Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 23

 

Bab 23

 

Harlan tercengang dan tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.

 

Deon mengangkat alisnya dan bertanya, "Akan kuanggap sebagai ya. Kamu menyentuh Luna dengan kesepuluh jarimu, benar begitu?"

 

Begitu dia selesai berbicara, dia mematahkan kesepuluh jari Harlan.

 

Dalam sekejap, darah Harlan muncrat dari jari- jarinya dan dia berlutut sambil menjerit kencang.

 

Lalu, Deon menginjak kepala Harlan kuat-kuat. Walau Harlan berusaha sekuat tenaga untuk lepas, usahanya sia-sia!

 

"Jangan khawatir, membunuhmu nggak akan membutuhkan waktu lama!"

 

Deon lalu berkata kata demi kata, "Aku akan menyakitimu sampai setengah mati!"

 

Setelah melontarkan ancamannya, Deon mengangkat kepala Harlan dan memperlihatkannya kepada para bawahan Harlan sambil berkata dengan nada dingin, "Bagi siapa pun yang membunuhnya, aku akan membiarkanmu hidup."

 

Drap! Drap!

 

Dalam sekejap, semua bawahan Harlan bergegas maju seperti orang gila, lalu meninju dan menendang tuan mereka sendiri!

 

"Dasar binatang! Berani-beraninya kalian memukulkul Aku akan menghukum kalian!"

 

"Agh! Aku nggak akan membiarkan kalian lepas begitu saja!"

 

"Berhenti! Sakit!"

 

"Berhenti! Tolong, aku akan mati kalau dipukuli terus! Tolong lepaskan aku!"

 

Harlan dipukuli hingga kesombongannya terkikis. Dia terpaksa berlutut di lantai dan memohon ampun. Kini, pakaiannya compang-camping dan seluruh badannya berlumuran darah!

 

Semua tulang di tubuhnya ditendang hingga hancur dan ususnya bahkan berceceran di lantai!

 

Melihat Harlan dipukuli setengah mati dan pingsan, Deon melangkah maju dan berkata, "Cukup."

 

Para bawahan Harlan langsung berhenti dan memasang ekspresi tersanjung.

 

"Bos, maafkan kami karena nggak menyadari siapa kamu. Harlan adalah pria berengsek! Mulai sekarang, kami akan menjadi pengikutmu! Kami ingin bertobat!"

 

Deon menatap mereka dan berkata, "Memangnya kalian siapa? Killan, habisi mereka dan buang tubuh mereka ke tempat sampah."

 

Para bawahan Harlan itu langsung bergidik dan bertanya, "Anu ... bukankah tadi kamu bilang kamu akan melepas kami? Jangan mengingkari janjimu!"

 

"Haha, berani sekali kalian berunding dengan Raja Gangster. Dia adalah tiran dari Provinsi Xino yang pernah membunuh ratusan ribu tentara di sana!"

 

Killan dan para pengikutnya bergegas masuk dan membunuh semua bawahan Harlan dalam hitungan detik.

 

Mereka adalah pengikut Harlan yang sudah terbiasa melakukan berbagai kejahatan, jadi membunuh mereka sama dengan menghilangkan sampah masyarakat.

 

"Bu Luna, sekarang sudah nggak apa-apa. Aku akan mengantarmu pulang," ucap Deon.

 

Namun, dia malah melihat Luna yang sudah pingsan dari tadi karena trauma.

 

Deon memegang pinggang Luna untuk memeriksa lukanya. Untungnya, dia tidak terluka parah.

 

Lalu, dia mengeluarkan sebuah pil merah, membuka bibir Luna yang merona dan membantu Luna menelannya.

 

Obat mujarab ini dapat menyembuhkan berbagai luka dalam waktu yang sangat singkat.

 

Akan tetapi, racun dari obat tersebut menyebabkan efek samping, jadi Luna akan kehilangan ingatannya selama beberapa saat.

 

"Kak Deon, ada berita lain," lapor Killan dengan tegas sembari menghampiri Deon.

 

"Berita pembantaianmu telah sampai ke ibu kota negara. Para pejabat tinggi ketakutan setengah mati karena mengira kamu sedang merencanakan pemberontakan."

 

Deon berkata dengan canggung, "Kenapa para pecundang itu begitu pengecut? Lupakan saja, cabut perintah pembantaian Raja Gangster. Kalian, kembali ke rumah masing-masing dan jangan membeberkan apa-apa!"

 

Killan dan yang lainnya membungkuk dan menjawab dengan serentak, "Siap!"

 

"Murray, kamu bisa membereskan kekacauan di sini, 'kan?" tanya Deon sambil memandang Murray.

 

Murray pun menjawab dengan penuh semangat, " Ya! Aku akan menghapus semua jejak dari kejadian ini dan juga memberi tahu tim penegak hukum daerah di sini untuk membersihkan TKP."

 

Deon melambaikan tangannya dan berkata, "Oke, terima kasih atas bantuanmu. Pulanglah dan istirahat yang cukup."

 

Murray mengangguk dan membungkuk, lalu pulang dengan helikopter bersama Killan dan yang lainnya.

 

Lalu, Deon memberi isyarat dari jendela untuk membubarkan Dylan dan para pengikutnya.

 

Deon juga hendak membawa Luna pulang.

 

Namun, tiba-tiba ada yang meneleponnya.

 

"Deon, kami menyandera ibumu. Kalau kamu mau menyelamatkannya, silakan datang dan beri kami uang tebusan sebesar satu miliar!" ucap si penelepon sambil tertawa puas.

 

Deon membelalak dan berkata, "Apakah kamu... adik Camila yang baru saja keluar dari penjara?"

 

"Baguslah kamu langsung tahu. Sekarang kami ada di rumahmu. Kalau kamu nggak membawa uang tebusan itu dalam lima belas menit, aku akan mematahkan semua tulang di tubuh ibumu!" ancarn si penelepon dengan galak. Setelah itu, dia langsung memutuskan panggilan.

 

Deon naik pitam dan bergumam dengan kesal, " Sialan! Kalau kamu berani menyentuh ibuku, aku akan membunuh seluruh keluargamu!"

 

Dia tidak punya pilihan selain membiarkan Luna di sini, lalu bergegas keluar.

 

Pada saat yang bersamaan.

 

Suzie sedang duduk di dalam mobil menuju Hotel Four Seasons.

 

"Ini semua salahku, aku nggak mendengar panggilan Luna gara-gara aku sedang mandi dan mematikan mode dering di ponselku!" gumam Suzie sambil menggertakkan gigi dengan cemas.

 

Saat dia melihat beberapa panggilan tak terjawab dari Luna, dia langsung menyadari bahwa sesuatu yang buruk mungkin telah terjadi pada Luna. Dia segera menggunakan kekuatan Keluarga Yale untuk menyelidiki keadaan dan mendapatkan informasi bahwa Luna dan Harlan ada di Hotel Four Seasons!

 

Dia tak lupa memanggil puluhan pengawal dan pergi ke TKP bersama-sama untuk menyelamatkan Luna!

 

"Paman Yoshi, kalau nanti Harlan melarangku membawa Luna pergi, tolong hubungi kenalan kita ibu kota provinsi untuk menekan Keluarga Tier!"

 

Saat tengah menjelaskan, Suzie tiba-tiba dihadapkan dengan pemandangan yang membuatnya kaget.

 

Di lantai bawah Hotel Four Seasons, ada mayat dan darah di mana-mana!

 

Namun, semua mayatnya adalah anggota Keluarga Tier!

 

Ada juga sebuah helikopter yang sedang membawa Walikota Sielo dan sekelompok Dewa Perang Negara Nozil menjauh dari hotel!

 

"Apa yang terjadi di sini?"

 

Suzie yang masih kaget buru-buru turun dari mobil. Saat baru saja memasuki hotel bersama para pengawalnya, dia tiba-tiba bertemu Deon!

 

Bab Lengkap

Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 23 Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 23 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 25, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.