Bab 21
Deon mengerutkan kening, lalu
berjalan ke jendela dan menjawab dengan kuat, " Jangan berisik! Berengsek,
semuanya, diam!"
Puluhan ribu orang di bawah langsung
terdiam. Saking sunyinya, suara jarum yang jatuh pun akan menggema!
Krak!
Harlan berkeringat dingin, kedua
kakinya melemas dan dia hampir jatuh ke lantai.
Apakah benar bahwa Dylan dan para
pengikutnya datang atas permintaan Deon?!
Apakah masuk akal kalau salah satu
dari Tiga Raksasa Kota Sielo, Raja Mafia Dylan Kareem tunduk kepada pria ini?!
Luna juga tercengang dan bertanya,
" Kamu bahkan berani meneriakinya?!"
"Cepat!" seru Harlan dengan
suara serak.
"Hubungi ayahku! Mința bala
bantuan dari Keluarga Tier! Kita dikepung puluhan ribu preman dan
kriminal!"
"Nggak ada sinyal, sinyalnya
terputus!"
"Ke mana perginya para preman
kota itu? Di sini sedang terjadi keributan besar, tapi kenapa mereka nggak bisa
dihubungi?!"
Harlan hampir menggila. Dalam batin,
dia masih tidak bisa percaya.
Apakah ini semua benar-benar karena
Deon?
Mustahil! Sebesar apa pun kuasanya,
dia tidak mungkin memiliki kuasa atas sinyal regional dan pemerintahan kota!
Di sisi lain, Deon berjalan selangkah
demi selangkah ke arah Harlan dengan ekspresi tegas!
Para bawahan Harlan sangat ketakutan
sampai tidak ada satu pun yang berani menghentikannya!
Dipenuhi rasa cemas dan patah hati,
Harlan akhirnya berteriak, "Siapa pun, tolong selamatkan aku! Aku akan
memberikan 20 miliar, 200 miliar! Tidak, dua triliun! Aku bahkan rela
memberikan setengah dari semua aset Keluarga Tier!"
Namun, semua bawahannya hanya
terdiam, bahkan tidak ada satu pun yang berani bergerak!
Uang itu penting, tetapi nyawa tetap
lebih penting!
Siapa juga yang sudi melawan Deon si
Dewa Kematian demi melindungi Harlan?
Pada saat ini, samar-samar terdengar
suara seorang pria yang berkata, "Tuan Harlan, kenapa kamu begitu
cemas?"
Pertanyaannya sangat sederhana,
tetapi cukup untuk membuat semua orang di dalam ruangan tercengang!
Semua orang bisa merasakan betapa
agungnya pemilik suara tersebut! Suaranya saja memiliki wibawa yang hanya
dimiliki seorang ahli bela diri!
Benar, kekuatan penguasa dunia yang
sebenarnya adalah seni bela diri! Dan seorang ahli bela diri yang telah menguasai
seni bela diri adalah seseorang yang dijunjung semua orang!
Seorang pria tua yang mengenakan
pakaian tradisional masuk dengan tenang.
"Pak Gaston! Ternyata Bapak
sedang mampir hari ini?" tanya Harlan dengan girang.
Pria ini adalah master bela diri Gaston
Gillis, salah satu mitra Keluarga Tier!
Di Kota Sielo hanya ada sedikit ahli
bela diri. Dylan yang masih pemula dalam bela diri saja telah mendapatkan
status sebagai Raja Mafia.
Jadi, Harlan yakin bahwa seorang ahli
bela diri terlemah saja bisa langsung membunuh seseorang yang sepuluh kali
lebih kuat daripada Dylan!
Keluarga Tier berhasil menjadi
keluarga berkuasa di Kota Sielo secepat ini berkat bantuan Gaston. Mereka
selalu memintanya mengalahkan musuh- musuh mereka dan membayarnya ratusan miliar
setiap tahunnya!
"Kebetulan, hari ini aku sedang
beristirahat di Hotel Four Seasons, tapi aku nggak menyangka akan menyaksikan
kejadian seperti ini," jelas Gaston sambil tersenyum tipis.
Harlan tiba-tiba berlutut dan
berkata, "Tuan Gaston, bantu aku! Tolong habisi bedebah itu!"
Gaston berkata dengan tenang,
"Jangan khawatir, Tuan Harlan. Keluargamu selalu memberiku berbagai
kemudahan setiap tahun, tentu saja aku akan membantu kalian dengan setimpal.
Membunuh satu orang sama sekali bukanlah perihal sulit."
Detik kemudian, Gaston menoleh ke
arah Deon dan menatapnya seperti elang.
Ekspresi Luna seketika menjadi
serius. Dia berusaha menjauh dari Deon dan berkata dengan suara gemetar,
"Deon, cepat kabur! Cepat! Siapa pun tahu bahwa menghadapi seorang master
bela diri akan berakhir buruk! Jangan coba-coba atau kamu akan mati!
Pergilah!"
"Nggak segampang itu," sela
Gaston sambil menyeringai. "Seratus langkahku lebih cepat dari peluru dan
sepuluh larıgkahku lebih cepat dari cahaya!"
Luna berdiri di depan Deon tanpa
memedulikan keselamatannya sendiri, lalu memohon, "Tuan Harlan, selama
kamu bersedia melepaskan Deon, aku akan tetap di sini dan membiarkanmu
melakukan apa pun yang kamu mau!"
Harlan tersenyum licik dan berkata,
"Oke, kalau begitu buka bajumu di depan semua orang. Aku akan
memikirkannya lagi setelah bajumu dilepas."
Ya, sudah!
Tanpa bersuara, Luna membuka kerah
kemeja putihnya dengan gemetar.
Kancing pertama
Kancing kedua ....
Dia melepas satu demi satu kancing di
bajunya dan memperlihatkan bra renda seksi yang menutupi dadanya!
"Cepat lepas semua! Rok dan
stokingmu juga!"
gertak Harlan dengan tidak sabaran
dan matanya berbinar dengan bersemangat.
No comments: