Bab 775 – Sama Seperti Anjing
Thomas Qin malah tidak peduli dengan semua perkataan,
hanya fokus berbicara dengan majikan anjing itu.
“Tidak ada masalah besar, bisa disembuhkan sekarang
juga.”
Selesai berkata, Thomas Qin membalikkan daun telinga
anjing itu, mulai menggosoknya dengan perlahan, sambil terus mengelus bagian
belakang badannya.
Beberapa menit kemudian, Thomas Qin membalikkan cakar
anjing itu, menancapkan sebuah jarum ke telapaknya, setelah itu, anjing
langsung berhenti bersin, menjulurkan lidah sambil menggoyangkan lidah, seolah
tiba-tiba menjadi normal kembali.
Anjing Golden itu menggoyangkan badan, menggeseknya ke
arah Thomas, seolah-olah sedang berterima kasih padanya.
Semua penonton di bawah tertawa dingin, berkata:
“Pandai sekali menyembuhkan hewan, seorang tabib memang cocok menjadi dokter
hewan.”
“Haha, benar sekali, menurutku lebih baik jangan
menjadi tabib saja, jadilah dokter hewan saja, demi membahagiakan dunia hewan.”
“Penyakit manusia cukup serahkan pada kami
dokter-dokter pengobatan Barat, dan penyakit hewan langsung serahkan pada
kalian!”
“……”
Orang-orang mulai menyindir dan menghina, merasa
penampilan Thomas Qin saat menyembuhkan hewan sangat menyenangkan, esok hari
pasti menjadi berita terhangat di atas koran.
Tetapi di saat anjing itu menggoyangkan badannya tadi,
banyak sekali bulu anjing beterbangan di udara, Ricky Yang yang tadinya memang
sudah alergi terhadap bulu hewan, kini tidak berhenti bersin, malah bertambah
parah.
“Hachii! Hachiii… hachii!!”
Terjadi berulang kali, wajah Ricky telah penuh dengan
ingus dan air mata, langsung terjatuh lutut ke lantai, tidak berhenti bersin.
Setelah bersin sebanyak belasan kali, wajah Ricky
menjadi merah total, raut wajahnya buruk sekali, saat ini dia sudah tidak mampu
bicara lagi, terus bersin dengan posisi berlutut di lantai.
Clara segera menghampirinya: “Ricky! Kamu tidak
apa-apa kan? Bagaimana ini? Apakah kamu memiliki obat alergi?”
Ricky bersin tiada henti, meski memiliki simpanan obat
alergi, dia tetap tidak dapat meminumnya, kecuali disuntikkan, tetapi tidak
ditemukan sedikitpun obat alergi yang bisa disuntikkan disana. Untuk berangkat
ke rumah sakit pun entah berapa banyak waktu yang diperlukan, pasti akan sangat
boros waktu, tiba saatnya nanti Ricky mungkin saja sudah tidak bernafas lagi.
Clara mulai panik, raut wajah menjadi sangat buruk.
Pembawa acara tiba-tiba berkata: “Kita minta bantuan
Thomas Qin saja!”
Clara mengerutkan kening: “Tidak perlu! Sampai matipun
tidak akan meminta bantuannya!”
“Hachiii, uhuk-huk, hachii!!!”
Bersin Ricky Yang mulai disertai batuk, ingus yang
keluar pun membawa sedikit darah, kelihatannya sudah sangat parah.
Pada akhirnya dia menjulurkan tangan dengan kesulitan,
menunjuk Thomas Qin, bermaksud meminta pertolongan Thomas!
Clara mengerutkan kening, dengan ekspresi yang sangat
panik, bagaimanapun juga, laki-laki itu adalah pacarnya!
“Baiklah! Tabib Thomas, mohon pertolonganmu!”
Thomas Qin hanya tersenyum kecil, sambil berjalan
menghampiri Ricky Yang.
Saat ini Ricky sedang berlutut di lantai, dengan dua
tangan menumpu di bawah, air mata dan ingus menetes tiada henti, membuat kedua
mata sama sekali tidak dapat dibuka.
Thomas pun membalikkan daun telinganya, lalu
menggeseknya perlahan.
Satu tangan lain mulai menekan bagian belakang leher,
melakukan blind massage, dengan gerakan yang sama persis seperti yang dilakukan
pada anjing tadi.
Dan posisi Ricky yang sedang merangkak seperti itu,
sungguh seperti posisi seekor anjing.
Kejadian itu, membuat banyak penonton di bawah
panggung tertawa terbahak-bahak.
Terutama para tabib yang baru saja disindir tadi, kini
mereka akhirnya mengerti kenapa Thomas Qin begitu bersungguh-sungguh, dia
menyembuhkan anjing, bukan untuk dihina dan disindir.
Melainkan untuk menyerang lawan kembali!
Saat ini Thomas Qin menggunakan teknik yang sama untuk
menyembuhkan Ricky Yang, sebelumnya orang-orang itu sempat menyindir,
menyamakan seorang tabib dengan dokter hewan.
Tetapi kini, Ricky Yang malah langsung disamakan
dengan seekor hewan.
Dan yang ajaib adalah, baru melakukan blind massage
selama tidak lebih dari 30 detik, bersin Ricky Yang sudah mulai mereda!
Setelah itu, Thomas mengangkat tangan Ricky,
menusukkan jarum ke dalamnya, sama seperti teknik akupuntur yang dilakukan pada
anjing tadi.
Satu tusukan jarum, langsung membuahkan hasil.
No comments: