Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 35

 

Bab 35

 

"Sudah?" tanya Luna.

 

Menghadapi hinaan keluarganya sendiri, Luna tetap tenang dan hanya menanggapi mereka dengan muka datar.

 

"Aku adalah wakil presiden eksekutif grup ini yang mengepalai sembilan departemen utama. Aku akan bertanggung jawab penuh atas insiden ini."

 

"Bertanggung jawab? Kamu kira kamu sanggup menutupi kerugian kita dengan membeli kembali produk kita seorang diri? Ini kerugian yang sangat besar!" ucap Julian dengan marah.

 

Simon melambaikan tangannya.

 

"Dewan direksi hanya bisa memberimu tenggat waktu setengah bulan. Kalau kamu nggak berhasil menyelesaikan masalah ini dalam tenggat waktu itu, yang bisa kamu lakukan hanyalah mengundurkan diri!"

 

"Ya, sudah!" jawab Luna.

 

Lalu, dia meninggalkan ruangan dewan direksi dengan ekspresi dingin.

 

Namun, setelah berjalan cukup jauh, tangannya mulai gemetaran.

 

Di luar dugaan, keadaan Harlan membuat Keluarga Tier berang. Mereka pasti akan melakukan segala cara untuk menekan Grup Lixon.

 

Luna tahu bahwa dewan direksi Keluarga Yossef telah lama mendambakan saham yang ditinggalkan oleh ibunya. Kalau dia tidak berhasil mencari jalan keluar untuk krisis ini, dia pasti akan kehilangan segalanya!

 

Memikirkan hal ini, raut wajah Luna kembali menjadi tegas!

 

Di seluruh Kota Sielo, satu-satunya yang mampu bersaing dengan Keluarga Tier dalam dunia bisnis adalah Grup Sinarta milik Darren Sinarta, orang terkaya di Kota Sielo.

 

Namun, status Luna sendiri tidak sebanding dengan status orang terkaya di kota ini, jadi dia terpaksa menggunakan cara lain, yaitu koneksi pribadinya.

 

Luna membuka buku alamat di ponselnya dan mencoba mencari tahu apakah ada yang mengenal Darren.

 

"Apakah ini Bapak Suandi dari kantor pemerintah daerah? Begini...."

 

"Apakah ini Bapak Yanto dari Nation Cell? Saya Luna Yossef ...."

 

Namun, bahkan setelah menelepon beberapa orang penting satu demi satu, Luna belum mendapatkan terobosan apa pun.

 

Tanpa sadar, nama Deon terbesit di benak Luna. Entah kenapa, hal ini terasa tak asing.

 

"Cih, kenapa aku kepikiran untuk meneleponnya? Aneh sekali!" gumam Luna.

 

Luna menggeleng. Kalau dia sendiri saja tidak bisa, mana mungkin seorang pegawai biasa bisa melakukannya?

 

Setelah berpikir panjang, akhirnya dia menelepon Daniel.

 

Tanpa diduga Daniel menjawabnya dengan sangat percaya diri, "Luna? Kamu nggak salah meneleponku! Aku kenal Pak Singo dari Grup Sinarta! Dengan koneksiku, aku yakin kamu bisa bertemu dengan Pak Darren!"

 

Dengan semangat yang bangkit kembali, Luna berkata, "Bagus! Daniel, kamu memang bisa diandalkan. Nggak usah berlama-lama lagi, ayo kita pergi ke kantor Grup Sinarta!"

 

Di saat yang bersamaan.

 

Deon mengantar Suzie ke kediaman Keluarga Yale.

 

"Bu Suzie, aku nggak menyangka keluargamu bahkan lebih mengesankan lagi daripada keluarga Bu Luna!"

 

"Kok, kamu tahu? Memangnya kamu pernah ke rumah Bu Luna?" tanya Suzie.

 

Deon tertegun dan tidak tahu harus mulai menjelaskan dari mana, jadi dia hanya bisa terdiam.

 

Entah secara disengaja atau tidak, Suzie tersenyum dan mendekati Deon hingga payudaranya yang montok bersandar di tubuh Deon. Lalu, dia mengembuskan napas berat dan berkata. 1

 

"Deon, terima kasih telah menyelamatkanku hari ini, tapi setelah kejadian ini, aku malah lebih tertarik lagi padamu. Kamu benar-benar pria dengan penuh rahasia. Kalau kamu nggak mau membeberkan rahasia-rahasiamu, aku akan menggalinya sendiri!"

 

Deon mengangguk dengan canggung dan berkata, " Ya, silakan saja."

 

Payudara Bu Suzie besar juga! Bahkan sebanding dengan punya Luna!'

 

Deon membatin sambil melirik Suzie dengan tenang.

 

Setelah itu, Deon turun dari mobil dan berjalan pulang.

 

Pada saat ini, terlihat sebuah mobil van sedang mengejarnya, diikuti seorang pria botak bertubuh besar yang keluar dari mobil beserta pemimpin gangster lainnya.

 

Orang itu adalah raja dunia mafia di Kota Sielo, Dylan Kareem.

 

Dylan berlutut dan berkata, "Kak Deon, ada apa?"

 

"Kamu datang tepat waktu," ucap Deon sambil tersenyum. "Aku ingin meminta kalian untuk memeriksa identitas seorang pembunuh berantai yang muncul baru-baru ini, sebutannya Penggoda Bersaudara."

 

Dylan berkata.

 

"Siap! Aku akan mengerahkan semua bawahanku untuk menggali lagi sampai ketemu. Selama dia masih di Kota Sielo, dia nggak akan bisa sembunyi!"

 

Melihat Dylan masih berdiri di tempat, Deon berkata, "Ada apa? Apakah masih ada hal lain?"

 

Dylan tahu bahwa dia tidak bisa menyembunyikan apa pun dari Deon, jadi dia menggaruk kepalanya dengan canggung.

 

"Begini, Kak Deon, aku berutang budi kepada Darren Sinarta, orang terkaya di Kota Sielo. Baru- baru ini, dia terkena penyakit yang cukup mematikan. Dia bahkan sudah mendatangkan dokter -dokter terkenal, tapi nggak ada yang bisa mengobatinya...."

 

"Kamu ingin memintaku untuk mengobatinya, ya?" tanya Deon.

 

Dahi Dylan seketika bercucuran keringat. Dia buru- buru berkata, "Aku minta maaf! Lancang sekali aku meminta Raja Gangster untuk melakukan sesuatu!"

 

"Sudah kubilang, aku nggak masalah dengan permintaan kecil seperti ini, anggap saja sebagai hadiah dariku karena telah membantuku mencari tahu tentang Organisasi V." 1

 

Deon menjawab dengan murah hati.

 

Dylan berkata dengan gembira, "Kak Deon, aku akan terus mengingat kebaikanmu sepanjang hidupku!"

 

"Ayo berangkat!"

 

Bab Lengkap

Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 35 Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 35 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 25, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.