Bab 22 Cinta Rahasia
Saat Rose meninggalkan Kantor Hukum
Astra, pikirannya kacau. Dia tidak bisa tetap tenang sama sekali.
Louie berkata bahwa Celeste telah
meninggalkan surat wasiat rahasia. Surat wasiat itu baru akan terungkap setelah
Rose mewarisi Celeste Jewels.
Melalui surat wasiatnya, Celeste
telah mengatur segalanya sebelumnya. Seolah-olah dia tahu bahwa sesuatu akan
terjadi pada Rose.
Rahasia itu membuat Rose semakin
curiga dengan kecelakaan itu. Dia tahu pasti ada alasan lain.
Saat Rose asyik berpikir, teleponnya
berdering karena ada panggilan dari sahabatnya, Yvonne.
Begitu panggilan tersambung, Yvonne
bertanya dengan khawatir, "Rose, kamu baik-baik saja? Aku turut prihatin.
Grup tari sedang latihan beberapa hari terakhir, jadi ponselku disita.
"Aku baru saja mendengar apa
yang terjadi padamu. Bagaimana Maya bisa melakukan ini? Dia terus menyebarkan
gosip ke mana-mana! Kalau aku ada di sana, aku pasti sudah menjahit
mulutnya!"
Kelompok alumni heboh mendengar
berita itu. Semua orang kini tahu bahwa Rose berhubungan seks satu malam dengan
orang asing dan telah diusir dari kediaman Shaffer.
Yvonne menolak untuk percaya bahwa
Rose akan tidur dengan orang asing. Ia yakin pasti ada cerita lain di baliknya.
Ketika Rose tidak menjawab, Yvonne
menjadi semakin cemas.
"Rose, kau... baik-baik saja?
Rose, kumohon baik-baik saja. Aku akan meminta cuti dari grup tari dan kembali
ke Aquastead. Biarkan aku berada di sana untukmu."
Rose tersentuh. Sudah lama sejak
terakhir kali dia menerima kebaikan seperti itu.
Karena khawatir Yvonne akan
benar-benar meninggalkan kariernya dan kembali ke Aquastead, dia berkata,
"Saya baik-baik saja. Namun, ada orang lain yang tidak baik-baik
saja..." Rose mengingat saat menendang Nixon hari ini. Dia merasa sangat
senang karenanya.
Dia secara singkat merangkum
bagaimana Nixon telah tidur dengan Kelly di belakangnya.
"Ular-ular penipu itu..."
Yvonne geram.
Kemudian, dia tiba-tiba mengalihkan
topik pembicaraan. "Rose, saudaraku sudah kembali ke Aquastead."
Evan?
Rose terkejut mendengar dia kembali
begitu tiba-tiba.
Yvonne terkekeh dan menyarankan,
"Rose, kamu sekarang jomblo, dan kakakku juga jomblo. Kalian berdua bisa
jadi pasangan, kan?"
Sesaat, Rose tercengang.
"Lelucon macam apa ini?"
"Aku tidak bercanda. Dulu kau
pernah diam-diam terpikat pada saudaraku, bukan? Kalau saja dia tidak pergi ke
luar negeri, kau pasti sudah berhasil memikatnya dengan pesonamu. Nixon bahkan
tidak akan muncul dalam film itu.
Mengingat kembali cinta yang pernah
ia rasakan semasa muda, Rose merasa jantungnya berdebar kencang.
Namun di saat berikutnya, dia
mendapati dirinya memikirkan tentang suami pendamping bintangnya.
"Yvonne, aku ma-"
Rose hendak memberi tahu Yvonne bahwa
dia sudah menikah, tetapi sebelum dia bisa melakukannya, sebuah mobil mewah
tiba-tiba berhenti di depannya.
Ketika pintu mobil terbuka, Rose
melihat orang di dalam. Ia tak dapat menahan diri untuk bergumam, "Itu
kamu?"
Evan Spencer, orang di dalam mobil,
mengenakan setelan kasual. Ia tampak seperti matahari musim semi yang hangat
saat melambaikan tangan lembut ke arah Rose.
"Hai, Rose. Kebetulan sekali.
Aku melihatmu dari kejauhan. Kamu mau ke mana? Aku akan mengantarmu."
Sambil berbicara, Evan melangkah
keluar dari mobil. Ia membukakan pintu kursi penumpang untuk Rose.
Yvonne mendengar suara di ujung
telepon dan langsung bertanya,
Siapa dia, Rose? Apa kau bertemu
seseorang? Tunggu, kurasa aku mendengar suara seorang pria..."
"Itu... saudaramu..."
Rose segera mengakhiri panggilannya.
Yvonne tercengang.
"Evan? Aneh sekali. Dia baru
saja tiba di Aquastead hari ini dan mereka sudah bertemu."
Dia sama sekali tidak tahu bahwa
pertemuan itu bukanlah suatu kebetulan.
Begitu Evan tiba di Aquastead, ia
mulai mencari Rose. Ia mencari ke mana-mana sebelum akhirnya menemukan Rose di
sana.
Ketulusan Evan membuat Rose sulit
menolak tawarannya, jadi dia masuk ke dalam mobil.
Suasananya sedikit tegang.
Rose telah menerima pesanan desain
dari Evan, tetapi mereka hanya saling menghubungi melalui email. Mereka bahkan
tidak saling menelepon, apalagi bertemu langsung.
"Evan, terima kasih telah
memberiku kesempatan untuk mendapatkan uang." Rose memecah keheningan.
Evan tersenyum cerah sambil menjawab
sambil mengemudi, "Saya seharusnya yang berterima kasih. Anda tidak tahu
betapa populernya desain Anda.
"Semua desainer terkenal di Finterra
terus bertanya padaku tentang Nona Flora yang misterius. Mereka ingin bekerja
sama denganmu, tapi aku agak egois. Aku tidak akan membiarkan mereka
mendapatkan harta karun yang begitu berharga." Tampaknya ada makna lain di
balik kata-katanya.
Rose tersipu ketika dia buru-buru
berkata, "Evan, kamu pasti bercanda."
"Itu bukan lelucon."
Evan menatap Rose. Tatapannya serius
dan tulus. "Rose, ikut aku ke Finterra. Dengan bakat sepertimu, kau bisa
menjadi desainer terbaik di dunia."
No comments: