Membakar Langit ~ Bab 53

 

Bab 53

 

"Lagi lihat siapa?"

 

Yunna menoleh, kemudian juga mendapati ada Fanny dan Thomas.

 

"Ternyata dia. Pasti hatimu merasa nggak nyaman melihat tunanganmu bersama pria lain, 'kan?"

 

"Nggak begitu. Ayo, lanjut minum."

 

Adriel menarik pandangannya kembali, tidak mau menghiraukan Fanny.

 

Pada saat ini Fanny juga melihat Adriel.

 

"Sial sekali masih bertemu dengannya di sini." Fanny mengatakannya dengan wajah penuh kebencian.

 

"Siapa?"

 

"Adriel," ucap Fanny.

 

Thomas menoleh, lalu menatap Adriel dengan pandangan penuh dendam.

 

Dulu dia dipukuli oleh Adriel. Dendam ini, Thomas akan selalu mengingatnya di dalam hatinya.

 

"Kudengar orang tuanya meninggal hingga terjerumus dalam keburukan. Dia berjudi dan menggunakan narkoba hingga benar-benar hancur. Kok bisa dia ada di sini?"

 

Setelah pulang ke dalam negeri, Thomas sengaja mencari tahu tentang situasi Fanny dan Adriel.

 

"Dia menggoda seorang wanita kaya dan jadi gigolonya. Sekarang dia bahkan nggak pantas untuk mengangkat sepatumu," ucap Fanny.

 

"Oh, ya? Mengejutkan sekali."

 

Dalam hati Thomas merasa senang. Tuan Muda dari keluarga Lavali yang dulu menginjaknya untuk memamerkan kekuatannya, sekarang telah jatuh ke tangan seorang wanita kaya yang tua dan jelek, sementara dirinya telah menjadi orang kaya di Kota Silas.

 

Bagi Thomas, hal ini sungguh memuaskan.

 

"Ayo kita sapa teman lama."

 

Tentu saja Thomas tidak akan melewatkan kesempatan untuk memamerkan diri seperti ini.

 

Terutama bisa membawa Fanny dan memamerkannya di depan Adriel, membuatnya merasa lebih senang.

 

Fanny juga memahami jalan pikiran Thomas, jadi dia ikut menuju meja Adriel.

 

"Teman lama, sudah bertahun-tahun nggak bertemu, nggak nyangka bisa bertemu kamu di sini."

 

"Kamu siapa?" tanya Adriel dengan santai.

 

"Aku Thomas Santoso. Di SMA dulu kamu pernah memukulku karena aku mengejar Fanny. Kamu nggak lagi ingat, ya? Padahal aku masih ingat dengan jelas."

 

Thomas dengan sengaja mengingatkan kejadian saat dia dipukuli dulu.

 

"Oh."

 

Sikap dingin Adriel membuat Thomas merasa tidak senang.

 

"Kudengar orang tuamu meninggal dan keluargamu berada dalam keadaan terpuruk hingga jadi gelandangan. Tapi sekarang kamu mengenakan pakaian bermerek sok jadi orang kaya. Bisa berada di tempat mewah seperti ini, kayaknya kamu menjalani hidup dengan baik."

 

Thomas mengolok-olok dengan nada sarkasme.

 

"Aku menjalani hidup dengan baik atau nggak, memangnya ada hubungannya denganmu?" ucap Adriel setelah meneguk sedikit minumannya.

 

"Adriel, apa-apaan sikapmu ini? Apa kamu tahu apa status Thomas sekarang?" kata Fanny.

 

"Apa statusnya?"

 

"Thomas adalah seorang presdir muda dari Grup Makmur, dengan kekayaan bernilai triliunan. Lihatlah dirimu sekarang, jadi apa kamu? Hanya bisa mengandalkan menjadi gigolo untuk bertahan hidup," hina Fanny.

 

"Apa yang mengganggumu kalau aku jadi gigolo ?" kata Adriel sambil tersenyum

 

"Dasar bodoh, memalukan," hina Fanny.

 

Thomas melanjutkan, "Menjadi gigolo bagi wanita kaya, hidupmu pasti nggak mudah, 'kan? Burung kecilmu itu, memangnya bisa bertahan?"

 

"Katanya wanita kaya yang memelihara gigolo itu sudah tua dan jelek juga memiliki banyak keanehan, mereka nggak menganggap pria muda itu sebagai manusia, aku merasa sedikit kasihan padamu."

 

Adriel tidak marah, tetapi dia berkata kepada Yunna yang terus memandang pemandangan di luar jendela, "Dia bilang kamu tua dan jelek, kamu nggak marah?"

 

Yunna menoleh, lalu menatap dengan tatapan tajam melihat Thomas dan Fanny.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 53 Membakar Langit ~ Bab 53 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 14, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.