Bab 27
Shalina juga tahu seperti apa sikap
Yunna. Kalau dia berani menggunakan nyawanya dan reputasi keluarga Millano
sebagai jaminan.
Itu cukup untuk membuktikan pemuda di
depan mereka ini punya kemampuan.
Karena hal ini menyangkut hidup dan
mati suaminya, Shalina juga harus menurunkan harga dirinya dan meminta maaf
kepada Adriel.
"Maaf, Pak Adriel. Aku sudah
melakukan
kesalahan. Suamiku benar-benar dalam bahaya,
tolong jangan mempermasalahkan masalah tadi. Tolong bantu kita, keluarga Buana
pasti akan mengingat bantuan ini."
Yunna juga mendekati Adriel dan
berkata dengan suara pelan, "Bantulah, Pak Tobby adalah orang dan pejabat
yang baik.
"Baiklah."
Adriel menganggukkan kepalanya,
memberikan kotak obat yang berisi Rumput Air Liur Naga kepada Yunna untuk
dijaga, lalu masuk ke dalam ruangan perawatan.
"Bu Shalina, kalau kamu memilih
untuk percaya pada anak ini, maka aku harus mengatakan terlebih dahulu kalau
ada yang terjadi dengan Pak Tobby, aku nggak akan bertanggung jawab."
Sekejap, semua orang mengangkat
tangan mereka dan menunjuk Adriel, lalu melanjutkan, "Anak ini, apa dia
bisa menanggung tanggung jawab ini?"
"Kalau terjadi sesuatu, aku akan
bertanggung jawab," kata Yunna, membuat Bagas tidak bisa mengatakan
apa-apa.
"Pak Bagas, menurutmu ini
Kepala Rumah Sakit Utama, Andrian,
tampak canggung.
Yunna secara pribadi menjamin, bahkan
kalau mereka tidak puas, mereka tidak berani mengatakan apa-apa lagi.
"Aku nggak percaya dia
benar-benar punya keahlian medis yang hebat. Kita semua tahu keahlian medis
membutuhkan pengalaman dan akumulasi, tanpa pengalaman bertahun - tahun dalam
praktik medis, itu nggak akan berhasil."
Kata Bagas.
"Itu masuk akal," kata
Andrian sambil mengangguk bersama beberapa ahli.
"Ayo, kita masuk untuk
melihatnya! Aku penasaran, bagaimana cara dia mengobatinya dan apa trik luar
biasa yang dia gunakan!"
Di tempat tidur, Tobby mengenakan
masker oksigen, tubuhnya terpasang berbagai alat, tanda vitalnya sangat tidak
stabil.
Pertama-tama Adriel memeriksa denyut
nadi Tobby, kemudian membuka kelopak matanya untuk memeriksanya. Bibirnya sudah
berwarna ungu, pupilnya melebar dan anggota tubuhnya dingin.
Kemudian Adriel menusuk jari Tobby
dengan jarum perak, mengeluarkan setetes darah dan menciumnya untuk
mendiagnosis penyakitnya.
"Akting sampai segitunya,
takutnya dia nggak bisa menemukan penyebabnya."
Bagas mencemooh.
Adriel menjawab, "Aku tebak
baharı utama resep yang kamu berikan pasti Rumput Air Liur Naga, terus dicampur
dengan Murbei Musim Dingin, Biji Cocklebur dan Kayu Manis, memasak Ramuan Empat
Obat Herbal. Hm... mungkin kamu juga akan menggunakan teknik akupunktur untuk
meningkatkan energi."
Setelah mendengar kata-kata itu,
Bagas terkejut. Ucapan Adriel semuanya benar, ini memang rencana pengobatan
yang Bagas buat untuk Tobby.
"Memangnya kenapa kalau kamu
tahu? Pasti Nona Jessy yang kasih tahu rencana pengobatan ini, 'kan?"
Bagas tertawa dingin.
"Aku nggak pernah mengatakannya,"
kata Jessy segera.
"Meski kamu tahu rencana
pengobatan ini, kamu juga nggak bisa menggunakannya. Bukannya tadi kamu bilang
kamu punya cara lain? Jangan berpikir untuk menjiplak rencana
pengobatanku."
Bagas berkata dengan bangga.
Dia percaya ini adalah satu-satunya
solusi untuk penyakit Tobby.
"Menjiplakmu? Kamu terlalu
memandang tinggi dirimu sendiri."
Adriel berkata dengan nada
merendahkan, "Aku bisa dengan jelas mengatakan padamu kalau rencana
pengobatanmu itu sangat salah!"
"Omong kosong! Dasar bocoh, atas
hak apa kamu mempertanyakan keahlian medisku? Waktu aku belajar dan praktik
medis, kamu masih ada di dalam perut ibumu! Memangnya siapa kamu?"
"Jangan pikir aku akan takut
karena Yunna mendukungmu!" marah Bagas.
No comments: