keluar
dari klinik. Di bawah tatapan semua orang, dia pun masuk ke dalam mobil
Rolls-Royce Phantom.
Begitu melihat punggung wanita itu, Denny Zheng berkata, “jika
wanita ini hidup di masa kerajaan, sepertinya akan terlahir kembali seorang
raja tidak berguna yang hanya peduli pada wanita tanpa memedulikan urusan
negaranya.”
Kalimat pujian ini sangat cocok dipakai untuk memuji Thalia Liu
karena wajah Thalia Liu memang sangat cantik dan yang paling penting adalah
aura keanggunan yang ada pada tubuhnya. Meskipun hanya melihat secara sekilas,
sepertinya dia tidak akan melupakannya dalam seumur hidupnya.
Imelda Ye menundukkan kepalanya menatap kartu nama yang ada pada
tangan Thomas Qin, pada kartu nama terdapat sebaris kalimat yang menuliskan.
CEO Stratus Beauty, Thalia Liu.
Seketika Imelda Ye membuka mulutnya.
“Rupanya dia adalah CEO dari Stratus Beauty!”
Ketiga pria yang berada di dalam ruangan pun kebingungan.
“Ada apa? Memangnya itu sangat terkenal?”
“Tentu saja!” Imelda Ye berkata, “kalian para pria pasti tidak
akan paham. Stratus Beauty ini merupakan merk alat riasan yang sangat terkenal
di dalam negeri. Oh bukan, alat riasan yang sangat terkenal di dunia
internasional.”
“Seperti Gucci, Armani merk riasan terkenal kurang berkembang di
dalam negeri, akan tetapi Stratus Beauty itu sangat terkenal, dia merupakan
alat riasan nomor satu di China.”
“Akan tetapi CEO dari Stratus Beauty tidak pernah diperlihatkan
kepada publik, bahkan orang yang datang pada acara konferensi pers yang
mewakili perusahaan saja adalah wakil CEO. Pada saat ini akhirnya aku sudah
paham mengapa dia berbuat seperti itu.”
No comments: