Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 42

 

Bab 42

 

Begitu membahas topik ini, mata Cindy, Camila dan Carlos langsung berbinar.

 

Jelas sekali bahwa ini adalah tujuan sebenarnya dari kunjungan mereka kali ini.

 

Ekspresi Deon langsung menjadi dingin. "Sesuai kontrak, seluruh utang kami sudah lunas begitu tanah dan rumah kami diserahkan kepada kalian."

 

"Sekarang kalian malah datang dan meminta rumah lagi, apa maksud kalian?"

 

Mendengar pertanyaan retoris dari Deon, Carlos malah tertawa.

 

"Yah, sebelumnya kami nggak tahu bahwa keluargamu ternyata kaya raya. Lihatlah, sekarang saja kalian tinggal di rumah sebesar ini! Aku menyesal meminta rumah lama kalian sebagai piutang, jadi kuputuskan bahwa kontrak yang dulu nggak berlaku!"

 

"Kamu kira kalian bisa memutuskan segalanya sesuka hati?" ujar Deon dengan marah.

 

"Kalau menyangkut uang, kalian benar-benar nggak tahu malu, ya! Menjijikkan!"

 

Faktanya, Carlos telah meraup keuntungan yang cukup besar karena harga rumah dan tanah keluarga Deon jauh melebihi satu miliar yang dia minta!

 

Siapa sangka, sekarang dia malah mendatangi Deon dan dengan gampangnya meminta rumah baru seluas 300 meter persegi di Komplek Pantai Mas.

 

Kalau dihitung secara kasar, harga rumah seluas itu minimal 80 miliar!

 

Camila terkesiap dan berkata, "Deon, kenapa kamu kasar sekali? Bagaimanapun, kami tetaplah orang yang lebih tua, jangan nggak sopan begitu!"

 

Cindy juga menimpal dengan nada mengejek.

 

"Tak bisa kupercaya. Kalian sudah punya rumah sebesar ini, masa kamu nggak bisa memberi kami salah satu rumah di sini?! Dasar pelit! Pantas saja aku langsung nggak suka padamu begitu kita ketemu!"

 

Melihat situasi ini, Henni buru-buru menyela.

 

"Deon, bicaralah yang sopan. Kak Camila, Kak Carlos, anak muda zaman sekarang memang begitu. Maaf, ya!" 4

 

Camila terkekeh.

 

"Nggak masalah. Kami tahu bahwa kalian adalah pemilik atas seluruh properti di Komplek Pantai Mas, jadi kalian pasti nggak keberatan memberikan salah satu rumah di sini kepada kami." 1

 

Carlos segera mengambil kesempatan dalam kesempitan.

 

"Jangan khawatir, asal kita tinggal bersebelahan, aku akan melindungi rumah kalian tanpa memungut biaya perlindungan!"

 

Henni tampak gelisah dan buru-buru menjelaskan. 1

 

"Maaf, sebenarnya Komplek Pantai Mas bukan milik kami, melainkan milik mitra bisnis Deon. Kami hanya membantunya mengurus beberapa hal, yang kami miliki hanyalah apartemen ini."

 

Sebenarnya ini adalah pembenaran yang dikatakan Gian untuk membantu Deon yang saat itu merasa serba salah, tetapi tentu saja Henni tidak meragukannya.

 

Alhasil, ekspresi ketiga orang itu seketika berubah drastis.

 

"Apa?! Bikin kecewa saja! Kukira kalian sudah sukses atau memang tajir dari dulu, ternyata kalian cuma tertimpa durian rintuh, ya?!"

 

Camila menggertak dengan nada meremehkan.

 

Cindy berkacak pinggang dan menimpali dengan nada menghina, "Apa kubilang? Dia itu pengangguran nggak berguna! Pepatah 'ular yang berganti kulit tetaplah ular' memang nggak salah!"

 

Deon tidak repot-repot membalas cercaan mereka dan hanya berkata dengan nada dingin, "Jadi, apakah kalian sudah puas? Kalau sudah selesai, keluar dari rumahku."

 

Carlos berkata dengan raut wajah kusut.

 

"Berandal terkutuk! Kamu kira aku sudi pergi dengan tangan kosong? Bajingan, biar kuberi tahu pendapatku. Karena kalian cuma mempunyai apartemen ini, jadikan saja apartemen ini sebagai ganti piutangnya!!

 

"Intinya, berikan apartemen ini kepada kami dan kami akan mengembalikan rumah lama kalian!"

 

Henni terkejut dan berkata, "Itu nggak masuk akal!"

 

Harga rumah tua keluarga Deon paling hanya beberapa ratus juta, tetapi apartemen ini setidaknya berharga 150 miliar!

 

"Kenapa nggak masuk akal? Cepat tandatangani kontrak transfer ini! Kalau menolak, aku akan membunuh kalian. berdua hari ini!"

 

Dengan ekspresi mengancam, Carlos menampar Henni tanpa ragu. Plak!

 

"Ah!" Henni menjerit, tersandung dan jatuh ke lantai, bahkan hidungnya sampai patah dan berdarah!

 

"Ibu!" seru Deon. Kini, dia benar-benar maralı dan tidak bisa lagi membendung keinginannya untuk membunuh seseorang. 1

 

"Aku sudah berusaha sabar dan mentolerir kalian berulang kali, tapi hari ini kalian benar-benar lewat batas!"

 

"Aku... akan membunuh kalian semua!"

 

Aura pembunuh yang dipancarkan Deon begitu mencengangkan!

 

Bahkan Camila dan Cindy pun gemetaran dan berkata, Berandal itu... tiba-tiba saja dia menjadi begitu menakutkan!"

 

Namun, Carlos malah menjawab dengan arogan, "Hah! Jangan sok hebat! Tapi, ini cocok juga. Aku belum sempat membalaskan dendamku setelah kamu mematahkan tanganku kemarin! Mari kita selesaikan semua dendam kita hari ini!"

 

Carlos tiba-tiba mengeluarkan sebuah belati mengilap yang tersemat di tali pinggangnya dan mengayunkannya ke pinggang Deon!

 

Deon tidak menghindar sama sekali.

 

Dengan dua jari, dia menjepit bilahnya dan menghancurkan belati tersebut di tempat!

 

"Kamu ... kamu mematahkan pisau dengan tangan kosong? Nggak mung..." gumam Carlos dengan kaget.

 

Sebelum Carlos selesai berbicara, Deon menendang tulang kering Carlos hingga kakinya remuk. Rasa sakit yang hebat membuat Carlos langsung jatuh berlutut.

 

Tak hanya itu, tubuh bagian bawahnya juga berdarah!

 

"Minta maaf pada ibuku!"

 

Tanpa basa-basi, Deon menjambak rambut Carlos, lalu menariknya ke depan Henni dan membantingnya ke lantai berulang kali!

 

Bam! Ban! Bam!

 

Carlos terus berteriak kesakitan, darahnya mengalir ke seluruh lantai dan suara tengkoraknya pecah menggema di seluruh ruangan!

 

Wajah Cindy dan Camila seketika memucat.

 

"Jangan! Dia sudah hampir mati! Berhenti sekarang juga!

 

Deon tidak menghiraukan mereka. Sebaliknya, dia menyerang Carlos dengan lebih cepat lagi sampai Carlos benar-benar hampir mengembuskan napas terakhirnya.

 

Carlos tiba-tiba berteriak.

 

"Kamu berani membunuhku?! Aku ini pengikut Dylan Kareem, Raja Mafia di kota ini! Kalau aku mati di tanganmu, keluargamu juga akan mati bersamaku!"

 

Bab Lengkap

Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 42 Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 42 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 25, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.