Bantu admin ya:
1. Klik Klik Ikla*
2. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821
Bab 809 – Jangan Abaikan
Yohan Zhao juga penasaran, “Keluarkan tiket kalian!”
“Benar, mana tiket kalian?!”
Ardelina Chen terlihat malu, “Ka, kami tidak punya
tiket.”
“Huh, tidak ada tiket malah berani datang, bukannya
kamu mau menerobos masuk? Lihat saja keamanannya, apa kamu kira bisa menerobos
masuk?”
Levon Chen sangat marah sampai menggertakkan gigi, dia
terus-menerus menasihati, dengan keamanan seperti ini pasti tidak akan ada
masalah, tapi tidak disangka, Ardelina Chen mau mencari masalah.
Thomas Qin maju ke depan, menarik tangan Ardelina
Chen, dan berkata, “Kami tidak punya tiket, tapi bisa masuk, dan kalian, walau
punya tiket, tapi kalian tidak bisa masuk.”
Selesai mengatakan ini, Thomas Qin menarik Ardelina
Chen masuk ke dalam ruangan itu, dan juga tidak mengantri, dia langsung masuk
ke area VIP.
Wajah Levon Chen langsung berubah drastis, dia
cepat-cepat melihat sekeliling, meski Boss besar tidak ada di sini,
bagaimanapun juga, masih ada banyak orang, jadi lebih baik jangan biarkan orang
lain tahu hal ini.
“Ardelina Chen! Cepat kembali! Jangan buat orang
malu!”
Sebenarnya Ardelina Chen juga sedikit ragu-ragu, tidak
ada tiket, bagaimana bisa masuk?
Tapi Thomas Qin dengan yakin menarik tangannya,
Ardelina Chen juga tidak enak untuk menolak.
Jadi mengikutinya dan melangkah maju.
Levon Chen sangat marah, dan bergegas ke arah mereka,
dan menarik lengan Ardelina Chen.
“Berhenti! Kamu ingin membuatku marah ya, bukankah aku
bilang jangan masuk!”
Melihat ada keributan, beberapa polisi bersenjata bergegas
maju dan memisahkan mereka.
“Apa yang kamu lakukan!”
Wajah Levon Chen segera menjadi berubah menjadi ramah.
“Halo rekan-rekan, aku tidak kenal kedua orang ini,
tapi aku curiga mereka tidak punya tiket, ingin menyelinap masuk, silakan
kalian periksa.”
Selesai mengatakan ini, Levon Chen segera kembali.
Dia tidak berani mengakui hubungan Ayah dan anak
dengan Ardelina Chen, walau otak Ardelina Chen sedikit bermasalah, dan membuat
kekacauan, atau Thomas Qin melakukan sesuatu yang memalukan, keluarga Chen tidak
akan terlibat dengan hal-hal memalukan yang mereka lakukan.
Beberapa petugas polisi bersenjata melirik ke arah
Ardelina Chen dan Thomas Qin, memberi hormat kepada mereka.
“Tuan, Nyonya, silahkan tunjukkan tiket.”
Karena ada beberapa orang yang curiga, jadi tidak
masalah jika diperiksa.
Thomas Qin berkata, “Tidak perlu tiket, panggil
manager kalian.”
Nama orang ini diberitahukan oleh Tetua Tuan Hai, jadi
jika ada masalah, cari saja Manager.
Ketika beberapa petugas polisi mendengar ini, ternyata
Thomas Qin bisa tahu Manager, mereka tidak berani mengabaikannya begitu saja,
lalu segera mengeluarkan walkie-talkie.
“Memanggil Manager, ada seorang pria dan wanita yang
mencari Tuan.”
Setelah mendengar ini, Manager segera berkata, “Tunggu
aku, jangan abaikan mereka!”
Dan Direktur Hai sendiri yang mengatakannya, dikatakan
bahwa ada pria dan wanita, mereka adalah tamu terhormat, pasti mereka.
Jika tidak, tamu biasa tidak akan tahu nama Manager.
Segera, ada pria gemuk berlari menghampiri, berjalan
ke depan Thomas Qin dan dengan semangat menjabat tangannya.
“Tuan Qin, dan Nona Chen?”
“Ya.”
“Kalian berdua sudah menunggu, silahkan masuk!”
Thomas Qin dan Ardelina Chen mengangguk, dan berjalan
masuk ke jalur VIP.
Levon Chen melihat mereka berdua masuk, sesaat
tertengun, dan berkata lagi,
“Rekan, apa kalian sudah periksa dengan benar? Mereka
berdua tidak punya tiket, kalian tidak mungkin kena tipu, bukan?”
Levon Chen takut mereka berdua menipu, lalu melibatkan
keluarga Chen, dan akan membuat malu saat berada di dalam sana.
Itu akan sangat memalukan, jadi lebih baik mereka
membuat malu di luar daripada di dalam.
Orang-orang di luar ini adalah para pedagang biasa,
sekarang yang ada di dalam semuanya adalah Boss Besar, jangan sampai mereka
mempermalukan diri sendiri di hadapan para Bos Besar, itu akan merugikan
mereka.
Jadi lebih baik mempermalukan diri di luar daripada di
dalam sana.
Manager mengerutkan kening dan bertanya, “Omong kosong
macam apa ini? Apanya yang ditipu? Siapa kalian?”
Manager tampak sedikit tidak senang, dari mana
datangnya si bodoh ini, berani berkata jika tamu VIP Direktur Hai adalah
pembohong?
Ekspresi Levon Chen berubah, dan berkata, “Rekan, kami
ini Keluarga Chen, pedagang batu bara, ini tiket kami.”
Levon Chen buru-buru mengeluarkan lima tiketnya dan menyerahkannya,
memberi tahu orang-orang ini, jika mereka memiliki tiket, bukannya datang untuk
membuat masalah.
Manager mengambil tiket itu dan melihatnya sekilas,
lalu meminta polisi bersenjata untuk memindainya.
Lalu berkata, “Tiket kalian sudah tidak berlaku.”
“Segera tinggalkan tempat ini.”
Ketika kata-kata itu terlontar, keluarga Levon Chen
tercengang.
“Apa? Tidak valid? Rekan, kalian tidak mungkin salah
bukan, kemarin ada pertugas kalian yang mengantarkan tiket ke rumahku, total
ada 6 tiket, sekarang hanya ada 5 tiket
Manager mendengus, “Itu kalian, 6 tiket kalian itu
semuanya tidak valid, sekarang silahkan pergi.”
Mata Levon Chen membelalak, dan ekspresi wajahnya
heran.
“Tidak mungkin! Aku tidak percaya, tiket ini baru
diantarkan kemarin, kenapa bisa tidak berlaku! Mana atasan kalian, aku mau
bertemu atasan kalian!”
Manager mendengus, “Aku atasan mereka, keamanan usir
mereka!”
Manager memberi perintah, dan beberapa polisi
bersenjata berjalan dengan menodong senjata.
Pistol berwarna hitam itu diarahkan ke Levon Chen dan
yang lainnya, dan peluru-peluru sudah terisi, jika ada pergerakan, mereka akan
segela menembaknya.
Kedua kaki Levon Chen bergetar karena terkejut, hampir
berlutut di tanah, wajahnya langsung berubah menjadi pucat.
Bagaimana mungkin, bagaimana mungkin?
Jelas-jelas ada petugas yang mengantar tiket ini,
bagaimana bisa tidak valid?
Tiba-tiba Vanesa Chen berkata, “Ayah, ingat tidak
kemarin orang bermarga Qin itu bilang, bahwa akan membuat tiket kita semua
tidak berlaku lagi?”
Levon Chen juga teringat soal ini, wajahnya terkejut.
“Lantas, bocah ini punya kuasa seperti itu?’
Mereka masih tidak percaya bahwa seseorang yang
mengendarai mobil Passat magotan bahkan mobil pinjaman, bisa ada kemampuan
seperti ini?
Seperti yang diketahui semuanya mobil yang dipinjam
Thomas Qin, hanya mobil yang diberikan Direktur Tuan kepada temannya sebagai
hadiah kecil, sama seperti teman yang saling berkunjung, dan membeli sekantong
buah dan diberikan padanya.
Levon Chen dan yang lainnya diusir, tidak lama setelah
mereka pergi, beberapa pria gendut datang.
Orang yang berdiri di paling depan adalah seorang pria
paruh baya, dia emosi, dan terus memaki .
“Tuan Liu, apa yang kamu lakukan!”
Wajah Tuan Liu tampak suram.
“Tuan Chen, apa kamu mempermainkan aku, kamu menjual
tiket yang sudah tidak berlaku lagi padaku dengan haraga 2M?”
Levon Chen tampak malu, dia menjual tiket ini ke Tuan
Liu, saat itu tidak disangka tiketnya sudah tidak berlaku, jadi Tuan Liu
memberi 2M.
Keadaan keluarga Tuan Liu dan Levon Chen tidak jauh
berbeda, mereka pedagang batu bara, dan bisnis mereka tidak begitu bagus, jadi
ingin mencoba ke acara ini.
Akibatnya dia tidak menyangka, baru saja masuk
langsung diusir keluar, di hadapan banyak orang dibilang jika tiketnya sudah
tidak berlaku lagi, dan digiring keluar oleh polisi bersenjata, Tuan Liu sangat
malu, persiapan yang dia lakukan selama beberapa hari ini semuanya sia-sia.
No comments: