Membakar Langit ~ Bab 73

   

Bab 73

 

Lisa berkata dengan suara pelan dan rendah.

 

"Mengatasi masalah ini membutuhkan banyak usaha. Kalau aku membantumu menyelesaikannya, kamu harus menyetujui permintaanku terakhir kali," ucap Wiryo.

 

"Ini... aku..."

 

Lisa terlihat kesulitan, Wiryo ingin membuatnya menjadi sekretaris pribadi, tetapi sebenarnya tidak ada bedanya dengan selingkuhan.

 

"Lisa, kamu seharusnya tahu situasi di rumahmu. Ayahmu sekarang berutang puluhan miliar dengan bunga tinggi, dia sama sekali nggak bisa melunasinya, batas waktu pembayaran utang juga sudah dekat. Cara-cara orang yang memberikan pinjaman dengan bunga tinggi nggak perlu aku jelaskan lagi, 'kan?

 

Wiryo terus memberikan tekanan kepada Lisa.

 

"Kalau kamu setuju, bukan hanya masalah hari ini yang akan aku selesaikan untukmu, tapi juga masalah utang ayahmu kepada rentenir juga bisa aku selesaikan, setelahnya ayahmu hanya perlu mengembalikan modalnya saja, nggak perlu lagi membayar bunga berbunga. Selain itu, aku juga bisa membantunya memulai hidup baru."

 

"Pokoknya, ini memiliki banyak manfaat untukmu."

 

Lisa membulatkan tekad sambil menutup matanya, seketika air mata jernih menetes di pipinya.

 

"Baik! Selama kamu bisa melakukan apa yang kamu katakan, aku setuju dengan syaratmu."

 

Dulu Lisa adalah gadis yang penuh semangat dan lulus dari universitas ternama, siap untuk menunjukkan kemampuannya dan mengembangkan perusahaan keluarganya.

 

Namun, kenyataan memberinya pukulan terberat.

 

Saat ini perusahaan keluarga Lavali terlilit utang dan hampir bangkrut.

 

Berpacaran dengan Diro adalah pilihan terpaksa bagi Lisa, dia ingin memanfaatkan kekayaan dan jaringan keluarga Wirawan untuk membantu perusahaan keluarga Lavali keluar dari krisis.

 

Kelicikan dan keserakahan Diro membuatnya kecewa besar.

 

Kejadian ini adalah puncak dari segalanya hingga membuat Lisa yang telah dipenuhi dengan tekanan berat tidak mampu menanggungnya.

 

"Tunggu kabar baik dariku saja."

 

Setelah menutup telepon, Lisa berjongkok di pinggir jalan sambil menangis dengan sedih.

 

Rogan membuka pintu mobil dan berkata, "Lisa, terimalah nasibmu. Kakek juga tahu kamu merasa nggak adil, tapi apa yang bisa dilakukan? Keluarga ini mengandalkanmu."

 

Lisa menangis selama beberapa saat. Setelahnya bangkit dan mengusap air matanya untuk kembali ke mobil. Setelahnya dia mengantar Rogan ke rumah sakit tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

 

Wiryo menelepon Jamie agar Jamie menjaga harga dirinya dengan melepaskan Adriel.

 

"Wiryo, aku nggak bisa menjaga harga dirimu ini! Anak kecil ini berani memukulku di depan umum. Harga diri Langit pun nggak akan aku jaga."

 

Janie menggeram dengan gigi terkatup.

 

"Aku juga bukan berarti nggak membiarkanmu membalas dendam. Begini, hari ini jangan bunuh dia, biarkan dia hidup. Dalam dua atau tiga hari kemudian, baru bunuh dia."

 

Wiryo merencanakan untuk meniduri Lisa dulu. Setelah urusannya selesai, nanti mau itu Adriel mati atau hidup sudah tidak ada urusannya dengan dia.

 

"Oke, aku pasti akan memberinya kesempatan."

 

Setelah Jamie selesai berbicara, dia menutup telepon.

 

Adriel pulang ke rumah, mandi, dan segera turun ke bawah.

 

Bagas membawakan sebuah kotak sambil berkata, "Pak Adriel, silakan lihat. Dua tanaman rumput air liur naga ini memiliki kualitas yang lebih baik daripada yang terakhir kali. Selain rumput air liur naga, ada juga satu akar ginseng liar berusia seratus tahun dan satu tanaman akar wangi ungu berusia seratus tahun."

 

Ginseng liar dan akar wangi ungu adalah bahan obat yang diperlukan untuk mandi obat. Pada mandi obat terakhir kali, dia tidak bisa mendapatkan yang berusia ratusan tahun, jadi hanya bisa menggunakan yang berusia puluhan tahun sebagai pengganti.

 

"Bagus, kamu sudah bekerja keras. Berapa total harganya, aku bayar," ucap Adriel dengan wajah yang sangat puas.

 

"Uang sekecil ini mana mungkin aku menyuruh Anda membayarnya? Anggap saja sebagai permintaan maaf atas apa yang terjadi sebelumnya," jawab Bagas yang buru-buru menjawab.

 

"Aku sudah merasa puas kalau nanti kamu punya waktu bisa memberiku sedikit nasihat. Kalau nggak ada masalah, aku akan pergi dulu. Kalau nanti Pak Adriel butuh sesuatu, silakan perintahkan saja," ucap Bagas dengan hormat.

 

"Jamie itu keponakan kandungmu?" tanya Adriel tiba-tiba.

 

"Ya. Dia tinggal di Mansion Nevada. Kalau Anda nggak keberatan, aku akan menyuruh dia untuk memberi salam padamu," ucap Bagas.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 73 Membakar Langit ~ Bab 73 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 14, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.