Membakar Langit ~ Bab 61

   

Bab 61

 

"Kamu benar, aku memang sengaja pulang untuk mengganti pakaian dan memberi tahu Pak Zidan tentang keberadaanku. Aku sukarela ditangkap oleh orang-orang Pedro, juga untuk memverifikasi dugaanku, aku nggak mau menuduhnya tanpa bukti."

 

"Bagaimanapun, Zidan sudah bekerja sebagai bawahan ayahku selama puluhan tahun, dia adalah orang tua keluarga kami. Meski kamu nggak ada hari ini, aku akan tetap mengambil risiko ini."

 

"Aku sudah mengedit pesat singkat sebelumnya. Kalau aku nggak bisa keluar, aku akan mengirimkan pesan itu pada kakakku, nanti dia akan mencari cara untuk menyelamatkanku."

 

Yunna menjelaskannya sambil mengeluarkan ponsel, lalu menunjukkannya kepada Adriel.

 

Halaman pesan singkat memang memiliki pesan darurat yang sudah diedit, tetapi belum terkirim.

 

"Aku memang memanfaatkan kesempatan minum bersamamu, tapi aku nggak ada kepikiran buat memanfaatkanmu melawan Pedro. Aku juga nggak tahu Pedro sudah menyiapkan perangkap dengan menyiapkan master tingkat sembilan."

 

Setelah mendengar penjelasan Yunna, Adriel merasa lega.

 

"Tapi aku sungguh terima kasih padamu. Kalau nggak ada kamu malam ini, aku mungkin benar-benar dalam bahaya. Meski kakakku datang dengan orang- orangnya, mungkin nggak bisa menyelamatkanku dari tangan master tingkat sembilan."

 

Adriel berdeham, lalu mengalihkan pembicaraan, "Jadi, bagaimana kamu akan berterima kasih padaku?"

 

Tiba-tiba Yunna berjinjit dan dengan sukarela memberikan ciuman yang manis pada Adriel.

 

Kepala Adriel berdengung, dia terkejut oleh serangan tiba-tiba dari Yunna.

 

Bibir mereka bersentuhan, Adriel merasakan kehangatan dan kelembutan bibir Yunna, terasa aroma yang lembut.

 

Namun, Yunna juga hanya sebatas menempelkannya.

 

Adriel sedang bersiap untuk membuka bibirnya dan lebih lanjut menikmati rasa manis bibir Yunna. Namun, Yunna lebih dulu menarik kembali bibirnya.

 

"Kalau ucapan terima kasih seperti ini, apa boleh?"

 

Wajah cantik Yunna tersipu. Matanya yang indah berair, sungguh memukau.

 

Adriel menggigit bibir karena merasa sedikit tidak puas.

 

"Aku suka ucapan terima kasih seperti ini, kamu bisa lebih sering mengucapkan terima kasih padaku ke depannya," ucap Adriel.

 

"Ini... ciuman pertamaku," kata Yunna dengan suara rendah.

 

"Ciuman pertama? Serius?"

 

"Tentu saja serius, kamu nggak percaya?" ujar Yunna dengan marah.

 

"Karena ini ciuman pertama, ada makna yang berkesan. Ciuman tadi terlalu tergesa -gesa, bagaimana kalau kita coba lagi untuk menguatkan ingatan kita tentang ini."

 

Adriel mengucapkannya sambil tersenyum dengan senang.

 

"Menyebalkan! Lain kali saja."

 

Yunna meletakkan kunci mobil kembali ke tangan Adriel.

 

"Pak Adriel, malam ini kamu sudah melukai dua lengan Pedro, Doni pasti akan membalas dendam. Meski kamu ini mahaguru, Sekte Harimau Hitam yang ada di belakang Doni juga sangat kuat, mereka adalah kekuatan besar di seluruh Provinsi Nambia."

 

"Tapi masalah ini juga terjadi karenaku, balas dendam Doni akan ditangani keluarga Millano sendiri."

 

"Terima kasih atas pengingatnya, aku akan pulang dulu."

 

Adriel melambaikan tangan pada Yunna, lalu pergi dengan mobil.

 

Terutama karena ciuman dari Yunna, api jahat itu menjadi liar dan sulit untuk dikendalikan, jadi dia perlu mencari seseorang untuk meredamnya.

 

Di jalan menuju vila keluarga Juwana, Adriel menerima telepon dari Cheky.

 

"Adriel, apa kamu yang melukai Thomas? 11

 

"Benar."

 

Sudah Adriel duga bahwa Fanny akan mengadu.

 

Cheky menghela napas, lalu menyalahkan, "Kenapa kamu begitu impulsif? Sekarang keluarga Santoso bukan lagi keluarga Santoso yang dulu, bahkan aku pun nggak bisa melawannya. Aku harus bergantung pada Thomas untuk mendapatkan kerja sama dengan Grup Jahaya. Karena kamu sudah melukainya, dengan satu kata saja dia bisa membatalkan kerja sama."

 

"Paman Cheky tenang saja, keluarga Santoso nggak punya pengaruh sebesar itu. Kerja samamu dengan Grup Jahaya nggak akan ada masalah," kata Adriel.

 

"Aku tahu kamu merasa sakit hati saat melihat Fanny dan Thomas bersama, tapi kamu juga harus memahami kesulitanku. Pertunanganmu dengan Fanny sudah dibatalkan, jadi kalian berdua harus mencari kebahagiaan masing-masing, memang Thomas lebih cocok untuknya daripada kamu."

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 61 Membakar Langit ~ Bab 61 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 14, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.