Membakar Langit ~ Bab 67

   

Bab 67

 

"Minta nomor teleponnya, nanti saat reuni teman sekelas berikutnya, kamu juga datang," ucap Lisa.

 

"Apa gunanya masih menyimpan nomor telepon orang macam dia? Dia bahkan nggak layak menghadiri reuni teman sekelas kita. Apa dia pikir dia masih menjadi pangeran besar keluarga Lavali?" Diro dengan tanpa rasa hormat mencemooh Adriel.

 

"Diro, bicara apa kamu? Seenggaknya kita ini teman sekelas," ucap Lisa dengan wajah canggung.

 

"Aku ini orangnya blak-blakan, kamu nggak akan keberatan, 'kan?" ujar Diro sambil mengangkat alis dan tersenyum sinis.

 

"Aku keberatan."

 

Lawan bicara begitu merendahkan, jadi Adriel malas memberinya penghormatan.

 

Diro terkejut sejenak, lalu dengan menghina sambil tersenyum sinis, " Keberatan apanya, sekarang kamu ini apa? Lisa kasihan padamu makanya menyapamu, kamu sungguhan menganggap dirimu itu terhormat? Orang lain nggak tahu latar belakangmu, tapi aku tahu dengan jelas."

 

"Baiklah, Diro, jangan bicara lagi."

 

Lisa memang hanya bersikap sopan saja, karena dia pernah menjadi ketua kelas, dia masih cukup pandai dalam bergaul.

 

"Nggak boleh bicara apa? Pecundang macam dia nggak perlu dihormati."

 

Diro terus berbicara, "Jangan biarkan aku melihatmu lagi di sini kelak, memangnya ini tempat yang bisa kamu datangi?"

 

"Aku ingat, dulu kamu tinggal di bawah apartemen Mansion Nevada, kamu bisa datang kapan saja ke sini. Tapi sekarang aku tinggal di Mansion Nevada, mungkin kamu hanya bisa tidur di jalanan, 'kan?" ucap Diro dengan sangat bangga.

 

"Ingatlah, ini tempat pemandangan eksklusif untuk pemilik Mansion Nevada, orang luar hanya pantas berada di bawah, cepat pergi sana."

 

Adriel sedikit memicingkan mata mata, 11 Orang kecil yang sombong dan bersikap buruk, bisa dibilang aku melihatnya darimu."

 

Dulu Diro adalah anak buah yang selalu mengikuti di belakangnya, selalu membantunya dengan segala hal, Adriel juga sangat perhatian terhadap Diro.

 

Sekarang malah bersikap buruk seperti ini padanya.

 

"Ngomong apa kamu, sialan? Kamu bilang siapa yang jahat? Kamu sialan pantas dipukul!"

 

Diro langsung menyerang. Dia mendorong Adriel sekali sambil mengepalkan tinju, dia bersiap untuk memukul orang.

 

"Sudahlah, kita ini teman, buat apa

 

seperti ini!"

 

Lisa menarik Diro, tetapi pada saat ini ponselnya berdering.

 

Lisa menjawab telepon dan wajahnya langsung berubah, dia berkata, "Diro, cepat, kakekku dipukuli orang!"

 

"Apa? Siapa yang berani memukul kakekmu di sini? Tenang saja, ada aku yang mendukungmu, aku pasti membuat orang yang melakukan kekerasan itu nggak bisa melarikan diri!"

 

Setelah Diro selesai berbicara, dia mengangkat tangan untuk menunjuk Adriel sambil berkata, "Kamu beruntung

 

hari ini, aku akan melepaskanmu pergi.

 

Tapi kalau aku melihatmu lagi lain kali,

 

kamu nggak akan seberuntung ini."

 

Diro ditarik tergesa-gesa oleh Lisa yang buru-buru pergi.

 

"Bo ... doh."

 

Adriel mengatakannya dengan tenang. Jika buka karena Lisa menghalanginya tadi, tamparan keras Adriel sudah mengenai wajah Diro.

 

Diro dan Lisa berjalan cepat turun gunung, ternyata ada banyak orang di sini.

 

Kakek Lisa terduduk di bawah dengan kondisi kepala terluka dan berdarah, selain itu sedang memeluk seorang pria paruh baya.

 

"Kamu jangan pergi, cucuku akan segera kembali!"

 

"Tua bangka, cari mati kamu! Lepaskan aku!"

 

Jamie marah besar. Dia mengangkat kaki lainnya untuk menendang Kakek Rogan dua kali dengan keras.

 

"Berhenti!"

 

Lisa sangat marah melihat kejadian ini, bahkan wajahnya penuh dengan kemarahan sambil menggertakkan gigi.

 

"Lisa, Diro, akhirnya kalian datang juga. Kakek hampir mati karena dia, cepat selamatkan aku!"

 

Kakek Rogan segera berteriak minta tolong begitu melihat cucunya dan calon menantunya datang.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 67 Membakar Langit ~ Bab 67 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 14, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.