Honey, You're a Billionaire ~ Bab 73

  

Bab 73 Suami Pendamping Bintang Marah

 

Rose terkejut dengan kemunculan tiba-tiba sosok tinggi. Dia hendak mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menepuk bahu pria itu ketika dia melihat profil pria itu.

 

Dia langsung menarik niatnya untuk bertindak. Apa yang dilakukan suami bintangnya di sini? Dia memiliki ekspresi muram seolah-olah dia sangat marah.

 

Rose hendak menanyakan alasan kemarahannya ketika dia membawanya ke koridor yang kosong.

 

"Suami

 

Ia baru saja berbicara ketika wajah tampan suami pendampingnya itu menunduk, dan ia mencium bibirnya dengan paksa. Pikirannya langsung kosong dalam sekejap.

 

Jonathan dipenuhi rasa cemburu. Ia menciumnya dengan penuh dominasi, penuh gairah dan dalam. Kaki Rose menjadi lemas karena ciuman itu.

 

Baru setelah hampir tak bisa bernapas, dia protes dengan menepuk dada suaminya yang seorang bintang escort. Jonathan kemudian menghentikan ciuman itu. Rose bersandar di dada Jonathan dan merasakan napas mereka yang berat. Wajahnya memerah, sampai ke leher. Mereka telah melakukan apa yang seharusnya tidak mereka lakukan, tetapi itu terjadi dalam keadaan yang luar biasa setiap saat.

 

Ciuman baru-baru ini terasa berbeda baginya—setiap gerakannya tampak penuh dengan sikap posesif seolah-olah Jonathan menyatakan bahwa ia adalah miliknya. Namun, ia seharusnya menjadi "sugar mommy". Ia merasa bahwa ia seharusnya menjadi orang yang memegang kendali, bahkan saat berciuman. Ia hendak mengumpulkan keberanian untuk mencoba lagi ketika Jonathan tiba-tiba mengencangkan cengkeramannya di tangannya. "Jangan bergerak! Ini tempat umum..." Suaranya menegang.

 

Tempat umum? Dia baru saja menciumnya dengan penuh gairah! Saat Rose hendak memutar matanya dengan jijik, dia tiba-tiba merasakan benda keras tertentu menekannya. Wajahnya langsung memerah. Dia tidak berani bergerak, takut keadaan akan memanas. Suasana aneh memenuhi udara.

 

Jonathan tidak pernah berada dalam situasi yang canggung seperti ini. Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu mengendalikan diri, terutama saat berhadapan dengan wanita. Namun, ia selalu tampak kehilangan kendali saat berada di dekat Rose. Aroma khas Rose tercium di hidungnya, membuatnya menyesal karena tidak bisa menahan diri selama itu.

 

Seiring berjalannya waktu, Rose dengan takut-takut bertanya, "Apakah kamu merasa lebih baik?"

 

Mata Jonathan berkedip saat dia menjawab dengan canggung, "Ya."

 

Rose menghela napas panjang, tampak takut akan kecanggungan yang akan terjadi. Dia segera melepaskan diri dari pelukannya dan bergegas keluar. Namun, saat dia tergesa-gesa meninggalkan koridor, kakinya terpeleset.

 

"Aduh!"

 

Dia meringis kesakitan, dan matanya berkaca-kaca. Jonathan mendengarnya dan segera mengikutinya. Dia berjongkok dan memegang kaki wanita itu yang terluka dengan tangannya yang besar.

 

Sensasi yang mirip sengatan listrik menjalar ke seluruh tubuhnya. Mengingat kembali ciuman mereka sebelumnya, Rose menggigil saat wajahnya memerah.

 

Begitu dia bergerak, Jonathan mengeluarkan perintah yang mendominasi, "Jangan bergerak!"

 

Dia langsung teringat perintah Jonathan yang sama seperti sebelumnya setelah menciumnya. Dia langsung berhenti bergerak. Tindakan Jonathan sangat lembut. Setelah beberapa saat, dia bertanya, "Apakah masih sakit?"

 

Jantung Rose berdebar kencang, wajahnya sudah memerah sampai ke leher.

 

"Tidak, tidak sakit lagi," jawabnya.

 

Tiba-tiba dia menyadari sesuatu dan segera melihat ke sekeliling. Selain Finley dan "sopirnya," tidak ada orang lain di dekatnya.

 

Keduanya memperhatikan mereka, dan mata Finley dipenuhi dengan keterkejutan dan ketidakpastian.

 

Seolah-olah dia tidak melihat suaminya yang seorang bintang escort memijat kakinya, tetapi malah menyaksikan ciuman mesra mereka di koridor.

 

Wajahnya makin memerah, dan jantungnya serasa hendak melompat keluar dari dadanya.

 

"Kamu harus segera bangun, tidak bagus kalau ada yang melihat."

 

Dia segera menarik lengan suaminya yang seorang bintang escort. Jonathan melirik Ezra yang tidak jauh dari sana, berpikir bahwa lebih baik baginya untuk melihatnya.

 

Seolah sengaja menegaskan dominasinya, Jonathan berdiri dan menggendong Rose secara horizontal.

 

"Ah!" serunya karena terkejut.

 

Tangannya secara naluriah mencengkeram leher suaminya yang merupakan seorang pendamping bintang. Dia bisa mendengar napas Finley yang tersengal-sengal, dan "sopir" di sampingnya menatap mereka dengan penuh minat.

 

Baru sekarang dia menyadari tatapan penuh cinta dari pengemudi itu. Dia merasa seperti pernah melihatnya di suatu tempat sebelumnya.

 

Honey, You're a Billionaire ~ Bab 73 Honey, You're a Billionaire ~ Bab 73 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 28, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.