Membakar Langit ~ Bab 62

   

Bab 62

 

"Nggak apa-apa, Paman Cheky, aku sangat memahaminya."

 

Adriel juga malas menjelaskan.

 

"Sekarang Tante Sri sangat marah. Aku ingin memasukkanmu ke dalam perusahaan, tapi dia selalu menentang, sekarang ini aku pun nggak bisa apa-apa. Aku akan menyiapkan sejumlah uang untukmu, kaburlah malam ini dan tinggalkan Kota Silas untuk menghindari masalah. Kalau nggak, Tante Sri akan mengirim orang untuk menangkapmu dan menyerahkanmu sebagai menebus kesalahan kepada keluarga Santoso."

 

Adriel tahu bahwa Cheky selalu takut pada istrinya. Pada saat seperti ini masih bisa meneleponnya dan menyuruhnya melarikan diri, itu juga dianggap sebagai perlakuan yang tulus terhadapnya.

 

"Aku yang memukulinya dan nggak ada hubungannya dengan kalian. Kalau Thomas mau balas dendam ya serang saja aku, Paman nggak perlu mengkhawatirkan aku," ucap Adriel.

 

"Kamu ini, kenapa nggak dengarkan nasihatku. Aku tahu kamu belajar beberapa ilmu bela diri, tapi apa kamu bisa melawan keluarga Santoso? Menurutlah, segera tinggalkan Kota Silas. 11

 

"Baiklah, aku paham, Paman Cheky."

 

Adriel juga tidak melanjutkan perdebatan dengan Cheky.

 

Hanya sebuah keluarga Santoso yang kecil, bagaimana mungkin dia menganggap mereka?

 

Di rumah sakit, Sri keluar dari ruang perawatan dan bertanya, "Kamu sudah cari tahu di mana si binatang itu? Sebelum Thomas bangun, kita harus menangkap si binatang ini!"

 

"Dia nggak jawab teleponku, mungkin dia tahu dia sudah membuat masalah, makanya sudah kabur," jawab Cheky.

 

"Dasar binatang, lebih baik jangan sampai aku menangkapmu. Kalau nggak, aku akan mengulitimu!" kutuk Sri dengan keras.

 

...

Ana kembali sendirian ke vila keluarga Juwana, dia masih belum membiarkan Yasmin pulang.

 

Ana menghubungi Tania di rumah sakit untuk menanyakan apakah Tania sudah mengatur semuanya dengan baik?

 

Tania mengatakan bahwa Danang bersembunyi di sekitar vila. Begitu Adriel muncul, Adriel pasti mati.

 

Ana duduk di ruang tamu sambil membaca buku, menunggu Adriel datang untuk terjebak dalam perangkap.

 

Sudah pukul sepuluh tetapi Adriel masih belum muncul. Ana meletakkan bukunya sambil bicara pada dirinya sendiri, "Apa dia sudah tahu ada penyergapan, makanya dia nggak pulang?"

 

Ana membuka pintu untuk menuju taman, tiba-tiba terdengar suara dari belakangnya.

 

"Bu Ana, sudah menunggu sedari tadi, sepertinya orang yang ingin kamu bunuh nggak berani datang."

 

Ana berbalik badan dan melihat seorang pria berkumis dan berpakaian hitam memiliki tampang yang cabul.

 

Orang ini adalah murid dari Mahaguru Jayson, Danang juga berada di petarung tingkat enam.

 

"Kamu bersembunyi di tempat gelap, lalu keluar untuk apa?" Ana bertanya sambil mengernyit.

 

"Aku melihatmu seorang diri dan kesepian, aku akan menemanimu mengobrol untuk menghilangkan rasa bosan."

 

Danang menunjukkan senyum jahat sambil mendekati Ana.

 

"Berhenti! Jangan mendekat. Aku menyuruhmu kemari buat bunuh orang, bukan untuk ngobrol."

 

"Membunuh hanya hal kecil. Bu Ana, selama kamu menjadi wanitaku, siapa pun yang ingin kamu bunuh, aku akan membunuhnya. Buat apa juga kamu harus menghabiskan uang lagi?"

 

Pria ini tidak hanya rakus uang dan suka membunuh, tetapi juga sangat mesum.

 

Nama, nama terkenal Ana sudah lama Danang dengar. Tadi dia juga diam-diam mengamatinya selama beberapa saat, hatinya tergoda dan sudah tidak bisa menahan diri lagi.

 

"Lancang! Kalian orang-orang di dunia persilatan, bukankah kalian yang paling menghormati aturan-aturan dunia persilatan? Aku ini majikan!"

 

Ana merasa sangat cemas, Danang terlihat jelek dan mesum. Jika dia dinodai oleh pria ini, Ana benar-benar tidak punya muka untuk hidup lagi.

 

Dia sebenarnya ingin menyewa pembunuh untuk membunuh Adriel, tapi malah mengundang serigala masuk ke rumah.

 

"Aturan omong kosong dunia persilatan apa! Aku adalah aturan. Bu Ana, kamu benar-benar cantik, aku belum pernah melihat wanita seistimewa ini, aku pasti akan menyayangimu dengan baik!"

 

Danang hampir meneteskan air liur saat melihat wajah dan penampilan Ana ini.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 62 Membakar Langit ~ Bab 62 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 14, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.