Membakar Langit ~ Bab 15

 

Bab 15

 

Ana refleks berkata, "Nggak mungkin ! Yasmin pasti nggak berani membantah perkataanku."

 

"Kalau kamu nggak percaya, pergilah ke bawah dan lihat sendiri."

 

Ana tidak turun, tetapi pergi ke balkon melihat mobil Yasmin yang terparkir di taman, mobil itu masih ada. Dia terkejut.

 

"Anak ini, berani bertindak semaunya, membantah perkataanku!"

 

Dalam diri Ana ada sifat yang sangat dominan. Dia tidak bisa mentolerir penghinaan otoritasnya dan yang tidak mengikuti perintahnya.

 

Di perusahaan, dia berkata dan bertindak tegas, begitu juga di rumah.

 

Yasmin dan Tania mengambil inisiatif untuk membunuh Adriel. Jadi satu orang diusir dari rumah dan satu orang langsung dipecat.

 

Namun sekarang, keanggunan dan kekuatannya sepenuhnya hancur di hadapan Adriel, malah dia sering kali memohon belas kasihan

 

Ana teringat sesuatu yang sangat menakutkan, dia pun langsung mengunci pintu kamarnya dari dalam.

 

"Kalau begitu, apa Yasmin mendengar semuanya?"

 

"Suaramu begitu keras, nggak mungkin nggak kedengaran, 'kan?" ejek Adriel.

 

Ana sangat malu dan terlihat kebingungan.

 

"Kamu tahu dia nggak pergi, mengapa nggak mengingatkanku?"

 

"Mengapa aku harus mengingatkanmu ? Aku nggak takut dia tahu."

 

Adriel terus tersenyum sinis, "Aku melihatmu dengan susah payah menahan diri, aku nggak mengatakannya juga demi kebaikanmu."

 

"Bajingan!"

 

Ana marah, dia berjalan ke arah Adriel dan memukul dadanya.

 

Ana tidak suka dipermainkan Adriel.

 

"Jangan memancingku, kalau nggak aku akan mengambil kembali sedikit modalku.

 

Adriel menangkap tinju Ana dan berkata.

 

Ana seketika panik dan segera menarik kembali tangannya.

 

Dia benar-benar tidak bisa ditahan lagi.

 

Sekali lagi, itu benar-benar menyusahkan!

 

Ana tidak berani keluar dari kamar, sedangkan Adriel enggan pergi. Dia tidak punya cara lagi dan menatap Adriel dengan marah, kemudian membawa mangkuk air dan membersihkan Adriel dengan handuk.

 

"Jangan merasa tersiksa, aku disiksa dan ditahan olehmu selama dua tahun, apa masalah kalau kamu melayaniku sekali?"

 

Adriel sangat menikmati, ini adalah Ana, bisa dilayani olehnya seperti ini, seperti layaknya dewa.

 

"Aku akan membunuhmu."

 

Ana menggertakkan giginya dan berkata dengan marah.

 

"Aku siap kapan saja," ketawa Adriel.

 

Ana membersihkan Adriel, mengenakan piyama dan siap tidur di sofa.

 

"Sini," tunjuk Adriel.

 

"Nggak!"

 

"Kalau gitu, aku akan turun."

 

"Adriel, kamu bajingan!"

 

Ana menggertakkan giginya. Sekarang di depan Adriel, dia benar-benar kehilangan kendali, sepenuhnya dikuasai oleh Adriel.

 

"Terima kasih atas pujiannya."

 

Ana kembali dan mengambil seprai yang bersih dari lemari pakaian, lalu menaruhnya di atas tempat tidur.

 

Setelah selesai mengganti seprai, dia baru masuk ke dalam selimut. Awalnya dia masih merasa tidak nyaman dan jijik, tubuhnya kaku dan menjaga jarak dengan Adriel.

 

Namun, tidak bisa menahan kekuatan

 

Adriel, dia langsung memeluknya dari belakang. Sudah berusaha melepaskannya, tetapi tidak ada hasil dan akhirnya menyerah.

 

"Cepat tidur, kalau kamu bergerak lagi, aku nggak bisa menjamin nggak berbuat nakal lagi."

 

Adriel berbisik di telinga Ana.

 

Ana menarik leher kecilnya, dia sangat malu dan marah, tapi dia tidak berani bergerak, hanya bisa menutup matanya.

 

Mungkin karena terlalu lelah, tubuh Ana perlahan-lahan rileks, napasnya juga menjadi teratur. Akhirnya masuk ke dalam mimpi.

 

Adriel dengan lembut membalik tubuh Ana, mengusap lembut rambut dan wajahnya.

 

Meskipun ruangan gelap, Adriel punya kemampuan mata ganda.

 

Melihat Ana dengan begitu dekat. Dia benar-benar cantik, sangat cantik.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 15 Membakar Langit ~ Bab 15 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on October 31, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.