Bride of the
Mysterious CEO bab 191- “Katakan bahwa kamu mencintaiku.” Ryan menatap wajahnya
dan berkata dengan serius.
Melihat
ekspresi ini, Elena tahu bahwa pria ini tidak akan melepaskannya sampai dia
mengaku padanya. Dia tidak punya jalan keluar jadi dia mendekat dan menciumnya.
Ryan melihat
sosoknya yang membesar mendekatinya dan segera melingkarkan tangannya di
pinggangnya dan menutup matanya saat dia meresponsnya dengan puas.
Setelah
waktu yang tidak diketahui, ketika ciuman itu akhirnya berakhir, Elena hampir
kehabisan napas. Dia mengambil napas dalam-dalam beberapa kali untuk menenangkan
dirinya dan menatap pria di sampingnya dengan mata berair yang indah.
Ryan juga
bernapas agak berat. Ciumannya barusan jelas telah membuatnya bergairah dan dia
merasakan tubuhnya terangkat.
Tapi Elena
sedang hamil dan dia tidak bisa berbuat apa-apa meskipun dia menginginkannya.
Ryan menghela nafas sedih.
Namun
setelah dua detik bersedih, dia kembali memandangnya dengan serius, "Kamu
masih belum mengatakan apa yang ingin aku dengar."
Mulut Elena
bergerak-gerak. Pria serakah ini!
Dia tidak
menyangka pria ini serakah. Dia jelas-jelas menciumnya untuk mengakui
perasaannya tetapi dia masih ingin mendengarnya dari mulutnya.
Elena
menarik napas dalam-dalam dan berkata perlahan, "Aku mencintaimu."
Setelah
mengatakan itu, dia kembali membenamkan kepalanya di dadanya. Dia tidak ingin
menunjukkan ekspresi malu-malunya.
“Apakah kamu
mengaku padaku atau nyamuk? Itu sangat rendah. Aku tidak bisa mendengarmu.
Katakan lagi." Ryan menyembunyikan senyumnya dan berkata dengan wajah
datar.
Elena
mengertakkan gigi. Dia tiba-tiba mendekat ke telinganya dan berteriak. “Ryan,
aku mencintaimu!”
Setelah
selesai berbicara, dia mundur sedikit dan mengamati ekspresinya.
Ryan menutup
telinganya dan menatapnya. “Istriku, tidak apa-apa kalau kamu mencintaiku, tapi
kamu tidak mungkin bisa membuatku tuli, kan?”
Elena
mencibir dan menjawab. “Kaulah yang ingin mendengar kata-kata itu. Sekarang
apakah kamu bahagia?”
“Ya, Nyonya
benar.” Ucap Ryan lalu keduanya tertawa terbahak-bahak.
Di bawah
kesabaran Ryan yang menghibur, Elena menenangkan suasana hatinya dan dengan
lembut melingkarkan lengannya di pinggangnya. Keduanya akhirnya menghilangkan
kesalahpahaman dan berpelukan hingga tertidur.
No comments: