Silahkan di bantu di bantu..
1. Share ke MedSos
2. Baca dengan Tab Samaran ~ Incognito Tab
3. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821
Bab 1269 –
Kamu Bahkan Tidak Pantas Membawakan Sepatu Wanda
“Tidak peduli berapa lama telah berlalu, aku akan
selalu mengingatmu, Kakak Kedua.”
Kata Ryan Zhu dengan dua mata mulai berkaca-kaca, 50
tahun berlalu, bagi mereka, semua ini seperti sebuah mimpi.
“Aku tahu kok.”
Beily Zhu menepuk pundak Ryan Zhu dengan keras,
dalamnya perasaan itu sama sekali tidak bisa dibayangkan oleh semua orang.
“Sheila, apa kabar.”
Beily Zhu melihat ke arah Sheila Ouyang, tahun itu
karena dialah Ryan Zhu memutus hubungan dengan Keluarga Zhu, memilih hidup
menyendiri di Kota Donghai, jika tidak, tidak mungkin hanya seperti saat ini.
“Kakak Kedua.” Panggil Sheila Ouyang sambil mengangguk
kecil.
“Ini adalah Paman Ketiga kalian, Ryan Zhu! Cepat
panggil Paman Ketiga!” Kata Beily Zhu.
“Paman Ketiga.” Ferry Zhu dan Yantono Zhu mengangguk,
bersama-sama memanggil Ryan Zhu.
“Robin Zhu, Gael Zhu, ini Paman Kedua kalian, cepat
panggil!”
Robin dan Gael pun berdiri, bersama-sama menganggukkan
kepala pada Beily Zhu.
“Baik! Baiklah, baiklah! Generasi muda menjadi harapan
kami, semuanya adalah keturunan berbakat milik Keluarga Zhu. Siapa yang bernama
Wanda? Sudah dari awal aku mendengar soal generasi penerus bernama Wanda,
menggemparkan Kota Donghai, hari ini juga aku ingin melihat, apakah Wanda Zhu
sungguh keturunan kebanggaan di Keluarga Zhu.” Tanya Beily Zhu.
“Kakek Kedua!”
Wanda segera berdiri, membungkukkan badan menghormati
Beily Zhu.
“Bagus, bagus! Ternyata sungguh anak perempuan yang
hebat, Keluarga Zhu, benar-benar beruntung.” Kata Beily Zhu dengan gembira.
“Kata siapa anak perempuan tidak lebih baik dari anak
laki-laki, Wanda sungguh telah memberi pelajaran berharga bagi anak laki-laki
dalam Keluarga Zhu, hahaha.”
“Kakak Kedua, lama tidak berjumpa, kamu masih saja
begitu bersemangat, silahkan duduk!” Kata Ryan Zhu dengan suara tegas.
“Baiklah!”
Saat akan duduk, Beily Zhu merasa tidak cukup ruang,
matanya langsung melintasi orang-orang yang duduk, menyadari Thomas Qin disana.
“Kenapa kamu disini? Apakah kamu bagian dari Keluarga
Zhu?” Tanya Beily Zhu dengan kening mengerut.
“Bukan.” Jawab Thomas Qin.
“Jika bukan, kenapa masih berani duduk disini? Cepat
pergi, ini adalah tempat yang dikhususkan untuk Keluarga Zhu, mana ada
kesempatan untukmu.” Kata Ferry Zhu dengan suara ketus.
“Benar, cepat pergi.”
Yantono Zhu berdiri sambil menyilangkan dua tangan di
depan dada, berbicara dengan nada penuh arogan, jelas-jelas tempat itu
disisakan untuk mereka.
“Dia calon suamiku, Kakek Kedua.” Kata Wanda.
“Calon suamimu? Apa identitas dia?” Kata Beily Zhu
dengan nada datar.
“Seorang pemilik klinik, karena beberapa alasan
tertentu, sudah bertunangan dengan Wanda sejak beberapa tahun yang lalu.” Jelas
Sheila Ouyang.
“Wanda adalah putri kebanggaan Keluarga Zhu, apakah
kamu sungguh pantas bersamanya? Intinya kalian bersama hanya karena beberapa
alasan yang terjadi sejak beberapa tahun lalu, semua orang sudah dewasa,
tidakkah seharusnya kamu bercermin lebih dulu, apakah memang pantas menjadi
pasangan seorang putri kebangaan Keluarga Zhu?” Kata Beily Zhu dengan ekspresi
wajah suram.
“Benar itu, saat ini Wanda adalah satu-satunya harapan
Keluarga Zhu, kamu bahkan tidak pantas membawakan sepatu Wanda.” Teriak Ferry
Zhu dengan kesal.
“Zaman sekarang, masih saja ada orang yang bermuka
tebal sepertimu, sungguh jarang ditemui, tidak tahukah kamu dengan aturan
pernikahan keluarga sebanding? Apakah kamu sungguh pantas untuk Wanda? Paman
Ketiga, pernikahan seperti ini pun Anda setujui?”
Tanya Yantono sambil melihat ke arah Ryan Zhu, kepala
terus menggeleng.
Raut wajah Ryan Zhu berubah, tersenyum pahit sesaat,
dia juga tidak bersedia merestuinya, namun tidak berdaya, bagaimanapun
keadaannya Wanda tetap ingin bersama Thomas Qin, apalagi Thomas Qin juga pernah
menyelamatkan dirinya.
“Thomas Qin adalah seorang tabib yang sangat hebat,
pernah menyelamatkan nyawaku, sifat dan kepribadiannya sangat patut dijadikan
teladan.”
Ryan Zhu hanya bisa mengangguk dengan tak berdaya.
“Adik Ke-3, Wanda adalah tulang punggung Keluarga Zhu
saat ini, bisa-bisanya kamu mencarikan laki-laki seperti ini untuknya? Bukankah
ini semua hanya mempermalukan Keluarga Zhu? Dia menyelamatkan nyawamu ya,
berikan saja uang yang banyak, lagipula semua ini bukan sepenuhnya jasa dia,
semua ini karena kamu masih cukup beruntung, nyawa belum diambil, tabib hebat
darimana coba. Orang seperti dia, adalah penipu yang selalu diberitakan, tujuan
terbesarnya pasti ingin menjadi menantu Keluarga Zhu kan? Namun sayang, dia
tidak cocok untuk Wanda, untuk pernikahan ini, setidaknya aku, tidak akan
memberi restu.”
Kata Beily Zhu dengan tegas, tangan besarnya melambai,
seolah sedang memberi pesan atas kepentingan bangsa dan negara.
“Benar, Paman Ketiga, Paman tidak boleh ceroboh, untuk
masalah ini bagaimana boleh membiarkan Wanda mengambil keputusan sendiri?
Sekalipun laki-laki ini pernah menyelamatkanmu, tidak seharusnya membiarkan
Wanda membayarnya dengan mengorbankan kebahagiaannya sendiri, masalah ini harus
kamu pertimbangkan baik-baik. Kamu juga sudah berpengalaman, mungkinkah masih
tidak mengerti? Menurutku orang ini murni ingin mengikat diri dengan Keluarga
Zhu, tidak
sadarkan dengan identitas sendiri? Hm, hm, seorang tabib, ingin menjadi menantu
beruntung di Keluarga Zhu, jelas-jelas akan menjadi parasit bagi kita, tidak
boleh dibiarkan.”
Ferry pun menambahkan mengikuti Ayahnya, dia sama
sekali tidak memandang Thomas Qin, identitasnya seperti itu bagai langit dan
bumi jika dibandingkan dengan Wanda, berpengaruh buruk pada kemajuan Keluarga
Zhu, hal ini tidak boleh dibiarkan terjadi, tidak akan boleh terjatuh ke dalam
lubang yang sama.
Ryan Zhu tersenyum pahit, melihat Sheila Ouyang
sekilas.
“Yang Kakak Kedua dan Ferry katakan memang benar, kita
tidak boleh menghancurkan masa depan Wanda karena masalah ini, saat ini dia
berkeras hati, kelak pasti akan menyesal, kita tidak boleh membiarkannya
mengambil keputusan sendiri, harus membuatnya sadar dengan identitas dan
lingkungan sendiri. Di situasi-situasi terdesak, kita sungguh harus membantu
Wanda mengambil keputusan.”
Sheila Ouyang memanfaatkan kesempatan menambahkan,
sejak awal dia dan Ryan Zhu memang sudah menentang pernikahan Wanda, kini
hadirnya Kakak Kedua sebagai generasi yang lebih tua dalam Keluarga Zhu,
perkataan tentu akan lebih bertenaga.
“Benar, harus mendengarkan kata senior, kita tidak
boleh bersikap keras kepala. Wanda, ini adalah pengalaman para
generasi-generasi di atas kamu.” Kata Lydia Wang sambil menarik lengan Wanda.
Raut wajah Wanda Zhu menjadi suram, dia tidak
menyangka acara pesta itu akan dimulai dengan serangan bertubi-tubi kepadanya,
membuatnya menjadi korban demi kebaikan keluarga besar itu.
“Masalahku, akan aku putuskan sendiri, kemampuan Kakak
Thomas pun tidak mungkin bisa kalian mengerti.”
“Lihatlah, ini sungguh bukan sikap yang seharusnya
ditunjukkan seorang generasi muda, Adik Ke-3, pendidikan keluargamu terlalu
membuatku kecewa.” Kata Beily Zhu sambil menghela nafas berat.
“Benar kata Kakak Kedua, tetapi masalah ini lebih baik
kita bicarakan kelak saja.” Kata Ryan Zhu.
“Hm, yang penting Wanda adalah tulang punggung dan
sandaran Keluarga Zhu, tidak akan boleh menikah dengan seorang yang tidak
berguna. Tabib? Hahaha, sungguh tidak tahu diri.”
Kata Beily Zhu sambil tersenyum dingin memandang
Thomas.
“Kelihatannya aku datang di waktu yang tidak tepat,
Wanda.”
Kata Thomas sambil meregangkan bahu, bagaimanapun
juga, berada di depan Wanda, dia tidak mungkin marah pada Keluarga Zhu, dengan
begitu harga diri Wanda akan semakin jatuh, namun sekelompok lalat itu sungguh
menjijikkan, dari perkataan saja terdengar indah, demi kebaikan Keluarga Zhu,
kenyataannya hanyalah mengatur-atur hidup orang demi mencapai tujuan mereka,
hanya itu hasil akhir yang ingin mereka capai.
“Bukankah Kakek Zhu juga tidak terima dengan ajaran
keluarga besar lalu memutuskan meninggalkan Keluarga Zhu, dan bersusah payah
hingga mencapai hasil hari ini?” Kata Thomas sambil tersenyum.
“Ini tidak bisa dijadikan alasan untuk kamu bermuka
tebal menjadi menantu beruntung di Keluarga Zhu, kamu sendiri tidak berguna,
jangan membanding-bandingkan dengan Ayahku, memangnya kamu berwibawa seperti
Ayahku? Memangnya kamu memiliki kemampuan hebat seperti yang Ayahku miliki? Kamu
hanyalah seorang yang bergelut di bilang medis, jika dihargai, kamu hanya
seorang dokter, dan jika tidak dihargai, kamu hanyalah seorang dari kalangan
paling bawah.”
Kata Gael Zhu sambil tersenyum dingin, akhirnya
menemukan kesempatan untuk menghina dan merendahkan Thomas Qin, juga dapat
membuat anak polos seperti Wanda mendapat lebih banyak pelajaran.
“Tidak peduli berapa lama telah berlalu, aku akan
selalu mengingatmu, Kakak Kedua.”
Kata Ryan Zhu dengan dua mata mulai berkaca-kaca, 50
tahun berlalu, bagi mereka, semua ini seperti sebuah mimpi.
“Aku tahu kok.”
Beily Zhu menepuk pundak Ryan Zhu dengan keras,
dalamnya perasaan itu sama sekali tidak bisa dibayangkan oleh semua orang.
“Sheila, apa kabar.”
Beily Zhu melihat ke arah Sheila Ouyang, tahun itu
karena dialah Ryan Zhu memutus hubungan dengan Keluarga Zhu, memilih hidup
menyendiri di Kota Donghai, jika tidak, tidak mungkin hanya seperti saat ini.
“Kakak Kedua.” Panggil Sheila Ouyang sambil mengangguk
kecil.
“Ini adalah Paman Ketiga kalian, Ryan Zhu! Cepat
panggil Paman Ketiga!” Kata Beily Zhu.
“Paman Ketiga.” Ferry Zhu dan Yantono Zhu mengangguk,
bersama-sama memanggil Ryan Zhu.
“Robin Zhu, Gael Zhu, ini Paman Kedua kalian, cepat
panggil!”
Robin dan Gael pun berdiri, bersama-sama menganggukkan
kepala pada Beily Zhu.
“Baik! Baiklah, baiklah! Generasi muda menjadi harapan
kami, semuanya adalah keturunan berbakat milik Keluarga Zhu. Siapa yang bernama
Wanda? Sudah dari awal aku mendengar soal generasi penerus bernama Wanda,
menggemparkan Kota Donghai, hari ini juga aku ingin melihat, apakah Wanda Zhu
sungguh keturunan kebanggaan di Keluarga Zhu.” Tanya Beily Zhu.
“Kakek Kedua!”
Wanda segera berdiri, membungkukkan badan menghormati
Beily Zhu.
“Bagus, bagus! Ternyata sungguh anak perempuan yang
hebat, Keluarga Zhu, benar-benar beruntung.” Kata Beily Zhu dengan gembira.
“Kata siapa anak perempuan tidak lebih baik dari anak
laki-laki, Wanda sungguh telah memberi pelajaran berharga bagi anak laki-laki
dalam Keluarga Zhu, hahaha.”
“Kakak Kedua, lama tidak berjumpa, kamu masih saja
begitu bersemangat, silahkan duduk!” Kata Ryan Zhu dengan suara tegas.
“Baiklah!”
Saat akan duduk, Beily Zhu merasa tidak cukup ruang,
matanya langsung melintasi orang-orang yang duduk, menyadari Thomas Qin disana.
“Kenapa kamu disini? Apakah kamu bagian dari Keluarga
Zhu?” Tanya Beily Zhu dengan kening mengerut.
“Bukan.” Jawab Thomas Qin.
“Jika bukan, kenapa masih berani duduk disini? Cepat
pergi, ini adalah tempat yang dikhususkan untuk Keluarga Zhu, mana ada
kesempatan untukmu.” Kata Ferry Zhu dengan suara ketus.
“Benar, cepat pergi.”
Yantono Zhu berdiri sambil menyilangkan dua tangan di
depan dada, berbicara dengan nada penuh arogan, jelas-jelas tempat itu
disisakan untuk mereka.
“Dia calon suamiku, Kakek Kedua.” Kata Wanda.
“Calon suamimu? Apa identitas dia?” Kata Beily Zhu
dengan nada datar.
“Seorang pemilik klinik, karena beberapa alasan
tertentu, sudah bertunangan dengan Wanda sejak beberapa tahun yang lalu.” Jelas
Sheila Ouyang.
“Wanda adalah putri kebanggaan Keluarga Zhu, apakah
kamu sungguh pantas bersamanya? Intinya kalian bersama hanya karena beberapa
alasan yang terjadi sejak beberapa tahun lalu, semua orang sudah dewasa,
tidakkah seharusnya kamu bercermin lebih dulu, apakah memang pantas menjadi
pasangan seorang putri kebangaan Keluarga Zhu?” Kata Beily Zhu dengan ekspresi
wajah suram.
“Benar itu, saat ini Wanda adalah satu-satunya harapan
Keluarga Zhu, kamu bahkan tidak pantas membawakan sepatu Wanda.” Teriak Ferry
Zhu dengan kesal.
“Zaman sekarang, masih saja ada orang yang bermuka
tebal sepertimu, sungguh jarang ditemui, tidak tahukah kamu dengan aturan
pernikahan keluarga sebanding? Apakah kamu sungguh pantas untuk Wanda? Paman
Ketiga, pernikahan seperti ini pun Anda setujui?”
Tanya Yantono sambil melihat ke arah Ryan Zhu, kepala
terus menggeleng.
Raut wajah Ryan Zhu berubah, tersenyum pahit sesaat,
dia juga tidak bersedia merestuinya, namun tidak berdaya, bagaimanapun
keadaannya Wanda tetap ingin bersama Thomas Qin, apalagi Thomas Qin juga pernah
menyelamatkan dirinya.
“Thomas Qin adalah seorang tabib yang sangat hebat,
pernah menyelamatkan nyawaku, sifat dan kepribadiannya sangat patut dijadikan
teladan.”
Ryan Zhu hanya bisa mengangguk dengan tak berdaya.
“Adik Ke-3, Wanda adalah tulang punggung Keluarga Zhu
saat ini, bisa-bisanya kamu mencarikan laki-laki seperti ini untuknya? Bukankah
ini semua hanya mempermalukan Keluarga Zhu? Dia menyelamatkan nyawamu ya,
berikan saja uang yang banyak, lagipula semua ini bukan sepenuhnya jasa dia,
semua ini karena kamu masih cukup beruntung, nyawa belum diambil, tabib hebat
darimana coba. Orang seperti dia, adalah penipu yang selalu diberitakan, tujuan
terbesarnya pasti ingin menjadi menantu Keluarga Zhu kan? Namun sayang, dia
tidak cocok untuk Wanda, untuk pernikahan ini, setidaknya aku, tidak akan
memberi restu.”
Kata Beily Zhu dengan tegas, tangan besarnya melambai,
seolah sedang memberi pesan atas kepentingan bangsa dan negara.
“Benar, Paman Ketiga, Paman tidak boleh ceroboh, untuk
masalah ini bagaimana boleh membiarkan Wanda mengambil keputusan sendiri?
Sekalipun laki-laki ini pernah menyelamatkanmu, tidak seharusnya membiarkan
Wanda membayarnya dengan mengorbankan kebahagiaannya sendiri, masalah ini harus
kamu pertimbangkan baik-baik. Kamu juga sudah berpengalaman, mungkinkah masih
tidak mengerti? Menurutku orang ini murni ingin mengikat diri dengan Keluarga
Zhu, tidak
sadarkan dengan identitas sendiri? Hm, hm, seorang tabib, ingin menjadi menantu
beruntung di Keluarga Zhu, jelas-jelas akan menjadi parasit bagi kita, tidak
boleh dibiarkan.”
Ferry pun menambahkan mengikuti Ayahnya, dia sama
sekali tidak memandang Thomas Qin, identitasnya seperti itu bagai langit dan
bumi jika dibandingkan dengan Wanda, berpengaruh buruk pada kemajuan Keluarga
Zhu, hal ini tidak boleh dibiarkan terjadi, tidak akan boleh terjatuh ke dalam
lubang yang sama.
Ryan Zhu tersenyum pahit, melihat Sheila Ouyang
sekilas.
“Yang Kakak Kedua dan Ferry katakan memang benar, kita
tidak boleh menghancurkan masa depan Wanda karena masalah ini, saat ini dia
berkeras hati, kelak pasti akan menyesal, kita tidak boleh membiarkannya
mengambil keputusan sendiri, harus membuatnya sadar dengan identitas dan
lingkungan sendiri. Di situasi-situasi terdesak, kita sungguh harus membantu
Wanda mengambil keputusan.”
Sheila Ouyang memanfaatkan kesempatan menambahkan,
sejak awal dia dan Ryan Zhu memang sudah menentang pernikahan Wanda, kini
hadirnya Kakak Kedua sebagai generasi yang lebih tua dalam Keluarga Zhu,
perkataan tentu akan lebih bertenaga.
“Benar, harus mendengarkan kata senior, kita tidak
boleh bersikap keras kepala. Wanda, ini adalah pengalaman para
generasi-generasi di atas kamu.” Kata Lydia Wang sambil menarik lengan Wanda.
Raut wajah Wanda Zhu menjadi suram, dia tidak
menyangka acara pesta itu akan dimulai dengan serangan bertubi-tubi kepadanya,
membuatnya menjadi korban demi kebaikan keluarga besar itu.
“Masalahku, akan aku putuskan sendiri, kemampuan Kakak
Thomas pun tidak mungkin bisa kalian mengerti.”
“Lihatlah, ini sungguh bukan sikap yang seharusnya
ditunjukkan seorang generasi muda, Adik Ke-3, pendidikan keluargamu terlalu
membuatku kecewa.” Kata Beily Zhu sambil menghela nafas berat.
“Benar kata Kakak Kedua, tetapi masalah ini lebih baik
kita bicarakan kelak saja.” Kata Ryan Zhu.
“Hm, yang penting Wanda adalah tulang punggung dan
sandaran Keluarga Zhu, tidak akan boleh menikah dengan seorang yang tidak
berguna. Tabib? Hahaha, sungguh tidak tahu diri.”
Kata Beily Zhu sambil tersenyum dingin memandang
Thomas.
“Kelihatannya aku datang di waktu yang tidak tepat,
Wanda.”
Kata Thomas sambil meregangkan bahu, bagaimanapun
juga, berada di depan Wanda, dia tidak mungkin marah pada Keluarga Zhu, dengan
begitu harga diri Wanda akan semakin jatuh, namun sekelompok lalat itu sungguh
menjijikkan, dari perkataan saja terdengar indah, demi kebaikan Keluarga Zhu,
kenyataannya hanyalah mengatur-atur hidup orang demi mencapai tujuan mereka,
hanya itu hasil akhir yang ingin mereka capai.
“Bukankah Kakek Zhu juga tidak terima dengan ajaran
keluarga besar lalu memutuskan meninggalkan Keluarga Zhu, dan bersusah payah
hingga mencapai hasil hari ini?” Kata Thomas sambil tersenyum.
“Ini tidak bisa dijadikan alasan untuk kamu bermuka
tebal menjadi menantu beruntung di Keluarga Zhu, kamu sendiri tidak berguna,
jangan membanding-bandingkan dengan Ayahku, memangnya kamu berwibawa seperti
Ayahku? Memangnya kamu memiliki kemampuan hebat seperti yang Ayahku miliki? Kamu
hanyalah seorang yang bergelut di bilang medis, jika dihargai, kamu hanya
seorang dokter, dan jika tidak dihargai, kamu hanyalah seorang dari kalangan
paling bawah.”
Kata Gael Zhu sambil tersenyum dingin, akhirnya
menemukan kesempatan untuk menghina dan merendahkan Thomas Qin, juga dapat
membuat anak polos seperti Wanda mendapat lebih banyak pelajaran.
No comments: