Bab 774 – Dokter Hewan
“Baik, kamu tunggu sebentar!”
Selesai berkata, Ricky Yang pun memberi sebuah tatapan
isyarat pada orang-orang di bawah, seorang petugas membawakan seekor anjing.
Itu adalah seekor anjing berjenis Golden, memiliki
badan yang cukup besar, tetapi dengan tatapan yang kosong dan kurangnya
kesadaran.
Ricky tersenyum datar, berkata: “Bagaimana, pasien
yang satu ini… hachii! Bagaimana dengan pasien yang satu ini?”
Ricky alergi terhadap bulu anjing, karena itulah
semenjak anjing itu dibawakan ke atas panggung, dia bersin tiada henti.
Setelah Ricky berbicara, situasi di bawah panggung pun
mulai ricuh.
“Ini benar-benar menghina kalangan tabib!”
“Jika berani, bawa saja pasien yang asli, kami tabib,
bukan dokter hewan!”
“Apakah kalian tidak bisa terima kekalahan! Jika tidak
terima, cepat pergi!”
“Seorang ahli hebat sekali ya, mentang-mentang ahli
boleh menghina orang lain?”
“……”
Para tabib di bawah panggung marah besar, ini
jelas-jelas sedang menjatuhkan harga diri mereka.
Semuanya adalah dokter, apa maksudnya mendatangkan
seekor anjing ke atas panggung?
Ricky Yang hanya tersenyum, berkata: “Semuanya jangan
panik dulu, meski aku tidak pernah belajar soal pengobatan tradisional
Tionghoa, tetapi dengar-dengar seorang tabib bisa segalanya, penyakit dalam,
penyakit luar, kandungan dan lainnya semua bisa, tentu tidak terkecuali
penyakit pada hewan kan.”
“Dari dulu kami tidak pernah mempelajari ilmu-ilmu
tentang hewan, setiap kali ada hewan sakit, selalu disembuhkan oleh tabib,
kenapa, tabib zaman dulu bisa menyembuhkan hewan, kini tabib zaman sekarang
malah tidak bisa?”
Setelah Ricky Yang selesai bicara, semua mata
menatapnya dengan tajam.
Ini jelas-jelas bicara sembarang, hewan itu
didatangkan murni untuk menghina mereka!
Ricky Yang menatap Thomas dengan ekspresi menantang,
berkata.
“Bagaimana, jika kamu tidak bisa, silahkan akui
kekalahan, wakili semua tabib disini mengakui kekalahan kalian.”
Satu kalimat Ricky langsung menyalakan api di antara
pengobatan tradisional Tionghoa dan pengobatan Barat, tadinya semua orang
bersikap ramah dan sungkan, sebab mereka lebih suka disebut sebagai satu
keluarga.
Kini malah terbelah menjadi dua bagian, pihak manapun
tidak bersedia mengakui kekalahan.
Thomas Qin hanya tersenyum datar, berkata: “Ada satu
kalimatmu yang terlalu tepat, tabib, memang bisa segalanya.”
Selesai berkata, Thomas Qin berjalan ke arah anjing
Golden itu.
Ricky tersenyum, berkata pada orang-orang di bawah
panggung.
“Ini adalah kesempatan yang sangat sulit dijumpai…
hachii! Semuanya segera keluarkan handphone untuk merekam dan mengabadikannya…
hachiiii!”
Setelah mendengar perkataan Ricky, para dokter
pengobatan Barat di bawah panggung segera mengeluarkan handphone, mulai
mengabadikan tontonan seru di depan mata, seorang tabib sedang mengobati
anjing, jika kabar ini tersebar, pasti akan menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Imelda Ye dan lainnya mengepal tangan dengan kuat, ini
sungguh penindasan besar, mereka keterlaluan!
Thomas malah tidak perduli dengan segalanya, mulai
membelai kepala anjing itu.
“Chii!!”
Anjing itu tiba-tiba bersin, dengan suara yang hampir
sama dengan manusia.
Tetapi kadangkala manusia bersin bukan karena sakit,
melainkan karena debu ataupun benda halus di lubang hidung, termasuk kemampuan
bawaan lahir, bersin terjadi demi membuang benda-benda halus keluar.
Tetapi berbeda dengan anjing, hidung anjing sangat
jarang kemasukan benda kotor, selain itu seekor anjing juga sering menjilat
hidung sendiri.
Oleh karena itu, seekor anjing yang bersin,
membuktikan dia sungguh sedang terserang penyakit.
Anjing Golden itu terlihat tidak bersemangat, juga
merupakan salah satu tanda sedang sakit.
Thomas Qin menggenggam salah satu kakinya, mulai
memeriksa denyut nadi.
Saat gerakan itu dilakukan, suasana bawah panggung
dibanjiri tawa, semua mulai memotret dan merekam dengan handphone milik
sendiri, ini sungguh kejadian langka, seorang tabib memeriksa denyut nadi
anjing, jika foto-foto tersebar keluar, lihat saja masih adakah orang meminta
tabib menyembuhkan penyakitnya!
No comments: