Bab 20
"Kamu bisa melakukan apa pun
yang kamu mau, misalnya menjadikan Bu Luna yang angkuh itu mainan pribadimu dan
melakukan apa pun yang kamu mau! Kamu bebas melepas stoking hitamnya, mandi
bersamanya dan tidur bersama! Terdengar seru, 'kan?" ujar Harlan sambil
tersenyum licik. "Bukankah itu yang kamu harapkan selama ini?"
Mendengar saran Harlan, jantung Luna
berdebar kencang dan wajahnya menjadi pucat.
Dia buru-buru mengunci beberapa
kancing bajunya yang longgar untuk menutupi dadanya.
Dia yakin bahwa tidak ada satu pun
pria di dunia ini yang akan menolak saran tersebut!
Kalau yang melakukannya adalah
Keluarga Tier, mereka pasti bisa melakukan apa saja... apalagi mempermalukannya
dengan cara yang tidak bermoral!
Saat ini, Luna bahkan bisa mendengar
napas Deon yang makin lama makin cepat karena gugup! Gawat!
Luna cemas dan panik! Tak diragukan
lagi, Deon pasti tertarik!
"Bu Luna?" panggil Deon
dengan dingin.
Wajah cantik Luna makin memucat. Dia
pun bertanya dengan takut, "Ada apa?"
"Jangan memegangku sekuat
itu," jawab Deon sambil menunjuk sesuatu dengan mulutnya.
Luna baru menyadari bahwa tangannya
tanpa sadar memegangi perut Deon, tepatnya di perut bagian bawah yang dekat
dengan selangkangannya.
Saking gugupnya, Luna bahkan tidak
menyadari apa yang dia lakukan!
Wajah Luna langsung memerah. Dia
buru- buru melepaskan tangannya dan berkata, " Aku nggak sengaja."
"Nggak masalah."
Deon tiba-tiba maju dan menendang
Harlan hingga dia jatuh ke lantai dan memuntahkan darah!
"Berengsek, buat apa kamu
bertanya soal pendapatku tentang Bu Luna? Memangnya itu urusanmu? Tak hanya
itu, kamu bahkan mau mengguruiku tentang wanita? Menggelikan sekali, kamu kira
aku sudi berbagi wanita dengan orang lain?" ujar Deon dengan ekspresi
menghina.
Namun, entah kenapa jawaban Deon
terdengar aneh bagi Luna. Kesannya seolah Deon benar-benar ahli dalam bidang
itu!
Harlan yang marah besar berseru
dengan histeris, "Agh!!! Aku akan membunuhmu! Matilah!"
"Panggil yang lain! Pergi dan
kumpulkan semua bawahanku di bawah Hotel Four Seasons. Panggil semuanya,
panggil dua ribu bawahanku! Suruh mereka semua kemari dan bantai orang
ini!"
Pertama kali dalam hidup Harlan, dia
dipukuli separah ini! Itu pun dipukuli seorang pegawai kantor rendahan!
Dia adalah Tuan Muda Keluarga Tier,
penguasa Kota Sielo! Namun, dia malah dihajar oleh seseorang tanpa status
sampai babak belur!
Kalau kejadian ini sampai tersebar ke
mana -mana, dia tidak akan bisa hidup di Kota Sielo lagi!
Dia ingin membunuh Deon dan seluruh
keluarganya sampai tidak bersisa!
Namun, salah satu bawahannya
tiba-tiba masuk dengan tergesa-gesa dan berteriak, "Tuan Harlan! Gawat! Lantai
bawah hotel dikerubungi massa! Kita dikepung!"
"Apa? Memangnya ada berapa
banyak orang?" tanya Harlan dengan cemas, kini ekspresinya telah berubah
drastis.
"Banyak! Sebanyak itu sampai
nggak terhitung!" jawab bawahannya. Dia sangat ketakutan hingga kakinya
melemas dan dia terjatuh ke lantai.
Harlan bergegas ke jendela setinggi
langit- langit di dalam ruangan untuk melihat keadaan di bawah dan hampir
mengalami serangan jantung!
Segalanya berwarna hitam!
Di sana pasti ada setidaknya puluhan
ribu orang!
Siapa? Siapa yang mampu melakukan hal
seperti ini?!
Keluarga Tier saja tidak mampu
mengumpulkan puluhan ribu preman di satu tempat!
Tidak ada yang bisa, kecuali ... Raja
Mafia, Dylan Kareem!
"Dylan dan Keluarga Tier selalu
rukun satu sama lain! Kenapa dia tiba-tiba menyerang kita?!"
Butiran keringat dingin memenuhi dahi
Harlan. Dengan tatapan tidak percaya, dia tiba-tiba menoleh ke arah Deon dan
berkata, "Jangan bilang ini gara-gara kamu?!"
Deon merenung sejenak dan berkata,
" Sebenarnya aku nggak memintanya untuk datang, tapi kurasa Dylan sengaja
datang bersama para pengikutnya karena ingin menyanjungku."
Harlan mendengus tak percaya dan
berkata, "Haha! Omong kosong apa itu? Kamu saja nggak bisa menyanjungku,
memangnya kamu pikir kamu siapa? Kamu hanyalah pria nggak berguna yang nggak
tahu apa-apa!"
"Dari dulu, Dylan selalu membina
hubungan baik dengan Keluarga Tier. Aku yakin ada kesalahpahaman! Aku akan
meminta seseorang untuk turun dan menanyakan alasan mereka datang kemari!
Saat Harlan hendak memanggil
bawahannya...
Tiba-tiba, mereka mendengar suara
gemuruh seperti auman singa yang berasal dari bawah.
"Tuan Deon! Kami datang untuk
mendukungmu! Kami tidak akan membiarkan satu pun musuhmu melarikan diri!"
ucap puluhan ribu orang secara serempak.
Di antara mereka, yang berseru paling
kencang tidak lain adalah Raja Mafia, Dylan Kareem!
No comments: