Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 27

 

Bab 27

 

Tamparannya begitu kuat sampai satpam itu langsung terjatuh ke lantai dan gigi-gigi gerahamnya hancur!

 

Di hadapan semua orang, Gian membungkuk dan memungut Kartu Raja Gangster yang tadinya dibuang ke lantai.

 

Lalu, dia menyekanya hingga bersih dengan pakaiannya sendiri, mengembuskan napas berat dan meminta maaf kepada Deon dengan hormat, "Maaf, Tuan Deon! Satpam ini masih baru dan belum memahami peraturan, tolong maafkan perilakunya. Sebagai pemilik Komplek Pantai Mas, Anda berhak menjatuhkan hukuman apa pun padanya!"

 

Mendengar ucapan Gian

 

Seolah-olah seseorang menekan tombol jeda, semuanya menjadi sunyi senyap!

 

Saking tercengang, Cindy dan yang lainnya hanya bisa menganga hingga rahang bawah mereka hampir jatuh!

 

Deon adalah Pemilik Komplek Pantai Mas!

 

Camila buru-buru berkata, "Mustahil, dia itu hanyalah ...."

 

Dia hendak mengatakan sesuatu, tetapi Cindy langsung menutup mulutnya!

 

Itu karena mata seseorang yang menakutkan sedang menatap mereka dengan tajam!

 

Pak Gian menatap semua orang di sana dengan dingin.

 

"Tuan Deon adalah orang paling berkuasa di komplek ini. Kalau ada yang berani mencelanya lagi, pihak Pantai Mas akan mengusir mereka atau bahkan ... cih, memastikan keluarga orang itu hancur!"

 

Begitu Gian melontarkan ancamannya, semua orang bergidik!

 

Satpam yang dipukuli itu buru-buru berlutut dan berkata dengan ketakutan, "Tu... Tuan Deon Saya ... saya mengaku salah! Saya meremehkan orang lain, di saat saya sendiri bukan siapa-siapa! Saya mohon, tolong lepaskan saya!"

 

"Pak Gian, aku harap satpam ini nggak akan muncul lagi di Komplek Pantai Mas," ujar Deon dengan tenang.

 

"Baik! Saya akan memecatnya sekarang juga! Bawa dia!" jawab Gian. Dia memberi isyarat kepada bawahannya yang kemudian menyeret satpam itu pergi.

 

Deon meletakkan tangannya di bahu Henni dan berkata dengan lembut, "Bu, ayo masuk dan lihat- lihat, lalu pilih rumah baru kita."

 

Henni tertegun sejenak dan menjawab dengan gagap, "A-ayo!"

 

Ditemani oleh Gian, mereka pun masuk ke komplek.

 

Seolah masih tenggelam dalam keterkejutan, Cindy dan yang lain tak bisa berkutik selama waktu yang cukup lama.

 

Camila buru-buru mendekati Lia dan berkata, "Bu Lia, percayalah padaku. Deon itu hanyalah seorang pria dengan gaji tak sampai 7 juta. Mana mungkin dia...."

 

"Diam!"

 

Lia menampar Camila tanpa ragu sambil memelototinya dengan kesal dan pergi tanpa menoleh ke belakang.

 

Kalau bukan karena usulan Camila dan anaknya, dia tidak akan terlibat menyinggung pemilik Pantai Mas!

 

Kini, benaknya dipenuhi penyesalan!

 

Camila menutupi wajahnya dan berkata dengan heran, "Bagaimana ini bisa terjadi?!"

 

Cindy menggertakkan gigi dan berkata, "Apakah selama ini Deon menipu kita?"

 

Penyesalan perlahan menggerogoti hati mereka. Dari awal, mereka tidak seharusnya merampas rumah dan tanah Henni. Lagi pula, tanah dan rumah itu paling hanya bernilai ratusan juta!

 

Di sisi lain, rumah paling kecil di Komplek Pantai Mas saja berharga puluhan miliar! Mereka telah melakukan kesalahan besar!

 

Di Komplek Pantai Mas, terdapat paviliun yang dihiasi kicauan burung dan wangi bunga serta memiliki taman bergaya klasik khas taman Barat.

 

"Tuan Deon, desain Komplek Pantai Mas sepenuhnya sesuai dengan standar taman kerajaan! Semua fasilitas sudah tersedia dan ada pegawai yang bertugas khusus untuk menyediakan pelayanan dari pintu ke pintu!" jelas Gian yang berjalan di samping Deon.

 

Deon cukup puas dengan fasilitas ini. Dia pun memandang Henni dan bertanya, "Bu, kita sudah melihat belasan rumah contoh terbaik di komplek ini. Ibu suka yang mana?"

 

Henni menjawab dengan agak bersemangat, " Semuanya bagus-bagus!"

 

Saat dia tumbuh dewasa, dia hanya pernah melihat rumah dan komplek sebagus ini di TV.

 

Jadi, dia tidak bisa membendung rasa gembira dan air matanya.

 

Anakku memiliki masa depan yang menjanjikan!" batin Henni.

 

Namun, ekspresinya seketika berubah lagi dan dia berkata dengan cemas, "Deon, rumah di sini sangat mahal. Gajimu nggak seberapa, apa kamu yakin mampu membeli seluruh komplek?"

 

Deon terkejut dan bertanya-tanya harus bagaimana menjawabnya.

 

Gian menjelaskan, "Bu Henni, sebenarnya komplek ini merupakan milik salah satu rekan Pak Deon. Karena sedang sibuk, beliau mempercayakan seluruh komplek ini kepada Pak Deon! Sebagai imbalannya, dia memberi izin kepada Pak Deon untuk memilih rumahnya sendiri di komplek ini."

 

Henni akhirnya paham dan buru-buru berkata, " Temanmu baik sekali! Deon, saat kalian berdua senggang, kita harus mengundangnya ke rumah kita untuk makan malam bersama!"

 

Deon terkejut sesaat, tetapi langsung memahami niat baik ibunya. Dia tersenyum dan berkata, "Tentu saja!"

 

Setelah Henni selesai menyesuaikan diri di rumah baru mereka, Deon akhirnya berjalan keluar. Di sana, dia disambut oleh Gian yang sudah menunggunya dari tadi.

 

"Kamu cukup bisa diandalkan," ucap Deon.

 

Lalu, dia melirik Gian dan bertanya dengan berwibawa, "Siapa namamu?"

 

"Gian Gosali, Pak!" jawab Gian dengan sungguh- sungguh.

 

"Dulu saya menjawab sebagai salah satu jenderal di bawah naungan Dewa Perang Killan. Saya diperintahkan secara khusus oleh beliau untuk melayani Anda sebaik mungkin."

 

Deon mengangguk dengan tenang. Saat mendengar nama lengkap Gian, manajer Komplek Pantai Mas, Deon mengingat Gomez, manajer dengan marga yang sama di kantornya.

 

Namun, ada perbedaan besar yang di antara keduanya. Gian adalah harimau yang ganas, sedangkan Gomez adalah harimau ompong!

 

Saat Deon hendak kembali ke rumah, ponselnya tiba -tiba berdering.

 

Kenapa Luna menelepon?

 

Deon mengangkat panggilan tersebut.

 

"Cepat datang ke rumahku," ujar wanita di ujung telepon dengan dingin. Setelah itu, dia langsung menutup panggilannya.

 

Bab Lengkap

Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 27 Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 27 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 25, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.