Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 19

Bab 19

 

Luna makin ketakutan. Dengan gemetar, dia berkata, "Deon, sebagai bosmu, aku memerintahkanmu untuk meninggalkanku di sini dan keluar sendirian. Kalau kamu kabur sendiri, masih ada kemungkinan kamu akan berhasil keluar!"

 

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Deon memegang pinggang Luna erat-erat dengan satu tangan dan mengangkatnya ke bahunya. Dia menyeringai dan berkata, " Aku nggak bisa mengikuti perintah tak becus seperti itu."

 

Lalu, dia memegang kedua paha Luna yang dibalut stoking hitam dengan erat.

 

Tangannya yang besar dan kasar mengusap kulit putih Luna yang lembut dan bahkan tanpa sengaja mencubit pantatnya yang bulat!

 

Wajah cantik Luna langsung memerah. Seolah-olah dia tersetrum, tubuhnya bergidik dan dia menyerah setelah berusaha menahannya selama beberapa saat.

 

Luna berkata dengan marah, "Jangan sok pintar. Kalau kamu masih bersikeras nggak mau pergi, aku akan memecatmu!"

 

"Bahkan kalau kamu memecatku, aku akan tetap mengeluarkanmu dari sini!" jawab Deon dengan tegas.

 

Luna tertegun sejenak, lalu berkata, " Terima kasih... terima kasih!"

 

Deon tercengang karena tidak menyangka wanita yang dijuluki Ratu Gunung Es itu akan menangis!

 

Apakah benar wanita ini adalah Bu Luna yang selalu memancarkan aura dingin itu?

 

Melihat keduanya berusaha kabur, Harlan langsung naik pitam dan berseru, "Luna Yossef! Nggak bisa kupercaya, kamu lebih memilih disentuh pria busuk itu daripada membiarkanku menyentuhmu! Kamu benar-benar nggak tahu malu! Kalian, bunuh Deon dulu! Setelah itu, kalian bebas menikmati wanita ini sesuka hati!"

 

"Baik!"

 

Mendengar perintah ini, mata para anak buah Harlan langsung berbinar. Mata mereka tertuju lurus ke arah Luna dengan penuh gairah dan mereka bergegas maju dengan ganas.

 

Namun, begitu mereka mendekati Deon, kepala mereka langsung pecah satu per satu. Akibatnya, otak dan darah seketika berceceran dan memenuhi satu sisi ruangan!

 

Deon menengadah dan berkata dengan nada dingin, "Apa kalian sadar kalian sangat berisik?"

 

Brak! Brak!

 

Satu demi satu anak buah Harlan bergegas maju, tetapi begitu mereka mendekati Deon, kepala mereka langsung hancur hingga daging dan darah mereka beterbangan ke mana-mana!

 

Penglihatan Luna menjadi kusam. Apakah minusnya bertambah? Pukulan Deon cepat sekali hingga sulit ditangkap dengan mata telanjang!

 

Pada akhirnya, para bawahan Harlan yang masih tersisa bergidik ketakutan, lalu buru -buru mundur dan berkata, "Bajingan itu manusia atau hantu, sih?!"

 

Harlan menggeram hingga pembuluh darah di dahinya menyembul.

 

"Dasar pecundang-pecundang nggak berguna! Kalian bahkan nggak sanggup menjatuhkan seorang pria selemah itu! Scar, maju!"

 

Sesaat kemudian, seorang pria raksasa setinggi dua meter masuk dengan suara langkah yang kuat. Deon melihat wajahnya yang dihiasi bekas luka yang parah, sedangkan dia membalas tatapan Deon dengan ekspresi merendahkan dan berkata, "Melihat kemampuan bertarungmu, kamu pasti mantan, 'kan? Haha, orang biasa mungkin akan takjub pada kemampuanmu, tapi...."

 

"Sayang sekali kamu bertemu denganku! Aku telah menjabat sebagai pemimpin pasukan khusus selama dua puluh tahun dan diberikan julukan Elang Emas. Aku mungkin belum membunuh seribu orang, tapi setidaknya aku telah membunuh delapan ratus orang!"

 

"Bajingan kecil, kamu beruntung bisa mati di tanganku!"

 

Dia tiba-tiba menggeram kencang, otot- otot di sekujur tubuhnya membengkak dan seluruh tubuhnya menjadi dua kali lipat lebih besar!

 

Sekarang, tingginya hampir empat meter, setara dengan sebuah bukit kecil!

 

Bahkan Luna yang biasanya tenang pun tampak pucat dan ketakutan!

 

Dia tertawa bangga dan berkata, "Hahaha! Sekarang kamu takut, 'kan? Nah, berlututlah dan serahkan dirimu padaku supaya aku bisa membunuhmu dengan ...."

 

Blam!

 

Tanpa meliriknya sekalipun, Deon tiba- tiba melompat dan langsung menghancurkan kepala si raksasa dengan telapak tangannya, lalu berkata, "Sialan, kalau mau bertarung, ya, bertarung saja. Buat apa beromong kosong segala! Berisik!

 

Bruk! Raksasa itu tersungkur ke lantai dalam sekejap, sungguh menyedihkan!

 

Seisi ruangan langsung terdiam!

 

"Dia ... membunuh Elang Emas dalam satu serangan?"

 

Harlan tertegun selama beberapa detik, lalu tiba-tiba tertawa, bertepuk tangan dan berkata, "Lumayan, lumayan. Kamu bahkan bisa membunuh Elang Emas secepat itu. Akan kuakui, itu benar-benar merupakan sebuah prestasi!"

 

"Kamu pegawai biasa di kantor Luna yang cuma digaji beberapa juta, 'kan?"

 

"Bagaimana kalau kamu menjadi pegawaiku saja? Aku akan menjadikanmu pengganti Elang Emas dan aku akan memberimu gaji 200 juta per bulan. Selain itu, kamu bebas meminta apa pun yang kamu mau!"

 

"Tak hanya itu, setiap aku selesai bersenang-senang dengan Luna, aku akan memberikannya padamu sebagai pelayanmu. Bagaimana menurutmu?"

 

"Bisa bersenang-senang dengan mantan bosmu di ranjang pasti menyenangkan, bukan?"

 

Bab Lengkap

Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 19 Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 19 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 25, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.