Bab 68
Lisa dan Diro segera berlari mendekat
dan membantu Rogan bangkit dari bawah.
Rogan tidak hanya mengalami luka di
kepala dan berdarah, tapi juga kakinya terkilir dan membengkak sangat besar,
dia pun langsung berteriak kesakitan!
Diro selalu mengejar Lisa, orang
tuanya dan kakeknya sangat setuju, tetapi Lisa belum pernah menyetujuinya.
Hari ini, Diro membawa Lisa dan Rogan
khusus untuk melihat matahari terbit di Gunung Violet.
Sampai di dek observasi nomor dua,
Rogan mengatakan dirinya tidak bisa lanjut mendaki.
Setelah melihat matahari terbit,
Rogan menyuruh Lisa dan Diro untuk naik lagi sambil berjalan-jalan, dia juga
ingin memberi kesempatan kepada mereka yang muda untuk lebih banyak
berinteraksi secara pribadi.
"Kenapa kamu memukul
kakekkku?" tanya Lisa dengan marah.
"Dia yang cari mati sendiri,
memangnya kenapa kalau aku memukulnya?" kata Jamie dengan sombong.
"Sombong sekali kamu, apa kamu
tahu siapa aku?"
Diro tahu ini adalah kesempatan bagus
baginya untuk memamerkan diri, jadi dia segera muncul.
"Aku nggak peduli siapa kamu,
memangnya kamu tahu siapa aku?" tanya Jamie balik.
Dua orang yang merasa dirinya pintar
pun bertengkar. Keduanya sangat yakin dengan identitas masing-masing, ingin
memperlihatkan siapa yang lebih sombong sedikit.
"Kakek, apa yang terjadi?"
tanya Lisa.
"Aku memotret dengan ponsel, dia
bilang aku menghalangi jalannya, lalu dia mendorongku dari tangga. Aku nggak
membiarkan dia pergi, tapi dia malah memukulku. Dia terlalu menindasku. Diro,
tolong bantu Kakek mendapatkan keadilan," kata Rogan.
"Kakek Rogan tenang saja,
serahkan padaku, dia nggak akan bisa kabur."
Diro mengatakannya dengan wajah penuh
percaya diri.
"Pak Tua, kamu mengambil foto
selama lima menit dan menghalangi jalan. Aku sah-sah saja memukulimu. Kamu
beruntung aku nggak membunuhmu !" Jamie masih saja berkata dengan sombong.
"Meski kakekku menghalangi
jalan, memukul orang itu nggak dibenarkan. Selain itu, apa-apaan sikapmu
ini?"
Lisa juga mungkin menebak bahwa
kakeknya mungkin juga sedikit salah dengan bersikap sedikit sombong dan hanya
peduli dengan dirinya sendiri dalam mengambil foto tanpa memperhatikan perasaan
orang lain.
"Sikapku ya seperti ini. Nak,
kamu mau melakukan apa padaku?" tanya Jamie.
Diro mengusap punggung tangan Lisa
untuk menghiburnya, kemudian dia mengangkat kepala dengan bangga dan berdiri
tegak.
"Aku memperingatkanmu, aku
pemilik apartemen Mansion Nevada, kamu nggak bisa menggangguku," ujarnya.
"Segera berlutut dan minta maaf
kepada Kakek Rogan. Aku akan membiarkanmu pergi kalau kamu ganti rugi 4 miliar.
Kalau nggak, kamu nggak akan bisa keluar dari sini."
Jamie tersenyum mendengar ucapan
Diro.
"Pintar juga kamu. Aku juga
tinggal di Mansion Nevada. Nak, jika kamu ingin memamerkan kekuatanmu di depan
wanita, kamu harus pertimbangkan apa kamu cukup berbobot atau nggak."
Diro sedikit terkejut, tidak
menyangka orang ini juga pemilik Mansion Nevada.
Namun, pada saat seperti ini, dia
juga tidak boleh menyerah!
"Meskipun kamu tinggal di
Mansion Nevada, terus maunya gimana? Pemilik di Mansion Nevada juga ada yang
berbeda - beda. Ayahku adalah Rizal Wirawan, kamu pikir kamu siapa?"
Diro langsung mengungkapkan identitas
ayahnya.
Tapi tidak disangka pengungkapannya
malah tidak membuat Jamie takut, malah membuat Jamie tertawa terbahak-bahak.
"Rizal Wirawan? Dia bahkan
memanggilku dengan hormat dan memanggilku dengan sebutan Pak Jamie. Kamu si
anak kecil yang sombong berani berlagak di depanku?"
Setelah Jamie selesai berbicara, dia
mengangkat tangan untuk menampar Diro dengan keras, membuat Diro terkena
pukulan yang membuat matanya berkunang-kunang
"Dengarkan baik-baik, aku ini
Jamie Luosa!"
Orang di sebelahnya langsung terkejut
ketika mendengar nama itu.
"Dia adalah bos Vitalis
Farma!"
"Nggak hanya itu, dia juga
keponakan kandung Dokter Bagas. Di Kota Silas, bahkan Empat Mahaguru harus
memberikan tiga persen penghormatan kepada Dokter Bagas, anak ini sudah
menyinggung orang hebat."
No comments: