Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 26

 

Bab 26

 

Henni juga berkata dengan tidak percaya, "Nak, menurut Ibu itu tidak terdengar realistis ...."

 

"Percayalah padaku, Bu!" jawab Deon dengan tulus.

 

Menatap wajah putranya yang tulus, Henni berkata dengan tegas, "Baiklah! Ibu percaya padamu. Ibu akan membiarkanmu mengambil keputusan!"

 

Deon menulis sebuah kontrak, lalu menyerahkannya kepada mereka dan berkata dengan nada dingin, "Tanda tangan di sini. Rumah dan tanah bobrok ini akan menjadi milik kalian. Setelah ini, keluarga kami tidak lagi berutang apa pun pada kalian!"

 

Carlos langsung menandatangani kontrak tersebut dengan kegirangan dan berkata, "Haha! Baiklah! Utang satu miliar kalian akan kuhapus semuanya! Aku berjanji nggak akan mengganggu kalian lagi di masa depan!"

 

Cindy dan ibunya juga merasa sangat bahagia.

 

Mereka tidak menyangka mereka akan mendapatkan rumah dan tanah ini secepat itu!

 

Untungnya, Deon si bodoh tiba-tiba mengaku telah membeli seluruh Komplek Pantai Mas. Mereka hampir tertawa setengah mati!

 

"Bu, ayo pergi ke rumah baru kita!" ucap Deon.

 

Keduanya pun pergi.

 

"Bu! Bagaimana kalau kita buntuti mereka dan mencari tahu apakah dia sedang membual atau nggak?" usul Cindy sambil tersenyum licik.

 

Camila tersenyum lebar dan berkata, "Ibu langsung tahu kamu sedang mencari kesempatan untuk mempermalukan orang nggak berguna itu! Haha, melihat keluarga mereka mempermalukan diri sendiri sepertinya nggak buruk juga! Sungguh menenangkan!"

 

Di sisi lain, Carlos tidak tertarik terhadap hal lain selain uang dan hanya berkata, "Terserah kalian, aku pergi dulu!"

 

Pada akhirnya, Cindy dan Camila membuntuti Deon. Setelah beberapa saat, mereka tiba di Komplek Pantai Mas.

 

Komplek Pantai Mas adalah properti yang baru dibangun di Kota Sielo. Setiap inci tanah di komplek ini sangat mahal, jadi hanya orang kaya atau berkuasa yang sanggup tinggal di sini!

 

Bahkan, tak sedikit orang kaya yang kesulitan membeli rumah di sini meskipun mereka rela mengeluarkan banyak uang.

 

Saat ini, beberapa orang menghampiri Camila dan Cindy. Salah satu dari mereka adalah kenalan Camila, jadi Camila menyapanya, "Bu Lia!"

 

Lia adalah mantan teman sekelas Camila yang menikahi seorang pria dari keluarga kaya. Putra- putranya kini menjabat sebagai bos-bos perusahaan milik negara dan jenderal. Intinya, mereka hidup nyaman!

 

Lia menjawab dengan agak canggung, "Loh, Camila? Orang sekalibermu nggak mungkin... tinggal di Pantai Mas, 'kan?"

 

Wajah Cindy dan Camila langsung memerah. Di hadapan seseorang yang benar-benar kaya, mereka tidak berani berkutik.

 

Camila tersenyum dan berkata, "Kami hanya berjalan-jalan di sini. Ada seorang pria yang gajinya hanya beberapa juta, tapi dia mengaku sebagai pemilik Komplek Pantai Mas, jadi kami datang untuk membongkar omong kosongnya!"

 

Lia spontan terkekeh dan berkata, "Kamu bercanda, 'kan? Tahukah kamu berapa banyak koneksi yang harus kami gunakan dan berapa banyak uang yang harus kami keluarkan hanya untuk masuk ke daftar pembeli? Setelah itu, kami masih harus menunggu selama satu bulan dan hanya berhasil membeli apartemen kelas bawah!"

 

"Dengan gaji beberapa juta sebulan, lancang sekali orang itu mengaku sebagai pemilik komplek ini? Pantas saja akhir-akhir ini banyak orang kaya di Internet yang berpura-pura kaya!"

 

"Mana orangnya? Aku penasaran siapakah pria yang berani datang ke komplek kelas atas dan berpura- pura hebat itu!"

 

Tentu saja Camila dan Cindy setuju, jadi mereka pun pergi ke gerbang bersama Lia.

 

Deon dan Henni baru saja tiba.

 

"Pak, ini adalah properti pribadi, orang luar tak diizinkan masuk."

 

Seorang satpam menghampiri mereka dengan ekspresi galak. Dia adalah satpam baru yang baru saja diterima hari ini.

 

Untuk bekerja sebagai satpam di sini, para pelamar harus memiliki gelar sarjana, jadi wajar saja satpam ini bersikap angkuh.

 

Deon berkata, "Kami adalah pemilik rumah di sini."

 

Satpam itu tercengang sejenak sebelum bertanya, " Apa kalian benar-benar pemilik rumah di sini? Apakah kalian memiliki kartu akses?"

 

Deon juga terkejut. Seingatnya, Killan tidak memberinya kartu akses, tetapi dia pernah berkata bahwa Deon bebas masuk keluar dari komplek ini dengan Kartu Raja Gangster!

 

Deon akhirnya menunjukkan Kartu Raja Gangster kepada satpam itu dan berkata, "Aku nggak punya kartu akses, tolong periksa apakah kartu ini bisa dipakai sebagai pengganti."

 

Di luar dugaan Deon, begitu satpam itu mendengar bahwa Deon tidak memiliki kartu akses komplek, raut wajahnya langsung menjadi masam.

 

"Sialan! Cari masalah saja!"

 

Satpam itu langsung membuang kartu Deon, lalu meludah dan berkata, "Pergi sana! Jangan pamer kemiskinan di sini! Pantai Mas adalah tempat untuk para pejabat tinggi. Kalian kira masyarakat kelas bawah seperti kalian sanggup tinggal di sini?"

 

Melihat adegan ini, Cindy dan Camila serta Lia dan keluarganya yang sedang menonton langsung tertawa terbahak-bahak.

 

"Hahaha! Kasusnya sudah terpecahkan! Kartu akses

 

saja nggak punya, kamu malah berani mengaku

 

sebagai pemilik Pantai Mas! Gigiku bahkan hampir

 

lepas gara-gara tertawa terbahak-bahak!"

 

Pada saat ini, Lia dan keluarganya berjalan ke depan pintu. Dalam sekejap, sikap satpam itu langsung berubah drastis. Lalu, dia membungkuk dan menyapanya, "Bu Lia! Apakah kalian baru kembali setelah makan malam?"

 

"Buka pintunya," perintah Lia sambil mengeluarkan kartu aksesnya.

 

Lalu, dia menatap Deon dan ibunya dan berkata, " Menyedihkan sekali, di dunia ini selalu saja ada orang berharap bisa kaya raya dalam semalam dan masuk ke lingkaran orang kaya, tapi sayangnya kamu nggak akan bisa begitu, nggak akan! Orang miskin yang telah kehilangan harga dirinya memang sungguh menyedihkan!"

 

Mendengar cacian Lia, wajah Henni memucat dan dia buru-buru berkata, "Nak, wanita ini benar. Mana mungkin orang seperti kita sanggup tinggal di tempat seperti ini? Walau kamu berbohong pada Ibu, Ibu nggak menyalahkanmu, Ibu yakin kamu hanya berusaha menjadi anak yang berbakti!"

 

Deon mengerutkan kening dan berkata, "Bu, aku nggak berbohong, kok! Seluruh Pantai Mas ini memang sudah menjadi milikku!"

 

Kali ini, tawa semua orang di sana makin menjadi- jadi.

 

Cindy mencibir dan berkata, "Lihatlah, bahkan satpam pun nggak berhasil mengusir kalian. Kalian benar-benar keras kepala!"

 

Camila berkata dengan nada provokatif, "Kamu benar-benar nggak tahu diri. Kalau ketahuan, seharusnya kamu segera kabur. Setidaknya, itu lebih nggak memalukan daripada terus berkeliaran di sini! "

 

Satpam itu juga memasang tampang galak dan berkata, "Keluar dari sini! Dasar pengemis!"

 

"Pungut kartu itu dan minta maaf kepada kami," pinta Deon dengan ekspresi tegas.

 

Satpam tersebut tercengang sesaat, lalu menjawab dengan nada menghina, "Minta maaf? Kamu kira kalian pantas mendapatkan permintaan maaf dariku? Menurutku, lebih tepat kalian yang meminta maaf kepadaku, bukan sebaliknya!"

 

"Cepat minta maaf!"

 

Pada saat ini, mereka tiba-tiba mendengar seruan seseorang. Mereka pun menoleh dan melihat seorang pria jangkung berjas yang sedang berjalan ke arah mereka.

 

Lia tertegun sejenak dan berkata, "Pak Gian! Kenapa ... kenapa Bapak ada di sini?"

 

Dia adalah pengelola properti Komplek Pantai Mas. Kabarnya, dia adalah orang berada dan berkuasa di Kota Sielo, jadi bahkan Lia dan keluarganya pun harus menyanjungnya.

 

Satpam itu semakin percaya diri. Dengan dagu terangkat tinggi, dia berkata, "Kamu dengar sendiri, bukan? Manajer kami menyuruh kalian meminta maaf. Pengemis busuk, cepat berlutut dan akui kesalahan kalian! Kalau tidak, kami akan ...."

 

Sebelum satpam itu sempat melontarkan ancamannya, Gian berjalan ke hadapannya dan menampar wajahnya.

 

"Kamulah yang seharusnya meminta maaf!"

Bab Lengkap

Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 26 Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 26 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 25, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.