Silahkan di bantu di bantu..
1. Share ke MedSos
2. Baca dengan Tab Samaran ~ Incognito Tab
3. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821
Bab 1270 –
Aku Berhak Atas Masalah Ini
“Benar kata dia, dibandingkan dengan Keluarga Zhu, apa
yang bisa kamu banggakan? Tahukah kamu betapa besar Keluarga Zhu? Jika
dikatakan kamu pasti akan pingsan mendengarnya.” Kata Yantono Zhu dengan penuh
arogan.
“Masalah ini kita bicarakan kelak saja, bagaimanapun
juga Wanda adalah harapan terbesar Keluarga Zhu, Thomas, kamu juga harus tahu
diri dan berusaha keras, jika tidak, kamu sungguh tidak pantas menikah dengan
Wanda lagi.” Kata Ryan Zhu dengan nada tegas.
“Tahu diri dan berusaha keras? Hehehe…”
Thomas tertawa dingin, para anggota Keluarga Zhu
sungguh tidak pantas dilihat, sungguh tidak tertolong lagi.
“Tahukan kamu untuk apa aku datang kali ini?” Saat
ini, Beily Zhu melihat ke arah Ryan Zhu.
Ryan Zhu terkejut mendengarnya, tatapan mata penuh
keseriusan, lama sekali tidak berbicara, pada akhirnya hanya mengangguk.
“Kali ini pimpinan keluarga besar mengutusku datang
demi memberimu satu kali kesempatan, asalkan kamu membawa Keluarga Zhu kembali,
kita tetap satu keluarga, tiba saatnya nanti semua usaha milik Keluarga Zhu
akan diteruskan oleh generasi muda di bagian pusat Keluarga Zhu, tentu saja
Wanda akan tetap menjabat di dalam Zhu’s Pharmaceutical Co., Ltd., karena
kemampuannya memang sudah terlihat dan didukung oleh semua orang.” Kata Beily.
“Apa? Membawa Keluarga Zhu kembali?”
Robin Zhu tercengang, segera melihat ke arah Ayahnya,
ekspresi wajah penuh kegelisahan.
“Ini maksudnya, kalian ingin mengambil pergi semua
usaha milik Keluarga Zhu?” Kata Wanda dengan suara dingin.
“Benar sekali, tiba saatnya nanti kita akan tetap satu
keluarga, kamu harus tahu, Zhu’s Pharmaceutical Co., Ltd. di Provinsi Anxi jauh
lebih besar dari Provinsi Handong, itu adalah salah satu usaha terbesar yang
menopang ekonomi Provinsi Anxi, sama sekali tidak bisa ditandingi oleh Kota
Donghai sekecil ini. Kali ini aku datang terutama demi mengajak Adik Ke-3
kembali ke Keluarga Zhu, agar kalian juga mengenal semua Ieluhur, jika tidak,
menurutmu kenapa aku kembali? Demi menghabiskan waktu untuk bercengkerama
dengan kalian? Jika bukan karena memikirkan usia Adik Ke-3 yang sudah lanjut,
aku pun tidak mungkin kembali.” Kata Beily Zhu sambil tersenyum dingin.
“Apakah itu artinya, Zhu’s Pharmaceutical Co., Ltd.
milik kami akan diambil kembali?”
Raut wajah Lydia Wang berubah menjadi sangat buruk,
bukankah ini artinya menelan seisi Keluarga Zhu mereka dalam sekaligus? Hal ini
terlalu bahaya bagi Keluarga Zhu yang tengah berkembang pesat.
“Ini juga termasuk kabar yang baik kok, Yah, dengan
mengenal dan menerima leluhur, barulah kita bisa dianggap sebagai Keluarga Zhu
yang sesungguhnya, dengan begitu kita bisa mengekspresikan diri dengan bebas
dan puas.”
Kata Gael Zhu dengan gembira, ini artinya tiba saatnya
nanti kekuasaan Wanda Zhu akan kembali ke tangan Keluarga Zhu, dirinya pun akan
mendapat jabatan tinggi, karena itulah dia sangat berharap Ayahnya setuju untuk
kembali, dan mengakui leluhur.
“Terus menerus membanggakan Keluarga Zhu, bukankah
jelas-jelas datang untuk menelan orang? Saat Zhu’s Pharmaceutical Co., Ltd.
belum semaju ini dulunya, kemana saja Keluarga Zhu? Kini Keluarga Zhu telah
menjadi perusahaan obat-obatan terbesar di Provinsi Handong, kalian malah
datang, sudah jelas sekali apa rencana busuk di balik semua ini.” Kata Thomas
sambil tersenyum dingin.
Pada intinya, anggota Keluarga Zhu ingin datang
menjajah Zhu’s Pharmaceutical Co., Ltd. yang ada saat ini, hanya memberikan
sebuah janji kosong, lalu berhasil menipu mereka, bahkan Wanda Zhu pun mungkin
saja didepak pergi pada akhirnya, tiba saat itu Zhu’s Pharmaceutical Co., Ltd.
sudah menjadi milik orang lain.
“Siapa kamu? Ini urusan Keluarga Zhu, tidak ada
giliran untukmu bicara, bukankah kamu belum menjadi menantu sah Keluarga Zhu?”
Kata Ferry Zhu sambil melototi Thomas.
“Tidak bisa seperti ini, aku tidak setuju, Kakek!
Bukankah ini jelas-jelas pemaksaan pada kita? Zhu’s Pharmaceutical Co., Ltd.
adalah hasil jerih payah Keluarga Zhu, tidak boleh membiarkan orang lain
mengambil keuntungan begitu saja.” Kata Wanda dengan raut wajah suram.
“Akulah yang berhak dalam masalah ini, belum tiba pada
giliran kalian untuk ikut berkomentar.”
Kata Ryan Zhu dengan raut wajah serius, semua orang
menunggu jawabannya.
Semua daun akan jatuh di sekitar akar pohon!
Maksud pepatah itu dalam hati setiap orang tua berusia
lanjut tidak perlu dipertanyakan lagi.
Saat ini Ryan Zhu sudah tidak memiliki ambisi besar,
suka duka dalam Keluarga Zhu sudah terlihat jelas olehnya, dia juga tidak
peduli lagi dengan apapun yang telah dialami, sekalipun badai dan ombak
menerjang, semuanya tidak lagi penting.
Satu-satunya, daun pohon kembali akar, hanya itu yang
terpikirkan olehnya, itu juga kecemasan terbesar seumur hidupnya.
Tahun itu, Keluarga Zhu mengusirnya pergi, semua orang
menyindirnya, menertawakannya, namun pada akhirnya dia berhasil melewati semua
rintangan. Hanya saja, bagi Ryan Zhu, hatinya tidak lagi setajam dan sekeras
tahun itu, sama sekali tidak ingin melakukan perlawanan besar-besaran lagi,
tiba pada saat-saat terakhir, hatinya mulai terpikirkan untuk, mengenal dan
kembali mengakui leluhur.
Berkelana selama puluhan tahun di luar, melewati hujan
dan badai selama setengah abad, Ryan Zhu sudah berhasil melakukannya, tetapi
yang belum berhasil dia lakukan adalah memijakkan kaki kembali ke rumah
Keluarga Zhu.
Dia ingin kembali, ingin kembali ke daerah tempat dia
asal, ingin mengakui para leluhur, ingin membakar dupa untuk Ayah Ibu dan
kerabat sebelum menutup usia, bisa beristirahat di pemakaman Keluarga Zhu pada
akhirnya, adalah beban pikiran terbesar selama beberapa tahun terakhir.
Saat situasi berbahaya itu, Thomas Qin-lah orang yang
menyelamatkannya, saat itu juga Ryan Zhu sudah berpikir, tidak ada lagi
penyesalan dalam hidupnya, selain kembali, tidak ada lagi harapan terbesar
lainnya.
Kamu bisa saja menertawakan seseorang tidak memiliki
kemampuan, kamu bisa saja menyindir seseorang lemah, tetapi kamu tidak akan
bisa membantah seorang berusia lanjut merindukan kampung halamannya, hidup dan
mati terus bergilir, hanya itu harapan terbesar dalam hatinya.
Raut wajah Ryan Zhu terlihat penuh kepedihan, bahkan
sudah mulai kehilangan rasa percaya diri pada hidup, dia tidak peduli berapa
banyak uang yang mereka hasilkan, tidak peduli berapa lama lagi waktu yang
tersisa untuknya, mungkin saja, waktu sudah tidak lagi cukup.
Selama beberapa tahun terakhir, dia sudah melihat
banyak sekali perdebatan dunia, termasuk sikap dingin dan ramah pada hati
setiap manusia, satu-satunya yang tersisa adalah, impian terhadap kehidupan,
terhadap keinginan yang pernah ada sejak dulu.
Sudah 50 tahun, setengah abad tepatnya, bahkan saat
Ayah dan Ibu meninggal pun dia tidak pulang untuk memberi hormat terakhir, itu
adalah sikap yang paling tidak seharusnya ada pada seorang anak, karena saat
itu Ayahnya sendiri yang mengusir pergi dari rumah.
Sudah bertahun-tahun berlalu, dia sudah tidak lagi
benci pada Ayahnya, yang adalah rasa ingin bertemu Ayah dan Ibu, membakar dupa
untuk mereka, membersihkan makam mereka, dan bersujud di depan makam mereka,
itulah keinginan terakhirnya.
Dua mata penuh ekspresi mendalam, ditambah dengan
goretan usia, pembersihan diri dalam hidup telah menjadi harapan terbesar dalam
hidupnya, kembali ke tempat kelahiran, selalu menjadi akhir dari perjuangan
hidup seseorang.
Daun jatuh di sekitar akar, tidak hanya menjadi
kerinduan bagi sebuah pohon, juga menjadi akhir dari hidup seseorang, tidak ada
satupun orang yang dapat melewati tahapan itu, berusia lanjut, jatuh sakit dan
meninggal, perasaan yang wajar dalam hati setiap manusia, kembali ke tempat
asal adalah impian pada akhir kehidupan.
Pandangan mata Ryan Zhu perlahan mulai kabur, seorang
yang sudah berusia sangat lanjut, akhirnya tidak mampu menahan air mata yang
sudah lama ingin keluar, sungguh keberanian yang besar, dan beban yang terlalu
berat, hingga membuat air mata itu menetes.
Ini adalah impiannya pada keluarga, kerinduannya pada
kerabat, dan rasa bersalah mengingat dirinya yang begitu tidak patuh.
Ayah, Ibu, kalian sudah sangat berjasa, anak yang
tidak berbakti ini pasti pulang melihat kalian.
Tatapan mata Ryan Zhu pun menyentuh hati Thomas Qin,
sebanyak apapun kesalahannya, sebanyak apapun alasan yang dimiliki, tetap saja
tidak mampu membantah tatapan itu.
Ayah dan Ibu Thomas Qin juga sudah meninggal, dia
dapat merasakan dengan sangat jelas, seperti apa kerinduan seseorang pada orang
tuanya sendiri, pada keluarganya sendiri, jika tidak, bagaimana mungkin dia
bersikeras kembali ke Kota Donghai?
“Benar kata dia, dibandingkan dengan Keluarga Zhu, apa
yang bisa kamu banggakan? Tahukah kamu betapa besar Keluarga Zhu? Jika
dikatakan kamu pasti akan pingsan mendengarnya.” Kata Yantono Zhu dengan penuh
arogan.
“Masalah ini kita bicarakan kelak saja, bagaimanapun
juga Wanda adalah harapan terbesar Keluarga Zhu, Thomas, kamu juga harus tahu
diri dan berusaha keras, jika tidak, kamu sungguh tidak pantas menikah dengan
Wanda lagi.” Kata Ryan Zhu dengan nada tegas.
“Tahu diri dan berusaha keras? Hehehe…”
Thomas tertawa dingin, para anggota Keluarga Zhu
sungguh tidak pantas dilihat, sungguh tidak tertolong lagi.
“Tahukan kamu untuk apa aku datang kali ini?” Saat
ini, Beily Zhu melihat ke arah Ryan Zhu.
Ryan Zhu terkejut mendengarnya, tatapan mata penuh
keseriusan, lama sekali tidak berbicara, pada akhirnya hanya mengangguk.
“Kali ini pimpinan keluarga besar mengutusku datang
demi memberimu satu kali kesempatan, asalkan kamu membawa Keluarga Zhu kembali,
kita tetap satu keluarga, tiba saatnya nanti semua usaha milik Keluarga Zhu
akan diteruskan oleh generasi muda di bagian pusat Keluarga Zhu, tentu saja
Wanda akan tetap menjabat di dalam Zhu’s Pharmaceutical Co., Ltd., karena
kemampuannya memang sudah terlihat dan didukung oleh semua orang.” Kata Beily.
“Apa? Membawa Keluarga Zhu kembali?”
Robin Zhu tercengang, segera melihat ke arah Ayahnya,
ekspresi wajah penuh kegelisahan.
“Ini maksudnya, kalian ingin mengambil pergi semua
usaha milik Keluarga Zhu?” Kata Wanda dengan suara dingin.
“Benar sekali, tiba saatnya nanti kita akan tetap satu
keluarga, kamu harus tahu, Zhu’s Pharmaceutical Co., Ltd. di Provinsi Anxi jauh
lebih besar dari Provinsi Handong, itu adalah salah satu usaha terbesar yang
menopang ekonomi Provinsi Anxi, sama sekali tidak bisa ditandingi oleh Kota
Donghai sekecil ini. Kali ini aku datang terutama demi mengajak Adik Ke-3
kembali ke Keluarga Zhu, agar kalian juga mengenal semua Ieluhur, jika tidak,
menurutmu kenapa aku kembali? Demi menghabiskan waktu untuk bercengkerama
dengan kalian? Jika bukan karena memikirkan usia Adik Ke-3 yang sudah lanjut,
aku pun tidak mungkin kembali.” Kata Beily Zhu sambil tersenyum dingin.
“Apakah itu artinya, Zhu’s Pharmaceutical Co., Ltd.
milik kami akan diambil kembali?”
Raut wajah Lydia Wang berubah menjadi sangat buruk,
bukankah ini artinya menelan seisi Keluarga Zhu mereka dalam sekaligus? Hal ini
terlalu bahaya bagi Keluarga Zhu yang tengah berkembang pesat.
“Ini juga termasuk kabar yang baik kok, Yah, dengan
mengenal dan menerima leluhur, barulah kita bisa dianggap sebagai Keluarga Zhu
yang sesungguhnya, dengan begitu kita bisa mengekspresikan diri dengan bebas
dan puas.”
Kata Gael Zhu dengan gembira, ini artinya tiba saatnya
nanti kekuasaan Wanda Zhu akan kembali ke tangan Keluarga Zhu, dirinya pun akan
mendapat jabatan tinggi, karena itulah dia sangat berharap Ayahnya setuju untuk
kembali, dan mengakui leluhur.
“Terus menerus membanggakan Keluarga Zhu, bukankah
jelas-jelas datang untuk menelan orang? Saat Zhu’s Pharmaceutical Co., Ltd.
belum semaju ini dulunya, kemana saja Keluarga Zhu? Kini Keluarga Zhu telah
menjadi perusahaan obat-obatan terbesar di Provinsi Handong, kalian malah
datang, sudah jelas sekali apa rencana busuk di balik semua ini.” Kata Thomas
sambil tersenyum dingin.
Pada intinya, anggota Keluarga Zhu ingin datang
menjajah Zhu’s Pharmaceutical Co., Ltd. yang ada saat ini, hanya memberikan
sebuah janji kosong, lalu berhasil menipu mereka, bahkan Wanda Zhu pun mungkin
saja didepak pergi pada akhirnya, tiba saat itu Zhu’s Pharmaceutical Co., Ltd.
sudah menjadi milik orang lain.
“Siapa kamu? Ini urusan Keluarga Zhu, tidak ada
giliran untukmu bicara, bukankah kamu belum menjadi menantu sah Keluarga Zhu?”
Kata Ferry Zhu sambil melototi Thomas.
“Tidak bisa seperti ini, aku tidak setuju, Kakek!
Bukankah ini jelas-jelas pemaksaan pada kita? Zhu’s Pharmaceutical Co., Ltd.
adalah hasil jerih payah Keluarga Zhu, tidak boleh membiarkan orang lain
mengambil keuntungan begitu saja.” Kata Wanda dengan raut wajah suram.
“Akulah yang berhak dalam masalah ini, belum tiba pada
giliran kalian untuk ikut berkomentar.”
Kata Ryan Zhu dengan raut wajah serius, semua orang
menunggu jawabannya.
Semua daun akan jatuh di sekitar akar pohon!
Maksud pepatah itu dalam hati setiap orang tua berusia
lanjut tidak perlu dipertanyakan lagi.
Saat ini Ryan Zhu sudah tidak memiliki ambisi besar,
suka duka dalam Keluarga Zhu sudah terlihat jelas olehnya, dia juga tidak
peduli lagi dengan apapun yang telah dialami, sekalipun badai dan ombak
menerjang, semuanya tidak lagi penting.
Satu-satunya, daun pohon kembali akar, hanya itu yang
terpikirkan olehnya, itu juga kecemasan terbesar seumur hidupnya.
Tahun itu, Keluarga Zhu mengusirnya pergi, semua orang
menyindirnya, menertawakannya, namun pada akhirnya dia berhasil melewati semua
rintangan. Hanya saja, bagi Ryan Zhu, hatinya tidak lagi setajam dan sekeras
tahun itu, sama sekali tidak ingin melakukan perlawanan besar-besaran lagi,
tiba pada saat-saat terakhir, hatinya mulai terpikirkan untuk, mengenal dan
kembali mengakui leluhur.
Berkelana selama puluhan tahun di luar, melewati hujan
dan badai selama setengah abad, Ryan Zhu sudah berhasil melakukannya, tetapi
yang belum berhasil dia lakukan adalah memijakkan kaki kembali ke rumah
Keluarga Zhu.
Dia ingin kembali, ingin kembali ke daerah tempat dia
asal, ingin mengakui para leluhur, ingin membakar dupa untuk Ayah Ibu dan
kerabat sebelum menutup usia, bisa beristirahat di pemakaman Keluarga Zhu pada
akhirnya, adalah beban pikiran terbesar selama beberapa tahun terakhir.
Saat situasi berbahaya itu, Thomas Qin-lah orang yang
menyelamatkannya, saat itu juga Ryan Zhu sudah berpikir, tidak ada lagi
penyesalan dalam hidupnya, selain kembali, tidak ada lagi harapan terbesar
lainnya.
Kamu bisa saja menertawakan seseorang tidak memiliki
kemampuan, kamu bisa saja menyindir seseorang lemah, tetapi kamu tidak akan
bisa membantah seorang berusia lanjut merindukan kampung halamannya, hidup dan
mati terus bergilir, hanya itu harapan terbesar dalam hatinya.
Raut wajah Ryan Zhu terlihat penuh kepedihan, bahkan
sudah mulai kehilangan rasa percaya diri pada hidup, dia tidak peduli berapa
banyak uang yang mereka hasilkan, tidak peduli berapa lama lagi waktu yang
tersisa untuknya, mungkin saja, waktu sudah tidak lagi cukup.
Selama beberapa tahun terakhir, dia sudah melihat
banyak sekali perdebatan dunia, termasuk sikap dingin dan ramah pada hati
setiap manusia, satu-satunya yang tersisa adalah, impian terhadap kehidupan,
terhadap keinginan yang pernah ada sejak dulu.
Sudah 50 tahun, setengah abad tepatnya, bahkan saat
Ayah dan Ibu meninggal pun dia tidak pulang untuk memberi hormat terakhir, itu
adalah sikap yang paling tidak seharusnya ada pada seorang anak, karena saat
itu Ayahnya sendiri yang mengusir pergi dari rumah.
Sudah bertahun-tahun berlalu, dia sudah tidak lagi
benci pada Ayahnya, yang adalah rasa ingin bertemu Ayah dan Ibu, membakar dupa
untuk mereka, membersihkan makam mereka, dan bersujud di depan makam mereka,
itulah keinginan terakhirnya.
Dua mata penuh ekspresi mendalam, ditambah dengan
goretan usia, pembersihan diri dalam hidup telah menjadi harapan terbesar dalam
hidupnya, kembali ke tempat kelahiran, selalu menjadi akhir dari perjuangan
hidup seseorang.
Daun jatuh di sekitar akar, tidak hanya menjadi
kerinduan bagi sebuah pohon, juga menjadi akhir dari hidup seseorang, tidak ada
satupun orang yang dapat melewati tahapan itu, berusia lanjut, jatuh sakit dan
meninggal, perasaan yang wajar dalam hati setiap manusia, kembali ke tempat
asal adalah impian pada akhir kehidupan.
Pandangan mata Ryan Zhu perlahan mulai kabur, seorang
yang sudah berusia sangat lanjut, akhirnya tidak mampu menahan air mata yang
sudah lama ingin keluar, sungguh keberanian yang besar, dan beban yang terlalu
berat, hingga membuat air mata itu menetes.
Ini adalah impiannya pada keluarga, kerinduannya pada
kerabat, dan rasa bersalah mengingat dirinya yang begitu tidak patuh.
Ayah, Ibu, kalian sudah sangat berjasa, anak yang
tidak berbakti ini pasti pulang melihat kalian.
Tatapan mata Ryan Zhu pun menyentuh hati Thomas Qin,
sebanyak apapun kesalahannya, sebanyak apapun alasan yang dimiliki, tetap saja
tidak mampu membantah tatapan itu.
Ayah dan Ibu Thomas Qin juga sudah meninggal, dia
dapat merasakan dengan sangat jelas, seperti apa kerinduan seseorang pada orang
tuanya sendiri, pada keluarganya sendiri, jika tidak, bagaimana mungkin dia
bersikeras kembali ke Kota Donghai?
No comments: