Bab 24
Bagas yang pertama kali bersuara.
"Apa kamu yang melukai
anakku?"
"Pertanyaan yang bagus. Keahlian
anakmu nggak seberapa, tapi masih ikut campur urusan orang lain. Bukannya wajar
untuk memukulnya?" jawab Adriel.
"Dasar b*rengsek! Kamu cukup
sombong. Di Kota Silas, bahkan empat mahaguru pun harus memberi sedikit
penghormatan kepadaku. Kamu berani melukai anakku?"
Bagas marah.
"Toh, sudah terluka. Apa kamu
ingin mencari tempat untuk anakmu? Aku akan melanjutkannya."
Adriel berkata sambil mengangkat
alisnya.
"Kamu!"
Meskipun Bagas merasa dirinya
memiliki keahlian medis yang tinggi, dalam hal keterampilan bela diri dia tidak
bisa menandingi Adriel. Untuk sementara waktu, Bagas benar-benar tidak memiliki
cara apa pun.
"Kurang ajar! Aku akan membuatmu
mati hari ini!"
Bagas berkata dengan penuh kemarahan.
"Berikan rumput air liur naga
dan aku nggak akan meminta pertanggungjawabanmu karena melukai anaknya Dokter
Bagas."
Hal yang paling diperhatikan oleh
Shalina adalah rumput air liur naga. Dia memberi isyarat kepada Bagas untuk
bekerja sama.
Adriel mencibir, tidak menghiraukan
Shalina sama sekali, lalu berbalik dan pergi.
"Tahan dia!"
Pengawal Tobby langsung menyerang
Adriel.
"Berhenti."
Jessy segera menghentikan pengawal,
begitu juga Adriel.
"Jeje, apa yang kamu
lakukan?" Shalina kebingungan.
"Ibu, dia datang untuk
menyelamatkan Ayah. Dia berkata kalau dia punya cara lain untuk menyembuhkan
Ayah."
Setelah berbicara, Jessy segera
berlari dan menghentikan Adriel.
"Adriel, jangan marah. Ibuku
nggak mengerti situasinya."
Adriel akhirnya kembali setelah
mendengar kata-kata baik Jessy yang persuasif.
"Nona Jessy, kamu tadi
mengatakan kalau dia punya cara lain untuk menyembuhkan Pak Tobby?" tanya
Bagas.
Jessy mengangguk.
"Kamu juga percaya omong kosong
seperti ini? Banyak pakar medis di Rumah Sakit Utama Kota Silas nggak bisa
menemukan solusinya, aku sendiri sudah berpikir keras untuk waktu yang lama
hanya untuk menemukan resep obat ini. Ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan
Pak Tobby. Dia masih muda, apa yang bisa dia lakukan untuk menyelamatkan nyawa
seseorang? Bagaimana caranya dia bisa menyelamatkan nyawa seseorang?"
Bagas berkata dengan nada menghina.
"Benar! Satu-satunya orang yang
bisa menyelamatkan Pak Tobby sekarang hanya Dokter Bagas. Apa pria itu mengerti
ilmu kedokteran?"
"Aku dengan mudah bisa menemukan
seorang dokter magang dari rumah sakit yang lebih hebat dari pada anak bau
kencur sepertinya."
"Aku rasa dia sengaja membuat kekacauan,
tangkap dia dulu baru kita bicarakan lagi."
Para pakar medis dari Rumah Sakit
Utama berdiri di pihak Bagas dan merendahkan Adriel.
Adriel mencibir dan berkata dengan
nada menghina, "Kalian nggak bisa menyelamatkannya. Kalian sendiri yang
nggak belajar dengan baik dan nggak memiliki kemampuan yang mumpuni. Itu bukan
berarti kemampuanku nggak hebat. Kalian kurang wawasan."
Ucapan Adriel ini benar-benar membuat
Bagas, beberapa pakar medis dan kepala rumah sakit marah.
"Anak muda, siapa yang kamu
bilang kurang wawasan?"
Kepala rumah sakit sangat marah.
"Jangan salah paham, aku nggak
menargetkan siapa pun secara individual. Aku hanya mengatakan kalau kalian
semua-lah yang kurang wawasan."
Perkataan Adriel langsung membuat
mereka makin marah.
"Dari mana asalmu, bocah! Nggak
tahu sopan santun, berani sekali kamu!"
"Anak muda zaman sekarang.
Begitu nggak beradab, nggak tahu diri dan berani mengatakan apa saja."
"Bocah ini sepertinya gila,
berani bicara omong kosong di sini!"
Beberapa pakar medis sangat marah.
Mereka percaya kalau diri mereka adalah ahli medis terbaik di Kota Silas. Akan
tetapi sekarang mereka dihina oleh Adriel, seorang pemuda yang mengatakan kalau
mereka kurang wawasan dan kemampuan medis mereka biasa saja? Ini benar-benar
penghinaan!
Mereka belum pernah melihat orang
yang begitu berani dan sombong seperti ini.
Mereka terus saja menuduh dan menegur
Adriel.
"Bu Shalina, Nona Jessy,
penyakit Pak Tobby nggak bisa ditunda lagi. Jelas-jelas pemuda ini nggak punya
pikiran dan hanya orang bodoh yang memercayai perkataannya."
"Aku menyarankan untuk
menangkapnya dulu dan menyelamatkan nyawa Pak Tobby dengan rumput air liur
naga." Bagas berkata.
No comments: