Membakar Langit ~ Bab 50

 

Bab 50

 

"Irish mengatakan ada orang yang membantu, siapa dia?"

 

"Pasti Thomas. Bukannya ayahnya setuju untuk mengajakmu bergabung dengan Persatuan Dagang Marlion? Pasti dia mengatakan sesuatu di depan Bu Yunna."

 

Cheky menganggukkan kepala sedikit." Aku harus sangat berterima kasih kepada Thomas."

 

"Fanny, kamu benar-benar berjasa besar kali ini. Kalau bukan karena hubunganmu, kami nggak tahu harus bagaimana lagi," ujar Sri dengan bahagia.

 

Fanny juga sangat senang. Saat ini dia menjawab, "Aku akan pergi menemui dia untuk mengucapkan terima kasih secara langsung."

 

"Kita ikut juga."

 

Cheky bangkit berdiri sambil membawa Sri ke meja Thomas.

 

"Terima kasih banyak, Thomas. Kamu sudah sangat membantu kami. Kalau nggak ada kamu, Grup Jahaya nggak mungkin bekerjasama dengan grup kami!

 

Thomas tercengang saat mendengar ini. Dia bertanya dengan heran, "Grup Jahaya memilihmu?"

 

"Ya! Sekretaris Irish barusan memberitahu secara pribadi. Kamu belum tahu, ya?" tanya Sri.

 

Thomas berpikir dalam hati, aku tahu apa!

 

"Kalau begitu, selamat ya," kata Thomas.

 

"Semua berkatmu. Kalau bukan karena ayahmu yang menelepon dan berbicara untuk kita, bagaimana mungkin ada hal seperti ini," kata Cheky.

 

Thomas semakin bingung. Dia merasa ayahnya tidak mungkin punya wibawa sebesar itu.

 

Namun setelah Thomas berpikir sejenak, penghargaan semacam ini, mau atau tidak mau pada akhirnya adalah keinginan mereka sendiri.

 

Jadi dia berkata, "Ayahku hanya mengatakan sekilas, nggak pernah menyangka bahwa mereka akan begitu memperhatikan. Dan aku sudah bilang, urusan Fanny adalah urusanku, aku harus membantu."

 

"Oke, oke! Kalau kamu punya niatan yang baik, Bibi dukung hubunganmu dengan Fanny."

 

Sri sangat senang sampai terus bicara. Fanny juga sangat menikmati rasa hormat yang diberikan oleh Thomas kepadanya.

 

Hanya orang-orang licik dan mengutuk Keluarga Lein lah yang bodoh.

 

"Terima kasih Bibi atas bantuannya, tapi ini tergantung pada kehendak Fanny." Hati Thomas saat ini berbunga-bunga.

 

Sri segera memberikan isyarat kepada Fanny untuk menunjukkan sikapnya.

 

Fanny malu-malu berkata, "Terlalu tiba- tiba, aku belum siap. Aku butuh beberapa hari untuk memikirkannya."

 

Meskipun hati Fanny sebenarnya setuju, dia juga ingin tetap terlihat anggun.

 

"Mendengar ucapanmu itu, aku rasa semua bantuan dariku itu sepadan."

 

Thomas senang sekali. Sebagai seorang ahli dalam urusan asmara, dia tahu bahwa dia akan segera bisa mendapatkan Fanny dan menidurinya.

 

Pesta akan segera berakhir.

 

Para tamu sudah mulai pergi satu per satu, sedangkan Adriel masih belum muncul. Hal ini membuat Ana akhirnya menghela napas lega.

 

Dia benar-benar takut Adriel akan membuat kekacauan di pesta. Reputasinya benar-benar hancur dan sulit untuk bangkit kembali.

 

Ana menunjukkan sedikit niat membunuh dalam matanya, yang semakin memperkuat tekadnya untuk menghilangkan Adriel. Jika tidak, dia akan sepenuhnya tergantung pada Adriel.

 

Sebelum pergi, Ana mencari Irish.

 

"Kenapa Bu Yunna tidak hadir? Dia nggak mengumumkan perusahaan mana yang dia pilih untuk bekerja sama?"

 

"Bu Yunna sudah pergi lebih dulu. Perusahaan kerjasama juga sudah dipilih, yaitu Grup Candila," kata Irish.

 

"Apa? Grup Candila? Kamu nggak salah, ' kan!"

 

Ana tidak pernah menyangka bahwa pada akhirnya Yunna akan menjadi Grup Candila.

 

"Aku yang memberitahu Cheky secara langsung, apakah kamu pikir aku mungkin salah?" kata Irish

 

"Kenapa? Kenapa memilih Grup Candila? Cheky sama nggak mampu! Bagaimana bisa dia yang mendapatkannya?"

 

Ana benar-benar tidak mengerti, apakah Yunna yang selalu cerdas sedang menggila?

 

Ini sama sekali tidak sesuai dengan pikiran Yunna, sang ratu bisnis!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 50 Membakar Langit ~ Bab 50 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 14, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.