Bantu admin ya:
1. Share ke MedSos
2. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821
Bab 835 – Adik Ipar
Thomas masih begitu muda dan memiliki ilmu medis yang
sangat tinggi. Ini sangat jelas kalau dia sudah dibina sejak kecil dan
menuaikan hasil yang hebat seperti saat ini. Meskipun seperti itu, teknik medis
yang dalam tetaplah tidak boleh disebarluaskan dengan sembarangan.
Tidak disangka Thomas tidak merahasiakan hal ini dan
ingin mengajarkan teknik itu kepada orang yang tidak ia kenal.
Thomas lalu berkata, “Tidak ada teknik medis yang
tidak boleh disebarluaskan, teknik ini akan semakin populer jika diajarkan ke
orang lain.”
Alasan mengapa dulunya teknik medis tidak boleh
disebarluaskan adalah karena para tabib khawatir kalau murid-murid yang mereka ajari
itu nantinya akan merebut penghasilan mereka.
Namun Thomas tidak pernah mengkhawatirkan hal ini,
lagipula teknik 9 jarum ini hanyalah merupakan salah satu dari begitu banyak
teknik medis. Tidak ada ruginya jika mengajarkan teknik ini kepada mereka.
Thomas diundang masuk ke dalam ruang kelas yang telah
dipenuhi oleh dosen dan mahasiswa. Di bagian belakang ruangan juga terlihat
begitu banyak orang yang sedang berdiri karena tidak mendapat tempat duduk.
Senior Meng terlihat seperti mahasiswa yang duduk di barisan paling depan.
Dirinya sedang memegang pulpen dan sebuah buku kecil untuk mencatat hal-hal
yang diperlukan nantinya.
Ini merupakan kesempatan yang sangat berharga baginya
untuk mendengar ceramah secara langsung dari dokter Qin. Dia sudah pernah bertemu
dengannya melalui media televisi, namun dia tidak menyangka kalau Dokter Qin
akan langsung datang ke tempat ini.
Jessy berusaha berhimpit masuk, namun ia tidak
berhasil melakukannya karena begitu banyak orang. Dia hanya bisa berdiri di
luar ruangan dan merasa begitu marah.
Setelah itu, Thomas pun menjelaskan teknik 9 jarum
pelindung jantung ini ke pada para pedant tua. Thomas menjelaskan teknik ini
dengan sangat lengkap dan mudah dimengerti. Meskipun ini termasuk salah satu
teknik medis yang susah, namun dibawah penjelasan Thomas, mereka bisa
mempelajari teknik ini dengan cepat.
Meskipun ada yang tidak mereka mengerti, Thomas juga
langsung menyelesaikan pertanyaan mereka di tempat itu. Thomas bahkan
mengetahui apa yang ingin mereka tanyakan meskipun mereka hanya berkata satu
atau dua kata saja.
Mereka benar-benar kagum akan pengetahuan medis yang
dikuasai Thomas ini.
Master memanglah master.
Saat ini, Jessy pun berjalan ke depan senior Meng
sambil berkata, “Senior Meng, skripsiku ini…”
Senior Meng segera berkata, “Untuk apa kamu membahas
ini lagi, skripsimu tidak ada lagi masalah. Nantinya aku akan memberikan
penghargaan atas prestasimu ini. Mahasiswa seperti kamu tidaklah banyak lagi.”
Jessy merasa begitu senang dan langsung meminta tanda
tangan dari senior Meng sebagai tanda lolos atas skripsinya ini.
Setelah itu, senior Meng pun mengantar kepergian
Thomas dan Jessy dengan ramah.
Setelah keluar dari gerbang universitas, Jessy
langsung menjadi fans berat Thomas dan segera memeluk lengannya sambil berkata,
“Kakak ipar, kamu sangatlah hebat. Ternyata kamu adalah dokter Qin?”
Thomas tersenyum dan berkata, “Kamu juga mengenal
dokter Qin?”
“Tentu saja! Aku juga merupakan tenaga medis dan aku
pernah menonton siaran langsung yang kamu adakan. Kamu sungguh hebat, aku
bahkan mengira kalau dokter Qin itu merupakan seorang pria tua. Aku tidak
menyangka kalau dokter Qin adalah kakak iparku sendiri!”
Saat ini, Jessy memeluk erat lengan Thomas dan Thomas
merasa sedikit tidak terbiasa akan hal ini.
“Itu… Sepertinya tidak terlalu baik. Pria dan wanita
tidaklah boleh sedekat ini.”
Jessy sedikit terbengong dan merasa aksinya ini
memanglah sedikit berlebihan. Namun dia hanya tersenyum dan berkata, “Kakak
ipar, menurutmu mana yang lebih cantik diantara aku dan kakakku?”
Thomas melototinya dan berkata, “Penampilan kalian
tidaklah berbeda jauh, namun kakakmu terlihat lebih elegan dibanding kamu.”
Jessy kehabisan kata-kata setelah mendengar ini.
“Hei, kakak ipar, bagaimana cara pandangmu itu?
Kakakku memanglah elegan, namun aku juga terlihat begitu imut kan?”
Setelah mengantar Jessy kembali ke rumah, Thomas pun
segera kembali ke kota Donghai sendirian.
Setelah tiba di rumah, semua orang pun bertanya
kepadanya tentang apa yang terjadi tadi. Levon pun berkata, “Apakah kakak ipar
yang mengantarmu pulang?”
Jessy menganggukkan kepalanya dan bertanya, “Kakak,
bagaimana caramu mengenal kakak ipar?”
Ardelina sedikit terkejut dan dia tahu kalau adiknya
ini memiliki pemikiran yang sangat nakal. Oleh karena itu, dia pun memilih
untuk berkata jujur.
“Kami berkenalan di dalam kereta api. Kakak iparmu
juga merupakan seorang dokter.”
Mungkin Thomas juga akan memberi penjelasan yang sama
seperti yang diberikan oleh Ardelina saat ini.
“Oh… Keterampilan medis yang dikuasai kakak ipar
sepertinya masih tergolong baik kan?” tanya Jessy
Ardelina menganggukkan kepalanya, “Dia merupakan
seorang tabib yang sangat hebat.”
Jessy lalu memasang ekspresi wajah yang aneh.
Sangat hebat?
Jika di dengar dari perkataan kakaknya Ini, sepertinya
sang kakak tidak tahu identitas asli suaminya yang merupakan seorang dokter
yang terkenal, yaitu Dokter Qin. Dia bahkan merupakan seorang penceramah di
siaran CCTV yang ada di dalam televisi.
Tidak disangka kakak ipar hanya memberitahukan hal ini
kepada aku seorang!
Melihat Jessy yang tersenyum, Ardelina pun mengerutkan
keningnya.
“Jessy, apa yang sedang kamu pikirkan?”
“Tidak, tidak, skripsi ku telah lolos seleksi dan aku
dipilih menjadi mahasiswa yang berprestasi.”
“Hm? Apakah itu benar? Bukankah kepala universitasmu
itu tidak menyukai isi skripsi mu? Kenapa bisa lolos?”
Ardelina juga mengenal kepala universitas itu, awalnya
dia berencana pergi menemuinya untuk membicarakan masalah ini. Namun tidak
disangka skripsinya telah lolos seleksi.
Jessy hanya tersenyum, “Mungkin ini adalah
keberuntunganku.”
♦♦♦
Setelah kembali ke kota Donghai, hal pertama yang
dilakukan oleh Thomas adalah pergi ke sekolah untuk menemui Aisly. Aisly
dirawat dengan baik di dalam sekolah, karena bagaimana pun Thomas telah
menginvestasikan dana sebesar 200M di sekolah tersebut. Hal ini membuat semua
orang bersikap begitu baik kepada Aisly dan membuat dirinya menjadi sedikit
lebih aktif dibanding sebelumnya. Thomas juga merasa senang akan hal ini.
Setelah tiba di sekolah, walikelas Aisly pun keluar
dan berkata, “Tuan Qin, semua hal tentang Aisly berjalan dengan lancar. Namun
belakangan ini, ada 3 orang asing yang terus melihatnya dari luar. Meskipun
tidak ada tindakan aneh dari mereka, namun aku juga merasa tidak tenang akan
hal ini.”
Thomas mengerutkan keningnya, “Seperti apa penampilan
mereka?”
Sang guru berpikir sebentar dan berkata, “Mereka
sepertinya merupakan satu keluarga. Kedua orang tua itu berumur sekitar 50-an
dan sang anak berumur sekitar 20 hingga 30 tahun. Mereka bertiga tidak terlihat
seperti orang kaya dan malah terlihat seperti orang desa.”
Thomas menganggukkan kepalanya, “Baiklah, maaf telah
merepotkanmu.”
Sang guru menceritakan hal ini kepada Thomas karena ia
merasa ketiga orang itu bermasalah. Mereka bertiga selalu datang melihat Aisly
dari luar dan pastinya mereka memiliki tujuan tertentu.
Tidak peduli apa tujuan mereka, Thomas tentunya tidak
akan membiarkan mereka terus melakukan hal itu.
Dia lalu mengeluarkan ponselnya untuk menelepon
Samuel.
“Kirimkan beberapa orang ke sini untuk mengelilingi sekolah
Aisly ini… Tunggu sebentar.”
Ketika Thomas sedang menyuruh Samuel mengirimkan
beberapa orang untuk datang melindugni Aisly, ia seketika melihat ketiga orang
yang aneh itu.
No comments: