Silahkan di bantu di bantu..
1. Share ke MedSos
2. Baca dengan Tab Samaran ~ Incognito Tab
3. Donasi ke Dana/OVO ~ 089653864821
Bab 1309 –
Tidak Lagi Memperdulikan Gengsi
“Apakah Thomas sanggup mengusir semua serigala itu?”
“Tidak tahu… Apakah kita semua akan mati diterkam?”
“Diamlah, aku tidak ingin mati di sini!”
“Apakah kamu mengira aku ingin mati di sini?”
“Kakak senior, majulah, bantu Thomas untuk melawan
para serigala itu. Kita masih memiliki kesempatan untuk bertahan hidup jika
kamu membantunya. Kalau tidak, kita semua akan mati.”
Hal ini akan sangat sulit jika semua orang hanya
berharap kepada Thomas.
Tidak ada yang bisa memastikan kalau Thomas bisa
mengalahkan semua serigala itu. Manusia biasa akan segera melarikan diri jika
menghadapi hal seperti itu. Siapa yang masih mau tinggal diam di area ini?
“Vivien, apakah kamu tidak tahu kalau kakak sepupumu
itu sehebat ini?”
“Aku…..”
Vivien juga merasa begitu terkejut karena ia tidak
tahu kalau kakak sepupunya memiliki kemampuan yang hebat seperti ini. Meskipun
dia bisa mengalahkan 4 serigala dengan mudah, namun dia pastilah akan merasa
kesulitan untuk melawan sekelompok serigala di dalam waktu bersamaan.
Hal ini dapat diibaratkan seperti semut dalam jumlah
yang banyak pastilah bisa membunuh seekor gajah. Apalagi para serigala ini
sangatlah kuat dan menyeramkan.
Aksi Thomas yang tadinya membunuh keempat serigala itu
berhasil membuat sekelompok serigala itu merasa marah dan ingin segera
menyerang Thomas.
Saat ini, semua aura sombong dari Tianze sudah hilang
dan tatapannya dipenuhi dengan rasa ketakutan. Dia sama seperti orang lain yang
tidak memiliki keberanian untuk melawan para serigala itu dan hanya bisa
bersembunyi di belakang untuk menyelamatkan nyawanya sendiri.
Memalukan! Menyedihkan! Menjengkelkan!
Semua orang merasakan hal yang sama terhadap Tianze.
Tianze tadinya memamerkan betapa hebatnya dirinya dan sekarang malah terlihat
seperti tempe lembek yang bersembunyi di belakang semua orang dengan penuh
ketakutan.
“Tadinya, aku bahkan mengira kalau kamu adalah seorang
pahlawan yang mampu mengalahkan Serigala.”
“Benar, aku bahkan mengira dia begitu hebat. Ternyata
tidak seperti yang aku bayangkan.”
“Janganlah berkata seperti ini, kamu sendiri saja
tidak berani maju kan? Siapa yang tidak takut mati saat ini?”
“Namun aku tidak omong kosong, tidak seperti dirinya
yang hanya mengatakan hal yang tidak nyata. Orang seperti dirinya sangatlah
goblok.”
Meskipun semua perkataan ini sangatlah melukai
hatinya, namun Tianze tahu kalau tidak ada hal lain yang lebih penting
dibandingkan dengan keselamatan nyawanya saat ini. Dia tidak ingin mati di
tempat ini dan tidak ingin menjadikan tubuhnya sebagai makanan bagi para
serigala itu.
Aku tidak lagi memperdulikan masalah gengsi dan aku
tidak ingin membantu Thomas. Apa yang bisa kalian lakukan padaku?
Tianze sudah tidak lagi memperdulikan gengsinya,
karena ia tahu kalau nyawa lebih penting dari segalanya.
Jantung Vivien berdegup kencang dan merasa begitu
khawatir pada kakak sepupunya itu. Meskipun dirinya tidak begitu menyukai
Thomas dan merasa sedikit marah kepadanya karena telah membuatnya merasa malu
tadi, namun dia tidak menyangka kalau Thomas mampu mengalahkan para serigala
itu. Ini sangatlah keren baginya.
Thomas yang sebelumnya dihina oleh semua orang itu
malah menjadi penolong di saat darurat seperti ini. Semua aksinya yang tangguh
ini membuat semua orang merasa kagum padanya.
Thomas berhasil mengalahkan 17 ekor serigala dengan
tangan kosong dan mereka semua sadar kalau para serigala itu tidaklah bisa
mengalahkan Thomas jika mereka maju satu per satu. Para serigala itu harus
bergabung menjadi satu agar bisa berhasil menyerang dan mengalahkan Thomas.
Akal yang dimiliki para serigala itu tidaklah kalah
dengan manusia pada umumnya dan juga sekelompok serigala itu memiliki kemampuan
yang sangat kuat. Tidak bisa dibayangkan betapa kuatnya mereka jika mereka
menyerang secara bersamaan.
Saat ini, Thomas menerbangkan tubuhnya di tengah udara
dan segera menyerang para serigala itu dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Setelah itu, terlihat 5 ekor serigala bertabrakan dan terjatuh.
Setelah hal itu terjadi, Thomas kembali mendaratkan
tinjuannya pada bagian dada salah satu serigala dan tinjuan ini berhasil
membuat semua bagian organ dalam serigala itu hancur.
Tidak ada yang bisa mengetahui seberapa besar kekuatan
dari tinjuan Thomas itu. Bahkan seekor serigala yang kuat bisa mati hanya
dengan satu tinjuan dari Thomas saja. Tinjuan itu juga mengenai tiga ekor
serigala lainnya hingga membuat ketiga serigala itu terjatuh dan tidak bisa
bangkit kembali.
Saat ini, tenaga yang dimiliki Thomas sudah begitu
kuat, jika dirinya mengaktifkan salah satu teknik yang ia kuasai, mungkin
dirinya sendiri juga tidak bisa membayangkan seberapa besar tenaganya nanti.
Saat ini, Thomas sudah mencapai titik puncak, baik
dalam bidang tenaga ataupun kecepatan. Oleh karena itu, sedikit lebih mudah
baginya untuk menghadapi para serigala ini sekarang.
Satu tinjuan cukup untuk mengalahkan tiga ekor
serigala dan saat ini, seekor serigala hendak menyerangnya dari arah
berlawanan. Thomas segera memejamkan matanya dan berpindah dengan cepat sambil
menggunakan kedua kakinya!
Setelah itu, dia pun mengarahkan tinjuan ke arah
serigala itu sambil berpindah dengan kecepatan yang tinggi.
“Wah! Terlihat begitu hebat dan ia sepertinya tidak
membutuhkan bantuan lagi.”
“Luar biasa, apakah dia masih termasuk sebagai manusia
biasa? Semua aksinya ini terlihat begitu kuat dan sadis.”
“Dia bahkan lebih hebat dari para master yang ada di
dalam film.”
“Tenang! Tenang! Kita pastilah bisa selamat, haha!”
“Aku berani bertaruh kalau Thomas pastilah bisa
mengalahkan sekelompok serigala ini.”
“Thomas! Thomas! Thomas!”
Vivien terbengong setelah mendengar semua ini. Dirinya
tidak menyangka kalau para temannya ini akan menyemangati Thomas seperti ini.
Mereka terus menyemangati Thomas melalui teriakan dan menatap Thomas dengan
tatapan yang kagum dan penuh harapan.
Vivien merasa begitu senang karena Kak Thomas membuat
dirinya merasa begitu bangga. Vivien lalu menatap ke arah Thomas yang sedang
melayang tinggi di udara dengan kecepatan yang begitu tinggi. Bahkan Vivien
merasa sedikit kesulitan untuk menemukan lokasi Thomas yang sebenarnya.
Bayangan tubuh Thomas terus berpindah dan satu per
satu serigala itu pun mulai terjatuh….
“Apakah Thomas sanggup mengusir semua serigala itu?”
“Tidak tahu… Apakah kita semua akan mati diterkam?”
“Diamlah, aku tidak ingin mati di sini!”
“Apakah kamu mengira aku ingin mati di sini?”
“Kakak senior, majulah, bantu Thomas untuk melawan
para serigala itu. Kita masih memiliki kesempatan untuk bertahan hidup jika
kamu membantunya. Kalau tidak, kita semua akan mati.”
Hal ini akan sangat sulit jika semua orang hanya
berharap kepada Thomas.
Tidak ada yang bisa memastikan kalau Thomas bisa
mengalahkan semua serigala itu. Manusia biasa akan segera melarikan diri jika
menghadapi hal seperti itu. Siapa yang masih mau tinggal diam di area ini?
“Vivien, apakah kamu tidak tahu kalau kakak sepupumu
itu sehebat ini?”
“Aku…..”
Vivien juga merasa begitu terkejut karena ia tidak
tahu kalau kakak sepupunya memiliki kemampuan yang hebat seperti ini. Meskipun
dia bisa mengalahkan 4 serigala dengan mudah, namun dia pastilah akan merasa
kesulitan untuk melawan sekelompok serigala di dalam waktu bersamaan.
Hal ini dapat diibaratkan seperti semut dalam jumlah
yang banyak pastilah bisa membunuh seekor gajah. Apalagi para serigala ini
sangatlah kuat dan menyeramkan.
Aksi Thomas yang tadinya membunuh keempat serigala itu
berhasil membuat sekelompok serigala itu merasa marah dan ingin segera
menyerang Thomas.
Saat ini, semua aura sombong dari Tianze sudah hilang
dan tatapannya dipenuhi dengan rasa ketakutan. Dia sama seperti orang lain yang
tidak memiliki keberanian untuk melawan para serigala itu dan hanya bisa
bersembunyi di belakang untuk menyelamatkan nyawanya sendiri.
Memalukan! Menyedihkan! Menjengkelkan!
Semua orang merasakan hal yang sama terhadap Tianze.
Tianze tadinya memamerkan betapa hebatnya dirinya dan sekarang malah terlihat
seperti tempe lembek yang bersembunyi di belakang semua orang dengan penuh
ketakutan.
“Tadinya, aku bahkan mengira kalau kamu adalah seorang
pahlawan yang mampu mengalahkan Serigala.”
“Benar, aku bahkan mengira dia begitu hebat. Ternyata
tidak seperti yang aku bayangkan.”
“Janganlah berkata seperti ini, kamu sendiri saja
tidak berani maju kan? Siapa yang tidak takut mati saat ini?”
“Namun aku tidak omong kosong, tidak seperti dirinya
yang hanya mengatakan hal yang tidak nyata. Orang seperti dirinya sangatlah
goblok.”
Meskipun semua perkataan ini sangatlah melukai
hatinya, namun Tianze tahu kalau tidak ada hal lain yang lebih penting
dibandingkan dengan keselamatan nyawanya saat ini. Dia tidak ingin mati di
tempat ini dan tidak ingin menjadikan tubuhnya sebagai makanan bagi para
serigala itu.
Aku tidak lagi memperdulikan masalah gengsi dan aku
tidak ingin membantu Thomas. Apa yang bisa kalian lakukan padaku?
Tianze sudah tidak lagi memperdulikan gengsinya,
karena ia tahu kalau nyawa lebih penting dari segalanya.
Jantung Vivien berdegup kencang dan merasa begitu
khawatir pada kakak sepupunya itu. Meskipun dirinya tidak begitu menyukai
Thomas dan merasa sedikit marah kepadanya karena telah membuatnya merasa malu
tadi, namun dia tidak menyangka kalau Thomas mampu mengalahkan para serigala
itu. Ini sangatlah keren baginya.
Thomas yang sebelumnya dihina oleh semua orang itu
malah menjadi penolong di saat darurat seperti ini. Semua aksinya yang tangguh
ini membuat semua orang merasa kagum padanya.
Thomas berhasil mengalahkan 17 ekor serigala dengan
tangan kosong dan mereka semua sadar kalau para serigala itu tidaklah bisa
mengalahkan Thomas jika mereka maju satu per satu. Para serigala itu harus
bergabung menjadi satu agar bisa berhasil menyerang dan mengalahkan Thomas.
Akal yang dimiliki para serigala itu tidaklah kalah
dengan manusia pada umumnya dan juga sekelompok serigala itu memiliki kemampuan
yang sangat kuat. Tidak bisa dibayangkan betapa kuatnya mereka jika mereka
menyerang secara bersamaan.
Saat ini, Thomas menerbangkan tubuhnya di tengah udara
dan segera menyerang para serigala itu dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Setelah itu, terlihat 5 ekor serigala bertabrakan dan terjatuh.
Setelah hal itu terjadi, Thomas kembali mendaratkan
tinjuannya pada bagian dada salah satu serigala dan tinjuan ini berhasil
membuat semua bagian organ dalam serigala itu hancur.
Tidak ada yang bisa mengetahui seberapa besar kekuatan
dari tinjuan Thomas itu. Bahkan seekor serigala yang kuat bisa mati hanya
dengan satu tinjuan dari Thomas saja. Tinjuan itu juga mengenai tiga ekor
serigala lainnya hingga membuat ketiga serigala itu terjatuh dan tidak bisa
bangkit kembali.
Saat ini, tenaga yang dimiliki Thomas sudah begitu
kuat, jika dirinya mengaktifkan salah satu teknik yang ia kuasai, mungkin
dirinya sendiri juga tidak bisa membayangkan seberapa besar tenaganya nanti.
Saat ini, Thomas sudah mencapai titik puncak, baik
dalam bidang tenaga ataupun kecepatan. Oleh karena itu, sedikit lebih mudah
baginya untuk menghadapi para serigala ini sekarang.
Satu tinjuan cukup untuk mengalahkan tiga ekor
serigala dan saat ini, seekor serigala hendak menyerangnya dari arah
berlawanan. Thomas segera memejamkan matanya dan berpindah dengan cepat sambil
menggunakan kedua kakinya!
Setelah itu, dia pun mengarahkan tinjuan ke arah
serigala itu sambil berpindah dengan kecepatan yang tinggi.
“Wah! Terlihat begitu hebat dan ia sepertinya tidak
membutuhkan bantuan lagi.”
“Luar biasa, apakah dia masih termasuk sebagai manusia
biasa? Semua aksinya ini terlihat begitu kuat dan sadis.”
“Dia bahkan lebih hebat dari para master yang ada di
dalam film.”
“Tenang! Tenang! Kita pastilah bisa selamat, haha!”
“Aku berani bertaruh kalau Thomas pastilah bisa
mengalahkan sekelompok serigala ini.”
“Thomas! Thomas! Thomas!”
Vivien terbengong setelah mendengar semua ini. Dirinya
tidak menyangka kalau para temannya ini akan menyemangati Thomas seperti ini.
Mereka terus menyemangati Thomas melalui teriakan dan menatap Thomas dengan
tatapan yang kagum dan penuh harapan.
Vivien merasa begitu senang karena Kak Thomas membuat
dirinya merasa begitu bangga. Vivien lalu menatap ke arah Thomas yang sedang
melayang tinggi di udara dengan kecepatan yang begitu tinggi. Bahkan Vivien
merasa sedikit kesulitan untuk menemukan lokasi Thomas yang sebenarnya.
Bayangan tubuh Thomas terus berpindah dan satu per
satu serigala itu pun mulai terjatuh….
No comments: