Bantu admin untuk dapat TeHaeR ya:
1. Share ke MedSos
2. Baca dengan Tab Samaran ~ Incognito Tab
3. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821
Bab 1094 – Masih Ikut
Beberapa satpam kemari dan langsung menekan Caroline
dan Celia di lantai.
Ekspresi Caroline sangatlah buruk.
“Apa-apaan, apa yang kalian lakukan!”
Satpam menghempaskan nafasnya, “Kalian berdua lagi!
Tadi berbuat onar di LV, sekarang berbuat onar di Prilly Jewelry, langsung bawa
ke kantor polisi saja sepertinya!”
Caroline dan Celia benar-benar kehabisan kata-kata.
Tidak disangka mereka akan dikeluarkan oleh satpam yang sama, ini sungguh
memalukan sekali.
Ada apa dengan orang-orang ini, mengapa semuanya tidak
tahu diri, jelas bahwa Thomas sedang berakting, mereka berkomplotan dan
berpura-pura hebat, namun kepala toko ini malah mengusir mereka, sungguh gila!
Caroline dan Celia dilempar keluar lagi, beberapa
pembagi flyer dan para pedagang pinggir jalan menatapi mereka berdua dengan
tatapan aneh, kedua wanita ini jangan-jangan adalah pengemis, mengapa bisa dua
kali berturut dilempar keluar dari dalam mall.
Celia menggertakkan giginya, wajahnya merah.
“Hari ini sungguh memalukan sekali, aku Celia
bersumpah aku tidak akan pernah dilempar oleh orang lain di jalanan lagi!”
Hari ini sungguh aneh sekali, mengapa para pegawai
toko ini seolah terus mencari masalah dengan mereka?
Mereka berdua berjalan di jalanan dan ketika bingung
mau kemana, mereka melihat Thomas dan Bianca keluar dari mall, mereka lalu
berdiskusi, “Masih mau ikut atau tidak?”
Caroline menggertakkan giginya, “Ikut! Aku tidak
percaya bahwa mereka bisa berpura-pura kaya terus!”
Beli tas palsu, beli perhiasan palsu, tas itu saja sudah
cukup buat membeli 5 mobil yang dikendarainya, masih berpura-pura hebat,
Caroline tidak percaya, asalkan palsu, pasti ada saatnya kebohongannya
terbongkar.
Caroline dan Celia mengikutinya secara diam-diam,
terlihat Thomas mengambil sebuah flyer di dekat depan pintu, di atas sana
tertulis BBQ, itu adalah sebuah restoran mahal yang baru buka, perkiraan biaya
perorangan sekitar beberapa juta rupiah, itu sebanding dengan restoran Michelin
bintang 3.
Thomas melihat makanan di atas sana, sepertinya
lumayan bagus, kebetulan tadi di pinggir jalan makanannya tidak begitu enak,
Thomas berkata, “Makan lagi yuk, kebetulan kamu beli perhiasan untukku, aku
traktir kamu makan dulu.”
“Baik!” Bianca menyetujuinya, meskipun dia mengerti
bahwa barang berharga yang dibelinya hari ini sama sekali tidak boleh dibilang
dibeli olehnya, sebenarnya karena Thomas barulah bisa semurah itu.
Itu sama saja dengan dia menggunakan uang 20 jutaan
untuk membeli barang seharga 2 miliaran, dia sungguh untung besar.
Namun Thomas sudah berkata seperti begitu, Bianca
tentu saja senang untuk pergi makan lagi bersama Thomas.
Wajah Bianca sedikit merah, mereka naik ke mobil dan
menuju ke restoran itu.
Ketika melihat mereka berdua naik ke atas mobil,
Caroline dan Celia juga bergegas mengikutinya secara diam-diam, mereka juga
mengambil sebuah flyer, mereka langsung mengerti.
“Kedua orang ini mau pergi makan? Apakah mereka bodoh?
Melihat tulisan “Sebanding dengan restoran Michelin bintang 3″ yang tertera di
atas sini? Tulisannya beberapa juta, tapi sampai di sana sekali pesan juga
sudah pasti lewat dari puluhan juta!”
Restoran seperti ini memang begitu, tulisannya
kira-kira begini, namun ketika pesan menu, masakan mahal semuanya berada di
depan, ikan laut, seafood, dan berbagai makanan mewah lainnya.
Membawa wanita pergi makan tentu saja tidak mungkin
tidak memesan satupun masakan yang ada di depan sana dan langsung pesan yang
belakang, itu sungguh memalukan.
Caroline langsung menghempaskan nafasnya, “Kamu pikir
dulu, mereka berdua bisa melakukan apapun, membeli tas palsu di LV, perhiasan
palsu di Prilly Jewelry, mereka juga pasti bisa melakukan hal apapun.”
Celia menganggukkan kepalanya, “Benar juga, menurutku
mereka mungkin cuma pergi pesan makanan yang paling murah lalu foto dan post di
timeline dan tambahkan lokasi untuk terlihat hebat.”
Caroline mencibir, “Pasti begitu, ayo kita pergi
juga!”
Celia terlihat sedikit canggung, “Kita juga pergi? Ini
terlalu mahal.”
“Takut apanya, kita bukannya baru makan? Sampai di
sana pesan salad, pesan kopi, bisa semahal apa? Anggap saja menggunakan satu
dua juta untuk berfoto-foto di sana saja.”
Celia berpikir sejenak lalu merasa benar, dia lalu
pergi juga.
Setelah mengambil flyer, Caroline dan Celia lalu naik
mobil BMW mereka dan langsung datang ke restoran itu.
Setelah masuk ke dalam restoran, terlihat Thomas dan
Bianca sudah duduk dan memesan makanan, mereka berdua langsung duduk di meja
samping Thomas dan Bianca.
Bianca mengerutkan keningnya, dia kehabisan kata-kata.
Mengapa bertemu dengan mereka berdua lagi? Sungguh
susah untuk menghindar dari mereka!
Mereka berdua jangan-jangan sengaja membuntuti dari
belakang?
Bianca berpikir, mau makan saja mengapa masih harus
sesusah ini?
Thomas mengambil menu dan memberikannya satu untuk
Bianca.
”Pesan saja! Pesan apa saja yang ingin kamu coba.”
Caroline mencibir di samping, mau pesan apa tinggal
pesan saja, lihatlah harga nanti pasti akan membuat kalian ketakutan.
Caroline mengambil menu dan sengaja berkata dengan
kencang.
“King Crab di sini sepertinya lumayan!”
Thomas mendengarnya dan melirik Bianca, dia merasa ide
ini lumayan.
“Apakah kamu ingin makan King Crab?”
Bianca tercengang sejenak, “Baik, aku lihat dulu
berapa harganya…”
Sekali melihat harganya, Bianca langsung kaget, “Ini
terlalu mahal! 1.6 juta per 500 gram?”
Satu King Crab lumayan berat, jika 1,6 juta satu ekor
itu masih lumayan, tapi 1,6 juta per 500 gram itu… kalau begitu satu king Crab
jangan-jangan harus di atas 20 juta ke atas?
Di tempat lain jika makan King Crab palingan juga 5-6
jutaan, makanan di sini sungguh mahal sekali!
Tentu saja, mahal juga ada sebabnya, lingkungan
peliharanya berbeda, cara masaknya juga berbeda, ini tidak bisa dipungkiri.
Bianca menggelengkan kepalanya, dia merasa harganya
tidak bisa diterima.
Thomas tertawa, “Tenang saja, aku ada member restoran
ini, bisa diskon.”
Bianca langsung tertawa, dia sudah mendengar perkataan
Thomas ini dua kali!
Ketika berada di LV, dia sudah berkata seperti begitu,
ketika di Prilly Jewelry dia juga berkata seperti begitu.
Bianca berkata, “Kak Thomas, ini adalah restoran yang
baru buka, hari ini hari pertama buka! Kamu bercanda denganku kan ya?”
Thomas tertawa, “Kamu lihat bagian pojok kanan bawah
flyernya.”
Bianca meliriknya, di bagian bawah sana tertulis, “Di
bawah naungan Perusahaan Besar Meng.”
Perusahaan Besar Meng sangatlah maju di bidang
restoran, cabangnya ada dimana-mana, ada banyak restoran yang baru buka
sebenarnya adalah milik Perusahaan Besar Meng.
Bianca tercengang sejenak, dia berkata, “Kak Thomas,
maksudmu kamu ada member Perusahaan Besar Meng?”
Thomas menganggukkan kepalanya, “Benar, aku ada member
Perusahaan Besar Meng, dan itu adalah Advanced member.”
Seusai berkata, Thomas sendiri juga tertawa, Bianca
juga ikut tertawa.
Kejadian hari ini terlalu kebetulan semua, Bianca juga
tahu dengan relasi Thomas, namun dia tidak menyangka bahwa relasi Thomas begitu
luas, kemana-mana ada relasi dia.
Restoran yang baru buka juga boleh didiskon?
Caroline dan Celia menyipitkan matanya, mereka
kehabisan kata-kata, kenapa, sampai di restoran masih bisa diskon?
Mereka tidak percaya, mereka ingin melihat apa yang
akan terjadi nanti!
Bianca bertanya, “Kak Thomas, bisa diskon berapa
persen?”
Thomas tersenyum, “Bisa gratis makanan! Kita makan
gratis, nanti aku bawa kamu kabur dan tidak perlu bayar!”
Bianca tercengang sejenak, Huh? Benarkah, aku tidak
pernah begitu, rasanya seru…”
Jangan lihat Bianca seperti gadis culun, namun
sebenarnya dia lumayan suka dengan hal seperti begini.
Thomas menganggukkan kepalanya, “Baik, jika memutuskan
untuk makan gratis, kalau begitu pesan sesuka hati saja!”
“Baiklah, kalau begitu satu King Crab!”
Caroline dan Celia yang berada di samping kehabisan
kata-kata, kabur dan tidak bayar? Kedua orang ini sepertinya gila.
Beberapa satpam kemari dan langsung menekan Caroline
dan Celia di lantai.
Ekspresi Caroline sangatlah buruk.
“Apa-apaan, apa yang kalian lakukan!”
Satpam menghempaskan nafasnya, “Kalian berdua lagi!
Tadi berbuat onar di LV, sekarang berbuat onar di Prilly Jewelry, langsung bawa
ke kantor polisi saja sepertinya!”
Caroline dan Celia benar-benar kehabisan kata-kata.
Tidak disangka mereka akan dikeluarkan oleh satpam yang sama, ini sungguh
memalukan sekali.
Ada apa dengan orang-orang ini, mengapa semuanya tidak
tahu diri, jelas bahwa Thomas sedang berakting, mereka berkomplotan dan
berpura-pura hebat, namun kepala toko ini malah mengusir mereka, sungguh gila!
Caroline dan Celia dilempar keluar lagi, beberapa
pembagi flyer dan para pedagang pinggir jalan menatapi mereka berdua dengan
tatapan aneh, kedua wanita ini jangan-jangan adalah pengemis, mengapa bisa dua
kali berturut dilempar keluar dari dalam mall.
Celia menggertakkan giginya, wajahnya merah.
“Hari ini sungguh memalukan sekali, aku Celia
bersumpah aku tidak akan pernah dilempar oleh orang lain di jalanan lagi!”
Hari ini sungguh aneh sekali, mengapa para pegawai
toko ini seolah terus mencari masalah dengan mereka?
Mereka berdua berjalan di jalanan dan ketika bingung
mau kemana, mereka melihat Thomas dan Bianca keluar dari mall, mereka lalu
berdiskusi, “Masih mau ikut atau tidak?”
Caroline menggertakkan giginya, “Ikut! Aku tidak
percaya bahwa mereka bisa berpura-pura kaya terus!”
Beli tas palsu, beli perhiasan palsu, tas itu saja sudah
cukup buat membeli 5 mobil yang dikendarainya, masih berpura-pura hebat,
Caroline tidak percaya, asalkan palsu, pasti ada saatnya kebohongannya
terbongkar.
Caroline dan Celia mengikutinya secara diam-diam,
terlihat Thomas mengambil sebuah flyer di dekat depan pintu, di atas sana
tertulis BBQ, itu adalah sebuah restoran mahal yang baru buka, perkiraan biaya
perorangan sekitar beberapa juta rupiah, itu sebanding dengan restoran Michelin
bintang 3.
Thomas melihat makanan di atas sana, sepertinya
lumayan bagus, kebetulan tadi di pinggir jalan makanannya tidak begitu enak,
Thomas berkata, “Makan lagi yuk, kebetulan kamu beli perhiasan untukku, aku
traktir kamu makan dulu.”
“Baik!” Bianca menyetujuinya, meskipun dia mengerti
bahwa barang berharga yang dibelinya hari ini sama sekali tidak boleh dibilang
dibeli olehnya, sebenarnya karena Thomas barulah bisa semurah itu.
Itu sama saja dengan dia menggunakan uang 20 jutaan
untuk membeli barang seharga 2 miliaran, dia sungguh untung besar.
Namun Thomas sudah berkata seperti begitu, Bianca
tentu saja senang untuk pergi makan lagi bersama Thomas.
Wajah Bianca sedikit merah, mereka naik ke mobil dan
menuju ke restoran itu.
Ketika melihat mereka berdua naik ke atas mobil,
Caroline dan Celia juga bergegas mengikutinya secara diam-diam, mereka juga
mengambil sebuah flyer, mereka langsung mengerti.
“Kedua orang ini mau pergi makan? Apakah mereka bodoh?
Melihat tulisan “Sebanding dengan restoran Michelin bintang 3″ yang tertera di
atas sini? Tulisannya beberapa juta, tapi sampai di sana sekali pesan juga
sudah pasti lewat dari puluhan juta!”
Restoran seperti ini memang begitu, tulisannya
kira-kira begini, namun ketika pesan menu, masakan mahal semuanya berada di
depan, ikan laut, seafood, dan berbagai makanan mewah lainnya.
Membawa wanita pergi makan tentu saja tidak mungkin
tidak memesan satupun masakan yang ada di depan sana dan langsung pesan yang
belakang, itu sungguh memalukan.
Caroline langsung menghempaskan nafasnya, “Kamu pikir
dulu, mereka berdua bisa melakukan apapun, membeli tas palsu di LV, perhiasan
palsu di Prilly Jewelry, mereka juga pasti bisa melakukan hal apapun.”
Celia menganggukkan kepalanya, “Benar juga, menurutku
mereka mungkin cuma pergi pesan makanan yang paling murah lalu foto dan post di
timeline dan tambahkan lokasi untuk terlihat hebat.”
Caroline mencibir, “Pasti begitu, ayo kita pergi
juga!”
Celia terlihat sedikit canggung, “Kita juga pergi? Ini
terlalu mahal.”
“Takut apanya, kita bukannya baru makan? Sampai di
sana pesan salad, pesan kopi, bisa semahal apa? Anggap saja menggunakan satu
dua juta untuk berfoto-foto di sana saja.”
Celia berpikir sejenak lalu merasa benar, dia lalu
pergi juga.
Setelah mengambil flyer, Caroline dan Celia lalu naik
mobil BMW mereka dan langsung datang ke restoran itu.
Setelah masuk ke dalam restoran, terlihat Thomas dan
Bianca sudah duduk dan memesan makanan, mereka berdua langsung duduk di meja
samping Thomas dan Bianca.
Bianca mengerutkan keningnya, dia kehabisan kata-kata.
Mengapa bertemu dengan mereka berdua lagi? Sungguh
susah untuk menghindar dari mereka!
Mereka berdua jangan-jangan sengaja membuntuti dari
belakang?
Bianca berpikir, mau makan saja mengapa masih harus
sesusah ini?
Thomas mengambil menu dan memberikannya satu untuk
Bianca.
”Pesan saja! Pesan apa saja yang ingin kamu coba.”
Caroline mencibir di samping, mau pesan apa tinggal
pesan saja, lihatlah harga nanti pasti akan membuat kalian ketakutan.
Caroline mengambil menu dan sengaja berkata dengan
kencang.
“King Crab di sini sepertinya lumayan!”
Thomas mendengarnya dan melirik Bianca, dia merasa ide
ini lumayan.
“Apakah kamu ingin makan King Crab?”
Bianca tercengang sejenak, “Baik, aku lihat dulu
berapa harganya…”
Sekali melihat harganya, Bianca langsung kaget, “Ini
terlalu mahal! 1.6 juta per 500 gram?”
Satu King Crab lumayan berat, jika 1,6 juta satu ekor
itu masih lumayan, tapi 1,6 juta per 500 gram itu… kalau begitu satu king Crab
jangan-jangan harus di atas 20 juta ke atas?
Di tempat lain jika makan King Crab palingan juga 5-6
jutaan, makanan di sini sungguh mahal sekali!
Tentu saja, mahal juga ada sebabnya, lingkungan
peliharanya berbeda, cara masaknya juga berbeda, ini tidak bisa dipungkiri.
Bianca menggelengkan kepalanya, dia merasa harganya
tidak bisa diterima.
Thomas tertawa, “Tenang saja, aku ada member restoran
ini, bisa diskon.”
Bianca langsung tertawa, dia sudah mendengar perkataan
Thomas ini dua kali!
Ketika berada di LV, dia sudah berkata seperti begitu,
ketika di Prilly Jewelry dia juga berkata seperti begitu.
Bianca berkata, “Kak Thomas, ini adalah restoran yang
baru buka, hari ini hari pertama buka! Kamu bercanda denganku kan ya?”
Thomas tertawa, “Kamu lihat bagian pojok kanan bawah
flyernya.”
Bianca meliriknya, di bagian bawah sana tertulis, “Di
bawah naungan Perusahaan Besar Meng.”
Perusahaan Besar Meng sangatlah maju di bidang
restoran, cabangnya ada dimana-mana, ada banyak restoran yang baru buka
sebenarnya adalah milik Perusahaan Besar Meng.
Bianca tercengang sejenak, dia berkata, “Kak Thomas,
maksudmu kamu ada member Perusahaan Besar Meng?”
Thomas menganggukkan kepalanya, “Benar, aku ada member
Perusahaan Besar Meng, dan itu adalah Advanced member.”
Seusai berkata, Thomas sendiri juga tertawa, Bianca
juga ikut tertawa.
Kejadian hari ini terlalu kebetulan semua, Bianca juga
tahu dengan relasi Thomas, namun dia tidak menyangka bahwa relasi Thomas begitu
luas, kemana-mana ada relasi dia.
Restoran yang baru buka juga boleh didiskon?
Caroline dan Celia menyipitkan matanya, mereka
kehabisan kata-kata, kenapa, sampai di restoran masih bisa diskon?
Mereka tidak percaya, mereka ingin melihat apa yang
akan terjadi nanti!
Bianca bertanya, “Kak Thomas, bisa diskon berapa
persen?”
Thomas tersenyum, “Bisa gratis makanan! Kita makan
gratis, nanti aku bawa kamu kabur dan tidak perlu bayar!”
Bianca tercengang sejenak, Huh? Benarkah, aku tidak
pernah begitu, rasanya seru…”
Jangan lihat Bianca seperti gadis culun, namun
sebenarnya dia lumayan suka dengan hal seperti begini.
Thomas menganggukkan kepalanya, “Baik, jika memutuskan
untuk makan gratis, kalau begitu pesan sesuka hati saja!”
“Baiklah, kalau begitu satu King Crab!”
Caroline dan Celia yang berada di samping kehabisan
kata-kata, kabur dan tidak bayar? Kedua orang ini sepertinya gila.
No comments: