Bantu admin ya:
1. Share ke MedSos
2. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821
Bab 832 – Biasa Saja
Dosen pembimbing itu segera berkata, “Senior Meng, janganlah
marah, dia adalah kakak ipar dari Jessy. Mungkin dia tidak memiliki pengetahuan
apapun di bidang medis. Aku harap kamu tidak menganggap serius semua
perkataannya!”
Senior Meng selalu bersikap serius pada semua hal,
oleh karena itu, tidak ada satu pun orang yang berani bercana di depan senior
Meng.
Lagipula, Thomas hanyalah wakil orang tua dari
mahasiswa dan jika dirinya memang memiliki kedudukan di dunia medis, mungkin
dirinya hanya merupakan seorang ketua pimpinan rumah sakit saja.
Kemampuan seorang ketua pimpinan tidaklah bisa
dibandingkan dengan para ahli, apalagi dosen senior seperti Senior Meng.
Bukankah ini merupakan sebuah candaan jika harus
menyuruhnya pergi menghadiri rapat itu?
Setelah mendengar kalau Thomas adalah wakil orang tua
dari mahasiswa, ekspresinya berubah menjadi sedikit lebih santai. Dia memanglah
tidak boleh berharap lebih kepada orang tua mahasiswa, akan terjadi begitu
banyak masalah jika dia bersikap terlalu serius.
“Hm, meskipun dia adalah wakil orang tua, dia juga
tidak boleh berbicara sembarangan kan? Keterampilan medis tidaklah boleh
dibahas sembarangan.”
Setelah mendengar ini, Thomas tersenyum, “Aku tidak
berbicara sembarangan, jika dilihat dari sikapmu terhadap dunia perawat, aku
merasa kemampuan medismu sangatlah biasa.”
Dosen pembimbing: ……
Jessy: ……
Senior Meng: ……
Ketiga orang ini terbengong.
Hei bocah, apakah kamu tidak merasa kalau orang lain
sedang membantumu? Apa maksudmu sekarang? Kamu malah tidak menghiraukan bantuan
ini dan malah terus menantang Senior Meng?
Senior Meng terlihat begitu terkejut setelah ditantang
oleh bocah ini?
“Baik, baiklah! Mari kita pergi ke ruang rapat yang
telah dihadiri oleh berbagai ahli dari luar negeri itu. Kamu boleh menjelaskan
semua pendapatmu di sana!”
Setelah mengatakan itu, Senior Meng segera berjalan ke
luar dan masuk ke ruang rapat yang ada di sebelah.
Jessy segera menarik tangan Thomas sambil berkata:
“Kakak ipar, sudahlah, aku sudah merasa cukup! Jika kamu terus berdebat dengan
senior Meng, maka orang yang akan merasa malu nantinya adalah kamu!”
Thomas tersenyum, “Kenapa kamu merasa kalau orang yang
merasa malu adalah aku?”
Setelah mengatakan itu, Thomas pun berjalan ke luar
dan masuk ke dalam ruang rapat tersebut.
Senior Meng bersikap begitu serius ketika membahas hal
tentang keterampilan medis dan begitu juga dengan Thomas. Mungkin mereka akan
bersikap santai di bidang lain, namun di bidang keterampilan medis, mereka
selalu bersikap begitu serius.
Setelah masuk ke dalam ruang rapat, terlihat beberapa
pria dan wanita paruh baya sudah duduk mengelilingi meja rapat tersebut sambil
menunggu kedatangan Senior Meng.
Setelah Thomas masuk, senior Meng segera berdiri dan
berkata, “Akan aku perkenalkan, ini adalah wakil orang tua dari mahasiswa kita
dan dia meragukan keterampilan medisku. Dia akan menjelaskan hal apa yang ia
ragukan dariku di depan kita semua.”
Ketika mengatakan ini, ekspresi wajah Mario terlihat
begitu sadis dan ini bagaikan sebuah ancaman bagi Thomas.
Beberapa ahli yang tengah duduk di ruangan itu pun
tersenyum melihat tingkah senior Meng yang begitu perhitungan kepada semua
orang.
Wakil orang tua dari mahasiswa ini terlihat begitu
muda dan pastinya tidaklah memiliki kemampuan yang cukup. Mungkin dia juga
tidak berjalan di bidang ini, Senior Meng malah memaksanya untuk berbicara di
sini dan sengaja mempermalukannya di depan umum?
“Senior Meng, sudahlah, apakah kemampuanmu perlu
diragukan? haha…”
“Benar, apa yang perlu diragukan darimu? Kamu sudah
menjadi dosen selama beberapa tahun dan kamu sudah mengelilingi seluruh dunia.
Sudah berapa murid yang berhasil di bawah ajaranmu? Apakah masih ada orang yang
memiliki kemampuan lebih hebat darimu?”
“Hehe, bapak yang merupakan wakil dari mahasiswa,
apakah kamu sedang bercanda? Saat ini kami akan mengadakan rapat yang kemungkinan
tidak kamu mengerti.”
Thomas menatap ke arah papan tulis yang menuliskan
judul rapat hari ini, yaitu tentang pentingnya keperawatan.
Thomas tersenyum dan berkata: “Kalian akan membahas
topik ini dengannya? Sepertinya kemampuan yang kalian miliki juga tidaklah
sehebat yang aku bayangkan.”
Perkataan Thomas ini berhasil membuat semua orang yang
ada di tempat itu terbengong.
Bocah yang luar biasa, tidak heran kalau senior Meng
menyuruhnya ke sini. Sepertinya dia sangatlah tidak sadari diri?
Beraninya dia bersikap seperti ini di depan banyak
ahli?
“Hehe, anak muda zaman sekarang sangatlah tidak sadari
diri. Beraninya dia berkata seperti itu di depan ahli-ahli ini?”
Senior Meng tersenyum dan berkata: “Sudah! Biarkan dia
berbicara! Aku ingin mendengar hal apa yang kurang dariku hingga bisa diragukan
oleh wakil orang tua dari mahasiswa ini!”
Thomas juga tidak lagi bersikap segan, dia berjalan ke
depan sambil membawa skripsi milik Jessy itu, “Ini merupakan skripsi tentang
pentingnya keperawatan. Aku mendengar kabar kalau kalian semua tidak setuju
akan skripsi ini?”
Senior Meng pun berkata: “Benar, akulah yang menilai
langsung skripsi ini. Kata-kata yang digunakan di dalam skripsi ini sangatlah
berlebihan dan tidak sesuai dengan kebenaran yang ada.”
Thomas pun berkata: “Kebenaran? Maksudmu perawat itu
tidaklah penting?”
Senior Meng menggelengkan kepalanya: “Tentu saja
tidak, dokter adalah dokter dan perawat adalah perawat. Tugas seorang dokter
adalah mengobati pasien dan tugas perawat hanyalah untuk merawat pasien dan
menjadi asisten dokter. Menurutmu, apakah perawat lebih penting dibandingkan
dokter?”
Semua orang merasa setuju akan perkataan Senior Meng
ini karena kebanyakan dari mereka merupakan dokter.
Dokter merupakan kedudukan terpenting di dunia medis,
bagaimana pun orang yang mengobati pasien adalah dokter dan perawat hanya
melakukan pekerjaan lain saja. Jika dilihat dari sisi pentingnya mereka,
mungkin dokter akan lebih dipentingkan.
Thomas tersenyum dingin: “Aku tadinya berkata kalau
kemampuan kalian sangatlah lemah, ini sudah merupakan sebuah penghargaan bagi
kalian. Namun jika dilihat dari kondisi saat ini, kalian sama sekali tidak
berpengetahuan!”
Setelah Thomas mengatakan itu, semua orang pun merasa
marah!
Beraninya Thomas berkata kalau mereka tidak berpengetahuan?
Orang yang ada di dalam ruangan kemungkinan merupakan
ahli hebat di kota X ini dan juga beberapa dari mereka memiliki kedudukan
penting di rumah sakit lain. Beraninya Thomas berkata kalau mereka tidak
berpengetahuan?
Ekspresi wajah Senior Meng juga terlihat begitu murung
dan nada suaranya tidak lagi terdengar ramah seperti tadi.
“Pak, jangan mengira kamu adalah wakil orang tua dari
mahasiswa dan kamu boleh berbicara sesukamu? Jika kamu tidak memperjelas
masalah hari ini, maka aku akan memberi penjelasan yang khusus untukmu!”
Thomas tersenyum dan berkata.
“Perawat sudah ada sejak zaman kuno. Dokter di zaman
dulu harus menguasai dengan baik pengobatan ataupun keperawatan, tetapi
belakangan ini, keperawatan telah dipisah.”
“Karena ilmu kedokteran itu sangat rumit dan sulit
untuk dipahami sepenuhnya, begitu pula untuk ilmu keperawatan. Tampaknya telah
dibuka sebuah mata kuliah baru dalam menangani hal ini. Oleh karena itu,
pemisahan kedua bidang ini memungkinkan mahasiswa nantinya dapat belajar lebih
baik.
“Namun nyatanya, setelah bertahun-tahun, sifat awal
keperawatan telah diubah oleh manusia. Keperawatan bukan hanya merupakan
asisten dokter dan harus ikut melakukan pengobatan?”
“Apakah kalian semua tahu tentang 9 jarum pelindung
jantung yang diciptakan oleh Dokter BianQue?”
Awalnya, semua orang tengah berbicara membahas hal
ini. Namun setelah mendengar beberapa kata ini, semua orang terdiam.
Ketika Thomas berbicara seperti ini, semua orang
langsung tahu bahwa dia adalah seorang ahli.
Dia bukanlah wakil orang tua mahasiswa yang tidak
masuk akal, melainkan merupakan ahli di bidang ini.
Terutama kata terakhir dari Thomas yang berhasil
membuat semua orang terbengong.
Sembilan jarum pelindung jantung?
No comments: