Silahkan di bantu di bantu..
1. Share ke MedSos
2. Baca dengan Tab Samaran ~ Incognito Tab
3. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821
Bab 1307 –
Mendekati Orang Kaya
“Benar, kakak senior kami sangatlah berhati mulia.
Namun berbeda dengan kakak sepupu Vivien itu, dirinya terlihat begitu takut
mati dan orang yang sangat pendiam.”
“Jangan berpura-pura lagi, marilah mendekat, kalau
tidak sup ini akan segera habis.”
“Apakah kamu merasa begitu kesulitan untuk mengakui
kehebatan orang lain? Haha, anak muda zaman sekarang memanglah begini.”
Sekelompok orang mulai menertawakan Thomas.
Sikap Thomas itu membuat mereka semua merasa kalau
Thomas tidak berpengetahuan dan suka berpura-pura hebat. Hanya Cara yang tetap
setia pada Thomas karena Cara tahu kalau Thomas adalah keturunan orang kaya.
Setelah Cara menikah dengan Thomas nanti, Cara akan memamerkan kekayaannya pada
sekelompok manusia lemah ini.
“Thomas, minumlah ini.” kata Cara sambil memberikan
semangkuk sup padanya.
“Tidak, aku tidak menyukai sup ayam.” kata Thomas
sambil menggelengkan kepala.
“Kenapa dia masih berpura-pura hebat? Cara, apakah
kamu benar menyukainya? Dia merupakan orang yang sangat keras kepala.”
“Kakak senior lebih hebat darinya berkali-kali lipat,
jika aku berada di posisi Cara, aku pastilah akan memilih kakak senior. Bocah
itu sangatlah egois dan tidak bisa menerima kalau orang lain lebih hebat
darinya.”
Cara tidak menghiraukan mereka dan apakah kalian tahu
kehebatan Thomas yang sebenarnya?
Thomas merupakan keturunan orang kaya yang mampu
memberikan hadiah seharga triliunan kepada temannya sendiri. Oleh karena itu,
kita harus belajar untuk mendekati orang kaya.
“Sudahlah, tidak perlu hiraukan dia. Kakak senior,
berbagilah pengetahuan kepada kami tentang bagaimana caramu mengusir kedua
serigala itu.”
“Benar, aku bahkan belum pernah melihat serigala yang
sebenarnya. Ceritakanlah pengalamanmu kakak senior.”
“Kakak senior, ceritakanlah pengalamanmu yang berharga
itu.”
Semua orang mulai mengelilingi api unggun dan menatap
Tianze dengan tatapan yang penuh harapan.
Tianze duduk di sisi api unggun dengan wajah yang
memerah karena pancaran sinar api. Tianze seketika menjadi idola semua orang
dan ia juga dianggap sebagai pahlawan yang sangat hebat.
“Kalau begitu…… Aku akan menceritakannya?” kata Tianze
sambil tersenyum.
“Sebenarnya, aku tidak begitu ingin menceritakannya.
Karena nantinya ada seseorang yang akan menganggap kalau aku sedang pamer.”
“Tidak apa-apa, kakak senior, kamu tidak perlu
menghiraukan orang itu. Bagi kami, kamu adalah yang terbaik.”
“Benar, orang itu hanyalah sirik akan kehebatanmu
ini.”
“Cepatlah kakak senior, kami mulai tidak merasa
sabar.”
Setelah dimohon oleh banyak orang, Tianze pun
memberanikan dirinya untuk berkata: “Serigala liar berbeda dengan serigala yang
ada di kebun binatang. Serigala liar memiliki bentuk tubuh yang sangat besar
dan kekar. Ini juga merupakan kali pertama bagiku untuk bertemu dengan serigala
liar. Tadinya, aku sempat berpikir kalau aku pastilah bisa membunuh serigala itu
dan membawanya kembali untuk disantap. Aku pun memberanikan diri untuk
mengumpulkan tenagaku dan segera mendekati serigala itu untuk menyerangnya.”
“Namun, kecepatan serigala itu sangatlah tinggi.
Seranganku tidak mengenainya dan serigala itu pun segera menghindar dan
menjauh. Serigala itu tidak ingin membiarkanku begitu saja, karena dia pastilah
juga menganggap diriku sebagai makanan malamnya kan? Namun aku tidak ingin
menyerah begitu saja, Apa yang perlu ditakuti dari binatang liar ini? Tinjuanku
yang berukuran besar ini pastilah bisa mengalahkannya dengan mudah. Oleh karena
itu, aku pun memutuskan untuk melawannya.”
“Serigala itu bukanlah lawanku, ketika aku hendak
berhasil mengalahkannya, tiba-tiba terlihat seekor serigala lainnya muncul dan
menghalangiku untuk terus menyerang serigala yang pertama itu. Waktu itu, aku
seketika merasa begitu tidak senang.” kata Tianze dengan begitu serius.
Dia kembali berkata dengan suara pelan: “Tebaklah apa
yang terjadi? Aku memukul kepala serigala itu dengan sekop besi hingga serigala
itu merasa pusing. Aku lalu berpikir di dalam hati, meskipun kalian menyerangku
bersamaan, aku juga tidak akan merasa takut untuk melawan kalian. Namun semua
ini tidaklah semudah seperti yang aku pikirkan. Aku bisa mengalahkan satu ekor serigala
dengan mudah, namun aku kesulitan ketika harus mengalahkan dua ekor serigala
dalam waktu yang bersamaan. Kedua serigala itu pun bergabung menjadi satu dan
terlihat begitu menakutkan. Namun aku tetap memberanikan diriku untuk melawan
mereka karena aku sangatlah ingin merasakan kenikmatan dari daging serigala.”
“Setelah bertarung selama beberapa saat, aku pun
menyerah dan mulai merasa buntu. Satu lawan dua merupakan sebuah pertempuran
yang sangat sulit untuk diselesaikan. Apalagi diriku harus melawan dua ekor
serigala raksasa itu. Saat itu, aku mulai merasa panik dan aku pun berteriak
keras ketika menyadari kalau makan malamku akan segera menghilang. Siapa sangka
kedua ekor serigala itu segera melarikan diri setelah mendengar suara
teriakanku. Namun aku juga tidak lagi mengejar mereka karena ini bukanlah
wilayahku. Oleh karena itu, aku hanya kembali membawa dua ekor ayam ini.” kata
Tianze dengan serius.
Thomas pun tertawa setelah mendengar semua cerita yang
dikarang oleh Tianze ini. Sangat disayangkan kalau Tianze tidak pergi menjadi
presenter. Dia bahkan begitu hebat dalam mengarang, padahal dirinya sama sekali
tidak bertemu dengan serigala tadi. Thomas bahkan merasa begitu kagum akan
kemampuan mengarangnya.
“Hebat sekali kakak senior. Kamu bahkan bisa
menyelesaikan hal seperti itu sendirian. Jika aku yang menghadapi hal itu,
mungkin aku sudah melarikan diri sejak awal. Aku bahkan tidak memiliki
keberanian untuk melawan para serigala itu.”
“Benar, serigala liar tetaplah begitu menakutkan.
Kalau kita berada di posisi kakak senior, mungkin kita sudah mati diterkam.”
“Setelah mendengar semua ini, aku langsung merinding.”
Semua orang begitu menghayati cerita ini, termasuk
Cara dan Vivien. Bagaimana pun, sulit bagi manusia biasa untuk hidup di hutan
liar ini. Namun Tianze bahkan bisa mengalahkan serigala liar dan tentunya hal
ini begitu menarik perhatian mereka. Tianze bahkan bisa membawa pulang dua ekor
ayam sebagai bahan makan malam mereka. Ini menandakan kalau Tianze memanglah
pahlawan yang sangat hebat.
“Aku merasa begitu tenang ketika ikut bersama kakak
senior.”
“Kakak senior, ceritakanlah bagaimana bentuk dan rupa
serigala liar itu.”
“Sangat disayangkan karena kita tidak bisa menikmati
daging serigala itu.”
Saat ini, Tianze sudah dianggap sebagai pahlawan yang
hebat oleh semua orang. Meskipun Tianze hanya membawa dua ekor ayam, namun
dirinya juga mampu membuat semua orang tertarik pada ceritanya.
“Aummm………….”
“Siapa itu? Jangan menakuti kita di tengah malam
seperti itu.”
“Benar, kami sedang mendengar cerita dari kakak
senior. Jangan membuat ulah.”
“Jangan lakukan itu, apakah kalian masih ingin tidur
dengan tenang?”
Suara auman serigala itu berhasil membuat semua orang
terkejut, karena mereka baru saja mendengar cerita yang menyeramkan tentang
serigala.
“Aum.….…”
“Au… Au… Aum..….”
Suara auman itu semakin terdengar jelas dan ekspresi
wajah semua orang mulai berubah.
“Siapa yang melakukan itu? Jangan bermain-main lagi.”
“Sepertinya itu memanglah merupakan suara auman
serigala…”
“Ha? Di dalam gunung Wumiao ini benar terdapat
serigala? Aku tidak pernah mendengar ini sebelumnya.”
“Tidak mungkin! Kita tidak mungkin sesial itu. Kalian
jangan menakuti diri kalian sendiri dengan suara itu.”
“Aum.. Aum..…”
“Aum.….”
Suara itu semakin terdengar jelas dan semua orang
mulai merasa takut. Suara ini bukanlah merupakan suara tiruan manusia,
melainkan suara auman dari serigala asli.
Serigala sudah datang?
“Benar, kakak senior kami sangatlah berhati mulia.
Namun berbeda dengan kakak sepupu Vivien itu, dirinya terlihat begitu takut
mati dan orang yang sangat pendiam.”
“Jangan berpura-pura lagi, marilah mendekat, kalau
tidak sup ini akan segera habis.”
“Apakah kamu merasa begitu kesulitan untuk mengakui
kehebatan orang lain? Haha, anak muda zaman sekarang memanglah begini.”
Sekelompok orang mulai menertawakan Thomas.
Sikap Thomas itu membuat mereka semua merasa kalau
Thomas tidak berpengetahuan dan suka berpura-pura hebat. Hanya Cara yang tetap
setia pada Thomas karena Cara tahu kalau Thomas adalah keturunan orang kaya.
Setelah Cara menikah dengan Thomas nanti, Cara akan memamerkan kekayaannya pada
sekelompok manusia lemah ini.
“Thomas, minumlah ini.” kata Cara sambil memberikan
semangkuk sup padanya.
“Tidak, aku tidak menyukai sup ayam.” kata Thomas
sambil menggelengkan kepala.
“Kenapa dia masih berpura-pura hebat? Cara, apakah
kamu benar menyukainya? Dia merupakan orang yang sangat keras kepala.”
“Kakak senior lebih hebat darinya berkali-kali lipat,
jika aku berada di posisi Cara, aku pastilah akan memilih kakak senior. Bocah
itu sangatlah egois dan tidak bisa menerima kalau orang lain lebih hebat
darinya.”
Cara tidak menghiraukan mereka dan apakah kalian tahu
kehebatan Thomas yang sebenarnya?
Thomas merupakan keturunan orang kaya yang mampu
memberikan hadiah seharga triliunan kepada temannya sendiri. Oleh karena itu,
kita harus belajar untuk mendekati orang kaya.
“Sudahlah, tidak perlu hiraukan dia. Kakak senior,
berbagilah pengetahuan kepada kami tentang bagaimana caramu mengusir kedua
serigala itu.”
“Benar, aku bahkan belum pernah melihat serigala yang
sebenarnya. Ceritakanlah pengalamanmu kakak senior.”
“Kakak senior, ceritakanlah pengalamanmu yang berharga
itu.”
Semua orang mulai mengelilingi api unggun dan menatap
Tianze dengan tatapan yang penuh harapan.
Tianze duduk di sisi api unggun dengan wajah yang
memerah karena pancaran sinar api. Tianze seketika menjadi idola semua orang
dan ia juga dianggap sebagai pahlawan yang sangat hebat.
“Kalau begitu…… Aku akan menceritakannya?” kata Tianze
sambil tersenyum.
“Sebenarnya, aku tidak begitu ingin menceritakannya.
Karena nantinya ada seseorang yang akan menganggap kalau aku sedang pamer.”
“Tidak apa-apa, kakak senior, kamu tidak perlu
menghiraukan orang itu. Bagi kami, kamu adalah yang terbaik.”
“Benar, orang itu hanyalah sirik akan kehebatanmu
ini.”
“Cepatlah kakak senior, kami mulai tidak merasa
sabar.”
Setelah dimohon oleh banyak orang, Tianze pun
memberanikan dirinya untuk berkata: “Serigala liar berbeda dengan serigala yang
ada di kebun binatang. Serigala liar memiliki bentuk tubuh yang sangat besar
dan kekar. Ini juga merupakan kali pertama bagiku untuk bertemu dengan serigala
liar. Tadinya, aku sempat berpikir kalau aku pastilah bisa membunuh serigala itu
dan membawanya kembali untuk disantap. Aku pun memberanikan diri untuk
mengumpulkan tenagaku dan segera mendekati serigala itu untuk menyerangnya.”
“Namun, kecepatan serigala itu sangatlah tinggi.
Seranganku tidak mengenainya dan serigala itu pun segera menghindar dan
menjauh. Serigala itu tidak ingin membiarkanku begitu saja, karena dia pastilah
juga menganggap diriku sebagai makanan malamnya kan? Namun aku tidak ingin
menyerah begitu saja, Apa yang perlu ditakuti dari binatang liar ini? Tinjuanku
yang berukuran besar ini pastilah bisa mengalahkannya dengan mudah. Oleh karena
itu, aku pun memutuskan untuk melawannya.”
“Serigala itu bukanlah lawanku, ketika aku hendak
berhasil mengalahkannya, tiba-tiba terlihat seekor serigala lainnya muncul dan
menghalangiku untuk terus menyerang serigala yang pertama itu. Waktu itu, aku
seketika merasa begitu tidak senang.” kata Tianze dengan begitu serius.
Dia kembali berkata dengan suara pelan: “Tebaklah apa
yang terjadi? Aku memukul kepala serigala itu dengan sekop besi hingga serigala
itu merasa pusing. Aku lalu berpikir di dalam hati, meskipun kalian menyerangku
bersamaan, aku juga tidak akan merasa takut untuk melawan kalian. Namun semua
ini tidaklah semudah seperti yang aku pikirkan. Aku bisa mengalahkan satu ekor serigala
dengan mudah, namun aku kesulitan ketika harus mengalahkan dua ekor serigala
dalam waktu yang bersamaan. Kedua serigala itu pun bergabung menjadi satu dan
terlihat begitu menakutkan. Namun aku tetap memberanikan diriku untuk melawan
mereka karena aku sangatlah ingin merasakan kenikmatan dari daging serigala.”
“Setelah bertarung selama beberapa saat, aku pun
menyerah dan mulai merasa buntu. Satu lawan dua merupakan sebuah pertempuran
yang sangat sulit untuk diselesaikan. Apalagi diriku harus melawan dua ekor
serigala raksasa itu. Saat itu, aku mulai merasa panik dan aku pun berteriak
keras ketika menyadari kalau makan malamku akan segera menghilang. Siapa sangka
kedua ekor serigala itu segera melarikan diri setelah mendengar suara
teriakanku. Namun aku juga tidak lagi mengejar mereka karena ini bukanlah
wilayahku. Oleh karena itu, aku hanya kembali membawa dua ekor ayam ini.” kata
Tianze dengan serius.
Thomas pun tertawa setelah mendengar semua cerita yang
dikarang oleh Tianze ini. Sangat disayangkan kalau Tianze tidak pergi menjadi
presenter. Dia bahkan begitu hebat dalam mengarang, padahal dirinya sama sekali
tidak bertemu dengan serigala tadi. Thomas bahkan merasa begitu kagum akan
kemampuan mengarangnya.
“Hebat sekali kakak senior. Kamu bahkan bisa
menyelesaikan hal seperti itu sendirian. Jika aku yang menghadapi hal itu,
mungkin aku sudah melarikan diri sejak awal. Aku bahkan tidak memiliki
keberanian untuk melawan para serigala itu.”
“Benar, serigala liar tetaplah begitu menakutkan.
Kalau kita berada di posisi kakak senior, mungkin kita sudah mati diterkam.”
“Setelah mendengar semua ini, aku langsung merinding.”
Semua orang begitu menghayati cerita ini, termasuk
Cara dan Vivien. Bagaimana pun, sulit bagi manusia biasa untuk hidup di hutan
liar ini. Namun Tianze bahkan bisa mengalahkan serigala liar dan tentunya hal
ini begitu menarik perhatian mereka. Tianze bahkan bisa membawa pulang dua ekor
ayam sebagai bahan makan malam mereka. Ini menandakan kalau Tianze memanglah
pahlawan yang sangat hebat.
“Aku merasa begitu tenang ketika ikut bersama kakak
senior.”
“Kakak senior, ceritakanlah bagaimana bentuk dan rupa
serigala liar itu.”
“Sangat disayangkan karena kita tidak bisa menikmati
daging serigala itu.”
Saat ini, Tianze sudah dianggap sebagai pahlawan yang
hebat oleh semua orang. Meskipun Tianze hanya membawa dua ekor ayam, namun
dirinya juga mampu membuat semua orang tertarik pada ceritanya.
“Aummm………….”
“Siapa itu? Jangan menakuti kita di tengah malam
seperti itu.”
“Benar, kami sedang mendengar cerita dari kakak
senior. Jangan membuat ulah.”
“Jangan lakukan itu, apakah kalian masih ingin tidur
dengan tenang?”
Suara auman serigala itu berhasil membuat semua orang
terkejut, karena mereka baru saja mendengar cerita yang menyeramkan tentang
serigala.
“Aum.….…”
“Au… Au… Aum..….”
Suara auman itu semakin terdengar jelas dan ekspresi
wajah semua orang mulai berubah.
“Siapa yang melakukan itu? Jangan bermain-main lagi.”
“Sepertinya itu memanglah merupakan suara auman
serigala…”
“Ha? Di dalam gunung Wumiao ini benar terdapat
serigala? Aku tidak pernah mendengar ini sebelumnya.”
“Tidak mungkin! Kita tidak mungkin sesial itu. Kalian
jangan menakuti diri kalian sendiri dengan suara itu.”
“Aum.. Aum..…”
“Aum.….”
Suara itu semakin terdengar jelas dan semua orang
mulai merasa takut. Suara ini bukanlah merupakan suara tiruan manusia,
melainkan suara auman dari serigala asli.
Serigala sudah datang?
No comments: