Bab 38
"Aku hanya kebetulan
lewat," jawab Deon. 1
Karena tidak ingin Daniel tahu bahwa
dirinya sedang merawat Darren, Deon pun berbohong.
Luna terkejut sejenak, lalu berkata
dengan agak kesal.
"Omong kosong apa itu? Karena
kamu kebetulan lewat dan melihatku di sini, kamu boleh ikut campur dalam urusan
orang lain, begitu? Pergi sana, hal ini nggak menyangkut karyawan biasa
sepertimu!" 1
Grup Sinarta adalah raksasa di dunia
bisnis. Bagi mereka, melukai seorang karyawan tingkat rendah seperti Deon
bukanlah hal yang mustahil! 1
"Bu Luna, melindungi atasan
adalah salah satu tugas karyawan," jawab Deon dengan tenang.
"Lagi pula, hubungan kita
melampaui hubungan atasan dan bawahan pada umumnya...."
Telinga Luna memerah dan matanya yang
berbentuk almond membelalak. "Berisik! Pergi sana!"
Deon kebingungan, lalu berkata,
"Kamu kesal saat aku berusaha membantumu, tapi kamu juga kesal saat aku
nggak membantumu. Bos macam apa yang memperlakukan karyawannya sendiri sekasar
itu?"
Luna tidak bisa berkata-kata.
Howie tiba-tiba berkata dengan galak,
"Sialan! Bosmu saja nggak berani macam-macam di depanku. Berani- beraninya
seorang karyawan rendahan mengancamku seperti itu?"
"Orang terakhir yang mengataiku
seperti itu sudah lama membusuk di dalam liangnya," balas Deon dengan
tenang.
Bukan Deon namanya kalau ucapannya
tidak membuat
orang lain terkaget-kaget!
Bahkan Luna pun tercengang. Ternyata
Deon benar- benar tak takut mati!
Daniel memanfaatkan kesempatan ini
untuk mengejek Deon, "Luna, bawahanmu itu benar-benar nggak tertolong
lagi. Kalau sudah begini, bahkan aku pun nggak bisa membantunya!"
Benar saja, Howie langsung naik
pitam.
"Semuanya, kepung dia! Patahkan
juga salah satu kakinya! Kalau ada yang berani membelanya, orang itu juga akan
dihukum oleh Grup Sinarta!"
Dalam sekejap, puluhan pengawal
mengepung Deon. 1
Luna menggertakkan giginya dengan
marah.
"Dasar pembawa sial, selalu saja
membawa masalah ke mana pun dia pergi!"
"Pak Howie, saya Luna Yossef,
wakil presiden Grup Lixon. Saya minta maaf atas tingkah laku pegawai saya!
Tolong lepaskan dia sekali ini saja!"
Luna meminta maaf sambil buru-buru
membungkuk.
Daniel berkata dengan kaget,
"Luna! Kenapa kamu rela membuang harga dirimu hanya demi seorang pegawai
rendahan?!"
Luna mengucapkan kata demi kata,
"Dia itu karyawanku! Aku atasannya, aku bertanggung jawab
melindunginya!"
Howie terkekeh dan berkata,
"Baiklah, tapi dengan syarat kamu harus menemaniku malam ini!"
Tanpa berpikir panjang Daniel
berteriak, "Nggak boleh!"
"Hah? Apa masalahmu? Apakah kamu
ingin menantangku juga?" tanya Howie sambil memelototinya.
Wajah Daniel seketika memucat. Saking
takutnya, dia bahkan tidak berani bernapas!
Pada saat ini, Deon menggenggam
pergelangan tangan Luna dan menariknya ke belakang.
"Bu Luna, meskipun atasanku,
kamu tetaplah seorang perempuan. Wajar saja kalau aku yang laki-laki
berinisiatif melindungimu! Jangan cemas, aku nggak akan membiarkan pria itu
menyentuhmu!"
Luna agak kesal mendengar pernyataan
Deon dan hendak memarahinya karena berlagak kuat.
Namun, Luna mendapati mata Deon yang
menatapnya dengan tegas sekaligus lembut. Di bawah tatapan mata itu, Luna
merasa seperti rusa yang dilindungi cahaya bulan yang putih. Percaya atau
tidak, saat ini dia benar- benar merasa seperti itu!
Mustahil!
Luna sontak menutup mulutnya karena
terkejut. Bisa- bisanya dia yang dijuluki Ratu Gunung Es itu terbuai ucapan
Deon!
Howie berkata sambil tersenyum licik,
"Jangan sok kuat! Semuanya, lumpuhkan juga wanita itu, maju!"
Para pengawal bergegas mengerumuni
Deon dan Luna.
Namun, Darren tiba-tiba menghampiri
dari sisi belakang Deon.
"Ada apa ini? Apakah aku juga
harus turun tangan membereskan masalah ini?"
"Pak Darren!"
Semua orang tertegun dan cepat-cepat
meletakkan senjata mereka. Howie juga terkejut dan buru-buru menghampiri
Darren. 1
"Pak Darren, apa yang Anda
lakukan di sini?"
Darren mendengus dingin dan berkata,
"Kamu ingin menyerang tamuku? Berani juga kamu!" 1
Howie kaget setengah mati dan
membatin dengan cemas, 'Jangan-jangan, pemuda ini adalah Dokter Deon yang
kabarnya datang untuk menyembuhkan penyakit Pak Darren?'
Gawat, nyawaku akan melayang! Aku
berurusan dengan orang yang salah!'
Saking ketakutan, dia langsung
berlutut di tempat dan meminta maaf sambil tergagap-gagap. 1
"Maafkan aku, sepertinya aku
sudah buta! Aku benar- benar tidak tahu bahwa kalian adalah tamu Pak Darren!'
Mendengar permintaan maaf Howie, Luna
juga tercengang dan memandang Darren yang berdiri di belakang Deon dengan
tatapan hormat.
Sesuatu terbesit di benaknya ....
Jangan bilang ... Darren turun tangan
karena Deon?'
No comments: