Silahkan di bantu di bantu..
1. Share ke MedSos
2. Baca dengan Tab Samaran ~ Incognito Tab
3. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821
Bab 1267 –
Jika Tahu Akan Seperti Ini, Untuk Apa Dilakukan
“Jika tahu akan seperti ini, untuk apa kamu
melakukannya? Serakah membuat seseorang hancur, tidak pernah bersyukur,
membuatmu menghancurkan diri sendiri, juga menghancurkan harapan orang padamu.”
Kata Thomas Qin.
“Semua gara-gara kamu, sialan, jika bukan karenamu,
Paman Keduaku pasti tidak akan pernah tahu, semua gara-gara kamu, aku tidak
akan mengampunimu.”
Dravin Fang berteriak keras bagai seekor binatang
liar, berusaha melepaskan diri dari tangan satpam dan ingin menyerang Thomas.
“Benda tidak berotak, cepat pergi! Kelak tidak ada
tempat bagimu lagi di Perusahaan Besar Lin.”
Ignatius Fang melepaskan tendangan ke wajah Dravin
Fang, sontak membuat beberapa butir gigi Dravin Fang tanggal, raut wajah amat
buruk.
“Ignatius Fang, kamu sungguh orang yang kejam dan
tidak berperasaan, aku sudah berkorban banyak untuk perusahaan, kamu malah
sangat tidak berperikemanusiaan, kamu adalah orang bermuka manusia berhati
binatang, aku benci pada diri sendiri, aku benci karena tidak bersikap kejam
lebih awal, dengan begitu aku tidak perlu berakhir seperti ini, hingga bertemu
seorang pembawa sial sepertinya.”
Kata Dravin Fang dengan nada tinggi, kedua mata penuh
hawa mematikan.
“Bawa dia keluar, dalam Perusahaan Besar Lin, tidak
ada orang seperti dia lagi.” Kata Ignatius Fang sambil menghirup nafas dalam,
memandang ke luar jendela.
“Paman Kedua, Paman Kedua, aku ini keponakanmu sendiri
Paman Kedua, Paman Kedua tidak boleh membuangku begitu saja, perusahaan itu
tidak bisa tanpaku, huhuhu…”
Jeritan Dravin Fang bergema di dalam villa, wajah Xixi
Chen penuh air mata, dalam hati merasa sangat cemas.
“Patahkan kaki, congkel bola mata, potong lidah, lalu
buang keluar.” Ignatius Fang melihat Mo
Daozi sekilas, berkata datar.
“Mohon ampun Bos, mohon ampun Bos.”
Hati Mo Daozi sangat tegang, namun sama sekali tidak
dapat melepaskan diri dari cengkeraman para satpam, dalam mimpi pun tidak
pernah terbayangkan olehnya, riwayat hidupnya akan berakhir karena keserakahan
seperti itu.
“Tuan Qin, maaf membuat Anda tidak nyaman.”
Ignatius Fang menoleh melihat Thomas Qin, berkata
dengan penuh rasa bersalah.
“Tidak masalah, setiap keluarga memiliki kisah
masing-masing.”
Kata Thomas Qin sambil meregangkan bahu, demi merebut
kekuasaan tertinggi, demi mencapai tujuannya, Dravin hanya perlu membuat
Ignatius Fang tidak memiliki keturunan, dengan begitu Perusahaan Besar Lin yang
besar itu akan diteruskan oleh dirinya, kekayaan sebanyak itu, godaan sebesar
itu tentu tidak ingin dia lepaskan begitu saja.
“Karena penyakitmu sudah sembuh, aku pun tidak perlu
menetap terlalu lama disini.”
“Dokter Qin pandai sekali menilai orang, bisa
membedakan benar dan salah dengan mudah, kata master sungguh tidak salah jika
diberikan padamu.” Kata Ignatius Fang dengan penuh hormat.
“Semua ini tidak ada apa-apanya, tidak ada yang bisa
dibanggakan.” Kata Thomas sambil melambaikan tangan.
“Jasa baik hari ini tidak mampu aku balas dengan
apapun, Dokter Qin, mulai hari ini Northland Villa milikku, akan menjadi milik
Dokter Qin, ini kuncinya, setelah ini aku akan menyelesaikan semua prosedur.”
Ignatius Fang memberikan sebuah kartu berwarna emas
pada Thomas Qin dengan penuh rasa hormat.
“Tidak boleh seperti ini, berkat bantuan Tuan Fang-lah
aku berhasil selamat dalam perjalanan Gunung Changbai, aku tidak dapat menerima
semua ini.” Kata Thomas Qin sambil menggelengkan kepala.
“Dokter Qin, semua perkataanmu sangat berguna untukku,
juga berhasil menyelesaikan masalah yang sedang aku alami, menyapu bersih
penghalang dalam perusahaan, dalam hati aku merasa sangat kagum pada Dokter
Qin, melebihi tingginya gunung dan luasnya lautan. Ini adalah sedikit niat baik
dariku, ada yang dikorbankan, ada juga yang akan didapatkan, mohon Dokter Qin
tidak menolaknya, jika tidak, sama saja dengan memandang rendah aku.” Kata
Ignatius Fang dengan sangat tegas.
“Baiklah jika begitu…”
Thomas tersenyum pahit, setelah menerima kartu emas
itu, senyuman berseri pun menghiasi wajah Ignatius Fang.
“Jika memang begitu, aku tidak berlama-Iama lagi, aku
kembali ke Kota Donghai dulu.”
“Baiklah, aku pun tidak akan mengganggu waktu Dokter
Qin, aku minta pesawat pribadi untuk mengantar Anda kembali.”
“Sudah bertahun-tahun berlalu, akhirnya aku kembali ke
tempat ini.”
Seorang Kakek berusia lanjut menopang diri dengan
sebuah tongkat, berkata dengan penuh serius, dia berdiri di bawah pesawat
sambil memandang ke segala arah.
“Orang di depan silahkan pergi, yang tidak
berkepentingan segera minggir, jangan berdiri di daerah landasan! Jangan
berdiri di daerah landasan!”
Terdengar teriakan yang menusuk telinga, membuat
telinga Kakek tua itu sakit bagai tertusuk, beberapa helai rambut yang masih
tersisa pun melayang dan berantakan karena tiupan angin kencang.
“Tuan Besar, Anda harus berhati-hati.” Dua laki-laki
paruh baya di belakang berkata dengan tegang.
“Bukankah itu pesawat pribadi milik Direktur Fang dari
Perusahaan Besar Lin? Aku mengenalinya, dulu aku pernah melihatnya saat
berkunjung ke Dongbei.” Kata Yantono Zhu sambil menunjuk pesawat besar yang
sedang mendarat.
“Benarkah? Benaran pesawat milik Tuan Fang? Apakah
seharusnya kita memberi penghormatan sebentar?”
Kata Beily Zhu dengan ekspresi wajah heboh.
“Benar juga, Ayah, cepat kita kesana.”
Ferry Zhu mengangguk, ketiganya pun berlari menuju
arah turunnya pesawat, setelah itu seseorang turun dari pesawat itu, semua
terlihat dalam dua mata Beily.
“Apakah itu Tuan Fang?” Tanya Beily Zhu.
“Kelihatannya mirip sekali, Yah, cepat lari!”
Ferry dan Yantono pun menggandeng Beily Zhu berlari
cepat ke arah pesawat, tetapi sebelum tiba, pesawat itu malah sudah terbang
lagi.
“Hei anak muda, tunggu dulu? Dimana Tuan Fang?”
Ferry berteriak pada pemuda di depan.
“Siapa kalian?”
Tanya Thomas Qin sambil mengerutkan kening.
“Tidak penting siapa kami, aku tanya, dimana Tuan
Fang? Cukup jawab saja pertanyaanku.”
Kata Yantono Zhu dengan suara berat, bersikap penuh
arogan.
“Mana aku tahu, kejar dan tanyakan saja pada pesawat
itu.”
Thomas Qin membalikkan bola mata, beberapa orang tua
itu, jika dijumlahkan usia mereka sudah lebih dari seratus tahun, namun masih
saja mengira dirinya seorang penguasa hebat?
“Kamu, kamu—kamu kenapa tidak tahu sopan santun,
apakah kamu yang baru turun dari pesawat itu?” Tanya Ferry Zhu dengan kesal.
“Aku tukang isi bahan bakar.”
Thomas Qin membalikkan bola mata melihat mereka, lalu
berbalik badan pergi.
“Lihatlah anak muda itu, hanya seorang tukang isi
bahan bakar pun bersikap sangat sombong, dunia ini semakin tidak masuk akal,
kelihatannya Kota Donghai sungguh bukan tempat yang bagus untuk menetap lama.”
Raut wajah Yantono Zhu menjadi suram, menatap bayangan
Thomas menjauh, dia hanya bisa berkata dengan dingin.
Baru turun dari pesawat, Thomas pun menerima telepon
dari Wanda Zhu.
“Kakak Thomas, kamu dimana, malam ini ada waktu tidak?
Keluargaku mengatakan sebuah pesta malam, meminta semua orang hadir, aku ingin
mengajakmu pergi bersamaku, apakah bisa?” Tanya Wanda.
“Bisa kok, tadi aku keluar untuk urusan penting, baru
saja kembali ke Kota Donghai, jika begitu, nanti malam aku pergi menemuimu.”
Kata Thomas Qin.
“Lokasinya di Hotel Long Yuan, aku sudah memesan satu
lantai penuh, semua anggota Keluarga Zhu akan datang.” Kata Wanda lanjutnya.
“Baik, aku mengerti, sampai jumpa nanti malam.”
Thomas mematikan telepon, lalu kembali ke Green Plum
Manor terlebih dahulu, karena dia harus segera menyimpan raja ginseng itu,
setelah disiapkan, besok pagi pun sudah bisa digunakan.
Setelah istirahat sore, pada malam hari, Thomas Qin
tiba di Hotel Long Yuan, saat ini Wanda Zhu tengah menunggunya di depan pintu.
“Kakak Thomas! Akhirnya Kakak sampai, ayo, kita
masuk.” Kata Wanda dengan gembira.
“Bukannya ingin mengataimu Thomas Qin, seharian ini
kamu santai sekali, hingga tidak melihat bayangmu, entah melakukan penipuan
dimana lagi kamu. Wanda sibuk kesana-kemari, membantu Keluarga Zhu
menyelesaikan berbagai pekerjaan, bisa dibayangkan betapa berat hari ini
baginya, tidak bisakah kamu membantunya menanggung beban? Wanda selalu
tergila-gila padamu, kenapa kamu malah membalasnya seperti ini? Bagaimana
keadaan klinik yang kamu buka itu? Apakah sudah hampir bangkrut.”
Saat ini Lydia Wang berdiri di belakang Thomas dan
Wanda, berkata dengan sangat kesal.
“Jika tahu akan seperti ini, untuk apa kamu
melakukannya? Serakah membuat seseorang hancur, tidak pernah bersyukur,
membuatmu menghancurkan diri sendiri, juga menghancurkan harapan orang padamu.”
Kata Thomas Qin.
“Semua gara-gara kamu, sialan, jika bukan karenamu,
Paman Keduaku pasti tidak akan pernah tahu, semua gara-gara kamu, aku tidak
akan mengampunimu.”
Dravin Fang berteriak keras bagai seekor binatang
liar, berusaha melepaskan diri dari tangan satpam dan ingin menyerang Thomas.
“Benda tidak berotak, cepat pergi! Kelak tidak ada
tempat bagimu lagi di Perusahaan Besar Lin.”
Ignatius Fang melepaskan tendangan ke wajah Dravin
Fang, sontak membuat beberapa butir gigi Dravin Fang tanggal, raut wajah amat
buruk.
“Ignatius Fang, kamu sungguh orang yang kejam dan
tidak berperasaan, aku sudah berkorban banyak untuk perusahaan, kamu malah
sangat tidak berperikemanusiaan, kamu adalah orang bermuka manusia berhati
binatang, aku benci pada diri sendiri, aku benci karena tidak bersikap kejam
lebih awal, dengan begitu aku tidak perlu berakhir seperti ini, hingga bertemu
seorang pembawa sial sepertinya.”
Kata Dravin Fang dengan nada tinggi, kedua mata penuh
hawa mematikan.
“Bawa dia keluar, dalam Perusahaan Besar Lin, tidak
ada orang seperti dia lagi.” Kata Ignatius Fang sambil menghirup nafas dalam,
memandang ke luar jendela.
“Paman Kedua, Paman Kedua, aku ini keponakanmu sendiri
Paman Kedua, Paman Kedua tidak boleh membuangku begitu saja, perusahaan itu
tidak bisa tanpaku, huhuhu…”
Jeritan Dravin Fang bergema di dalam villa, wajah Xixi
Chen penuh air mata, dalam hati merasa sangat cemas.
“Patahkan kaki, congkel bola mata, potong lidah, lalu
buang keluar.” Ignatius Fang melihat Mo
Daozi sekilas, berkata datar.
“Mohon ampun Bos, mohon ampun Bos.”
Hati Mo Daozi sangat tegang, namun sama sekali tidak
dapat melepaskan diri dari cengkeraman para satpam, dalam mimpi pun tidak
pernah terbayangkan olehnya, riwayat hidupnya akan berakhir karena keserakahan
seperti itu.
“Tuan Qin, maaf membuat Anda tidak nyaman.”
Ignatius Fang menoleh melihat Thomas Qin, berkata
dengan penuh rasa bersalah.
“Tidak masalah, setiap keluarga memiliki kisah
masing-masing.”
Kata Thomas Qin sambil meregangkan bahu, demi merebut
kekuasaan tertinggi, demi mencapai tujuannya, Dravin hanya perlu membuat
Ignatius Fang tidak memiliki keturunan, dengan begitu Perusahaan Besar Lin yang
besar itu akan diteruskan oleh dirinya, kekayaan sebanyak itu, godaan sebesar
itu tentu tidak ingin dia lepaskan begitu saja.
“Karena penyakitmu sudah sembuh, aku pun tidak perlu
menetap terlalu lama disini.”
“Dokter Qin pandai sekali menilai orang, bisa
membedakan benar dan salah dengan mudah, kata master sungguh tidak salah jika
diberikan padamu.” Kata Ignatius Fang dengan penuh hormat.
“Semua ini tidak ada apa-apanya, tidak ada yang bisa
dibanggakan.” Kata Thomas sambil melambaikan tangan.
“Jasa baik hari ini tidak mampu aku balas dengan
apapun, Dokter Qin, mulai hari ini Northland Villa milikku, akan menjadi milik
Dokter Qin, ini kuncinya, setelah ini aku akan menyelesaikan semua prosedur.”
Ignatius Fang memberikan sebuah kartu berwarna emas
pada Thomas Qin dengan penuh rasa hormat.
“Tidak boleh seperti ini, berkat bantuan Tuan Fang-lah
aku berhasil selamat dalam perjalanan Gunung Changbai, aku tidak dapat menerima
semua ini.” Kata Thomas Qin sambil menggelengkan kepala.
“Dokter Qin, semua perkataanmu sangat berguna untukku,
juga berhasil menyelesaikan masalah yang sedang aku alami, menyapu bersih
penghalang dalam perusahaan, dalam hati aku merasa sangat kagum pada Dokter
Qin, melebihi tingginya gunung dan luasnya lautan. Ini adalah sedikit niat baik
dariku, ada yang dikorbankan, ada juga yang akan didapatkan, mohon Dokter Qin
tidak menolaknya, jika tidak, sama saja dengan memandang rendah aku.” Kata
Ignatius Fang dengan sangat tegas.
“Baiklah jika begitu…”
Thomas tersenyum pahit, setelah menerima kartu emas
itu, senyuman berseri pun menghiasi wajah Ignatius Fang.
“Jika memang begitu, aku tidak berlama-Iama lagi, aku
kembali ke Kota Donghai dulu.”
“Baiklah, aku pun tidak akan mengganggu waktu Dokter
Qin, aku minta pesawat pribadi untuk mengantar Anda kembali.”
“Sudah bertahun-tahun berlalu, akhirnya aku kembali ke
tempat ini.”
Seorang Kakek berusia lanjut menopang diri dengan
sebuah tongkat, berkata dengan penuh serius, dia berdiri di bawah pesawat
sambil memandang ke segala arah.
“Orang di depan silahkan pergi, yang tidak
berkepentingan segera minggir, jangan berdiri di daerah landasan! Jangan
berdiri di daerah landasan!”
Terdengar teriakan yang menusuk telinga, membuat
telinga Kakek tua itu sakit bagai tertusuk, beberapa helai rambut yang masih
tersisa pun melayang dan berantakan karena tiupan angin kencang.
“Tuan Besar, Anda harus berhati-hati.” Dua laki-laki
paruh baya di belakang berkata dengan tegang.
“Bukankah itu pesawat pribadi milik Direktur Fang dari
Perusahaan Besar Lin? Aku mengenalinya, dulu aku pernah melihatnya saat
berkunjung ke Dongbei.” Kata Yantono Zhu sambil menunjuk pesawat besar yang
sedang mendarat.
“Benarkah? Benaran pesawat milik Tuan Fang? Apakah
seharusnya kita memberi penghormatan sebentar?”
Kata Beily Zhu dengan ekspresi wajah heboh.
“Benar juga, Ayah, cepat kita kesana.”
Ferry Zhu mengangguk, ketiganya pun berlari menuju
arah turunnya pesawat, setelah itu seseorang turun dari pesawat itu, semua
terlihat dalam dua mata Beily.
“Apakah itu Tuan Fang?” Tanya Beily Zhu.
“Kelihatannya mirip sekali, Yah, cepat lari!”
Ferry dan Yantono pun menggandeng Beily Zhu berlari
cepat ke arah pesawat, tetapi sebelum tiba, pesawat itu malah sudah terbang
lagi.
“Hei anak muda, tunggu dulu? Dimana Tuan Fang?”
Ferry berteriak pada pemuda di depan.
“Siapa kalian?”
Tanya Thomas Qin sambil mengerutkan kening.
“Tidak penting siapa kami, aku tanya, dimana Tuan
Fang? Cukup jawab saja pertanyaanku.”
Kata Yantono Zhu dengan suara berat, bersikap penuh
arogan.
“Mana aku tahu, kejar dan tanyakan saja pada pesawat
itu.”
Thomas Qin membalikkan bola mata, beberapa orang tua
itu, jika dijumlahkan usia mereka sudah lebih dari seratus tahun, namun masih
saja mengira dirinya seorang penguasa hebat?
“Kamu, kamu—kamu kenapa tidak tahu sopan santun,
apakah kamu yang baru turun dari pesawat itu?” Tanya Ferry Zhu dengan kesal.
“Aku tukang isi bahan bakar.”
Thomas Qin membalikkan bola mata melihat mereka, lalu
berbalik badan pergi.
“Lihatlah anak muda itu, hanya seorang tukang isi
bahan bakar pun bersikap sangat sombong, dunia ini semakin tidak masuk akal,
kelihatannya Kota Donghai sungguh bukan tempat yang bagus untuk menetap lama.”
Raut wajah Yantono Zhu menjadi suram, menatap bayangan
Thomas menjauh, dia hanya bisa berkata dengan dingin.
Baru turun dari pesawat, Thomas pun menerima telepon
dari Wanda Zhu.
“Kakak Thomas, kamu dimana, malam ini ada waktu tidak?
Keluargaku mengatakan sebuah pesta malam, meminta semua orang hadir, aku ingin
mengajakmu pergi bersamaku, apakah bisa?” Tanya Wanda.
“Bisa kok, tadi aku keluar untuk urusan penting, baru
saja kembali ke Kota Donghai, jika begitu, nanti malam aku pergi menemuimu.”
Kata Thomas Qin.
“Lokasinya di Hotel Long Yuan, aku sudah memesan satu
lantai penuh, semua anggota Keluarga Zhu akan datang.” Kata Wanda lanjutnya.
“Baik, aku mengerti, sampai jumpa nanti malam.”
Thomas mematikan telepon, lalu kembali ke Green Plum
Manor terlebih dahulu, karena dia harus segera menyimpan raja ginseng itu,
setelah disiapkan, besok pagi pun sudah bisa digunakan.
Setelah istirahat sore, pada malam hari, Thomas Qin
tiba di Hotel Long Yuan, saat ini Wanda Zhu tengah menunggunya di depan pintu.
“Kakak Thomas! Akhirnya Kakak sampai, ayo, kita
masuk.” Kata Wanda dengan gembira.
“Bukannya ingin mengataimu Thomas Qin, seharian ini
kamu santai sekali, hingga tidak melihat bayangmu, entah melakukan penipuan
dimana lagi kamu. Wanda sibuk kesana-kemari, membantu Keluarga Zhu
menyelesaikan berbagai pekerjaan, bisa dibayangkan betapa berat hari ini
baginya, tidak bisakah kamu membantunya menanggung beban? Wanda selalu
tergila-gila padamu, kenapa kamu malah membalasnya seperti ini? Bagaimana
keadaan klinik yang kamu buka itu? Apakah sudah hampir bangkrut.”
Saat ini Lydia Wang berdiri di belakang Thomas dan
Wanda, berkata dengan sangat kesal.
No comments: