Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 28

 

Bab 28

 

Deon tidak bisa berkata-kata lagi. Dia membantu Luna menyembuhkan bekas lukanya dan melupakan rasa sakitnya, tetapi Luna masih saja bersikap sedingin itu.

 

Deon mau tak mau bergegas ke vila tempat tinggal Luna.

 

Di sana, Deon melihat Luna yang mengenakan pakaian bisnis dan duduk di sofa dengan kaki terlipat. Dia menatap Deon dengan dingin dan bertanya, "Habis dari mana?"

 

"Membantu ibuku pindahan," jawab Deon.

 

Mendengar jawaban ini, Luna langsung membatin dengan marah, 'Oh, begitu rupanya!'

 

Aku terjebak di hotel, tapi kamu mengabaikanku dan malah asyik pindahan! Benar dugaanku, pria seperti ini memang nggak bisa diandalkan!!

 

Deon memandang Luna sejenak. Dengan ekspresi tidak yakin, dia bertanya, "Bu Luna, luka-luka di tubuhmu sudah sembuh, 'kan? Apakah masih ada bagian yang sakit?"

 

"Tahu dari mana aku terluka?" tanya Luna sambil mengangkat sebelah alisnya.

 

Lalu, dia mencibir dan berkata, "Tampaknya kamu cukup jago menjilat atasan, ya? Deon, kamu sama sekali nggak laki, yang ada malah munafik!"

 

Deon bertanya dengan bingung, "Aku nggak mengerti apa sedang yang kamu katakan, apakah kamu kesal karena aku pergi...."

 

"Cukup, aku nggak mau mendengar satu pun alasanmu."

 

Lalu, Luna mengangkat dagunya dan berkata tanpa ragu, "Kamu bilang ingin bercerai dan mengundurkan diri, 'kan? Oke, besok pagi, kita pergi ke Kantor Catatan Sipil untuk mengajukan cerai. Aku juga akan menyetujui laporan pengunduran dirimu secepatnya!"

 

Deon berkata, "Oh ... baiklah."

 

Meskipun Luna sedang membicarakannya, dia tidak mengatakan apa pun.

 

Alasannya menyelamatkan Luna bukan untuk mendapatkan hatinya, melainkan karena dia tidak ingin melihat Luna jatuh ke tangan Harlan dan dimanfaatkan.

 

Selain itu, dia mengajukan pengunduran diri dan perceraian atas inisiatifnya sendiri demi menghormati keinginan Luna!

 

"Tidur di lantai satu supaya aku nggak perlu bertemu denganmu besok."

 

Setelah memarahi Deon dengan dingin, Luna berjalan ke lantai dua.

 

Sesampainya di kamarnya....

 

Dalam hati, Luna sebenarnya berharap Deon akan berinisiatif mengakui kesalahannya. Bahkan, kalau dia menangis dan meminta maaf padanya, Luna akan memberinya kesempatan lagi.

 

Namun, sayang sekali.

 

Pria bodoh itu malah masuk ke ruang peralatan dan tidur di sana.

 

Luna merasa frustrasi dan bergumam, "Apakah aku... sebegitu nggak menarik?"

 

Biasanya, para pria yang dia temui selalu terpesona dan tergila-gila pada Luna. Saking parahnya, Luna bahkan membenci pria walau mereka hanya melihatnya.

 

Namun, Deon berbeda!

 

"Haha, memang pria nggak berguna. Pria sepertinya akan selalu hidup di bawah sambil memandang cahayaku selama sisa hidupnya!"

 

Luna masuk ke kamar dan membanting pintu dengan marah.

 

Saat larut malam.

 

Di ruang peralatan, Deon gelisah dan tidak bisa tidur.

 

Benaknya dipenuhi berbagai ingatannya akan sentuhannya dengan Luna di Hotel Four Seasons.

 

Memikirkannya saja sudah cukup untuk membuatnya gelisah.

 

"Sial! Apa aku benar-benar menyimpan sedikit perasaan terhadap Ratu Gunung Es itu?"

 

Di Provinsi Xino, Deon dikenal sebagai pria jahat yang tidak mempunyai emosi maupun keinginan apa pun.

 

Dia bahkan telah membunuh ratusan wanita cantik tanpa ragu-ragu.

 

Karena tidak bisa tidur, Deon akhirnya bangkit dan melakukan hal lain.

 

Pertama, dia menelepon Dylan dan memintanya untuk mengendalikan pasukan mafia di Kota Sielo demi mempermudah pencarian jejak Organisasi V.

 

Menurut informasi yang diberikan oleh Killan, Kota Sielo juga merupakan salah satu markas penting bagi Organisasi V.

 

Kalau mereka berhasil mendapatkan informasi dari Kota Sielo, mereka dapat menggunakannya sebagai petunjuk dasar, lalu mencari manajemen puncak Organisasi V dan menangkap semuanya dalam satu serangan!

 

Dengan begitu, Negara Nozil akan aman sentosa!

 

Saat Deon sedang fokus memikirkan ini itu, dia tiba- tiba mendengar suara Luna yang pilu dari lantai atas.

 

Tak hanya itu, bahkan langit-langit di ruang peralatan juga berdenting.

 

Deon tertegun sejenak. Ruang kerja Luna berada tepat di atasnya.

 

Dia bisa membayangkan wajah Luna yang berseru kesakitan.

 

Deon mengerutkan kening. Dia segera berlari ke lantai dua dan mengetuk pintu Luna sambil bertanya, "Bu Luna, apakah kamu masih terjaga? Apa yang terjadi?"

 

Bukannya mendapatkan jawaban dari Luna, suara itu malah semakin kuat!

 

Dia menyadari ada yang tidak beres dan buru-buru membuka pintu kamar Luna.

 

Di dalam kamar, Luna tidur mengenakan piyama seksi dan celana sutra putih yang pendek dengan lutut ditekuk.

 

Namun, dia bercucuran keringat dan terus mengelus kakinya yang jenjang dengan jari-jarinya, seolah sedang kesakitan.

 

Bab Lengkap

Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 28 Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 28 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 25, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.