Membakar Langit ~ Bab 79

    

Bab 79

 

Yunna menjelaskan situasinya secara singkat.

 

"Bernegosiasi? Aku rasa Doni bukan orang yang mudah diajak bicara," sahut Adriel.

 

Siapa yang belum pernah mendengar nama Doni Wijaya dari Persatuan Dagang Hariga? Adriel mengenalnya sebagai sosok yang kejam.

 

Yunna mengangguk dan berkata, "Itu sebabnya, wali kota dan Pak Tobby dari Kepolisian Kota Silas akan melakukan mediasi di pertemuan malam ini. Kalau sampai ada konflik terbuka di antara kedua keluarga, perekonomian Kota Silas akan terganggu. Mengingat hubunganmu dan Pak Tobby, Pak Tobby pasti akan berpihak pada kita. Jadi, kita cukup diuntungkan dalam pertemuan ini."

 

"Kebetulan, aku juga ingin melihat sendiri Doni yang terkenal itu," ujar Adriel.

 

Di Rumah Sakit Utama, Pedro baru saja selesai menjalani operasi. Kedua tangannya yang diremukkan oleh Adriel harus dioperasi sampai belasan jam. Meskipun tidak diamputasi, kedua tangannya tidak akan bisa digunakan seperti dahulu setelah pulih.

 

"Ayah, balaskan dendamku. Aku ingin si berengsek bernama Adriel itu mati!"

 

Di ruang perawatan, Pedro berbicara sembari mengertakkan gigi.

 

"Yunna mengundangku untuk bernegosiasi malam ini. Dia juga mengundang Pak Yudhistira dan Pak Tobby sebagai penengah."

 

Doni berkata pada putranya.

 

"Apa yang perlu dibicarakan ? Aku hanya ingin Adriel mati tanpa dikubur," seru Pedro penuh amarah.

 

"Tenang saja. Mereka nggak akan sampai ke tempat pertemuan. Aku sudah menyuruh orang untuk menyergap mereka di tengah jalan dan membunuh orang bernama Adriel serta menangkap Yunna."

 

Ya, Doni sama sekali tidak berniat untuk bernegosiasi dengan Yunna.

 

Pukul enam sore, Yunna berangkat menuju lokasi pertemuan yang telah disepakati. Adriel dan Yudha ikut mengawalnya.

 

Adriel dan Yunna duduk bersama dalam satu mobil, sedangkan Yudha duduk di mobil lain yang dikemudikan oleh James.

 

Saat mobil baru keluar beberapa kilometer dari perkebunan keluarga Millano, sebuah truk besar tiba-tiba meluncur dari arah jalan di tepi sungai.

 

Untungnya, sopir Yunna bereaksi cepat dengan menginjak gas. Mobil yang dikendarainya pun melaju keluar jalur dan menabrak tiang listrik, tetapi berhasil menghindari tabrakan dengan truk besar tadi.

 

Pada saat yang sama, sebuah mobil dari belakang mempercepat lajunya dan menabrak mobil yang ditumpangi Yudha dan James. Mobil yang menabrak itu tak ayal ditabrak oleh mobil lain di belakang. Tabrakan beruntun pun terjadi.

 

Dari truk besar itu, beberapa pria berbadan kekar dan berpakaian hitam turun, mereka mengenakan topeng, dan langsung menembak dengan pistol.

 

Adriel bereaksi cepat dan langsung meraih tubuh Yunna agar gadis itu menunduk. Wajah Yunna pun tak urung menempel di paha Adriel.

 

Lewat kaca jendela yang pecah, Adriel melemparkan jarum-jarumnya yang langsung membunuh beberapa pria berbadan kekar di tempat.

 

"Kamu nggak apa-apa?"

 

Adriel melepaskan tangannya, meraih Yuna dan bertanya.

 

Dengan wajah merona, Yunna menjawab, "Aku nggak apa-apa."

 

"Kita harus keluar sekarang!"

 

Adriel segera membuka pintu dan menarik Yunna dari mobil. Sopir yang mengemudi juga cepat-cepat turun sesaat kernudian.

 

"Kenapa kita ditembaki di tengah jalan?" tanya sopir dengan suara serak.

 

"Mereka pasti orang-orang suruhan Doni. Dia memang licik dan jahat, berpura -pura setuju untuk bernegosiasi, tapi malah menyergap kita di tengah jalan."

 

Yunna berkata dengan geram.

 

"Untung ada Pak Adriel di sini. Satu jurus saja, empat orang langsung ambruk," kata sopir itu dengan ekspresi kagum.

 

"Jangan lengah! Kalau Doni memang ingin menyergap kita, dia pasti sudah menyiapkan rencana lain, bukan hanya menyuruh beberapa orang bersenjata saja.

 

Dengan lincah, James dan Yudha melompati truk besar tadi dan bergabung dengan Adriel bersama yang lain.

 

"Tenang saja, ada mahaguru di sini. Ini hanya trik murahan. Anak muda, kamu boleh kabur kalau takut."

 

Yudha berbicara sembari tetap mempertahankan gayanya yang angkuh itu, menunjukkan kekuatannya sebagai mahaguru.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 79 Membakar Langit ~ Bab 79 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 14, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.