Silahkan di bantu di bantu..
1. Share ke MedSos
2. Baca dengan Tab Samaran ~ Incognito Tab
3. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821
Bab 1302 –
Kalian Pastilah Bersekongkol
Thomas terbengong dan tidak mengerti akan semua ini.
Cara mengira kalau Thomas sudah tahu kalau dirinya akan datang ke tempat ini
dan Thomas sengaja datang ke sini untuk menunggunya.
Halo, apakah kamu boleh untuk tidak bersikap percaya
diri yang berlebihan seperti saat ini?
Thomas merasa begitu tidak berdaya. Untuk apa aku datang
ke tempat ini hanya untuk menemui kamu? Tidak tahu malu!
Thomas merasa begitu kesal akan semua perkataan yang
diucapkan oleh Cara. Kenapa wanita ini sangatlah tidak tahu malu? Thomas
benar-benar merasa begitu tidak berdaya melihat sikap wanita ini.
“Aku datang bukan untuk menunggumu, aku datang ke sini
untuk menikmati pemandangan yang ada.” kata Thomas sambil menggelengkan
kepalanya.
“Hm! Kamu bahkan tidak bisa berbohong dengan sempurna.
Pemandangan apa yang bisa dinikmati di depan pintu taman ini? Kenapa kamu tidak
masuk saja ke dalam? Bukankah ini sangat jelas kalau kamu memang datang untuk
menunggu aku? Hehe, apakah kamu merasa malu karena ketahuan oleh aku? Tenang
saja kak Thomas, aku tidak akan membicarakan hal ini kepada orang lain. Jika
kamu menyukai seseorang, maka kamu harus memberanikan dirimu untuk
menggapainya. Aku tahu kalau di dalam hatimu ada diriku, kalau tidak, kamu
tidak akan mungkin muncul di sini sekarang.” kata Cara dengan suara yang
lembut.
“Kamu tidak lagi perlu memberi penjelasan lain, kak
Thomas. Kamu berkata kepadaku kalau kamu bukan merupakan keturunan orang kaya,
namun sebenarnya kamu adalah keturunan keluarga kaya. Kamu hanya ingin bersikap
rendah hati agar orang lain bisa menyukai dirimu secara tulus dan bukan
menyukai kekayaanmu. Kita berdua sepertinya juga sudah ditakdirkan, kalau tidak
bagaimana mungkin kita bisa bertemu kembali? Setelah kita berpisah waktu itu,
aku selalu merindukan kamu dan aku tidak bisa melupakan kamu. Meskipun kamu
berkata kalau kamu tidak menyukai aku, namun aku bisa melihat bayangan diriku
sendiri dari dalam tatapanmu.” kata Cara dengan bangga dan sedikit tersipu
malu.
“Begitu juga dengan Vivien, beraninya dia bekerja sama
dengan kamu untuk menipu aku. Aku merupakan calon kakak iparnya dan lihatlah
bagaimana caraku membalas semua kelakuannya ini nanti.” kata Cara dengan
tersipu malu.
“Kak Thomas, kenapa kamu bisa ada di sini? Apa yang
kamu lakukan di sini?” kata Vivien sambil berjalan menghampirinya. Vivien
mengerutkan keningnya setelah menyadari keberadaan Cara di sisi Thomas.
“Aku hanya kebetulan melewati tempat ini dan turun
untuk menikmati pemandangan yang ada.” kata Thomas sambil tersenyum.
“Dia datang ke sini untuk menemui aku.” kata Cara
dengan tersipu malu.
“Menemui kamu?”
Kali ini, orang yang terbengong bukan lagi Thomas,
melainkan Vivien. Bukankah waktu itu Thomas dan Vivien sangatlah bertentangan
dan tidak ada satu pun dari mereka yang ingin mengalah? Kenapa saat ini Thomas
malah datang untuk menemui Cara? Hal ini sangatlah aneh.
Jika dilihat dari ekspresi wajah Cara yang tersipu
malu itu, kemungkinan besar Cara memanglah menyukai kak Thomas secara
diam-diam. Hanya saja kak Thomas bukanlah keturunan orang kaya, apakah dia
benar menyukai kak Thomas dengan tulus? Intinya Vivien tidak akan mungkin
mempercayai hal ini.
“Benar, kamu juga tidak lagi perlu berpura-pura di
sini. Vivien, apakah kamu dan kakak iparmu sengaja menutupi hal ini dariku?
Kalian pastilah sudah bersekongkol dengan baik, kalau tidak bagaimana mungkin
kak Thomas bisa datang ke tempat yang telah kita janjikan ini? Tidak ada orang
yang akan percaya jika kamu berkata kalau kak Thomas datang ke sini bukan untuk
menungguku. Hehehe.”
Cara merasa begitu bahagia setelah melihat mobil mewah
milik Thomas itu. Bukankah sudah sangat jelas kalau Thomas datang untuk menemui
dirinya? Thomas dan Vivien pastilah sudah bersekongkol sebelumnya dan hingga
saat ini, Vivien masih berpura-pura? Apakah Vivien merasa kalau Cara adalah
orang bodoh?
Apa yang perlu ditutupi jika Thomas memanglah menyukai
dirinya?
Vivien juga tahu alasan kenapa Thomas tidak mengatakan
yang sebenarnya kepada Cara, agar Cara tidak merasa malu akan semua perkataan
yang ia ucapkan tadi.
Setelah menunggu selama beberapa saat, Vivien tidak
menemukan keberadaan Dokter Qin dan hal ini membuat dirinya merasa begitu
kecewa. Namun dirinya juga tidak memiliki pilihan lain.
“Vivien, sebelumnya kamu berkata kalau kamu akan
memberikan kejutan kepada aku. Akhirnya aku tahu kalau kejutan yang kamu
sediakan untukku adalah kakak iparmu. Kamu sangatlah baik padaku.” kata Cara
sambil meraih tangan Vivien dan Vivien merasa begitu risih akan hal ini.
Vivien merasa begitu kacau saat ini. Dokter Qin yang
ia tunggu-tunggu itu tidak datang sudah membuat dirinya merasa begitu kecewa
dan saat ini Cara malah mengatakan semua hal yang risih ini padanya.
Namun bagaimana pun, orang yang paling tidak bersalah
di tempat ini adalah Thomas, karena kedatangannya di tempat ini dianggap telah
direncanakan sebelumnya. Hal ini juga membuat Vivien merasa begitu kebingungan.
Dokter Qin belum muncul hingga saat ini dan Vivien
sangatlah kecewa. Bukankah semua kerja keras yang ia lakukan itu hanya untuk
ditujukan kepada dokter Qin? Vivien mengundang puluhan temannya di fakultas
kedokteran untuk datang ke tempat ini agar bisa dibimbing langsung oleh Dokter
Qin dan memberitahu para temannya kalau dirinya memiliki hubungan yang dekat
dengan Dokter Qin. Namun jika dilihat dari kondisi yang ada, Dokter Qin
sepertinya tidak mungkin lagi bisa datang di keadaan darurat seperti ini.
Vivien mengerutkan keningnya sambil memikirkan apakah
orang yang ia hubungi itu adalah Dokter Qin yang palsu? Dan hal ini menyebabkan
dokter Qin tidak hadir sampai saat ini?
Tidak mungkin seperti itu, Dokter Qin merupakan
seorang guru hebat dan sebelumnya dirinya menggunakan nomor ini untuk
menghubungi dokter Qin. Bagaimana mungkin dokter Qin langsung pergi
meninggalkannya begitu saja?
Bagaimana mungkin dokter Qin adalah seorang penipu?
Pastilah dirinya sendiri yang berpikir terlalu berlebihan.
Vivien lalu memegang kepalanya sendiri sambil berpikir
kalau dokter Qin pastilah mendapatkan masalah darurat yang membuat dirinya
tidak bisa datang ke tempat ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin dokter Qin
beringkar janji? Dokter Qin merupakan seorang guru yang sangat mulia, dirinya
tidak seharusnya mencurigakan dokter Qin seperti ini.
Setelah memikirkan semua ini, Vivien merasa begitu
bersalah karena dirinya tidak dewasa dalam berpikir. Dokter Qin tidak bisa
datang ke tempat ini pastilah karena alasan tertentu. Mengobati orang lain
merupakan kewajiban Dokter Qin dan Vivien tidak seharusnya memaksa Dokter Qin
untuk datang ke sini hanya karena urusan pribadinya.
Setelah acara di tempat ini selesai, Vivien berencana
untuk meminta maaf kepada dokter Qin.
“Semua ini tidak sama seperti yang kamu pikirkan.”
kata Thomas dengan tidak berdaya, karena di saat seperti ini, Cara tidak
mungkin akan mempercayainya.
Meskipun Thomas sudah mengatakan itu, namun perkataan
itu tidak memberi dampak apapun bagi Cara dan Cara malah semakin yakin pada
Thomas.
Tidak salah lagi, Thomas pastilah datang ke sini untuk
menemuinya!
“Benar, tatapan matamu sangatlah hebat. Awalnya aku
telah menyusun rencana untuk mempertemukan kamu dengan Thomas di tempat ini,
namun kamu malah menemukan keberadaan Thomas lebih awal. Sepertinya, kalian
berdua memanglah sudah ditakdirkan, hehe. Ini semua adalah kejutan yang aku
sediakan untuk kalian berdua. Apakah kalian merasa terkejut akan hal ini?” kata
Vivien sambil tersenyum.
Thomas terbengong melihat semua ini. Kenapa Vivien
malah mendukung Cara? Bukankah ini sama saja kalau Vivien sedang menjebak
Thomas? Thomas merasa begitu tidak berdaya melihat adik sepupunya ini.
“Hm, kamu bahkan tidak mau mengakuinya. Sudahlah
Thomas, mari pergi, semua orang sedang menunggu kita di dalam sana. Kamu harus
bersikap dengan baik kali ini. Vivien, ayuk pergi!” kata Cara dengan penuh
semangat sambil merangkul lengan Vivien dan di saat yang bersamaan, Thomas juga
ingin melihat hal apa yang ingin dilakukan oleh Vivien nanti.
Thomas terbengong dan tidak mengerti akan semua ini.
Cara mengira kalau Thomas sudah tahu kalau dirinya akan datang ke tempat ini
dan Thomas sengaja datang ke sini untuk menunggunya.
Halo, apakah kamu boleh untuk tidak bersikap percaya
diri yang berlebihan seperti saat ini?
Thomas merasa begitu tidak berdaya. Untuk apa aku datang
ke tempat ini hanya untuk menemui kamu? Tidak tahu malu!
Thomas merasa begitu kesal akan semua perkataan yang
diucapkan oleh Cara. Kenapa wanita ini sangatlah tidak tahu malu? Thomas
benar-benar merasa begitu tidak berdaya melihat sikap wanita ini.
“Aku datang bukan untuk menunggumu, aku datang ke sini
untuk menikmati pemandangan yang ada.” kata Thomas sambil menggelengkan
kepalanya.
“Hm! Kamu bahkan tidak bisa berbohong dengan sempurna.
Pemandangan apa yang bisa dinikmati di depan pintu taman ini? Kenapa kamu tidak
masuk saja ke dalam? Bukankah ini sangat jelas kalau kamu memang datang untuk
menunggu aku? Hehe, apakah kamu merasa malu karena ketahuan oleh aku? Tenang
saja kak Thomas, aku tidak akan membicarakan hal ini kepada orang lain. Jika
kamu menyukai seseorang, maka kamu harus memberanikan dirimu untuk
menggapainya. Aku tahu kalau di dalam hatimu ada diriku, kalau tidak, kamu
tidak akan mungkin muncul di sini sekarang.” kata Cara dengan suara yang
lembut.
“Kamu tidak lagi perlu memberi penjelasan lain, kak
Thomas. Kamu berkata kepadaku kalau kamu bukan merupakan keturunan orang kaya,
namun sebenarnya kamu adalah keturunan keluarga kaya. Kamu hanya ingin bersikap
rendah hati agar orang lain bisa menyukai dirimu secara tulus dan bukan
menyukai kekayaanmu. Kita berdua sepertinya juga sudah ditakdirkan, kalau tidak
bagaimana mungkin kita bisa bertemu kembali? Setelah kita berpisah waktu itu,
aku selalu merindukan kamu dan aku tidak bisa melupakan kamu. Meskipun kamu
berkata kalau kamu tidak menyukai aku, namun aku bisa melihat bayangan diriku
sendiri dari dalam tatapanmu.” kata Cara dengan bangga dan sedikit tersipu
malu.
“Begitu juga dengan Vivien, beraninya dia bekerja sama
dengan kamu untuk menipu aku. Aku merupakan calon kakak iparnya dan lihatlah
bagaimana caraku membalas semua kelakuannya ini nanti.” kata Cara dengan
tersipu malu.
“Kak Thomas, kenapa kamu bisa ada di sini? Apa yang
kamu lakukan di sini?” kata Vivien sambil berjalan menghampirinya. Vivien
mengerutkan keningnya setelah menyadari keberadaan Cara di sisi Thomas.
“Aku hanya kebetulan melewati tempat ini dan turun
untuk menikmati pemandangan yang ada.” kata Thomas sambil tersenyum.
“Dia datang ke sini untuk menemui aku.” kata Cara
dengan tersipu malu.
“Menemui kamu?”
Kali ini, orang yang terbengong bukan lagi Thomas,
melainkan Vivien. Bukankah waktu itu Thomas dan Vivien sangatlah bertentangan
dan tidak ada satu pun dari mereka yang ingin mengalah? Kenapa saat ini Thomas
malah datang untuk menemui Cara? Hal ini sangatlah aneh.
Jika dilihat dari ekspresi wajah Cara yang tersipu
malu itu, kemungkinan besar Cara memanglah menyukai kak Thomas secara
diam-diam. Hanya saja kak Thomas bukanlah keturunan orang kaya, apakah dia
benar menyukai kak Thomas dengan tulus? Intinya Vivien tidak akan mungkin
mempercayai hal ini.
“Benar, kamu juga tidak lagi perlu berpura-pura di
sini. Vivien, apakah kamu dan kakak iparmu sengaja menutupi hal ini dariku?
Kalian pastilah sudah bersekongkol dengan baik, kalau tidak bagaimana mungkin
kak Thomas bisa datang ke tempat yang telah kita janjikan ini? Tidak ada orang
yang akan percaya jika kamu berkata kalau kak Thomas datang ke sini bukan untuk
menungguku. Hehehe.”
Cara merasa begitu bahagia setelah melihat mobil mewah
milik Thomas itu. Bukankah sudah sangat jelas kalau Thomas datang untuk menemui
dirinya? Thomas dan Vivien pastilah sudah bersekongkol sebelumnya dan hingga
saat ini, Vivien masih berpura-pura? Apakah Vivien merasa kalau Cara adalah
orang bodoh?
Apa yang perlu ditutupi jika Thomas memanglah menyukai
dirinya?
Vivien juga tahu alasan kenapa Thomas tidak mengatakan
yang sebenarnya kepada Cara, agar Cara tidak merasa malu akan semua perkataan
yang ia ucapkan tadi.
Setelah menunggu selama beberapa saat, Vivien tidak
menemukan keberadaan Dokter Qin dan hal ini membuat dirinya merasa begitu
kecewa. Namun dirinya juga tidak memiliki pilihan lain.
“Vivien, sebelumnya kamu berkata kalau kamu akan
memberikan kejutan kepada aku. Akhirnya aku tahu kalau kejutan yang kamu
sediakan untukku adalah kakak iparmu. Kamu sangatlah baik padaku.” kata Cara
sambil meraih tangan Vivien dan Vivien merasa begitu risih akan hal ini.
Vivien merasa begitu kacau saat ini. Dokter Qin yang
ia tunggu-tunggu itu tidak datang sudah membuat dirinya merasa begitu kecewa
dan saat ini Cara malah mengatakan semua hal yang risih ini padanya.
Namun bagaimana pun, orang yang paling tidak bersalah
di tempat ini adalah Thomas, karena kedatangannya di tempat ini dianggap telah
direncanakan sebelumnya. Hal ini juga membuat Vivien merasa begitu kebingungan.
Dokter Qin belum muncul hingga saat ini dan Vivien
sangatlah kecewa. Bukankah semua kerja keras yang ia lakukan itu hanya untuk
ditujukan kepada dokter Qin? Vivien mengundang puluhan temannya di fakultas
kedokteran untuk datang ke tempat ini agar bisa dibimbing langsung oleh Dokter
Qin dan memberitahu para temannya kalau dirinya memiliki hubungan yang dekat
dengan Dokter Qin. Namun jika dilihat dari kondisi yang ada, Dokter Qin
sepertinya tidak mungkin lagi bisa datang di keadaan darurat seperti ini.
Vivien mengerutkan keningnya sambil memikirkan apakah
orang yang ia hubungi itu adalah Dokter Qin yang palsu? Dan hal ini menyebabkan
dokter Qin tidak hadir sampai saat ini?
Tidak mungkin seperti itu, Dokter Qin merupakan
seorang guru hebat dan sebelumnya dirinya menggunakan nomor ini untuk
menghubungi dokter Qin. Bagaimana mungkin dokter Qin langsung pergi
meninggalkannya begitu saja?
Bagaimana mungkin dokter Qin adalah seorang penipu?
Pastilah dirinya sendiri yang berpikir terlalu berlebihan.
Vivien lalu memegang kepalanya sendiri sambil berpikir
kalau dokter Qin pastilah mendapatkan masalah darurat yang membuat dirinya
tidak bisa datang ke tempat ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin dokter Qin
beringkar janji? Dokter Qin merupakan seorang guru yang sangat mulia, dirinya
tidak seharusnya mencurigakan dokter Qin seperti ini.
Setelah memikirkan semua ini, Vivien merasa begitu
bersalah karena dirinya tidak dewasa dalam berpikir. Dokter Qin tidak bisa
datang ke tempat ini pastilah karena alasan tertentu. Mengobati orang lain
merupakan kewajiban Dokter Qin dan Vivien tidak seharusnya memaksa Dokter Qin
untuk datang ke sini hanya karena urusan pribadinya.
Setelah acara di tempat ini selesai, Vivien berencana
untuk meminta maaf kepada dokter Qin.
“Semua ini tidak sama seperti yang kamu pikirkan.”
kata Thomas dengan tidak berdaya, karena di saat seperti ini, Cara tidak
mungkin akan mempercayainya.
Meskipun Thomas sudah mengatakan itu, namun perkataan
itu tidak memberi dampak apapun bagi Cara dan Cara malah semakin yakin pada
Thomas.
Tidak salah lagi, Thomas pastilah datang ke sini untuk
menemuinya!
“Benar, tatapan matamu sangatlah hebat. Awalnya aku
telah menyusun rencana untuk mempertemukan kamu dengan Thomas di tempat ini,
namun kamu malah menemukan keberadaan Thomas lebih awal. Sepertinya, kalian
berdua memanglah sudah ditakdirkan, hehe. Ini semua adalah kejutan yang aku
sediakan untuk kalian berdua. Apakah kalian merasa terkejut akan hal ini?” kata
Vivien sambil tersenyum.
Thomas terbengong melihat semua ini. Kenapa Vivien
malah mendukung Cara? Bukankah ini sama saja kalau Vivien sedang menjebak
Thomas? Thomas merasa begitu tidak berdaya melihat adik sepupunya ini.
“Hm, kamu bahkan tidak mau mengakuinya. Sudahlah
Thomas, mari pergi, semua orang sedang menunggu kita di dalam sana. Kamu harus
bersikap dengan baik kali ini. Vivien, ayuk pergi!” kata Cara dengan penuh
semangat sambil merangkul lengan Vivien dan di saat yang bersamaan, Thomas juga
ingin melihat hal apa yang ingin dilakukan oleh Vivien nanti.
No comments: