Bab 761 – Aku Ahli Seni Bela Diri
Namun, ketika dia berada di ujung gerbong, dia
terkejut melihat keadaan yang ada di depannya.
Para pedagang manusia itu semuanya tergeletak di
tanah, dengan hidung dan wajah bengkak, pakaian yang compang-camping, sedangkan
Thomas Qin berdiri di samping sambil memeluk mayat anak itu, wajahnya tampak
tenang.
“Kamu… kamu mengalahkan mereka semua?”
Sekitar 7-8 orang ini tampak kuat, kecuali wanita itu,
setiap pria itu tampak kekar, jika berkelahi, rasanya tubuh kecil Thomas Qin
tidak cukup kuat untuk melawan mereka semua.
Thomas Qin berkata pelan, “Ya.”
Ardelina Chen tampak terkejut, “Bagaimana kamu
melakukannya?”
Thomas Qin tersenyum dan berkata, “Aku jago seni bela
diri.”
Ardelina Chen memutar matanya, “Tidak usah bicarakan
lagi, cepat lapor polisi!”
Dengan cepat, Ardelina Chen menelepon polisi, untuk
mengendalikan semua pedagang manusia ini, lalu keduanya berjalan kembali ke
gerbong.
Ardelina Chen merasa sangat tidak nyaman melihat mayat
anak itu berada di pelukan Thomas Qin.
“Anak ini terlalu menyedihkan, dia tidak bersalah, apa
yang harus kita lakukan dengan mayat ini?”
Kata Thomas Qin, “Tentu saja menyelamatkannya,
minggir.”
Ardelina Chen tertegun, “Menyelamatkan? Kamu bercanda,
dia ini sudah tidak ada tanda vital selama 10 menit lebih!”
Menurut logika pengobatan Barat, seseorang dapat
disimpulkan mati karena dalam waktu sepuluh menit sudah tidak ada tanda vital,
dan hampir tidak ada keajaiban.
Mungkin anak ini dibius, atau dicekik sampai mati,
lalu Thomas Qin berkata ingin menyelamatkannya, pasti terlalu sulit bukan?
Thomas Qin meletakkan anak itu di kursi, dan semua
orang di sekitar situ melihatnya, orang-orang ini adalah penumpang, melihat
wajah anak itu yang sudah berwarna biru ungu, mereka semua mengerutkan kening,
tidak tahan melihat pemandangan itu.
Beberapa wanita yang hatinya lembut mulai menyeka air
mata mereka, anak sekecil ini, jika Ayah Ibunya tahu, hati mereka pasti akan
sakit.
“Anak ini sudah mati bagaimana bisa diselamatkan,
biarkan dia pergi dengan tenang.”
“Benar, anak itu masih sangat kecil, dia sudah tidak
bernyawa, sudah tidak bernafas, jangan mempersulit dia.”
“Kalian tidak akan menjadikan anak ini untuk bahan
percobaan, bukan?”
Semuanya berpendapat, meskipun tidak ada kata-kata
yang menyakitkan, tetapi maksudnya untuk menyuruh Thomas Qin agar jangan
menyiksanya lagi.
Anak ini sudah mati, jadi apa yang kamu lakukan.
Namun, Thomas Qin tidak peduli dengan kata-kata dingin
orang-orang ini, sebaliknya, setelah membaringkan anak itu, dia melepas
mantelnya, mengeluarkan jarum perak, dan menusuk bagian dalam siku anak itu.
Akupuntur?
Ardelina Chen tercengang, tapi dia tidak menyangka
pria ini ternyata seorang tabib?
Jangan lihat saat berkelahi tadi Ardelina Chen sedikit
lemah, bagaimana pun juga Ardelina Chen itu
wanitas, pasti lemah jika berkelahi.
Tetapi dalam hal medis, jelas-jelas Ardelina Chen
merupakan salah satu ahli terbaik di China, dan dia tidak menyangka pemuda ini
akan menjadi rekannya.
Ardelina Chen tidak mengatakan apa-apa lagi, dia tetap
berdiri di samping Thomas Qin yang bersiap untuk melakukan sesuatu.
“Panggil aku jika butuh sesuatu.”
Thomas Qin tersenyum, “Kamu tidak bisa berkelahi,
Imelda, ambilkan bekam api.”
“Iya.”
Imelda Ye segera mengeluarkan dua bekam api, kapas
alkohol dan barang-barang lain dari bungkusan yang dia bawa.
Ardelina Chen hampir saja memakinya, aku akan pukul
kamu lalu masih bilang dia tidak pandai berkelahi? Kamu tidak tahu apa
identitasku, masih bisa bilang aku tidak cukup hebat?
Aku ini wakil ketua Rumah Sakit Sheng, ahli kedokteran
tingkat nasional!
Di sampingnya, Ardelina Chen sedang emosi, tapi dia
tidak berani mengganggu, lagipula dia tidak tahu apa-apa soal tabib, jadi dia
hanya bisa melihat.
Ketika Thomas Qin menusuk dua jarum perak, tiba-tiba
wajah anak itu memerah!
No comments: