Bab 17
Ekspresi di wajah cantik Luna seketika
berubah dan dia buru-buru menendang Harlan.
"Harlan Tier! Apa yang ingin
kamu lakukan? Jangan main-main denganku!"
Karena ditendang, Harlan mundur dua
langkah dan berkata sambil terkekeh, "Haha, apa yang ingin aku
lakukan?"
"Luna, kamu nggak perlu
berpura-pura menjadi wanita yang murni dan jual mahal di hadapanku! Jangan kira
aku nggak tahu bahwa kamu diam-diam sudah pernah melakukannya bersama pria bau
bernama Deon itu!"
"Jadi, kamu lebih suka bergaul
dengan pria murahan sepertinya daripada menikah denganku? Hah! Oke, kalau
begitu, malam ini aku akan menghancurkan semua harga dirimu dan memperlihatkan
apa itu pria yang sebenarnya!"
Harlan lagi-lagi berusaha memanjat ke
atas Luna seperti serigala yang sedang berburu.
Luna buru-buru kabur dan berlari ke
pintu, tetapi pintunya terkunci dari luar dan tidak bisa dibuka sama sekali.
Menyadari hal ini, wajahnya langsung memucat.
Ternyata dia salah! Dia mengira bahwa
tak peduli betapa arogannya Harlan, dia akan tetap mempertimbangkan
identitasnya dan tidak berani main-main.
Namun, nyatanya Harlan benar-benar
gila!
Harlan tertawa dari belakang dan
berkata, "Hotel ini adalah milik keluargaku, begitu juga semua orang yang
bekerja di sini! Apakah kamu benar-benar mengira kamu bisa melarikan
diri?"
Luna membelalak dengan marah dan
berkata, "Kalau kamu berani menyentuhku, Keluarga Yossef nggak akan
membiarkanmu begitu saja!"
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun,
Harlan berjalan ke sisi Luna dan menjambak rambutnya, lalu melemparnya ke
tempat tidur dengan kasar. Lalu, dia memegang dagu Luna dengan kencang dan
berkata, "Hei wanita jalang, coba kamu pikirkan, bagaimana aku bisa
berhasil membawamu kemari? Paman Julian-mu yang baik hati itu bekerja sama
denganku! Keluarga Yossef sendirilah yang telah menelanjangimu dan mengirimmu
kepadaku!"
Mendengar ucapan ini, Luna memucat
dan merasakan kesedihan yang mendalam.
Dia tidak menyangka bahwa keluarganya
sendiri akan mengkhianatinya!
Harlan tertawa puas dan berkata,
"Ada apa? Kenapa wajahmu pucat begitu? Bukankah kamu Bu CEO Luna Yossef
yang mandiri? Selama ini, kamu selalu meremehkan segalanya, 'kan? Malam ini,
aku akan membuatmu tenggelam ke dunia fana dan menyerahkan dirimu kepadaku!
Berlututlah!"
Harlan merobek stoking sutra hitam
yang dikenakan Luna. Melihat kaki jenjangnya yang halus dan seputih salju,
Harlan menarik napas berat dan mencubit Luna dengan kuat.
"Dasar mesum! Pergi sana!"
teriak Luna sembari berusaha sekuat mungkin untuk turun dari tempat tidur dan
berhasil menjatuhkan Harlan.
Lalu, dia segera kabur ke kamar mandi
dan mengunci pintunya!
Harlan tertawa seperti orang gila dan
berteriak, "Sudahlah, jangan kabur lagi! Kita berada di lantai 30,
menurutmu apa yang bisa kamu lakukan kalau kamu sembunyi terus di kamar mandi?
Kamu kira kamu bisa lepas dari genggamanku?"
Luna menekan rasa takut di hatinya
dan mengeluarkan ponselnya untuk menelepon seseorang.
Kini, dia tidak bisa lagi
mengandalkan keluarganya sendiri.
Dia menelepon Suzie untuk memintanya
datang dan menyelamatkannya!
Namun, entah kenapa nomor Suzie tidak
bisa dihubungi!
Harlan terkekeh di luar pintu dan
berkata, "Menyerahlah, bidadariku. Keluar saja dengan patuh. Kalau nggak,
aku akan langsung membunuhmu begitu aku berhasil membuka pintu ini!"
Wajah Luna menjadi makin pucat. Kini,
dia tidak punya pilihan. Dia harus menelepon orang lain selain Suzie.
Wakil kapten brigade Penegakan Hukum
Kota Sielo, Daniel Citarra, pernah berusaha mendekati Luna. Luna yakin dia bisa
membantunya!
"Kapten Daniel, aku dijebak di
Kamar 3006 Hotel Four Seasons oleh Harlan Tier. Tolong kirimkan bawahanmu untuk
menyelamatkanku secepatnya!"
"Apa? Luna, tunggu sebentar, aku
akan langsung ke sana! Tapi, tadi kamu bilang kamu dijebak siapa?"
"Harlan Tier."
"Apa? Harlan Tier dari Keluarga
Tier? Luna, kebetulan aku sedang dinas di luar, jadi aku nggak bisa membantumu.
Aku tutup dulu, ya!"
Terdengar bunyi bip dari ponsel. Luna
tertegun sejenak dan wajahnya menjadi makin pucat.
Harlan tertawa lagi dan berkata,
"Menelepon orang luar untuk menyelamatkanmu nggak ada gunanya! Kamu pikir
mereka berani menyinggung perasaanku, Harlan dari Keluarga Tier? Cepat keluar
atau aku akan merobohkan pintunya!"
Luna makin sedih dan frustrasi. Dia
merasa seolah-olah dunia telah jatuh ke dalam kegelapan abadi.
Tidak ada satu pun yang akan datang
untuk menyelamatkannya! Dia tidak punya pilihan selain berusaha kabur sendiri!
Di tengah keputusasaannya, nama
seseorang di buku alamat menarik perhatiannya, Deon Pastillo.
Akankah dia datang untuk
menyelamatkan Luna?
Luna yang sudah hampir gila tidak
ingin melewatkan satu pun kesempatan untuk kabur. Tanpa ragu, Luna menghubungi
Deon!
Harlan mengetuk pintu dengan kencang
dan berkata, "Omong-omong, aku lupa memberitahumu bahwa pegawaimu yang
bernama Gomez itulah yang menaruh racun di kantormu kemarin."
"Pagi hari ini, Deon memukuli
Jason karena Julian dan aku bekerja sama, lalu dia meminta Jason mencari cara
untuk membuat kekacauan untuk mengeluarkannya Deon dari perusahaan!"
"Selain itu, akulah yang meminta
Gomez untuk mengepung Deon. Kalau gagal, aku akan menghukumnya! Tak kusangka
kalian begitu gampang dikelabui, haha!"
Mendengarkan pengakuan ini, napas
Luna seakan berhenti. Sungguh sulit dipercaya!
Jadi, selama ini dia salah paham
tentang Deon?
Ternyata, selama ini Deon hanya
berusaha melindunginya dan bahkan menasihatinya untuk menjauh dari Harlan dan
yang lain.
Namun, Luna salah paham dengannya
dari awal sampai akhir dan bahkan memarahinya!
Dia menyakiti pria yang selama ini
melindunginya!
Memikirkan hal ini, Luna tidak bisa
menahan tangisannya.
Saat ini, panggilannya terhubung.
Luna mendengar suara Deon bertanya dengan nada heran, "Halo, Bu Luna? Ada
perlu apa?"
Luna ingin meminta bantuan, tetapi
saat dia hendak berbicara, penyesalan dan keinginan untuk meminta maaf menutupi
hatinya sepenuhnya.
Sambil gemetaran, dia mengucapkan,
"Aku minta maaf!"
Deon yang terkejut pun bertanya,
"Bu Luna, ada apa denganmu?"
Blam!
Detik berikutnya, Harlan mendobrak
pintu, mendorong Luna ke lantai dan melepas pakaiannya dengan paksa.
Setelah mengambil ponsel Luna, Harlan
berkata sambil tersenyum jahat, "Halo, Deon! Aku lagi mengotori dewimu,
tapi jangan khawatir, aku akan menghiburnya dengan baik malam ini, lalu
memotretnya dan mengirimkan foto-foto yang menarik kepadamu!"
"Dengan begitu, kamu bisa
melihat wanita yang nggak bisa kamu dapatkan diinjak-injak, dipermainkan dan
dihina olehku dengan mata kepalamu sendiri, hahahaha!"
"Tapi kalau kamu berani datang
dan menyelamatkannya, aku akan memutilasimu dan membuangmu ke tempat
sampah!"
Dengan wajah yang memerah karena
marah, Luna berteriak, "Deon, jangan datang menyelamatkanku! Kamu bukan
tandingannya! Pergilah, tinggalkan Kota Sielo dan jangan pernah kembali!"
"Diam, dasar jalang! Kamu nggak
berhak bicara! Hahaha, cepat buka celanamu! Kalau tidak, aku akan pakai cara
kasar dan melakukannya sendiri!"
Tiba-tiba, Harlan menampar Luna.
Panggilan itu diputus, tetapi Deon
masih sempat mendengar teriakan Luna yang putus asa.
....
Di pinggir jalan.
Deon mengetuk ponselnya sekali lagi,
lalu menelepon seseorang dan berkata dengan datar, "Killan."
"Ya, Kak Deon."
"Umumkan bahwa Raja Gangster
akan memulai pembantaian di Hotel Four Seasons di Kota Sielo, ada yang ingin
aku bunuh malam ini!"
No comments: