Honey, You're a Billionaire ~ Bab 23

 

Bab 23 Menawarkan Dirinya

 

Untuk sesaat, Rose tergoda.

 

Namun, ia masih belum mengetahui kebenaran di balik kecelakaan yang dialami ibunya. Ia tidak bisa meninggalkan Aquastead dengan hati yang tenang.

 

Dia sedang memikirkan cara untuk menolak tawaran itu ketika suara lembut Evan terdengar keluar.

 

"Anda tidak perlu langsung memberi saya jawaban. Penawaran ini tidak akan berakhir."

 

Rose mendesah lega.

 

Langit telah berubah gelap. Jonathan berada di sebuah kantor besar di lantai atas Gedung Finch.

 

Dia baru saja menyelesaikan pemeriksaannya. Saat dia duduk di meja kantornya, dia mendapati dirinya menunggu panggilan dari Rose.

 

Tiba-tiba, teleponnya berdering. Namun, ketika dia mendongak dan melihat nama di layar, tatapannya menjadi gelap.

 

Dia menjawab panggilan itu dengan nada tidak bersahabat. "Katakan saja!"

 

Di ujung telepon, Zac merinding. Dia tidak tahu bagaimana dia bisa memprovokasi pria dingin ini. Kemudian, dia menyadari sesuatu dan berbicara dengan nada bergosip.

 

"Jadi, apa yang terjadi tadi malam? Apakah sesuatu yang tak terlukiskan terjadi? Jika aku berada di posisi Nixon dan menyadari bahwa Tuan Finch yang hebat menyukai tunanganku, aku akan memberikannya padanya."

 

"Enyah."

 

Jonathan menutup telepon dengan perasaan tak berperasaan.

 

Dua menit kemudian, Zac mengirim Jonathan sebuah pesan.

 

Dia berpura-pura diperlakukan tidak adil. "Saya bersikap baik dengan peduli padamu, jadi apa maksudnya bersikap seperti itu? Saya masih punya banyak pekerjaan, tetapi saya masih harus mencari properti yang bagus untukmu."

 

Zac mengirimkan sebuah alamat.

 

Jonathan melirik alamat itu. Tepat saat itu, Finley mengetuk pintu dan masuk.

 

"Tuan Charlie telah kembali ke Regalia, Tuan Finch. Sebelum dia pergi, dia mengatur agar Anda menginap di Hotel Aquastead. Apakah Anda ingin langsung ke sana?" Sambil berbicara, Finley meletakkan setumpuk surat di meja kantor.

 

Jonathan menatap ponselnya. Masih belum ada kabar dari Rose. Dengan kesal, ia mengambil sepucuk surat dari meja. Surat itu dikirim tanpa nama.

 

Ada foto di dalamnya.

 

Foto yang remang-remang itu menampilkan seorang wanita mengenakan gaun merah pendek. Dia melingkarkan tubuhnya secara menggoda di sekitar tubuh pria itu.

 

Hanya punggung pria itu yang terlihat. Namun wajah wanita itu...

 

Kekesalan di hati Jonathan langsung sirna. Sambil mengangkat sebelah alisnya, ia langsung berdiri.

 

Kita pulang."

 

Finley bingung.

 

Rumah?

 

Keluarga Finch memiliki cukup banyak properti di Aquastead, termasuk perumahan. Namun Jonathan selalu menginap di hotel saat melakukan perjalanan bisnis. Tidak pernah ada pengecualian. Finley bertanya-tanya kapan Jonathan mendapatkan rumah di Aquastead.

 

Langkah Jonathan ringan dan cepat. Rose tidak ingin menghubunginya, tetapi dia bisa menghubunginya.

 

Namun, dia tidak tampak terlalu antusias tentang hal itu. Itulah intinya.

 

Jonathan mengetik pesan dengan sungguh-sungguh. Ia terus mengeditnya hingga hanya tersisa satu alamat.

 

Puas, ia keluar dari Gedung Finch. Ia hendak mengirim pesan itu ketika ia melihat sosok yang dikenalnya. Ekspresinya berubah masam.

 

Di seberang Gedung Finch, Evan membuka pintu kursi penumpang. Kemudian, ia dengan sopan mengantar Rose keluar dari mobil.

 

Sebelumnya, Rose dengan sopan menolak tawaran Evan untuk mengantarnya pulang. Dia mencari alasan untuk turun di tempat ini. "Terima kasih, Evan. Sampai jumpa."

 

Setelah tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada Evan, Rose berbalik untuk pergi. Ia baru berjalan beberapa meter ketika menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenalnya.

 

Teriakan ketakutan seorang wanita terdengar.

 

"Rose, selamatkan aku... Argh! Selamatkan aku! Aku di... Aku di Hotel Aquastead.

 

Panggilannya terputus.

 

Rose mengenali suara itu.

 

Itu milik Dawn Stevens. Rose telah mensponsori pendidikan Dawn saat dia masih di sekolah menengah. Dawn sekarang berada di tahun pertamanya di Aquastead College. Dawn dalam bahaya.

 

Rose berbalik. Melihat mobil Evan masih di sana, dia buru-buru berlari kembali ke arah mobil itu. Karena tergesa-gesa, dia tersandung sesuatu dan jatuh ke pelukan Evan. Namun saat ini, dia tidak peduli dengan kecanggungan itu.

 

"Evan, tolong antar aku ke Hotel Aquastead."

 

Evan merasakan kepanikan Rose. Ia segera menyuruh Rose masuk ke mobil.

 

Mobil itu melaju pergi.

 

Berdiri di depan Gedung Finch, Jonathan tidak menangkap apa yang mereka bicarakan. Ia hanya melihat Rose yang tampaknya menawarkan dirinya kepada pria itu.

 

Dalam sekejap, tatapannya yang dingin berubah menjadi lebih gelap.

 

Finley, yang bergegas menghampirinya dari belakang, merasakan hawa dingin yang memancar dari Jonathan. Ia bertanya dengan ragu, "Tuan Finch, apakah Anda... akan pulang?"

 

Rumah? Rumah apa?

 

Jonathan mendengus sinis. Sambil mengejek dirinya sendiri, dia menghapus pesan yang baru saja diketiknya.

 

"Saya akan ke Hotel Aquastead."

 

Honey, You're a Billionaire ~ Bab 23 Honey, You're a Billionaire ~ Bab 23 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on October 28, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.