Bantu admin ya:
1. Share ke MedSos
2. Baca dengan Tab Samaran ~ Incognito Tab
3. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821
Bab 932 – Marah-marah
Angeline tentu saja bukan sedang menolak membantu, dia
benar-benar tidak bisa membantu.
Karena dia adalah seorang penyiar, dia pernah bekerja
sama dengan Stratus Beauty, tapi yang bekerja sama dengannya adalah manager
penanggung jawab produk.
Manager penanggung jawab produk pada dasarnya tidak
ada kekuasaan, sama sekali tidak ada hubungannya dengan HRD, jadi kalau ingin
bekerja di Stratus Beauty, Angeline sama sekali tidak bisa membantu.
Melihat wajah Evie yang kesusahan dan penuh maaf,
Thomas menghela nafas dan berkata, “Aku punya sedikit koneksi di Stratus
Beauty, boleh membantu kalian sedikit.”
Mendengar kata-kata Thomas, mereka semua membeku.
“Benarkah? Thomas, kamu ada koneksi disana?”
Mereka tentu saja tidak tahu, Thomas tidak hanya punya
koneksi, bos Stratus Beauty adalah kekasih Thomas.
Tante mendengus dingin, “Ngapain, menjawab enak saja?
Mobil saja tidak punya, mana mungkin ada koneksi?”
Evie tertawa canggung, “Thomas lumayan hebat, mungkin
saja bisa membantu kalian, biarkan dia mencoba.”
Tante dan Caren mengerutkan bibir mereka, tidak lagi
berkata apa-apa, mereka seperti sedang menanti pertunjukan, ingin melihat
apakah Thomas sedang membual.
Thomas mengangguk, untuk Angeline dan Evie, membantu
Caren masuk ke Stratus Beauty bukanlah masalah besar.
Thomas mengeluarkan ponselnya dan menelepon Thalia
Liu.
“Halo, aku sedang rapat, ada apa?”
Kalau biasanya, Thalia pasti bisa mengobrol mesra
dengan Thomas, tapi sedang rapat sudah pasti tidak bisa.
“Aku punya seorang teman, ingin bekerja di perusahaan
kalian, bernama Caren Xu.”
“Baik, tidak masalah.”
“Baiklah kalau begitu, kamu kerja dulu, aku mencarimu
cuma karena masalah ini.”
Selesai berbicara, mereka berdua pun memutuskan
telepon.
Setelah itu Thomas berkata kepada mereka, “Sudah
selesai, besok kamu langsung pergi melaporkan diri.”
Tante dan Caren speechless, “Kamu sangat pintar membual,
hanya satu telepon saja sudah selesai? Kalaupun berakting kamu juga harus lebih
berusaha sedikit, kamu tidak mengatakan apapun, hanya memberitahu nama,
kemudian berkata sudah bisa?”
Tadi Thomas berbicara di telepon terlalu santai, sama
sekali tidak bisa dipercaya, kalaupun meminta tolong orang, juga tidak mungkin
dua kalimat saja sudah selesai.
Stratus Beauty dengar-dengar sangat susah dimasuki,
kalau benar ingin menjadi pegawai official, langkah-langkah dan data yang
diperlukan tidak sedikit, Thomas tadi menelepon berbicara tidak sampai 5
kalimat.
Dia pikir dia telepon ke siapa, Direktur perusahaan?
Hehe.
Thomas berkata, “Percaya tidak percaya terserah
kalian, aku sudah membantu kalian, besok kalian tinggal pergi melaporkan diri
saja.”
Tante segera memakai jaketnya, mengambil hadiah yang
tadi mereka bawa, kemudian berkata dengan wajah tidak sabar, “Tidak ingin
membantu ya tidak usah, satu telepon saja langsung selesai, membohongi siapa?!
Kalian ini terlalu sembarangan! Lupakan saja, kita tidak perlu bantuan kalian
lagi?
Kemudian, Tante dan Caren membawa hadiah dan langsung
berjalan keluar dengan penuh amarah.
Meninggalkan Angeline sekeluarga dengan ekspresi yang
tidak terlalu baik.
“Hhh, benar-benar, membantu mereka juga tidak ada
baiknya.”
Evie adalah orang seperti ini, jelas-jelas tahu
membantu mereka tidak ada baiknya, tapi dia tetap tidak bisa menolak.
Angeline menasehati, “Bu, sudahlah, kita pada awalnya
memang tidak bisa membantu mereka, anak seperti Caren, mencari pekerjaan di
bagian pelayanan saja tidak gampang.”
Mendengar percakapan ibu dan anak itu, Thomas tertawa,
“Tante, Angeline, aku sudah mencari orang Stratus Beauty, kalian jangan tidak
senang, besok mereka seharusnya akan tahu.”
Evie membeku sejenak, “Thomas, kamu benar-benar
sehebat itu? Satu telepon saja sudah bisa memberikan pekerjaan kepada Caren?”
Thomas tertawa, “Seharusnya tidak ada masalah.”
Thalia kalau tidak lupa, seharusnya tidak ada masalah.
Thomas dan Angeline menginap semalam di rumah orang
tua, malamnya Thomas minum alkohol dengan Wiri Wang, mereka berdua mengobrol,
kedua orang tua Angeline pun semakin menyukai Thomas.
Pemandangan ini semakin lama semakin harmonis, bahkan
membuat Angeline merasa semua ini benar adanya, seakan Thomas benar-benar
adalah kekasihnya.
♦♦♦
Setelah meninggalkan rumah Angeline, Caren dan ibunya
sangat emosi, Tante marah-marah seperjalanan.
“Apa-apaan ini, meminta bantuan mereka, mereka malah
bersikap seperti ini, masih berani bilang sekeluarga, hmph!”
Caren juga memasang ekspresi merendahkan, “Bukannya
hanya mencari pekerjaan, kulihat kita juga tidak perlu meminta bantuan mereka,
aku juga bisa, di dalam Stratus Beauty semuanya adalah perempuan cantik, aku
merasa aku juga tidak jelek, aku coba mengirimkan CV-ku.”
Tante berkata, “Benar, anak perempuanku sehebat ini,
tidak meminta bantuan orang lain pasti juga bisa masuk, ayo coba!”
Selesai berbicara, mereka langsung mencari toko print
dan mengeprint CV Caren.
Caren tidak ada pengalaman kerja, bahkan tidak pernah
masuk SMA, jadi tidak ada yang bisa ditulis di CVnya, dia pun mengisi CVnya
dengan potret diri dan selfienya.
Lagipula dia merasa bekerja di Stratus Beauty hanya
perlu wajah yang cantik.
Ibu dan anak naik taksi ke depan pintu Stratus Beauty,
begitu bermaksud masuk ke dalam, mereka dihalangi oleh sekuriti.
“Apakah sudah ada janji, cari siapa?”
Melihat penampilan dua orang ini, tidak seperti klien,
terlebih lagi mereka berdua jelas kelihatan takut dan tegang, seperti baru
pertama kali datang kesini.
Caren memberanikan diri dan berkata, “Aku datang melamar
pekerjaan, mengirimkan CV.”
Sekuriti dalam hati ingin tertawa, dengan penampilan
seperti ini, masih ingin datang mengirim CV?
Tapi mereka sudah dilatih secara profesional, meskipun
dalam hati merendahkan, tapi dari luar tidak boleh kelihatan.
Sekuriti berkata, “Datang memberikan CV? Berikan saja
kepadaku, nanti kuantarkan ke bagian HRD.”
Caren sama sekali tidak tahu bagaimana memberikan
CVnya, jadi sampai sini dia juga tidak berkata apa-apa, berpikir memberi CV ke
sekuriti sudah selesai.
Setelah memberikan CV ke sekuriti, ibu dan anak itu
pun mencari sebuah hotel di dekat sini dan menunggu kabar, anggap mereka sedang
berlibur.
Wajah sekuriti dipenuhi dengan ekspresi mempermainkan,
dia melihat CV Caren, melihat isinya potret diri, dia pun mulai melihat dengan
senang.
Ketika sekuriti itu sedang melihat CV, tanpa disadari
seorang manager muncul di belakangnya.
“Sedang lihat apa??
Sekuriti tersebut terkejut, segera berdiri tegak.
“Manager Sun!”
Manager Sun langsung merebut CV itu dan tertawa
dingin.
“CV? Masih ada orang yang memberikan CVnya kepadamu?
IQ apa ini?”
Menyerahkan CV kepada sekuriti, IQ pegawai ini
benar-benar mengejutkan, pasti tidak akan diterima.
Melihat isi CV semua adalah foto, manager Sun melihat
sekilas CV ini, baru saja mau menutupnya, tiba-tiba dia melihat nama di CV itu.
“Caren Xu?”
Manager Sun adalah manager bagian HRD, hari ini dia
menerima sebuah telepon dari Direktur, direktur memberitahunya bahwa ada
seseorang bernama Caren Xu ingin bekerja di perusahaan, langsung terima.
Tapi dia menunggu satu sorean, juga tidak melihat
Caren Xu, tidak disangka orang ada disini!
Manager Sun segera membawa CV itu ke kantor, ini
adalah hal yang dipesan langsung oleh Direktur, dia tentu saja tidak berani
lalai.
Hanya saja, meskipun Direktur Liu menyuruhnya langsung
menerima orang ini, tapi dia tidak memberitahu mau memasukkannya ke bagian
mana.
Melihat sekilas CVnya, dia benar-benar tidak tahan,
tidak ada pengalaman kerja, tidak ada pendidikan, terlebih lagi usianya masih
sekecil ini, hanya penampilannya masih lumayan, tapi kalau dibandingkan dengan
pegawai di Stratus Beauty, biasa saja.
Manager Sun berpikir sejenak, kemudian menelepon nomor
telepon yang tertera di CV.
“Halo, apakah ini Caren Xu? Kamu sudah diterima…”
Angeline tentu saja bukan sedang menolak membantu, dia
benar-benar tidak bisa membantu.
Karena dia adalah seorang penyiar, dia pernah bekerja
sama dengan Stratus Beauty, tapi yang bekerja sama dengannya adalah manager
penanggung jawab produk.
Manager penanggung jawab produk pada dasarnya tidak
ada kekuasaan, sama sekali tidak ada hubungannya dengan HRD, jadi kalau ingin
bekerja di Stratus Beauty, Angeline sama sekali tidak bisa membantu.
Melihat wajah Evie yang kesusahan dan penuh maaf,
Thomas menghela nafas dan berkata, “Aku punya sedikit koneksi di Stratus
Beauty, boleh membantu kalian sedikit.”
Mendengar kata-kata Thomas, mereka semua membeku.
“Benarkah? Thomas, kamu ada koneksi disana?”
Mereka tentu saja tidak tahu, Thomas tidak hanya punya
koneksi, bos Stratus Beauty adalah kekasih Thomas.
Tante mendengus dingin, “Ngapain, menjawab enak saja?
Mobil saja tidak punya, mana mungkin ada koneksi?”
Evie tertawa canggung, “Thomas lumayan hebat, mungkin
saja bisa membantu kalian, biarkan dia mencoba.”
Tante dan Caren mengerutkan bibir mereka, tidak lagi
berkata apa-apa, mereka seperti sedang menanti pertunjukan, ingin melihat
apakah Thomas sedang membual.
Thomas mengangguk, untuk Angeline dan Evie, membantu
Caren masuk ke Stratus Beauty bukanlah masalah besar.
Thomas mengeluarkan ponselnya dan menelepon Thalia
Liu.
“Halo, aku sedang rapat, ada apa?”
Kalau biasanya, Thalia pasti bisa mengobrol mesra
dengan Thomas, tapi sedang rapat sudah pasti tidak bisa.
“Aku punya seorang teman, ingin bekerja di perusahaan
kalian, bernama Caren Xu.”
“Baik, tidak masalah.”
“Baiklah kalau begitu, kamu kerja dulu, aku mencarimu
cuma karena masalah ini.”
Selesai berbicara, mereka berdua pun memutuskan
telepon.
Setelah itu Thomas berkata kepada mereka, “Sudah
selesai, besok kamu langsung pergi melaporkan diri.”
Tante dan Caren speechless, “Kamu sangat pintar membual,
hanya satu telepon saja sudah selesai? Kalaupun berakting kamu juga harus lebih
berusaha sedikit, kamu tidak mengatakan apapun, hanya memberitahu nama,
kemudian berkata sudah bisa?”
Tadi Thomas berbicara di telepon terlalu santai, sama
sekali tidak bisa dipercaya, kalaupun meminta tolong orang, juga tidak mungkin
dua kalimat saja sudah selesai.
Stratus Beauty dengar-dengar sangat susah dimasuki,
kalau benar ingin menjadi pegawai official, langkah-langkah dan data yang
diperlukan tidak sedikit, Thomas tadi menelepon berbicara tidak sampai 5
kalimat.
Dia pikir dia telepon ke siapa, Direktur perusahaan?
Hehe.
Thomas berkata, “Percaya tidak percaya terserah
kalian, aku sudah membantu kalian, besok kalian tinggal pergi melaporkan diri
saja.”
Tante segera memakai jaketnya, mengambil hadiah yang
tadi mereka bawa, kemudian berkata dengan wajah tidak sabar, “Tidak ingin
membantu ya tidak usah, satu telepon saja langsung selesai, membohongi siapa?!
Kalian ini terlalu sembarangan! Lupakan saja, kita tidak perlu bantuan kalian
lagi?
Kemudian, Tante dan Caren membawa hadiah dan langsung
berjalan keluar dengan penuh amarah.
Meninggalkan Angeline sekeluarga dengan ekspresi yang
tidak terlalu baik.
“Hhh, benar-benar, membantu mereka juga tidak ada
baiknya.”
Evie adalah orang seperti ini, jelas-jelas tahu
membantu mereka tidak ada baiknya, tapi dia tetap tidak bisa menolak.
Angeline menasehati, “Bu, sudahlah, kita pada awalnya
memang tidak bisa membantu mereka, anak seperti Caren, mencari pekerjaan di
bagian pelayanan saja tidak gampang.”
Mendengar percakapan ibu dan anak itu, Thomas tertawa,
“Tante, Angeline, aku sudah mencari orang Stratus Beauty, kalian jangan tidak
senang, besok mereka seharusnya akan tahu.”
Evie membeku sejenak, “Thomas, kamu benar-benar
sehebat itu? Satu telepon saja sudah bisa memberikan pekerjaan kepada Caren?”
Thomas tertawa, “Seharusnya tidak ada masalah.”
Thalia kalau tidak lupa, seharusnya tidak ada masalah.
Thomas dan Angeline menginap semalam di rumah orang
tua, malamnya Thomas minum alkohol dengan Wiri Wang, mereka berdua mengobrol,
kedua orang tua Angeline pun semakin menyukai Thomas.
Pemandangan ini semakin lama semakin harmonis, bahkan
membuat Angeline merasa semua ini benar adanya, seakan Thomas benar-benar
adalah kekasihnya.
♦♦♦
Setelah meninggalkan rumah Angeline, Caren dan ibunya
sangat emosi, Tante marah-marah seperjalanan.
“Apa-apaan ini, meminta bantuan mereka, mereka malah
bersikap seperti ini, masih berani bilang sekeluarga, hmph!”
Caren juga memasang ekspresi merendahkan, “Bukannya
hanya mencari pekerjaan, kulihat kita juga tidak perlu meminta bantuan mereka,
aku juga bisa, di dalam Stratus Beauty semuanya adalah perempuan cantik, aku
merasa aku juga tidak jelek, aku coba mengirimkan CV-ku.”
Tante berkata, “Benar, anak perempuanku sehebat ini,
tidak meminta bantuan orang lain pasti juga bisa masuk, ayo coba!”
Selesai berbicara, mereka langsung mencari toko print
dan mengeprint CV Caren.
Caren tidak ada pengalaman kerja, bahkan tidak pernah
masuk SMA, jadi tidak ada yang bisa ditulis di CVnya, dia pun mengisi CVnya
dengan potret diri dan selfienya.
Lagipula dia merasa bekerja di Stratus Beauty hanya
perlu wajah yang cantik.
Ibu dan anak naik taksi ke depan pintu Stratus Beauty,
begitu bermaksud masuk ke dalam, mereka dihalangi oleh sekuriti.
“Apakah sudah ada janji, cari siapa?”
Melihat penampilan dua orang ini, tidak seperti klien,
terlebih lagi mereka berdua jelas kelihatan takut dan tegang, seperti baru
pertama kali datang kesini.
Caren memberanikan diri dan berkata, “Aku datang melamar
pekerjaan, mengirimkan CV.”
Sekuriti dalam hati ingin tertawa, dengan penampilan
seperti ini, masih ingin datang mengirim CV?
Tapi mereka sudah dilatih secara profesional, meskipun
dalam hati merendahkan, tapi dari luar tidak boleh kelihatan.
Sekuriti berkata, “Datang memberikan CV? Berikan saja
kepadaku, nanti kuantarkan ke bagian HRD.”
Caren sama sekali tidak tahu bagaimana memberikan
CVnya, jadi sampai sini dia juga tidak berkata apa-apa, berpikir memberi CV ke
sekuriti sudah selesai.
Setelah memberikan CV ke sekuriti, ibu dan anak itu
pun mencari sebuah hotel di dekat sini dan menunggu kabar, anggap mereka sedang
berlibur.
Wajah sekuriti dipenuhi dengan ekspresi mempermainkan,
dia melihat CV Caren, melihat isinya potret diri, dia pun mulai melihat dengan
senang.
Ketika sekuriti itu sedang melihat CV, tanpa disadari
seorang manager muncul di belakangnya.
“Sedang lihat apa??
Sekuriti tersebut terkejut, segera berdiri tegak.
“Manager Sun!”
Manager Sun langsung merebut CV itu dan tertawa
dingin.
“CV? Masih ada orang yang memberikan CVnya kepadamu?
IQ apa ini?”
Menyerahkan CV kepada sekuriti, IQ pegawai ini
benar-benar mengejutkan, pasti tidak akan diterima.
Melihat isi CV semua adalah foto, manager Sun melihat
sekilas CV ini, baru saja mau menutupnya, tiba-tiba dia melihat nama di CV itu.
“Caren Xu?”
Manager Sun adalah manager bagian HRD, hari ini dia
menerima sebuah telepon dari Direktur, direktur memberitahunya bahwa ada
seseorang bernama Caren Xu ingin bekerja di perusahaan, langsung terima.
Tapi dia menunggu satu sorean, juga tidak melihat
Caren Xu, tidak disangka orang ada disini!
Manager Sun segera membawa CV itu ke kantor, ini
adalah hal yang dipesan langsung oleh Direktur, dia tentu saja tidak berani
lalai.
Hanya saja, meskipun Direktur Liu menyuruhnya langsung
menerima orang ini, tapi dia tidak memberitahu mau memasukkannya ke bagian
mana.
Melihat sekilas CVnya, dia benar-benar tidak tahan,
tidak ada pengalaman kerja, tidak ada pendidikan, terlebih lagi usianya masih
sekecil ini, hanya penampilannya masih lumayan, tapi kalau dibandingkan dengan
pegawai di Stratus Beauty, biasa saja.
Manager Sun berpikir sejenak, kemudian menelepon nomor
telepon yang tertera di CV.
“Halo, apakah ini Caren Xu? Kamu sudah diterima…”
No comments: