Bab 765 – Memutuskan Hubungan
“Sepupu, aku dan Kak Imelda tidak mendapatkan tiket,
dan juga temannya, kami hanya punya e-tiket di WeChat.”
Yenita Qu terkejut, “Maksudmu lomba kedokteran itu?
Kenapa, kalian juga mau ikut lomba itu?”
Yenita Qu melirik Moni Tsu dan berkata, “Moni ikut
lomba ini masih bisa, bagaimanapun, kedokteran gigi itu keahlian khusus, dan
masih ada hubungan dengan pengobatan Tiongkok dan pengobatan barat,
persaingannya juga relatif kecil, jika dibandingkan dengan pemeriksaan bagian
mulut, Moni bisa ikut lombanya.”
“Tapi Imelda…” Yenita Qu berpura-pura seperti menyesal
dan menghela nafas.
“Imelda, sekarang kamu tidak magang di rumah sakit,
kudengar sekarang kamu magang di klinik?”
Imelda Ye mengangguk, “Yah.”
“Ckckck, sekarang juga di rumah sakit, tingkat
akademis yang rendah, bahkan tidak memenuhi syarat untuk magang.”
Imelda Ye memutar matanya, dia tidak suka mendengar
ini, lalu berkata, “Aku tidak mau bekerja di rumah sakit, berada di klinik
kecil juga sangat bagus.”
Imelda Ye tidak menyombongkan diri, meski sekarang
kemampuan medisnya tidak seperti para ahli lainnya, tapi tidak ada masalah
baginya menjadi dokter biasa di rumah sakit.
Yenita Qu berpura-pura seperti perhatian, tetapi
sebenarnya dia menyindir Imelda Ye dan mencibirnya.
Mendengar itu, tiba-tiba Yenita Qu tertawa, “Oh, nada
bicaramu masih ada, begini, dengan standarmu ini, takutnya kamu tidak akan
mendapat tiket masuk, aku rasa kamu jangan ke sana, jika kamu ikut pun, itu
akan memalukan.”
Moni Tsu tampak merasa tidak enak berada di
tengah-tengah mereka, “Ya ampun, sepupu, jangan berkata begitu, kami datang
untuk meminta bantuanmu, bisa tidak kami mendapatkan dua tiket?”
Yenita Qu menggelengkan kepalanya, wajahnya
menunjukkan bahwa ini terlihat sulit, “Tidak mudah untuk mendapatkan tiketnya,
sekarang agak sulit mendapatkan tiketnya, bahkan jika mau pun, aku tidak bisa mendapatkannya.”
Imelda Ye berdiri, “Jika kita tidak bisa
mendapatkannya, lupakan saja, ayo kita pergi.”
Selesai mengatakan itu, Imelda Ye menarik Thomas Qin
lalu berjalan keluar.
Imelda Ye cemberut, wajahnya suram.
Saat berjalan sampai pintu, tiba-tiba dia menghela
nafas, “Lupakan, aku akan kembali lalu berterima kasih padanya, jangan sampai
dia berpikir aku tidak sopan.”
Imelda Ye bersiap masuk ke rumah, lalu di pintu,
tiba-tiba dia mendengar percakapan.
Moni Tsu berkata, “Sepupu, aku ingat bukankah kamu masih
ada 2 tiket lebih, kenapa tidak mau memberikannya pada Kak Imelda?”
Yenita Qu mendengus, “Memberikannya? Aku akan kesal
saat melihatnya, biar kuberitahu, aku ada tiketnya, itu di sini, tapi aku tidak
mau memberikannya.”
Setelah mengatakan itu, Yenita Qu mengeluarkan dua
tiket lebih itu dan langsung merobeknya.
“Bahkan jika aku merobeknya, aku juga tidak akan
memberikan ini padanya, menyebalkan, nantinya jangan suruh dia datang ke
rumahku, melihatnya saja buat aku kesal.”
Melihat kejadian ini, Imelda Ye berdiri di depan
pintu, matanya penuh dengan rasa kecewa, dia berbalik dan pergi.
Sepanjang jalan, wajah Imelda Ye juga tidak terlihat
tidak senang, tapi terlihat santai.
Punya saudara seperti ini, dia selalu merasa sangat
kesal, seperti sikap Yenita Qu hari ini, sangat menyebalkan, membuat dia tidak
mau mengingatnya.
Untuk ke depannya tidak perlu berhubungan dengan orang
seperti ini, bilangnya saudara, tetapi sebenarnya lebih buruk dari orang asing.
“Kak Thomas, besok kita hanya bisa menjadi penonton.”
Thomas Qin tersenyum, “Apa kamu sangat ingin ikut
lomba ini?”
“Tentu saja, aku mau menguji kemampuan medisku.”
“Baik, aku akan menelepon dan bertanya dulu.”
Selesai bicara, Thomas Qin mengeluarkan ponselnya dan
menelepon Monika Lei.
“Monika?”
“Tuan Qin? Ada masalah apa?”
“Begini, aku dan temanku mau ikut lomba kedokteran
itu, kami butuh dua tiket, jadi bertanya padamu.”
Monika Lei tercengang, “Tentu tidak masalah, tapi kamu
ingin ikut pertandingan itu, bukankah itu menghina yang lainnya?”
No comments: