Bab 30
"Diamlah, jangan mengganggu, Pak
Adriel lagi menusukkan jarum."
Yunna mengingatkan.
"Nggak masalah! Menggunakan dua
teknik jarum ini mudah bagiku."
Kata Adriel.
"Terima kasih banyak, kalau
bukan karena kamu yang datang tepat waktu dan dengan tegas mendukung Pak
Adriel, kita pasti akan melakukan kesalahan besar dan akibat nggak akan
terbayangkan. Kita pasti akan mengingat bantuanmu ini."
Shalina sedikit lega, wajahnya
sedikit tersenyum, segera berterima kasih kepada Yunna.
Dia berpikir kalau hari ini Yunna
tidak muncul dan mengikuti rencana pengobatan Bagas, Tobby pasti akan mati!
"Bu Shalina terlalu sungkan,
yang bekerja keras adalah Pak Adriel, aku hanya mengatakan kenyataan dan
sepenuhnya memercayai Pak Adriel saja."
Meski Yunna tidak mencari pengakuan,
dia memang datang untuk mengunjungi Tobby dengan niat untuk memberikan bantuan
dan mendapatkan keuntungan besar dari keluarga Buana!
Lagian Tobby adalah Menteri Keuangan,
dewa keuangan kota Silas.
Pebisnis mana yang tidak mau menjalin
hubungan dengan Tobby.
"Tentu saja, Pak Adriel adalah
pahlawan terbesar dan kamu juga sangat membantu. Kalau keluarga Millano
membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk meminta bantuan. Selama nggak melanggar
prinsip, keluargaku pasti akan membantu."
Dengan janji Shalina, Yunna merasa
puas dan tujuannya dalan perjalanan ini tercapai.
Tentu saja, yang lebih penting
baginya adalah mempererat hubungannya dengan Adriel.
Lagipula, menjamin Adriel dengan
nyawa dan keluarganya sudah cukup membuat orang merasa simpati.
"Sudah!"
Adriel mengedipkan matanya,
akupunkturnya sudah selesai.
"Jarum perak di tubuh Tobby
tidak boleh disentuh selama setengah jam. Setelah setengah jam, Racun Kristal
di tubuhnya akan sepenuhnya hilang."
Kata Adriel.
"Terima kasih Dokter Adriel yang
pemaaf dan mau membantu. Aku mau meminta maaf sekali lagi atas
tindakanku."
Sikap Shalina berubah sepenuhnya,
bahkan berusaha menyenangkan Adriel.
"Nggak usah terlalu banyak
basa-basi, bayar biaya pengobatannya saja," kata Adriel.
"Ya, biaya pengobatannya pasti
harus dibayar. Berapa biaya untuk satu kali kunjungan dari Dokter Adriel?"
tanya Shalina.
"Kemarin waktu aku menyelamatkan
nyawa Pak Jihan, biayanya 200 miliar."
Kata-kata Adriel membuat Shalina dan
Jessy menjadi sedikit canggung dan malu.
Mereka tidak benar-benar peduli
dengan uang, tetapi 200 miliar itu terlalu banyak bagi keluarga Buana, mereka
tidak bisa mengeluarkan uang sebanyak itu.
Tobby bukanlah seorang pejabat
korupsi yang serakah. Meski dia menerima sedikit hadiah saat perayaan tahun
baru, dia juga punya prinsipnya sendiri.
Ini adalah jalan pemerintahan Tobby,
kalau dia terlalu jujur maka dia tidak akan punya pendukung. Kalau benar-benar
tidak mendapatkan manfaat sedikit pun dan jujur dari segala macam kepentingan,
maka karier juga akan berakhir.
"Ini..."
Shalina terlihat bingung,
"Dokter Adriel, keluarga kita benar-benar nggak bisa mengeluarkan uang
sebanyak itu."
"Bu Shalina, uang ini aku
pinjamkan dulu kepadamu," ucap Yunna.
Yunna juga tahu kepribadian Tobby, di
depan umum, dia tidak mungkin mengatakan dia akan membayar uang itu.
"Nggak bisa! Uang sebanyak ini,
aku nggak mungkin membiarkanmu membayarnya, kecuali Tobby sudah nggak mau harga
dirinya lagi. Dia juga nggak akan mengizinkannya."
Shalina segera menolak dengan tegas,
lalu berkata kepada Adriel, "Soal uang, aku akan mencari cara untuk
mengumpulkannya perlahan-lahan, aku boleh bayar sebagian dulu nggak?"
Shalina juga tidak menyangka biaya
pengobatan Adriel begitu tinggi, benar - benar tidak terduga.
Namun, saat ini, tidak ada ruang
untuk tawar-menawar, hanya saja hatinya agak tidak puas, merasa Adriel terlalu
serakah!
Bukan hanya dia yang berpikir begitu,
selain kedua saudari dari keluarga Millano, orang lain juga merasa Adriel
terlalu serakah, seperti singa yang membuka mulut besarnya, bukan?
Orang-orang yang tadi terkesan dengan
keterampilan medis Adriel, rasa kagum dan hormat mereka pun tiba-tiba lenyap.
No comments: