Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 31

 

Bab 31

 

Deon bertanya dengan penasaran.

 

"Kamu akan tahu setelah masuk ke mobil," ucap Suzie sambil mengedipkan sebelah mata dan tersenyum manis.

 

"Ini instruksi Bu Luna, jadi kamu nggak berhak menolak!"

 

Deon mengangkat alisnya dan membatin dengan heran, 'Luna meminta Bu Suzie datang menjemputku, padahal kita baru saja beradu mulut? Aneh sekali.'

 

Namun, dia tidak berlama-lama meragukannya karena mengingat Suzie pernah membantunya sebelumnya. Pada akhirnya, Deon tetap masuk ke dalam mobil.

 

Tak disangka, Suzie justru membawanya ke sebuah bar.

 

"Bu Suzie, Bu Luna memintamu untuk membawaku ke bar?" tanya Deon dengan terkejut.

 

"Hehe, kukira kamu akan langsung tahu begitu masuk ke mobil."

 

Suzie mendorong Deon dengan lembut dan menuntunnya ke tempat duduk, lalu mengibas rambutnya dan berkata.

 

"Deon, sebenarnya Bu Luna nggak memberiku instruksi apa pun. Akulah yang ingin membawamu ke sini."

 

Deon berkata dengan bingung, "Bu Suzie, aku kurang paham."

 

Suzie bergumam, "Jangan panggil aku Bu Suzie, kita, 'kan, sedang berada di luar kantor. Panggil saja aku Suzie atau Zie."

 

Deon tidak tahu harus bagaimana menanggapinya.

 

Dia membatin, 'Lupakan saja, mari kita lihat trik apa yang direncanakan wanita ini!'

 

Suzie lalu berkata.

 

"Deon, aku ingin menanyakan sesuatu. Apa pendapatmu tentang Bu Luna?"

 

Deon berpikir sejenak, kemudian berkata, "Dia cantik, berpendidikan tinggi, IQ-nya tinggi dan orangnya serba bisa. Singkatnya, dia hampir sempurna."

 

Suzie bertanya, "Kalau kekurangannya? Jangan cemas, aku berjanji nggak akan membocorkannya!"

 

Deon menjawab, "Yah... orangnya agak penyendiri dan selalu menghindari orang asing. Selain itu, terkadang emosinya nggak terkendali."

 

Sampai di sini, Suzie tiba-tiba mengangkat pahanya yang dibalut stoking hitam, lalu bersandar pada Deon dan berkata dengan manja.

 

"Kalau begitu, bagaimana pendapatmu tentang aku? Aku nggak sedingin dia, 'kan?"

 

Deon bertanya dengan panik, "Bu Suzie? Kamu ...."

 

"Ada apa? Apakah kamu nggak bisa menentukan pilihanmu karena belum pernah melihat tubuhku? Kalau begitu, aku akan memperlihatkannya kepadamu sampai kamu puas!"

 

Suzie tersenyum centil dan tiba-tiba melepas luaran hitamnya, memperlihatkan bahunya yang mulus, tulang selangkanya dan ....

 

Suasana di sana seketika menjadi ambigu.

 

Deon tersipu dan buru-buru membuang muka sambil berkata, "Bu Suzie, bukan itu maksudku."

 

"Ternyata kamu itu bernafsu tapi nggak bernyali, ya! 11

 

Lalu, dia mengenakan luarannya lagi dan mengerutkan bibirnya dengan kesal.

 

"Lebih tepatnya, dia mati di tangan anak buahnya," jawab Deon.

 

Jawaban Deon tidak sepenuhnya salah. Deon tidak membunuhnya dengan tangannya sendiri, melainkan dengan cara menyudutkan para bawahannya hingga mereka terpaksa mengkhianatinya.

 

Suzie mengangkat sebelah alisnya dan berkata, " Aku nggak percaya. Para pengikut Harlan sangat takut padanya, mana mungkin mereka berani melawannya?"

 

Deon berkata, "Karena mereka lebih takut padaku!"

 

"Kenapa begitu?" tanya Suzie dengan mata berbinar.

 

"Maaf, aku nggak bisa memberitahumu," jawab Deon sambil menggeleng.

 

Identitas Raja Gangster Deon adalah rahasia militer kelas satu yang mutlak dan tidak boleh dibocorkan kepada orang awam.

 

Namun, jawaban ini membuat Suzie semakin tertarik pada Deon dan ingin terus mengajukan pertanyaan.

 

Pada saat yang bersamaan, sekelompok orang masuk ke bar. Salah satu dari mereka bertanya, Suzie? Apa yang kamu lakukan di sini?" 11

 

Begitu Suzie mendongak, dia melihat Wesley Winns, mantan teman sekelasnya di perguruan tinggi yang kaya raya. Saat mereka berdua menuntut ilmu di Kota Sielo, Wesley selalu meminta Suzie untuk berpacaran dengannya dan terus menguntitnya.

 

Suzie mengerutkan kening dengan agak kesal dan hendak menyuruh Wesley pergi, tetapi dia sebuah ide tiba-tiba terbesit di otaknya. 'Bagaimana kalau aku memanfaatkan kesempatan ini untuk menguji Deon?

 

Suzie tersenyum sopan dan berkata, "Loh, Wesley? Kebetulan sekali."

 

Wesley tidak bisa menahan senyumannya saat melihat Suzie bersikap ramah terhadapnya.

 

"Iya, 'kan? Kebetulan sekali aku juga datang bersama teman-temanku hari ini. Oh, ya. Bagaimana kalau kita berkumpul di ruangan VIP-ku saja?"

 

Suzie tersenyum tipis dan berkata, "Tentu saja. Deon, ayo."

 

Tanpa menunggu jawaban Deon, Suzie langsung mengajaknya ke sana!

 

Deon terperanjat. Bahkan sifat Suzie pun sama seperti Luna yang pemaksa! Benar saja, pasangan sekretaris dan bos ini memang cocok satu sama lain!

 

Di dalam ruangan VIP ....

 

Wesley sedang membual tentang kesuksesannya di dunia bisnis setelah lulus kuliah. Dengan mengandalkan koneksi keluarganya, dia kini menjalankan bisnis besar bernilai ratusan miliar!

 

Satu per satu, semua orang di dalam ruangan bergantian memujinya.

 

Bahkan Suzie pun mengesampingkan rasa jijiknya yang tadi dan beberapa kali memuji Wesley.

 

Hal ini membuat Wesley semakin besar kepala. Tiba -tiba, dia melihat sekeliling dan melihat seorang pria berpakaian sederhana. Dari awal sampai akhir, pria itu tidak menunjukkan ekspresi apa pun.

 

Wesley pun memicingkan matanya dan berkata, " Hei, sepertinya teman kita yang satu ini nggak senang melihat pencapaianku, ya?"

 

Deon tersadar dan buru-buru berkata, "Maaf, tadi aku lagi bengong. Apa yang kalian bicarakan?"

 

Bab Lengkap

Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 31 Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 31 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 25, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.